Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51119 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Misyal Abdullah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suprashartono Hubertus
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmawan
"Didalam tesis ini dibahas penerapan konsep pembobotan dalam pemilihan proses manufaktur bahan logam untuk pembuatan komponen Coil Forming. Konsep ini diteliti kemungkinan untuk diterapkan pada aktifitas manufaktur yang ada pada PT KSX, guna meningkatkan unjuk kerja aktifitas manufaktur tersebut. Prinsip dari konsep pembobotan pertama-tama dilakukan identifikasi terhadap persyaratan produk yang akan dibuat dan identifikasi terhadap keterbatasan prosesnya. Kemudian dilakukan pembobotan terhadap persyaratan produk dan kemampuan proses untuk memenuhi persyaratan produk. Jumlah terbesar dari hasil kali kedua hal tersebut menjadi pilihan yang disarankan. Metode ini cukup sederhana namun mempunyai keterbatasan jika suatu komponen harus dilakukan kombinasi proses manufaktur. Untuk itu diperlukan teori pengambilan keputusan yang lain untuk dikombinasikan dengan konsep pembobotan guna menghilangkan kendala yang ada."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heliana Adiwinata
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S40297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Paminto
"ABSTRAK
Besarnya kapasitas operasi yang dapat dihasilkan oleh fasilitas produksi yang dimiliki merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan dalam persaingan yang semakin ketat dan luas dalam dunia industri. Tetapi pada kebanyakan industri manufaktur yang bertipe produksi job-shop/batch; aspek kapasitas ini menjadi sulit untuk diukur, karena tingkat variasi produk yang harus diproses sangat tinggi dan selalu berubah-ubah.
Untuk itu diupayakan membuat suatu model yang fleksibel dengan memanfaatkan konsep pemrograman berorientasi obyek. Pada model ini menggunakan algoritma simpleks untuk mensimulasikan besarnya kapasitas operasi optimal yang dapat dihasilkan oleh fasilitas produksi yang ada. Kemudian dilakukan analisa keseimbangan antara kapasitas operasi optimal ini dengan tingkat pesanan produk yang diterima Setelah kondisi seimbang dicapai dilakukan pembuatan jadwal pembebanan mesin menggunakan metode trial and error.
Keluaran-keluaran dari model simulasi ini akan dapat dijadikan sebagai acuan/bahan pertimbangan dalam pembuatan jadwal produksi detil secara akurat. Disamping itu dapat juga dijadikan sebagai alat evaluasi terutama terhadap teknologi proses yang digunakan dalam fungsi manufakturnya. Semua ini akan sangat berguna dalam membantu usaha peningkatan daya saing produk-produk yang dihasilkan oleh industri manufaktur bersangkutan baik dari segi price, quality, flexibility maupun delivery time sesuai dengan tuntutan konsumen.

ABSTRACT
Rates of the operations capacity are result by production facility itself, which one of determines on more tight and global competition in the industrial era. In most of the manufacturing industry with the job-shop/batch production type; the capacities become difficult to measure aspect, because the kind and the variation level of products must be process more fluctuate.
To solve this problem, we apply the flexible model with object-oriented programming concept. This model used the simplex algorithm principle to simulate the rate of the optimum operations capacity from the capability of production facility. The next activities are the balance analysis between ordered product and optimum operations capacity. If the balanced condition can get, we make the schedule loading machine with trial and error method.
