Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 165477 Document(s) match with the query
cover
Danny Primanda
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36668
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ilham W.
"Perkembangan yang semakin pesat dan persaingan yang semakin tajam telah membuat dunia usaha melakukan perluasan terhadap usahanya dengan melakukan investasi pada berbagai sektor yang mempunyai peluang untuk meraih keuntungan. Salah satu sektor industri yang sedang mencapai boom ialah sektor industri properti. Perusahaan-perusahaan yang bergerak bukan di sektor properti seperti perusahaan-perusahaan perbankan, industri baja, industri jasa dan lain-lain mulai melakukan diversifikasi dengan melakukan investasi pada sektor properti. Sementara itu perusaHaan industri properti juga semakin rmelebarkan usahanya dengan terus menerus melakukan investasi.
Suatu perusahaan yang ingin melakukan investasi maka perlu menetapkan terlebih dahulu cost of capital daripada proyek investasi tersebut. Cost of Capital. ini akan menjadi unsur diskonto bagi proyeksi cash flow dalam rangka menentukan Net Present Value proyek investasi tersebut. Untuk mengetahui nilai cost of capital maka perlu juga mengetahui komponen-komponen yang. membetuk cost of capital itu, yaitu terdiri dari cost of debt, cost of preffered stock dan cost equity. Cost of Debt dan Cost of Preffered Stock dapat segera ditentukan karena nilainya sudah given, namun penentapan nilai Cost of Equity memerlukan suatu perhitungan karena Cost of Equity merupakan cerminan daripada required rate of return pemegang saham. Terdapat beberapa metode perhitungan Cost of Equity, diantaranya ialah perhitungan dengan metode Capital Assets Pricing Model (CAPM).
Karya Akhir ini melakukan penelitian terhadap Cost of Equity dari perusahaanperusahaan properti yang telah menjual sahamnya di Bursa Efek Jakarta yang mana hasilnya diharapkan dapat menjadi landasan dalam penentuan cost of capital proyek yang selanjutnya berguna sebagai dasar dalam keputusan capital budgetingnya.
Dalam melakukan perhitungan cost of equity ini maka terlebih dulu melakukan perhitungan terhadap return market, corporate security return dan beta perusahaan. Dalam perhitungan beta maka risk free rate menggunakan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia.
Hasil penelitian ternyata menunjukkan bahwa Cost of Equity perusahaan-perusahaan properti yang telah menjual sahamnya di Bursa Efek Jakarta ialah antara 12,95 % sampai dengan 27,93% dan juga menunjukkan bahwa Cost of Equity daripada industri properti ialah sebesar 18,21 %. Berdasarkan perhitungan R-Squared pada saat penghitungan beta temyata menunjukkan bahwa kelima belas perusahaan properti tersebut mempunyai risiko sistimatis antara 0,04 % sampai dengan 49,41 %."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T7376
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desti Ekasari
"Penambahan pewarna pada produk pangan dimaksdkan untuk memberi atau memperbaiki warna makanan atau minuman serta melindungi zat-zat pada makanan atau minuman yang peka terhadap cahaya selama penyimpanan, sehingga dapat meningkatkan daya tarik konsumen. Hal ini akan mempengaruhi penampilan produk pangan, sehingga semakin menarik maka semakin diminati konsumen. Walaupun beberapa pewarna alami mulai banyak diaplikasikan untuk pewarna pangan, namun pewarna sintetik masih banyak digunakan. Bahkan pewarna sintetis yang dilarang, sering digunakan sebagai produk pewarna pangan. Diantaranya Amaranth, yang merupakan pewarna pangan yang berwarna merah dan dilarang untuk makanan dan minuman. Alasan menggunakan pewarna yang dilarang adalah mudah dibeli, harganya lebih murah, warnanya lebih cerah dan mencolok.
