Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171856 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulianto
"ABSTRAK
Pemakaian energi dewasa ini semakin meningkat selaras dengan pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi, namun hal ini tidak diimbangi oleh pertumbuhan
produksi minyak bumi yang mulai menipis. Sektor transportasi akan sangat
bergantung pada pemasokan energi, untuk itu salah satu jalan keluar adalah
diversifikasi energi. Dan hal ini sesuai dengan program pernerintah Indonesia. Untuk
itu perlu dikaji baik yang berhubungan dengan teknologi, ekonomi maupun
lingkungan.
CNG (Compressed Natural Gas) atau lebih dikenal dengan nama BBG, adalah
salah satu yang akan menjadi energi altematif untuk sektor transportasi jalan raya.
Pergantian bahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas memerlukan penelitian dan
analisa yang mendalam khususnya dari segi teknis. Diantaranya adalah penelitian
tentang mixer (pencampur udara dengan bahan bakar gas).
Pengetahuan tentang mixer sekarang masih sedikit, oleh karena itu perlu
diketahui parameter-parameter apa saja yang turut mempengaruhi dalam proses
pencampuran udara dengan bahan bakar gas dan bagaimana dampaknya. Salah satu
parameter yang diamati adalah diameter ventpri mixer, bagaimananya pengaruhnya
terhadap kendaraan, antara Iain yaltu daya keluaran maksimum, eiisiensi voiurnetris,
laju aliran massa udara dan bahan bakar dan lain-lain.
Dalam penelitian ini, diuji pemakaian mixer dengan berbagai perubahan dimensi
mixer, salah satunya diameter Venturi mixer pada kendaraan Toyota Kijang tahun
1988, yang kemudian data-data yang diperoleh kemudian dianalisa dan dibandingkan
antara mixer yang sama dengan yang lainnya dan dengan kendaraan yang memakai
bahan bakar bensin, untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa diameter venturi merupakan salah
satu parameter cukup berpengaruh terhadap perfomance kendaraan. Untuk itu perlu
diteliti juga parameter yang lainnya. Pada akhimya pemakalan BBG sebagai energi
alternatif sangat disarankan dan perlu didukung oleh semua pihak yang terkait.

"
1996
S36673
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Hadi Wibowo
"Pemanfaatan gas bumi sebagai bahan bakar alternatif dapat meningkatkan ketahanan energi nasional, mengurangi beban subsidi negara dan mengurangi emisi gas buang. Salah satu pemanfaatannya pada sektor transportasi adalah penggunaan Compressed Natural Gas untuk kendaraan eksisting bermesin Otto dengan sistem bifuel yang menggunakan converter kit. Dari beberapa parameter pada pembakaran dalam otto engine dengan bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG), temperatur dan tekanan awal akan memberikan pengaruh terhadap kinerja kendaraan. Melalui penelitian ini diketahui bahwa daya poros dan torsi mesin kendaraan yang memakai bahan bakar CNG dengan variasi suhu dari 25oC sampai dengan 45oC mengalami kenaikan pada semua variasi temperatur dengan rata-rata sebesar 5,08% dan 3,08%, sedangkan daya poros dan torsi dengan variasi tekanan dari 1,9 bar sampai dengan 2,2 bar mengalami penurunan pada semua variasi tekanan rata-rata sebesar 0,8% dan 2,03%.