The result of simulation model can be references to scheduling the detail production planning, which more accurate. The simulation model used for a toot to evaluated the process technology on the manufacturing function. We concluded that the model will be useful to help improvement effort of the product competitiveness, such as price, quality, flexibility and delivery time in accordance with the requirement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Andrio Viveca
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dan bentuk hubungan growth option terhadap leverage perusahaan manufaktur di Indonesia. Growth option diduga memiliki pengaruh negatif dan bentuk hubungan konveks terhadap tingkat leverage. Pada pengujian terhadap teori trade-off statis, ditemukan bahwa growth option memiliki hubungan negatif terhadap tingkat leverage. Growth option juga terbukti memiliki bentuk hubungan konveks terhadap leverage namun tidak menjelaskan lebih baik dari bentuk linear. Pada pengujian teori trade-off dinamis, ditemukan bahwa, dalam memengaruhi kecepatan penyesuaian leverage, growth option tidak terbukti memiliki pengaruh negatif. Bentuk hubungan konveks juga tidak terlihat menjelaskan kecepatan penyesuaian dengan lebih baik. Berdasarkan Flannery dan Rangan (2006), Lemmon, Robberts, dan Zender (2008), hal tersebut diduga terjadi karena permasalahan pada spesifikasi dan hadirnya firm fixed effect pada model. Dalam menjelaskan aktifitas pendanaan luar perusahaan, ditemukan bahwa, bentuk hubungan konveks menjelaskan lebih baik dibanding bentuk linear. Sesuai dengan Ogden dan Wu (2013), perusahaan underleverage melakukan pendanaan baru dengan utang sedangkan perusahaan overleverage melakukan pendanaan baru dengan ekuitas

ABSTRACT
Relationship between growth option and leverage on manufacturing firms in Indonesia is investigated in this research. Growth option is suspected of having negative effect and convex relation on leverage. Static trade off theory testing shows that growth option have negative effect on leverage. Growth option is also proven to have convex relation on leverage but it does not explain the static trade off better than linear form. Dynamic trade off testing shows that on speed of adjustment test, growth option is not proven to have negative effect on leverage. Convex form is also not proven to explain speed of adjustment of leverage better than linear form. Flannery and Rangan (2006), Lemmon, Robberts, and Zender (2008), found that those are happened because of problem in model specification and present of firm fixed effect. To explain external financing activity, convex form is proven to explain better than linear form. Consistent with Ogden and Wu (2013), underleverage firm issues new external financing with debt and overleverage firm issues new external financing with equity."
2016
S64420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita
"Timah merupakan logam lunak dengan titik lebur rendah sehingga relatif mudah untuk dilakukan proses manufaktur lanjutan. Tin shot rounded merupakan salah satu produk khusus yang dikembangkan PT Timah, Tbk, yang diluncurkan ke pasar international pada tahun 2003. Namun proses produksi yang kurang efektif membuat produksi tin shot rounded dihentikan sementara karena adanya permasalahan pada proses dengan penggunaan media pendingin sabun. Dimensi tin shot rounded yang memiliki kebulatan baik menjadi syarat kualitas produk yang dapat dipasarkan.
Pada penelitian ini, dilakukan pembuatan tin shot rounded dengan menggunakan media pendingin air. Ingot yang digunakan adalah ingot Babbit (Sn 87-90%) dengan variabel berupa temperatur cetak bervariasi mulai dari 250-280oC. Temperatur menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi dimensi produk tin shot rounded, terutama yaitu temperatur cetak. Proses pembuatan tin shot rounded terdiri dari pelelehan ingot Babbit dalam ketel temperatur 280oC, lalu lelehan timah masuk kedalam cetakan dengan temperatur cetak bervariasi 250-280 oC rentang 5oC yang keluar lewat nosel dan memantul pada bidang luncur, selanjutnya masuk media pendingin air. Tujuan penelitian adalah mengamati pengaruh pengotor terhadap nilai kekerasan produk tin shot rounded ingot Babbit dibandingkan dengan ingot Banka (Sn 99,92%), densitas, porositas serta kemurnian dari produk tin shot rounded.
Hasil penelitian ingot Babbit yang digunakan untuk pembuatan tin shot rounded memiliki kadar Sn 87-90 % dengan pengotor yang cukup banyak Pb, Cu, dan Sb. Kualitas dimensi tin shot rounded menurun terhadap kenaikan temperatur cetak. Banyaknya pengotor pada ingot Babbit, berpengaruh terhadap tingginya nilai kekerasan tin shot rounded (3,66 HV) jika dibandingkan dengan ingot Banka (1,33 HV). Densitas percobaan tin shot rounded cenderung lebih rendah dari densitas teoritis (perhitungan) karena adanya cacat cor seperti porositas dan penyusutan volume.

Tin is a soft metal with a low melting point so it is relatively easy to do advanced manufacturing processes. Tin shot rounded is one of specific product being developed by PT Timah Tbk, which was launched into the international market in 2003. However, the production process is less effective to make the production of tin shot rounded suspended due problems with the use of soap cooling medium. Dimensions of tin shot rounded with good roundness become requirement of quality products that can be marketed.
In this research, the manufacture of tin shot rounded using water cooling medium. Ingot used are Babbit (87-90% Sn) with variables such as temperatures of casting ranging from 250-280oC. Temperature becomes one of the important factors that affect the product dimensions tin shot rounded, especially the casting temperatures. The process of making tin shot rounded consists of Babbit ingot re-melting with temperature 280oC in the kettle, then molten tin into a mold with casting temperature of 250-280° C range 5oC variable that comes out through the nozzle and bounced on the glide plane, then enter the water cooling medium. The research objective was to observe the influence of impurities on product hardness values ​​tin shot rounded Babbit ingot compared to Banka ingot (99.92% Sn), density, porosity and purity of the product tin shot rounded.
