Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39067 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ade Yahya
"ABSTRAK
Pelanggan mempersyaratkan produk (barang/jasa) yang memuaskan
kebutuhan dan harapannya. Kebutuhan dan harapan peianggan (Voice of
Customer) selalu berubah, dan untuk itu organisasi perlu memperbaiki atau
meiakukan improvisasi secara berkesinambungan terhadap produk dan
prosesnya.
Guna mengantisipasi kebutuhan dan harapan pelanggan yang selalu
berubah dan mengimprovisasi (memperbaiki) proses dan produk, maka
dibutuhkan alat bantu berupa sistem informasi produk yang dapat dengan segera
menganalisa kebutuhan dan harapan pelanggan saat ini dan akan datang
menjadi quality effort (improvement).
Alat bantu dalam bentuk software program QFD diupayakan
pengembangannya untuk diaplikasikan pada data-data suara pelanggan tentang
kualitas yang rnereka butuhkan dari produsen mobil Opel dan juga persepsi
mereka tentang kualitas mobil Toyota sebagai pesaingnya.
Penggunaan software selelah diisi dengan data-data suara pelanggan
diuji keakurasiannya dengan peraiatan yang digunakan seoara manual. Dan
ternyata bahwa peralatan itu sangat akurat dan dapat menghasilkan diagram
matriks rumah kualitas, dengan tempilan data-data yang perlu menjadi perhatian
pihak predusen demi menghasrlkan kualitas tertentu yang diinginkan para
pelanggan.

"
2001
S37117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kresna Wisnu Wardani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem handling kendaraan tenaga surya yang meliputi sistem kemudi, dan roda yang ditujukan unluk mendapatkan hasil rancangan yang ringan, kuat, serta dapat memberikan kestabilan serta keamanan kepada pengemudi. Pengembangan yang dilakukan meliputi konsep, komputasi mekanik dan pembuatan prototype hingga pengujiannya.

The aim from this research is to develop handling mechanism for solar car, which covers steering mechanism, and wheel. The priority of this thesis will focused on the development of the handling mechanisms strength and light, effort to give more stability and comfort to the driver. The development starts from concept design, followed by the mechanic computing. The prototype was made to fit the purpose of technical test."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16156
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sekolah merupakan suatu bentuk lembaga pendidikan yang di dalamnya berlangsung kegiatan belajar mengajar, serta berbagai kegiatan lain yang mendukung terlaksananya proses belajar mengajar tersebut. Pihak-pihak yang berperan dalam sebuah sekolah formal, yaitu: guru, siswa, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, petugas tata usaha, petugas perpustakaan, petugas piket, dan lain-lain. Semua pihak saling berhubungan satu sama lain dalam proses bisnis yang berjalan di sekolah. Hampir semua proses bisnis di sekolah memiliki keluaran berupa laporan yang diserahkan ke kepala sekolah secara berkala, misalnya laporan keuangan sekolah. Akantetapi, saat ini umumnya sekolah masih menggunakan cara yang tradisional dalam pengumpulan, pengolahan, dan pengelolaan data atau informasi yang dibutuhkannya, sehingga pelaksanaan proses bisnis dirasakan kurang efektif dan efisien. Hal ini disebabkan tidak terintegrasinya satu proses bisnis dengan proses bisnis yang lain, serta lamanya waktu pemrosesan data atau informasi dalam pembuatan laporan. Sebagai solusi dari permasalahan di atas, dibuatlah sebuah Sistem Informasi Sekolah.
