Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177266 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Analisa Titik lmpas sebagai bagian dari Ekonomi Teknik dapat digunakan untuk berbagai macam pcrsoalan yang berhubungan dengan analisa n.Jasalah keuangan, Secara gi:m"s besar, tujuan dari Analisa Titik lmpas adalah untuk menenlukan lingkat penjuafan dan bauran produk yang diperlukan untuk mencapai laba yang dttargetkan, yang mana berguna bagi pihak manajemen dalam mengambil keputusan. Dlsamping itu juga Ana!isa Titik lmpas dapat digunakan uniuk penetapan tingk:at harga suatu produk baik barang maupun jasa untuk sualu keadaan tertentu. Sesuai dengan hal tersebut, maka dalam hal ini di/akukan suatu penelitian untuk menetapkan tarif suatu produk jam; yaitu. tarif kamar hotel, bcrdasarkon Analisa Titik impas dan Aliran Kas. Langkah awal untuk menentukan tarif kamar hotel ini adalah dengan mengestima.si tingk"ta lumian rata-rata yang ada. Hal ini dilakukan dengan mengestimasikon jumlah permintaan dan penawaran aiDs kamar hotel yang ada eli daerah tersebut. Metoda Titik lmpas disini digunakan untuk mencari tarif kamar hotel dimana perusahaan tidak merugi. tetapi perhitungan tersebut tidak memperhitungkan suku bunga dan waktu. Sedangkan Metoda A/iran Kas digunaka11 untuk mencari tarif ?"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
02 Sur p2
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mamora, Sri Juniarti
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ferry Eliaska
"Pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai suatu investasi di dalam bidang tenaga kerja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengembalian investasi pelatihan atau return on investment (ROI) pelatihan bagi perusahaan tersebut. Dengan diketahuinya ROI pelatihan tersebut akan menjadi pedoman atau pertimbangan manajemen perusahaan untuk mengambil keputusan tentang perlu atau tidaknya program pelatihan tersebut diteruskan di masa yang akan datang.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa perhotelan yaitu Sheraton Bandung Hotel and Towers. Cara mengumpulkan data penelitian ini yaitu melalui riset lapangan dengan cara wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, review dokumentasi dan riset kepustakaan. Data yang dikumpulkan tersebut digunakan untuk menganalisa dan menghitung ROI pelatihan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROI pelatihan yang diperoleh Sheraton Bandung dari pelatihan yang diselenggarakan pada tahun 2001 adalah sebesar 348%. Besamya ROI yang diperoleh tersebut menunjukkan pelatihan tersebut efektif dimana kepuasan tamu hotel pada tahun 2001 meningkat demikian pula halnya dengan perolehan profit hotel tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1646
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tehubijuluw, Alexis Mario
"Jasa perhotelan merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan sektor pariwisata. Perhotelan saat ini, khususnya Hotel Ibis Slipi memerlukan suatu penetapan harga yang baik untuk dapat bersaing, mengingat pertumbuhan hotel bintang tiga dan empat sangat pesat. Penulisan skripsi ini mencoba untuk menggunakan Hubbart Formula sebagai alternatif pendekatan harga yang baru dan melihat sampai sejauh mana keefektifan penetapan harga yang telah digunakan oleh Hotel Ibis Slipi. Dalam membahas permasalahan penulis melakukan riset kepustakaan dan riset lapangan. Hotel Ibis Slipi merupakan hotel berstandar internasional dan mempunyai jaringan hampir diseluruh dunia. Hotel Ibis Slipi adalah hotel bintang tiga yang memberikan pelayanan setara dengan hotel bintang empat. Namun demikian, jumlah pegawai yang dimiliki dirasakan masih sangat kurang menggingat tingkat hunian Hotel Ibis Slipi selalu berada diatas target yang diinginkan. Pembuatan skripsi ini lebih menekankan pada pendekatan harga, dimana harga merupakan bagian dari bauran pemasaran yang penting setelah produk. Perhitungan Hubbart Formula menggabungkan dua pendekatan yaitu pendekatan biaya dan pendekatan pengembalian. Hasil perhitungan Hubbart Formula menghasilkan tarif kamar yang lebih tinggi dibandingkan dengan tarif sebelumnya. Hubbart Formula memungkinkan Hotel Ibis Slipi memperkirakan pengembalian yang lebih akurat dan konsisten. Disamping itu, Hubbart Formula mudah dimengerti sehingga memungkinkan Hotel Ibis Slipi mengurangi hambatan dalam kegiatan perusahaan dan memudahkan pelaksanaan promosi yang diinginkan. Penggunaan Hubbart Formula pada Hotel Ibis Slipi dapat meningkatkan pendapatan yang ada. Dengan digunakannya Hubbart Formula diharapkan Hotel tersebut dapat melihat performanya dengan jelas dan dapat mengetahui arah yang diinginkan oleh perusahaan, yang pada akhirnya dapat menghasilkan manajemen yang lebih baik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S18994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Wahyu Putranto
"Struktur persaingan industri perhotelan di Yogyakarta semakin ketat. Kondisi mi memaksa Ambarrukmo Palace Hotel (APH) mengembangkan
strategi penetapan tarif kamar yang fleksibel agar mampu bersaing dengan hotel berbintang empat lainnya. Tujun penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisa dan mengukur efektivitas strategi penetapan tarif kamar
hotel APH disesuaikan dengan target pendapatannya.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi mi adalah kepustakaan dan analisa data yang mengarah ke pengukuran tingkat efektivitas strategi penetapan tarif kamar dalam mencapal target penjualan.