The results Babbit ingot used for the manufacture of tin shot rounded has Sn content of 87-90%, with considerable impurities Pb, Cu, and Sb. Quality of dimension tin shot rounded decrease to casting temperature increases. The number of impurities in the Babbit ingot, influence the high hardness values ​​tin shot rounded (HV 3.66) when compared with the Banka ingot (1.33 HV). Density experiment tin shot rounded tend to be lower than the theoretical density (calculations) because of casting defects such as porosity and shrinkage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Nugroho
"Proses alternatif dalam fabrikasi mikro yang telah ditemukan saat ini salah satunya adalah biomachining. Biomachining memiliki beberapa keunggulan diantaranya ramah lingkungan, tidak terjadi thermal damage pada permukaan benda kerja, dan efisien energi. Penelitian biomachining multi-axis sebelumnya yang menggunakan inklinator dengan satu sumbu rotasi dan dengan dua arah sudut inklinasi yang berbeda menunjukkan bahwa inklinasi benda kerja mempengaruhi bentuk profil permukaan hasil pemakanan material pada benda kerja.
Dalam penelitian kali ini inklinator dikembangkan dengan menggunakan konsep sendi peluru pada meja kerjanya sehingga memiliki dua sumbu rotasi dan sudut inklinasi dapat dilakukan ke segala arah. Percobaan dilakukan dengan empat posisi inklinasi yang berbeda dan tiap - tiap posisi diberi sudut inklinasi 400. Terdapat dua jenis waktu percobaan, yaitu 6 jam dan 12 jam untuk tiap - tiap posisi inklinasi. Percobaan dilakukan dengan temperatur ruangan 23 - 25°C.
Hasil pengukuran dari mesin SURFCOM menunjukkan bahwa pada bagian tengah permukaan hasil pemakanan material terbentuk Center Island dengan kedalaman undercut, sudut kemiringan undercut, dan nilai Ra yang berbeda - beda. Selain itu ditemukan bahwa perbedaan posisi kotak biomachining tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kedalaman undercut, panjang undercut, sudut kemiringan undercut, dan nilai Ra.

Alternative process in micro fabrication that has been found at this time one of them is biomachining. Biomachining has several advantages including environtmentally friendly, no thermal damage occurs on the surface of the workpiece, and energy efficient. Previous multi-axis biomachining research using inclinator with one axis of rotation and the angle of inclination in two different directions showed that the inclination of the workpiece affect the surface profile from material machining results at workpiece.
In this research inclinator developed using the concept of joint bullets on its work table so that it has two axes of rotation and the angle of inclination can be done in any direction. The experiments were performed with four different inclination position and each position given angle of inclination 400. There are two kinds of time experiments, which is 6 hours and 12 hours for each inclination position. The experiments were performed with room temperature 23-25°C.
Measurement result from the SURFCOM machine show that on the middle surface at material machining results formed Center Island with depth of undercut, tilt angle of undercut, and the Ra values are different each others. Moreover it was found that the difference in the position of the biomachining box no significant effect on depth of undercut, length of undercut, tilt angle of undercut, and the Ra values.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarto
"ABSTRAK
Deformasi yang terjadi pada fabrikasi konstruksi Gate Leaf yang dipersiapkan untuk daun pintu air di bendungan, menimbulkan permasalahan. Permasalahan tersebut meliputi kesulitan perakitan, pemasangan unit di tempatnya, yang secara langsung mengurangi kekuatan konstruksi serta kesesuaian bentuk konstruksi, disamping biaya produksi.
Deformasi yang diuraikan di atas dalam penelitian ini dikaji secara literatur dengan tujuan untuk mengetahui dan mengeliminir permasalahan yang terjadi secara tepat, mengurangi kerja ulang dan peningkatan mutu. Data diambil dari catatan dan laporan kegagalan proses di lapangan.
Dan pengkajian secara teoritis deformasi terjadi akibat penerapan teknik pengelasan yang tidak tepat, yang meliputi deposisi logam las yang berlebihan dan urutan deposisi, penerapan welding jig yang tidak sesuai. Didapatkan bahwa konstruksi Gate Leaf perlu dukungan terhadap manajemen produksi yang tepat dan penerapan prinsip-prinsip manufaktur seperti persiapan prosedur produksi, pengendalian mutu secara bertahap dan berkesinambungan.