Sistem ini mengintegrasikan berbagai proses bisnis di sekolah, menjadi sarana pengumpulan data atau informasi, mengolah data atau informasi tersebut ke dalam bentuk laporan, serta mengelola data atau informasi tersebut. Kehadiran sistem ini diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat proses pengumpulan, pengolahan, dan pengelolaan data atau informasi, serta mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Laporan ini akan membahas mengenai pelaksanaan Proyek Mahasiswa dengan topik Pengembangan Sistem Informasi Sekolah, yang dilakukan dalam kurun waktu satu semester. Tahapan pengembangan sistem mengacu pada metodologi waterfall, yang terdiri dari tahap perencanaan, tahap analisis, tahap perancangan, tahap implementasi, dan tahap pengujian sistem. Proses yang terjadi pada setiap tahapan tersebut akan dijabarkan masing-masing pada Bab 3, Bab 4, Bab 5, dan Bab 6 dalam laporan ini."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjatur Subeno
"Penyakit demam berdarah dengue / DBD saat ini menjadi rnamlah yang cukup serius karena pezjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang relatif singkat. Kota Bandung mempakan daerah endemis DBD dan sampai dengan tanggal 13 Februari 2007 telah terlaporkan 816 kasus dan 3 orang diantaranya meninggal dunia, serta dalam lima tahun tcmkhir kasus DBD cendcrung meningkat dan terjadi dua kali kejadian luar biasa I KLB. Surveilans epidemiologi DBD mcrupakan salah satu program penanggulangan demam berdarah dengue yang menyelenggarakan pcncatatan, pengolahan dan penyajian data serta penyebarluasan infonnasi. Masalah dalam pelaksanaan program surveilans DBD bahwa sistem yang sedang bcrjalan belum menyenluh semua Sentra sumber data, masih ada keterlambatan laporan wabah dalam waktu l kali 24 jam setelah penegakkan diagnosa, pengolahan dan analisis data terbatas pada analisis distribusi dan fiekuensi dan belum dikembangkan suatu metode yang dapat menggambarkan pola penyebaran pcnyakit berdasarkan kewilayahan mengingat standar baku cndemisitas sudah tidak lagi sensitif.
Pengembangan sistem informasi menggunakan pendekatan daur hidup pengembangan sistem informasi yang umum dinamakan System Development Life Cycle (SDLC) dengan tahapan perencanaan, analisis, perancangan dan pencrapan sistcm. Variabel yang dipiiih adalah jumlah penduduk, tanggal awal sakit dan tanggal median sakit dari data sekunder tahun 2002 sampai tahun 2006. Pengembangan sistem infomtasi berdasarkan analisis klaster dimulai dari proses input data dengan pengembangan aplikasi program entri data dan data base DBD, pada pengolahan data dengan pengembangan tcknik analisis klastcr berikut panduan syntax analisis klaster, sedangkan output data berupa klaster kclurahan dan pengembangan aplikasi program pemetaan. Pada tahap awal tahun 2002 terbentuk 38 klaster kemudian dengan proscs agglomcrasi klaster yang memiliki kemiripan akan bergabung membentuk klaster baru sampai akhimya terbentuk klaster tunggal (1 klaster). Proses yang sama juga terjadi untuk tahun»tahun berikutnya dimana pada tahun 2003 awatnya terbentuk 17 klaster, tahun 2004 terbcntuk 30 klaster, tahun 2005 terbentuk 12 klaster, dan tahun 2006 terbentuk 26 klaster.
Bentuk keluaran berupa klster kelurahan dapat dijadikan penilaian kemiripan antar anggota klaster dari variabel yang digunakan. Semakin kecil pemilihan klaster malta akan semakin banyak anggota klaster yang bergabung. Pembentukan klaster awal merupakan yang terbaik dan dapat dijadikan bahan masukart Icepada para pcngambil keputusan untuk tindakan pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD.

Nowadays dengue hemorrhagic fever (DHF) becomes serious problem since the rapid pathogenesis of DI-IF and the cause of death in the short time. Bandung City is an endemic area ofDHF and up to February 13, 2007 there were 8l6 cases had been reported and 3 out of those were dead. In the last 5 years, the case of DHF tend to increase and there were twice outbreaks occurred. Epidemiology surveillance of DI-IF is one of programs of DI-IF alleviation that conducts data recording, processing, and reporting as well as distribution of information. The problems in conducting epidemiology surveillance of DI-IF are the existing infomation system has not touched all data resource center, delay of outbreak reporting in 1 x 24 hours after the diagnose was made, data processing and analysis still limited in frequency and distribution analysis, and the method of disease spreading pattem base on area is not available yet since the endemicity standard is not any longer sensitive.
The development of information system used system development life cycle approach that consists of stages as follow: planning, analysis, design, and implementation of system. Variables in this study were amount of population, early date of illness, median date of illness which collected from secondary data from 2002 to 2006. Development of information system based on cluster analysis was started fiom data input process was conducted with program application development of entry data and DHF database, data processing was conducted with development cluster analysis technique including manual of cluster analysis syntax, while data output were kelurahan cluster and development of mapping program application. In the year of 2002 as the early stage were formed 38 clusters and then by agglomeration process the clusters that had similarity joined forming new clusters until a single cluster (1 cluster) finally remain. The same process occumed as well in the years after. In the year of 2003 was the beginning of the forming of 17 clusters, and then in the year of 2004, 2005, and 2006 were formed 30 clusters, 12 clusters, and 26 clusters, respectively.