Peralatan analisa yang dipakai adalah Regresi Linier Tiga Variabel, yaitu varibel tarif kamar standar ganda, superior ganda dan suite deluxe serta biaya promosi, yang dikorelasikan terhadap tingkat penghunian kamar APH
Semakin tinggi occupancy rate menunjukkan bahwa penerapan strategi penerapan tarif kamar benar-benar efektif.
Hasil penelitidn menunjukkan bahwa pada kamar standar ganda memiliki tingkat korelasi negatif dimana bila tarif kamar dinaikkan maka tingkat
penghuniannya berkurang. Sebaliknya, pada kamar kategori superior ganda dan suite deluxe apabila tarif kamar dinaikkan maka tingkat penghuniannya meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa variabel harga bukanlah merupakan
satu-satunya penentu tinggi rendahnya tingkat penghunian kamar APH.
Variabel lain seperti promosi serta perilaku konsumen yang menganggap
harga samadengan kualitas ternyata berpengaruh atas occupancy rate APH.
Jadi penulis menyarankan agar pihak manajemen hotel Ambarrukmo meningkatkan anggaran dan kegiatan promosinya serta kualitas pelayanan
kepada para tamu. Tujuannya agar para tamu memperoleh kesan memuaskan berniat menginap di Hotel Ambarukmo."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S18738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian tentang analisis titik impas (break even point) usaha peternakan ayam arab di pulau Lombok telah di lakukan dengan mengambil sample di Kabupaten Lombok Tmur, Lombok Tengah,Lombok Barat dan kota Madya mataram....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Rohayu Verona Putri
"Aktivitas pekerjaan penatu dan pekerja kebersihan kamar memiliki risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) terkait dengan postur janggal dalam durasi lama, gerakan berulang, dan rutin dilakukan setiap hari. Penelitian ini dilakukan untuk menilai risiko pekerjaan menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan keluhan gejala Musculoskeletal Disorders (MSDs) menggunakan Nordic Body Map. Hasil dari penilaian REBA pada penatu terdapat 13 pekerjaan berisiko sedang, 2 pekerjaan berisiko tinggi, dan 1 pekerjaan berisiko sangat tinggi. Pada pekerja kebersihan kamar terdapat 2 pekerjaan berisiko sedang, 3 pekerjaan berisiko tinggi, dan 1 pekerjaan berisiko sangat tinggi.
Hasil kuesioner Nordic Body Map keluhan gejala MSDs yang paling banyak dirasakan penatu pada bahu kiri dan bahu kanan. Sedangkan pada pekerja kebersihan kamar keluhan gejala yang paling banyak dirasakan pada pinggang, betis kiri, dan betis kanan. Keluhan gejala MSDs yang paling banyak dirasakan adalah pegal-pegal, sakit (nyeri), kejang (kram). Selain postur kerja, karakteristik individu pekerja juga memperberat keluhan gejala MSDs seperti usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Sebagian besar aktivitas kerja memiliki tingkat risiko keluhan gejala MSDs sehingga diperlukan segera tindakan perbaikan sistem kerja.

Laundry workers and room attendant activities have Musculoskeletal Disorders risk in association with awkward posture in long duration, repetitive movements, and routine activity. The study was conducted to assess the working risk by using Rapid Entire Body Assessment (REBA) and Musculoskeletal Disorders symptoms by using Nordic Body Map. The REBA result shows there are 13 laundry worker?s activities with medium risk, 2 activities with high risk, and 1 activity with very high risk. For room attendant group, there are 2 activities with medium risk, 3 activities with high risk, and 1 activity with very high risk.
The Nordic Body Map questionnaire result shows the most perceived Musculoskeletal Disorders symptom by the laundry workers are the symptoms that felt on right and left shoulder. For the room attendant group the most perceived Musculoskeletal Disorders symptoms are the symptoms that felt on waist, right and left calf. The most felt Musculoskeletal Disorders symptoms that felt by the workers are aches, pain, and cramps. Besides of the working posture, the worker?s individual characteristics aggravate the MSDs symptoms like age, sex, physical activity, and Body Mass Index (BMI). Most of activities have their own MSDs symptoms level of risk that required corrective action for the design of the workplace.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>