Salah satu pewarna alami yang telah dipakai masyarakat antara lain sombo keling untuk mewarnai kerupuk. Keuntungan pewarna alami adalah pewarna ini aman untuk dikonsumsi, sedangkan kerugiannya adalah warna pewarna alami tidak homogen dan ketersediaannya yang terbatas. Analisa pewarna pangan dapat dilakukan dengan berbagai metode, teknik dan cara. Salah satu analisa pewarna adalah dengan menggunakan Hidden Markov Model, karena dapat digunakan untuk mendeteksi zat pewarna secara teliti. Data yang diperoleh yaitu dari pengukuran yang dilakukan di LAB afiliasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA) Universitas Indonesia menggunakan Spectrophotometer UV - Vis.

Addition of colorants in food products intended to provide or improve the color of food or beverages as well as protecting substances in foods or beverages that are sensitive to light during storage, thus increasing consumer appeal. This will affect the appearance of food products, so the more attractive the more consumers demand. Although some natural dyes are being applied to food coloring, but still widely used synthetic dyes. Even the banned synthetic dyes, often used as a food colorant products. Among Amaranth, which is a red food coloring and food and beverages are prohibited. Reasons for using the banned dye is easy to buy, cheaper, brighter colors and flashy.
One of the natural dyes have been used, among others, Sombo Tamilian society to color chips. The advantage of this natural dye is dye safe for consumption, while the loss is a natural dye colors are not homogeneous and its availability is limited. Analysis of food coloring can be done by various methods, techniques and methods. One of the dyes were analyzed using Hidden Markov Model, as it can be used to detect dyes carefully. Data obtained from measurements taken at LAB Affiliated Faculty of Mathematics and Science (Science Faculty), University of Indonesia using a Spectrophotometer UV - Vis.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51270
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elan Dewatono
"ABSTRAK
1. Kebijakan deregulasi pemerintah yang dilakukan pada sektor perhubungan laut
ditujukan untuk mendukung peningkatan ekspor non migas disamping meningkatkan
ikiim usaha dibidang jasa angkutan laut. Kebijakan terselautberhasil dan sejak
deregulasi sejumlah besar perusahaan jasa angkutan laut atau perusahaan pelayaran
baru muncul dan seiring dengan itu penggunaan peti-kemas meningkat pesat.
2. Dari segi teknologi, kapal-kapal peti-kemas berkembang sangat pesat dan saat ini
telah mencapai generasi ke-4, dan dari segi kondisi lingkungan, jasa angkutan laut
dengan menggunakan kapal-peti-kemas termasuk dalam karagori ?turbulence
environment?, dimana perubahan sangat cepat dan sulit diramalkan.
3. Armada kapai peti-kemas semakin diminati karena memiiki keunggulan antara lain
dalam kecepatari transportasi dan sistim pengangkutan intermodal. Demand terhadap
kapal-kapal peti-kemas meningkat dan banyak perusahaan pelayaran merubah
armada kapalnya dari general cargo menjadi semi peti-kemas, termasuk diantaranya
PT Angkutan Pertambangan.
Sementara itu dengan adanya deregulasi maka ikiim persaingan semakin meningkat
karena tidak ada lagi hambatan masuk (barrier to enny) bagi pendatang baru.
4. Iklim persaingan yang sangat ketat dan menjurus kearah persaingan yang tidak sehat
(pure competition), mengakibatkan banyak perusahaan pelayaran goyah dan merubah
pola operasi dan regular liners menjadi tramper atau dari operasi sendiri menjadi
time charter. Sebagian perusahaan berhasil memperbaiki atau mempertahankan
eksitensinya sedang lainnya tidak.
5. PT Perusahaan Pelayaran Angkutan Pertambangan dibawah Departemen Pertambangan Dan Energi, termasuk salah satu diantara banyak perusahaan yang
mengalami hal tersebutdiatas, dimana selain memiliki armada kapal semi peti-kemas
yang merupakan modifikasi kapal general cargo , juga memiliki dan mengoperasikan
kapal angkutan curah (bulk) dan muatan umum (general cargo).