The output was a kelumhan cluster could be an assessment of similarity among clusters member from the variable used. The less clusters chosen, the more clusters joined. The beginning of forming of cluster was the best thing and it could be used as a consideration for decision maker on preventing and alleviating of DI-IF.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34591
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bondan Adi Nugraha
"Dewasa ini, pada beberapa organisasi terjadi perbedaan yang cukup besar antara nilai sesungguhnya dari suatu organisasi dengan nilai buku dari organisasi tersebut. Bila sebelumnya kita dapat memperkirakan nilai dari suatu organisasi berdasarkan aset tetap yang dimiliki oleh organisasi tersebut, pada saat ini nilai dari suatu organisasi ban yak dikaitkan dengan misalnya, struktur organisasi, hubungan dengan pelanggan, ataupun tingkat kemampuan sumber daya dari organisasi tersebut.
Beberapa organisasi dianggap memiliki suatu aset yang berharga yang tidak tercantum dalam nilai bukunya, aset ini adalah aset organisasi yang tersembunyi, atau disebut juga intangible assets [Svei97]. Berdasarkan kerangka kerja Intangible Assets Monitor dari Sveiby, intangible assets dari suatu organisasi dapat dibagi menjadi struktur, struktur internal dan kompetensi sumber daya manusia.
Tesis ini akan menggunakan kerangka kerja Intangible Assets Monitor untuk menganalisis intangible assets yang dimiliki oleh Departemen Wireline, suatu departemen dalam PT X, yang bergerak dalam industri telekomunikasi di Indonesia. Perencanaan sistem informasi dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan organisasi menjalankan aktifitas bisnisnya kemudian akan dikembangkan berdasarkan hasil dari analisis intangible asset."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2001
T40401
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ircham Habib Anggara
"Saat ini banyak operator telekomunikasi yang bermunculan di Indonesia sehingga menyebabkan terjadinya persaingan yang tinggi antar operator telekomunikasi. PT. Telkom selaku badan usaha yang berwenang dalam pembangunan dan pengembangan sektor telekomunikasi khususnya untuk telepon kabel, juga menyadarinya dan berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Penelitian ini bertujuan membuat suatu basis data spasial dan model sistem informasi jaringan telepon PT. Telkom yang interaktif dengan memanfaatkan citra Quickbird yang bersumber dari Google Earth, Global Positiong System (GPS) dan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk penentuan rute optimal penanganan gangguan jaringan telepon PT. Telkom berdasarkan Algoritma Floyd-Warshall. Penentuan rute optimal didasarkan atas variabel impedensi, berupa jarak tempuh dan waktu tempuh yang diturunkan dari panjang jalan dibagi dengan kecepatan rata-rata kendaraan per ruas jalan. Hasil penelitian ini berupa Sistem Informasi Rute Optimal Telkom Bantul (SIROTOL) yang berbasis dekstop dan dapat berdiri sendiri tanpa adanya software SIG yang lain. Rute optimal program SIROTOL mampu digunakan untuk menentukan rute optimal penanganan gangguan jaringan telepon PT. Telkom Bantul dengan hasil yang akurat atau mendekati kondisi di lapangan. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil validasi lapangan yang memiliki nilai uji akurasi rute optimal berdasarkan jarak tempuh sebesar 97.06% dan nilai uji akurasi rute optimal berdasarkan waktu tempuh sebesar 96.14%."
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya, Perangkat, dan Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2017
607 JPPI 7:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Sidang Doki
"Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya tenaga kesehatan yang bermutu dalam jumlah dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan program. Setelah pemerintah memberlakukan zero growth, kebijaksanaan ini memperbesar kesenjangan di dalam pemenuhan kebutuhan tenaga medis bagi daerah terpencil dan sangat terpencil, terutama untuk Indonesia bagian Timur.
Untuk menjamin tersedianya tenaga kesehatan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan program, maka Departemen Kesehatan melalui Keputusan Presiden No. 37 tahun 1991, mengambil kebijaksanaan untuk mengangkat Dokter sebagai Pegawai Tidak Tetap (Dokter PTT ), selama masa bakti.
Walaupun Departemen Kesehatan telah menempatkan sekitar 20.682 Dokter PTT diseluruh Indonesia, pada kenyataan menunjukkan bahwa sampai saat ini masih dijumpai berbagai masalah dalam hal perencanaan, pengadaan dan pendayagunaannya.