Utilization of natural gas as an alternative fuel can improve national energy security, reduce the expense of national subsidies and air emissions. One of its utilization in the transportation sector is the use of Compressed Natural Gas (CNG) for Otto Engine?s vehicles with biofuel system by using converter kits. Of some parameters on otto engine?s combustion with CNG fuel, initial temperature and pressure will give an effect to the performance of the vehicle. This research note that the shaft power and torque of vehicles that use CNG fuel with variation of initial temperature 25oC to 45oC increased in all variations of temperature with average 5,08% and 3,08%. The shaft power and torque with variation of pressure 1,9 bar to 2,2 bar decreased in all variations of temperature with average 0,8% and 2,03%."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T38993
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariandja, Johannes
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Pariaman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S36543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Surjosatyo
"Salah faktor operasionaJ yang dapat mempengaruhi kinerja motor bensin adalah dilihat dari jenis bahan bakar tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan temperatur gas buang dari motor bensin yang menggunakan bahan bakar yang berbeda yaitu bahan bakar bensin dan gas CNG (Compressed Natural Gas) secara bergantian. Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan sistim dua variabel yaitu variasi beban dan variasi kecepatan, selain itu juga dilakukan pengamatan terhadap penggunaan bahan bakar spesifik dan faktor kelebihan udara. Mesin yang digunakan dalam penelitian ini adalah motor otto 4 langkah.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: penggunaan bahan bakar CNG akan terjadi penurunan daya bila dibandingkan dengan daya yang menggunakan bahan bakar bensin, serta kenaikan temperatur gas buang. Tetapi sebaliknya untuk penggunaan bahan bakar bensin, temperatur gas buang masih lebih rendah daripada temperatur gas buang yang menggunakan bahan bakar gas, sedangkan untuk bhp pada bahan bakar bensin baik untuk variasi kecepatan (rpm) maupun variasi beban lebih tinggi daripada bhp yang menggunakan bahan bakar gas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Vessa Fauziyyah Pratiwi
"PT. XYZ melakukan kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas di lepas pantai menggunakan FPSO dengan produksi utama berupa minyak mentah, gas yang dihasilkan diinjeksikan kembali kedalam sumur. Adanya fasilitas kompresor yang dapat menaikan tekanan gas sampai 210 bar, kelebihan gas dapat disimpan di storage sebagai CNG. Penyimpanan gas CNG 10 MMscf, CDTS membutuhkan tangki sebanyak satu unit dengan dimensi 10 m x 10 m. CNG tube skid membutuhkan total skid sebanyak 51 units dengan total dimensi 12,19 m x 41,45 m. Biaya capex CDTS lebih murah $ 700.000 dari CNG tube skid dan biaya opex CDTS $ 62.102 lebih murah dibandingkan CNG tube skid. Ketersediaan lahan di FPSO yang dapat ditempati CNG storage sebesar 20 m2. IRR 11% didapat tarif gas dasar 1,51 USD/MMBtu untuk penjualan 10 MMScfd dan NPV $12.638.398,34 dengan PBP di tahun ke 7. Hasil analisa sensitivitas menunjukan dengan menaikan tarif gas sebesar 100% yaitu 3,011 USD/MMBtu, saat terjadi penurunan laju produksi sebesar 50% maka NPV dan IRR masih dapat diterima.  Harga gas ini layak digunakan untuk penjualan gas di atas FPSO karena tidak melebihi penetapan harga gas di pembangkit sebesar 6 USD/MMBtu.

PT. XYZ engages in offshore oil and gas exploration and production using an FPSO. The primary production focus is crude oil, and any produced gas is reinjected into the well. A compressor facility with the capacity to increase gas pressure up to 210 bar enables the storage of excess gas as Compressed Natural Gas (CNG). For a CNG gas storage volume of 10 MMscf, CDTS requires a single tank with dimensions of 10 m x 10 m. CNG tube skids necessitates a total of 51 skid units with a combined dimension of 12.19 m x 41.45 m. CDTS exhibits capex costs that are $700,000 lower than CNG tube skids, and its opex costs are $62,102 lower as well. The available land on the FPSO for CNG storage is 20 m2. An IRR of 11% yields a base gas rate of 1.51 USD/MMBtu for sales of 10 MMScfd, resulting in an NPV of $12,638,398.34 with a payback period in the 7th year. The sensitivity analysis demonstrates that even with a 50% decrease in production rate, increasing the gas tariff by 100% to 3.011 USD/MMBtu maintains acceptable NPV and IRR values. This gas price is suitable for selling gas above the FPSO as it does not exceed the fixed gas price at the power plant, which is 6 USD/MMBtu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Sumartono
"Semakin banyaknya mesin diesel yang dipergunakan masyarakat akan meningkatkan konsumsi solar, disisi lain harga bahan bakar minyak yang semakin meningkat membuat upaya untuk memanfaatkan energi alternatif menjadi semakin menarik. Salah satunya adalah penggunaan solar dan CNG pada mesin diesel secara bersamaan. Hal yang diteliti pada tulisan ini adalah dampak dari penggunaan CNG tersebut terhadap performa dan emisi mesin dan pengaruh perubahan waktu injeksi (SIT) terhadap performa mesin. Dari pengujian yang dilakukan diketahui temyata penggunaan bahan bakar ganda akan menurunkan emisi smoke, tetapi emisi hydrocarbon dan NOx meningkat. Daya mesin diesel berbahan bakar ganda bisa sama dengan mesin orisinil, sedangkan brake thermal efficiency pada putaran dibawah 2400 rpm lebih bagus dibandingkan mesin berbahan bakar 100% solar, tetapi pada putaran diatas 2400 rpm efisiensinya lebih rendah. Pada mesin diesel berbahan bakar ganda perubahan waktu injeksi solar dan kecepatan putaran mesin merupakan faktor penting yang mempengaruhi efisiensi mesin. Waktu injeksi yang terlalu dini pada putaran mesin rendah (1200 rpm) akan menyebabkan tekanan maksimum pada silinder (Pmaks) tinggi, emisi NOx dan HC tinggi, dan efisiensi mesin menjadi lebih rendah jika dibandingkan dengan waktu injeksi yang lebih lambat. Sedangkan pada putaran tinggi baik mesin diesel berbahan bakar solar maupun yang berbahan bakar ganda sama sama kurang bagus performanya, hal ini disebabkan ignition delay yang terlalu lama (diukur dalam derajat sudut engkol) mengakibatkan pembakaran baru dimulai saat piston sudah bergerak turun sehingga proses pembakaran tidak bisa terjadi dengan baik.