6. Menghadapi situasi persaingan yang semakin keras tersebut disamping armada kapal
yang sudah cukup tua dan menurunnya ¡ntegritas sebagian pimpinan yang bertang
gung jawab terhadap pemasaran jasa angkutan peti-kemas, perusahaan berada dalam
posisi yang gawat.
7. Guna mengatasi hal tersebut pimpinan perusahaan harus mengambil langkah
strategis agar perusahaan tetap dapat dipertahankan; untuk itu perlu dilakukan
Analisa Lingkungan internal perusahaan yang ditujukan khusus meneliti prospek
unit usaha peti-kemas, menentukan Profil Perusahaan, selanjutnya menentukan
pilihan srraregis usaha berdasarkan hasil analisa tersebut.
8. Analisa Lingkungan Eksternal menunjukkan situasi yang cenderung netral, artinya
Iingkungan luar perusahaan tidak terlalu baik dan tidak terlalu buruk bagi
pengembangan armada kapal peti-kemas, sedangkan Profil Perusahaan secara
singkat menurtjukkan bahwa:
- Unggulan bersaing (Competitive Advantage) PT Angkutan Pertambangan adalah
bidang pemasaran, terutama karena dukungan nama yang cukup dikenal.
- Tuntutan Dasar Bisnis (Basic Business Requirements) dimana tingkat industri jasa
angkutan laut saat ini sedang berkembang (growth stage), sulit dipenuhi
perusahaan.
- Fakror-fakror Internal Strategis perusahaan secara umum cenderung Iemah.
9. Analisa SWOT menunjukkan bahwa, karena Kelemahan Internal adalah Kritis
sedangkan Peluang yang ada sekaligus Ancaman cukup besar maka alternatif langkah
strategis yang dapat dipilih adalah turnaround atau defensive.
Penggunaan Matrik Strategi induk (Grand Strategy Matriks) menunjukkan bahwa
karena Pasar berkembang cepat, sedarigkan posisi bersaing lemah maka alternatif
langkah strategis perusahaan (corporate strategy) adalah mulai dari ilkuidasi sampai
concentrated growth. Hal ini mendukung hasil analisa SWOT diatas.
10. Concentrated growth adalah strategi yang memusatkan perhatian kepada bidang
usaha/bisnis yang benar-benar dikuasai perusahaan; untuk mengetahui bisnis mana
yang akan dipiih dilakukan analisa portfolio dengan menggunakan pendekatan model
General Electric Nine Cell Planning Grid.
Hasilnya adalah Jasa angkutan muatan curah yang relatif bersifat ?potential winner?
terhadap unit usaha bisnis Iainnya) merupakan pemusatan perhatian perusahaan yang
dapat dipertahankan.
11. Untuk dapat berhasil melakukan strategi bertahan (defensive) ataupun balik arah
(turnaround), maka perusahaan harus melakukan 2 hal yaitu, pertama Pengurangan
Biaya (Cost Reduction), kedua adalah Pengurangan Asset (Assets Reduction); pra
kondisi lain yang diperlukan adalah pembenahan manajemen puncak agar mampu
melaksanakan strategi diatas.
Selain itu, keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan yaitu bidang marketing
perlu dikembangkan agar tidak lagi mengandalkan ?nama? perusahaan tetapi lebih
kepada sumber daya manusia, serta terus-menerus membenahi kelemahan-kelemahan
internal yang bersifat kritis, dan mengembangkan ?market niche? yang telah
dikuasai.
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Subiantoro
"ABSTRAK
Produktivitas adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan utilisasi secara efisien dari sumber - sumber masukan yang digunakan, untuk memproduksi barang atau jasa dan berdampak luas dalam seluruh proses industri.