Saran untuk mengatasi permasalahan fabrikasi tersebut di atas, perlu ditingkatkan pengetahuan karyawan dalam bidang konstruksi dan pengetahuan teknik pengelasan dan perancangan konstruksi yang berorientasi pada ketrampilan manufaktur. Disamping hal tersebut diperlukan dukungan personil welding enginer, welding inspector untuk persiapan fabrikasi, prosedur produksi dan penyusunan teknik pengelasan yang benar sehingga dapat mengurangi terjadinya deformasi.

ABSTRACT
Deformation occurred during fabrication of Gate Leaf for water darn construction was found to cause severe problems. The problems involved can be categorized as difficulty in assembling and erecting of the component in the site plant. As a result construction strength would be lowered despite unfitted geometrical shape and inefficiency in production cost.
In this thesis, the deformation described above was investigated based on the literature studies. The discussion was focused on characterization and elimination of technical problems that arise from manufacturing operation. Therefore repairs would be reduced to a lower level besides quality improved. Research data was collected from direct observation in the field and report from previous production failures.
A careful theoretical assessment came to the conclusion that deformation was particularly due to welding process which specifically could be identified as improper welding procedure, over deposited weld pool, unsuitable design and position of welding jigs. The studies also suggested that the manufacturing of the Gate Leaf component need to be supported with a correct implementation of production management, manufacturing operation procedure, as well as continuous quality inspection.
The investigation indicated that human resource quality need to be improved in their technical skill, (i.e.: welding technology and construction design)_ This knowledge should have orientation in manufacturing skill and thereby improvement of welding engineer and welding inspector is essential in order to reduce risk of deformation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Taufiqurrakhman
"Fabrikasi berskala mikro sedang terus dikembangkan sebagai kebutuhan dimasa yang akan datang. Salah satu variasinya menggunakan mikroorganisme bakteri (biomachining). Penelitian sebelumnya telah membuktikan kemampuan jenis bakteri Acidithiobacillus ferooxidans untuk melakukan pemakanan permukaan beberapa material logam, salah satunya yaitu tembaga (Cu). Perkembangan teknologi biomachining akan diterapkan sebagai metode manufaktur beberapa perangkat mikro, seperti micro-needle dan micro-channel. Pada penelitian sebelumnya, didapatkan nilai kekasaran permukaan (Ra) rata-rata hasil proses biomachining pada material tembaga yaitu berkisar antara 5-8 μm. Nilai tersebut tergolong cukup besar dan dimanfaatkan untuk membuat micro-channel.
Micro-channel akan menjadi sebuah komponen dalam sistem penukar kalor berskala mikro, yang lebih dikenal sebagai micro-heat exchanger. Tujuannya, kekasaran permukaan micro-channel dapat memperluas area alir dan membuat fluida kerja lebih turbulen. Parameter tersebut akan mempengaruhi transfer rate sistem micro heat exchanger. Namun, nilai pressure drop pada penelitian ini berbanding lurus dengan tingkat kekasaran channel. Hasil eksperimen perpindahan panas menunjukkan sampel biomachining memiliki nilai perbedaan temperatur (ΔT) lebih besar 22,49% dan 34,34% berurutan menggunakan variasi flow rate 16 mL/min dan 64 mL/min.

Micro-scale fabrication is being continuously developed as the needs of the future. One of the methods uses microorganisms culture (biomachining). The previous research has shown the ability of Acidithiobacillus ferooxidans in the characterization and result of material removal process with copper (Cu) as the workpieces. Biomachining will be applied as a method of micro devices manufacturing, such as micro-needle and micro-channel. In the previous study, obtained the value of surface roughness average (Ra) of biomachining process results in copper material in range from 5-8 μm. This value is quite large and oriented in the making of micro-channel.
Micro-channel will be put in the center structure of micro-heat exchanger system. The major goal is the surface roughness can expands the micro-channel flow area and makes the fluid more turbulent. In addition, these parameters will affect the transfer rate of a micro-heat exchanger system. However, the pressure drop results of this research are proportional to the rate of surface roughness. The experimental results show the biomachining sample heat transfer temperature difference value (ΔT) greater 22.49% and 34.34% using a variation of flow rate 16 mL / min and 64 mL / min respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44452
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>