Unlike the use of Compressed Natural Gas on gasoline engine the use of CNG in a diesel dual fuelled engine is not very well known, even though this system already explored since late 80's. During our study we compare the performance and emission of original direct injection diesel engine against dual fuelled engine, and also we compare the effect of fuel injection timing in a dual fuelled engine to the performance and engine emissions. From this study we found that the dual fuelled engine could reach the same performance compared to the original diesel engine with less smoke, but with higher NOx and HC emissions. At lower engine speed less than 2400 rpm dual fuelled engine had a better brake thermal efficiency, but at higher engine speed it become less then the original diesel engine. Fuel injection advance on dual fuelled engine will give significant effect on thermal efficiency and NOx, HC emission. At low speed too advanced fuel injection will reduce the thermal efficiency and increase NOx and HC emission, also increase cylinder maximum pressure (Pmax). At higher engine speed (more than 2400 rpm) the combustion processes become worst it's indicated by less brake thermal efficiency, the one that cause this condition is the long ignition delay."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T8453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanda Vionita
"Salah satu upaya mengatasi permasalahan pola pemakaian listrik yang besar pada waktu beban puncak adalah menyimpan gas ke dalam bejana berupa Compressed Natural Gas (CNG). Penelitian ini mengkaji kelayakan teknis dan keekonomian dari pemanfaatan CNG untuk kebutuhan beban puncak yang mulai dan akan terus digunakan di Indonesia. Tahapan kajian meliputi simulasi, desain teknis, serta perhitungan keekonomian terhadap kapasitas pembangkit 50, 100, dan 200 MW. CNG skid yang dibutuhkan untuk menyimpan gas pada kapasitas tersebut berturut-turut sejumlah 17, 31, dan 61 skid dengan biaya kompresi minimal sebesar $3,95, $3,44, $3,05 per MMBtu. Korelasi antara kapasitas dengan investasi CNG plant adalah CostB=CostA(CapB/CapA)0,80.

To overcome enormous electrical power consumption pattern at peak hours, natural gas is saved in storage as Compressed Natural Gas (CNG). This study examines technical and economical feasibility of CNG peaker which has began and will continue to be developed in Indonesia. Stages include simulation, technical design, and economic calculation for 50, 100, and 200 MW capacity. CNG skid required to store gas in capacity order is 17, 31, and 61 skid with minimum compression fee $ 3.95, $ 3.44, $ 3.05 per MMBtu. Plant capacity and capital investment comply with CostB=CostA(CapB/CapA)0,80 correlation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Novandi
"ABSTRAK
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Indonesia saat ini akan terus
bertambah seiring dengan program pemerintah untuk diversifikasi energi BBM ke
BBG, terutama SPBG Compressed Natural Gas atau disingkat SPBG CNG yang
akan menjadi tempat pengisian gas ke moda transportasi darat baik untuk
transportasi umum maupun pribadi. Untuk itu perawatan SPBG CNG tersebut
harus diperhatikan agar pengisian gas tidak terganggu.
Inspeksi berbasis resiko merupakan metode yang akan diterapkan untuk
mengevaluasi strategi pemeliharaan SPBG CNG dengan menggunakan parameter
dari resiko. Peralatan pipa,tabung penyimpanan CNG dan kompresor akan
dievaluasi dan dikategorikan menjadi empat zona resiko yaitu dapat diterima,
rendah, sedang, dan tinggi. Kemudian pada evaluasi dan struktur hirarki dalam
menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP), empat kriteria; safety, biaya,
nilai tambah dan kelayakan dijadikan untuk perbandingan pengambilan
keputusan. Hasil akhir akan didapat strategi alternative yaitu preventive
maintenance untuk area resiko sedang, corrective maintenance untuk area resiko
rendah dan dapat diterima dan reliability centered maintenance untuk area resiko
tinggi.

ABSTRACT
Compressed Natural Gas filling station in Indonesia will continue to grow in line
with the government program of diversification energy from fossil fuel to gas
fuel, especially compressed natural gas filling station or CNG filling station that
will fill up the gas fuel to the public transportation or private. That was the reason
for the maintenance of the gas filling station should be noticed that the gas filling
is not compromised.
Risk based inspection (RBI) methodology was proposed to evaluate the
maintenance strategy in CNG filling station using parameter of risk. Equipments
in this unit pipe, CNG storage and compressor were evaluated and categorized
into four risk zone, acceptable, tolerable, unsatisfactory and critical based on the
RBI result which covered five levels. To arrange the hierarchic structure on
Analytical Hierarchy Process (AHP) and evaluation, four main criteria safety,
cost, added value and feasibility were defined for pairwise judgments. Finally,
possible alternative strategies; preventive maintenance using in unsatisfactory risk
area, corrective maintenance using in tolerable and acceptable risk area and
reliability centered maintenance were proposed in critical risk area."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>