Bertitik tolak dari permasalahan tersebut, peneliti mencoba untuk memberi masukan dengan membuat Rancangan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Dokter PTT, untuk mendukung penanganan manajemen Dokter PTT yang berbasis komputer. Diharapkan dengan sistem berbasis komputer ini data / informasi Dokter PTT dapat akurat di setiap jenjang administrasi.
Ruang lingkup yang diteliti mengenai SIM-Dokter PTT mencakup identifikasi informasi, pengumpulan data. Penelitian dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam, melalui pengumpulan data sekunder dan observasi lapangan . Temuan yang paling menonjol adalah: prosedur dan mekanisme pengumpulan data belum ada yang baku, instrumen / alat pengumpulan data belum standar, tidak adanya laporan dari Kabupaten ke Propinsi, kemudian dari Propinsi ke Pusat, serta tidak terdokumentasinya dokumen / data dengan baik.
Disarankan agar dilakukan upaya-upaya untuk terlaksananya koordinasi yang baik antara unit pengelola manajemen Dokter PTT yang terkait, baik lintas program maupun lintas sektor. Dengan demikian diharapkan akan diperoleh kesamaan persepsi tentang SIM Dokter PTT, khususnya mengenai manfaat bagi penanganan manajemen Dokter PTT di jajaran Departemen Kesehatan RI.

Designing of Management Information System Referral Development for - Medical Doctor as Temporary Public ServantThe success of health development program is very much determined by the availability of the qualified medical workers in its numbers and types of working specialization according to the needs of the program. After the Zero growth was being implemented by the government, this policy has widen the gap in fulfilling the needs of medical workers for the isolated places and the very isolated, one, especially for the region of the Eastern part of Indonesia.
To assure the availability of the medical workers in its proper numbers for the needs of the program, the Department of Health through its official regulation of 1991 NO. 37 - Keppres NO. 37 th. 1991 - Had released the policy to appoint the Doctor as Temporary Public Servant due to their assignment period of working.
Although the Department of Health has assigned about 20.682 of Medical Doctors as Temporary Public Servant all over the country (Indonesia) but in reality it shows that until now there are still many problems about the planning, providing, and the using of their works effectively.
Based on that problem, the writer is trying to give some informative solution on designing of Management Information System Referral Development for the Medical Doctor as Non-Permanent Public Servant in order to support the working on management of the medical doctor as non-permanent public servant which is mainly relied on computer. Through this system that focused more on computer, it can serve more accurate data of information of M.D. as T.P.S in every level of administration.
The scope of the study on this topic (M.D. as T.P.S) includes the identification and observation, through the collection of the secondary data and field observation. Findings pointed out mainly that the procedure and the mechanism of the data collection have not been set properly, while the instrument/the tools of data collection has not been standardized, and there has not been report from the District to the Province then from the Province to the Central, also the document / data has not been documented well.
It is suggested to have some good coordination among the operator units of management of M.D. as T.P. S concerned, either through interprogram or inter sectoral. In that way, it will have the same perception on. particularly about."
Universitas Indonesia, 2000
T1403
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Danur Winda
"Pemerintah Indonesia terus mencanangkan program akselerasi kendaraan listrik berbasis baterai. Penjualan kendaraan listrik berbasis baterai (EVB) diperkirakan akan tumbuh signifikan. Biaya baterai sekitar 40% dari total biaya kendaraan listrik (EV). Dengan daya tahan baterai sekitar 8 tahun yang mendapatkan garansi dari produsen (OEM), baterai mobil listrik akan segera mencapai tahap akhir masa pakai dan akan berdampak pada lingkungan berupa limbah baterai yang tidak terpakai. Target jumlah EV di Indonesia pada 2030 mencapai 2 juta unit; sehingga diperkirakan akan ada 0,718 juta ton baterai yang perlu didaur ulang pada tahun 2040. Perlu adanya kajian tentang reverse logistic industri baterai kendaraan listrik dan kendaraan listrik. Diagram sebab-akibat digunakan untuk memeriksa dinamika potensial yang ada dalam sistem reverse logistic mobil listrik. Hasilnya dapat mendukung perencanaan kapasitas pengumpulan baterai mobil listrik dan mencegah pembuangan baterai yang tidak terkontrol. Skenario dan strategi yang dikembangkan akan membantu regulasi potensial di masa mendatang.