Dalam era perkembangan globalisasi dewasa ini, setiap pelaku bisnis berusaha untuk meningkatkan daya saing perusahaannya, agar dapat merebut setiap peluang yang ada, serta mempertahankan dan mengembangkan pasar yang telah dimiliki. Agar persaingan ini dapat dimenangkan, maka tidak ada jalan lain kecuali berusaha untuk meningkatkan produktivitas dengan jalan 'memasyarakatkan dan membudayakan' produktivitas kepada seluruh tingkatan karyawan dalam perusahaan tersebut. Untuk memantau kegiatan produktivitas dalam perusahaan, maka perlu diadakan suatu pengukuran yang dapat menunjukkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap perusahaan tersebut.
Salah satu metode pengukuran yang dipilih pada penelitian adalah metode nilai tambah kemudian hasilnya dianalisa dan diinterpretasikan.
Pada penelitian ini dibahas, analisa pengukuran untuk mendapatkan gambaran peningkatan produktivitas perusahaan melalui perhitungan 6 rasio utama dengan dukungan 5 rasio pendukung. Dari pengukuran ini, akan terpantau semua kelemahan dan ancaman, yang harus segera diantisipasi, serta dapat juga diketahui kekuatan dan peluang apa yang harus diambil, agar perusahaan dapat dikembangkan kearah 'profit center', sehingga akhirnya secara global daya saingnya akan meningkat pula.
Agar dalam pengukuran ini dapat lebih cepat memperoleh hasil, maka dibuat suatu alat bantu berupa program 'Sistem Pendukung Keputusan[SPK] atau lebih dikenal dengan 'Decision Support Systems' [DSS], dengan maksud dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan terhadap 'action plan' selanjutnya.
Dari hasil pengukuran dan analisa dengan metode nilai tambah terlihat bahwa produktivitas perusahaan yang diteliti masih rendah [Indeks laju pertumbuhan rata-rata=Lr=7.88% , menurut rasio utama dan Lr=11.4%, menurut rasio pendukung] sehingga manajemen disarankan untuk segera mengambil langkah [action plan], kearah pengembangan yang lebih baik, seperti memasyarakatkan budaya perusahaan, menekan biaya produksi, optimasi penggunaan aset dan tenaga kerja, efisiensi penggunaan sumber daya masukkan, dan sebagainya.

ABSTRACT
Productivity is an activity related to the utility in an efficient manner from the input sources used to produce things and services, and it has a large impact in the industrial process.
In the global era, the executives try to improve their effort to compete in order to fight for an opportunity, to defend and to develop the market.
In order to win the competition, they have to increase their productivity by spreading it out and civilize it to all the level of employee in the company.
To observe the productivity we have to do some measurement to see the Strength, the Weakness, the Opportunity and the Threat in the company.
One of the methods chosen is the value added and the result will be analyzed and interpreted. In this case, we will analyze the measurement to get an overview to increase the productivity by calculation the six major ratio and the five minor ones. From the measurement we could observe all the weakness and the threat that should be anticipated and also we could know the strength and the opportunity that should be taken, in order to develop the company to the profit center, so that could increase the effort to compete in the global market.
We use a Decision Support Systems [DSSJ program, to get a quick result and to help the manager to decide the advance action plan.
The result shows that the productivity of the company is still low [index growth average = 7.88%, from the 6 major ratio calculation and = 11.d% from the 5 minor ratio ones], so that the manager has to develop the action plan to get a better result, such as to press the production cost down, to optimize utilization of the asset and man power, an efficient manner from the input sources, etc.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lusiana
"Bisnis franchise minimarket berkembang sangat pesat di Indonesia. Bisnis ini
memerlukan ruang usaha untuk menempatkan barang dagangan yang dijual. Biasanya,
ruang usaha untuk franchise minimarket menggunakan ruko atau kios. Ruko atau kios
yang diperlukan dapat diperoleh dengan beberapa cara. Tiga di antaranya adalah dengan
membeli, menyewa, dan membeli dengan pinjaman. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengaplikasikan analisis NPV (Net Present Value) dan APV (Adjusted Present Value)
untuk memilih ruang usaha untuk toko franchise minimarket. Analisis NPV dan APV
digunakan untuk memperoleh pilihan yang paling menguntungkan untuk ruang usaha
minimarket. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan atas data-data dan asumsi-asumsi
yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pilihan antara menyewa dan
membeli dengan pinjaman yang selalu unggul dari semua kondisi dalam menyediakan
ruang usaha. Banyak faktor yang mempengaruhi setiap keputusan, di antaranya:
persentase harga sewa dibandingkan nilai tanah dan bangunan, pertumbuhan dari harga
tanah, dan besarnya discount rate atau nilai pengembalian yang diharapkan oleh
perusahaan.

Bisnis franchise minimarket berkembang sangat pesat di Indonesia. Bisnis ini
memerlukan ruang usaha untuk menempatkan barang dagangan yang dijual. Biasanya,
ruang usaha untuk franchise minimarket menggunakan ruko atau kios. Ruko atau kios
yang diperlukan dapat diperoleh dengan beberapa cara. Tiga di antaranya adalah dengan
membeli, menyewa, dan membeli dengan pinjaman. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengaplikasikan analisis NPV (Net Present Value) dan APV (Adjusted Present Value)
untuk memilih ruang usaha untuk toko franchise minimarket. Analisis NPV dan APV
digunakan untuk memperoleh pilihan yang paling menguntungkan untuk ruang usaha
minimarket. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan atas data-data dan asumsi-asumsi
yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pilihan antara menyewa dan membeli dengan pinjaman yang selalu unggul dari semua kondisi dalam menyediakan ruang usaha. Banyak faktor yang mempengaruhi setiap keputusan, di antaranya:
persentase harga sewa dibandingkan nilai tanah dan bangunan, pertumbuhan dari harga tanah, dan besarnya discount rate atau nilai pengembalian yang diharapkan oleh perusahaan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Anbar Fadhilah
"Pesatnya perkembangan e-commerce di Indonesia telah menciptakan persaingan yang ketat di antara penjual online, sehingga diperlukan strategi yang efektif untuk menarik minat beli konsumen. Minat beli konsumen di e-commerce dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti content marketing, live streaming, ulasan pengguna, serta penetapan harga barang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi minat beli dan hubungannya dengan keputusan pembelian pada salah satu platform e-commerce populer di Indonesia. Variabel eksogen yang diteliti adalah content marketing, live streaming, online customer review, dan harga. Sementara variabel endogen yang diteliti adalah minat beli dan keputusan pembelian. Data dikumpulkan dari 200 responden di Jakarta menggunakan metode purposive sampling, di mana responden mengisi kuesioner dengan skala Likert 1-4. Metode penelitian yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa content marketing dan live streaming berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Namun, online customer review dan harga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli. Selain itu, ditemukan bahwa minat beli, online customer review, dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

The rapid growth of e-commerce in Indonesia has intensified competition among online sellers, necessitating effective strategies to attract consumer purchase intentions. Consumer purchase intentions in e-commerce can be influenced by various factors such as content marketing, live streaming, user reviews, and product pricing. This study aims to analyze the factors influencing purchase intention and its relationship with purchase decisions on one of the popular e-commerce platforms in Indonesia. The exogenous variables examined include content marketing, live streaming, online customer reviews, and price, while the endogenous variables include purchase intention and purchase decision. Data were collected from 200 respondents in Jakarta using purposive sampling, where respondents completed a questionnaire using a Likert scale of 1-4. The research method employed was Partial Least Square (PLS). The findings revealed that content marketing and live streaming have a positive and significant effect on purchase intention. However, online customer reviews and price did not have a significant impact on purchase intention. Furthermore, it was found that purchase intention, online customer reviews, and price has a positive and significant effect on purchase decision."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kadariah
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1986
658.404 KAD e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Irvan ZK
"ABSTRAK
Tesis ini mengaplikasikan analisis NPV untuk memilih proyek yang paling menguntungkan. Sebelum memulai melakukan investasi atau membuka suatu cabang toko baru, sebuah perusahaan supermarket harus melakukan suatu analisis apakah investasi yang mereka akan lakukan akan lebih menguntungkan dengan cara melakukan pembelian atau pembangunan toko sendiri yang biasanya biaya modalnya di dapat dari pinjaman dari bank; atau dengan cara melakukan sewa guna usaha di suatu lahan kosong yang dibangun atau di pusat pertokoan atau mal yang sudah ada, tergantung dari daerah strategis yang menjadi pilihan atau sasaran perusahaan. Tesis ini menggunakan metode studi kasus atas aplikasi NPV.
Sehingga, tujuan dari tesis ini adalah untuk menganalisis dan menemukan NPV terefisien yang dapat tercapai untuk melakukan penambahan cabang toko atau gerai (melakukan investasi pembelian tanah dan bangunan atau dengan cara sewa guna usaha), serta ditambah analisis akuntansi pencatatan, berdasarkan perjanjian sewa guna usaha, apakah masuk sebagai kategori finance lease atau operating lease yang memberikan dampak yang berbeda baik dalam hal analisis keuangan maupun metode pencatatan atau akuntansi nya.
Berdasarkan analisis NPV yang dilakukan dan menggunakan segala data dan asumsi serta keterbatasan yang ada, pembelian aset secara langsung lebih menguntungkan dibandingkan dengan melakukan sewa guna usaha, serta berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh FASB maupun standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (PSAK), sewa guna usaha atas sebuah ruang toko yang ada di sebuah mal merupakan sewa guna usaha operasi.

ABSTRACT
The purpose of this study is to apply the NPV analysis to choose the most profitable project. Before investing or opening a new branch store, a supermarket company should perform an investment analysis of which investment will be more efficient to be done, whether by buying or constructing an owned branch store, by using fund from bank loan; or by leasing a landscape which can be built as a store on it or leasing a place in a established mal, depends on strategic areas which become the Company’s target. This study method is to apply NPV in a study case.
Therefore, the purpose of this tesis is to analyse and to find the most efficient NPV for opening a new branch store (by doing land and building acquisitions or leasing), and analysis on accounting for lease based on lease agreement whether it categorise as finance or operating lease which can differ in term of financial analysis or its accounting or recording method.
Based on NPV anlysis performed and using all of data, assumptions and its limtations, buying of assets is more efficient compared to leasing, and based on generally accounting principles issued by FASB or Indonsia (PSAK), a leasing of place in a mal is categorise as operating lease."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Irvan ZK
"Tujuan dari tesis ini untuk menganalisis NPV guna pengambilan keputusan investasi pembelian tanah dan bangunan atau sewa guna usaha dan analisis akuntansi pencatatan, berdasarkan perjanjian sewa guna usaha, apakah masuk sebagai kategori finance lease atau operating lease. Berdasarkan analisis NPV diperoleh kesimpulan bahwa pembelian aset secara langsung lebih menguntungkan dibandingkan dengan melakukan sewa guna usaha, serta berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh FASB maupun standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (PSAK), sewa guna usaha atas sebuah ruang toko yang ada di sebuah mal merupakan sewa guna usaha operasi.

The purpose of this tesis is to analyse NPV for decision making on doing land and building acquisitions or leasing, and analysis on accounting for lease based on lease agreement whether it categorise as finance or operating lease. Based on NPV anlysis, a conclusion reached that buying of assets is more efficient compared to leasing, and based on generally accounting principles issued by FASB or Indonsia (PSAK), a leasing of place in a mal is categorise as operating lease."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>