The Indonesian government continues to launch a battery-based electric vehicle acceleration program. It is estimated that there will be significant growth in sales of battery-based electric vehicle (EVB). The battery costs about 40% of the cost of an electric vehicle (EV). With a battery life of around 8 years that gets a warranty from the manufacturer (OEM), EV batteries will intensively face the retirement stage and have an impact on the environment in the form of unused battery waste. The target number of EVs in Indonesia in 2030 will reach 2 million units; hence, it is estimated that there will be 0.718 million tons of batteries that need to be recycled by 2040. There is a need for a study on the reverse logistics of the electric vehicle and electric vehicle battery industries. The causal loop diagram was utilized to examine the potential dynamics existing in the reverse logistics system of EV. The results can support the planning of electric car battery collection capacities and prevent uncontrolled battery disposal. The scenarios and strategies developed will help generate potential regulations in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Saifuddin
"Perusahaan, dalam hasilkan produk mempunyai target tertentu. Target itu adalah kualitas dan kuantitas produk. Untuk menambah kuantitas produk yang dihasilkan dapat dilakukan dengan peningkatan kapasitas produksi. Akan tetapi untuk meningkatkan kualitas produk, diperlukan sistem perbaikan kualitas yang menyeluruh. Salah satu ilmu yang mempelajari perbaikan lcualitas adalah Manajemm Kualitas Menyeluruh.
Pada saat ini banyak proses produksi telah mernanfatkan Manajemen Kualitas Menyeluruh (Total Quality Controlt/TQM). Tujuan utama pemanfaatan sistem manajemen ini adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk. Tujuan akhir dari Manajemen Kualitas Menyeluruh adalah perbaikan berkesinambungan untuk kepuasan konsumen.
Manajemen Kualitas Total memiliki tiga konsep perbaikan kualitas yaitu: Fokus Konsumen, Perbaikan Proses dan Keterlibatan menyeluruh Fokus konsumen mengatakan bahwa setiap konsumen memilih keinginan dan harapan terhadap produk. Untuk itulah, agar dapat berhasil, produk yang dihasilkan perusahaan harus bertemu dengan keinginan konsumen. Untuk mencapai hal ini diperlukan pengumpulan dan analisa terhadap keinginan konsumen dan disesuaikan dengan desain yang ada.
Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk memastikan bahwa produk yang dibuat sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen adalah Sebaran Fungsi Kualiras (Quality Function Deployment IQFD). Biasanya QFD ini dibuat untuk pengembangan produk bam, tetapi juga tidak tertutup kemungkinan untuk pengembangan produk yang sudah ada. Gunanya adalah untuk perbaikan produk.
Quality Function Deployment membutuhkan data dan analisa keinginan konsumen yang diselaraskan dengan desain teknik dan rekayasa. Data keinginan konsumen ini didapat dari survei atau dari layanan purna jual. Layanan purna jual dapat menjadi data sumber keinginan konsumen karena departemen ini yang dapat menghimpun data kualitas produk. Baik kegagalan dalam proses desain, produksi atapun proses perakitan produk.
Untuk menganalisa kasus kasus yang terjadi dan desain yang diharapkan konsumen diperlukan suatu sistem pengolah informasi produk. Sistem pengolah informasi produk ini dapat berbasis database. Data yang didapatkan dari konsumen diolah, untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam desain dan produksi produk.
Informasi data-data produk itulah yang akan diteruskan ke bagian pabrikasi dan digunakan untuk memperbaiki kualitas produk. Informasi tersebut dapat saja diteruskan ke bagian desain, produk ataupun ke supplier yang mendukung jalannya produk.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Michael Reza
"Inovasi teknnologi dan perkembangan kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda mendorong produk menjadi lebih kompleks yang mengubah siklus hidup produk menjadi lebih cepat dari sebelumnya. Banyak industri mencoba menciptakan proses New Product Development (NPD) yang lebih cepat untuk memasuki pasar dan mendapatkan pelanggan lebih awal dari pesaing mereka. Oleh karena itu, pengaturan waktu dan penjadwalan yang optimal menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses NPD. Makalah ini bertujuan untuk melakukan penjadwalan proyek dalam proses NPD industri otomotif di Indonesia dengan menggunakan perbandingan metode Design Structure Matrix (DSM) dan Graphical Evaluation and Review Technique (GERT). Hasil kedua metode dibandingkan dengan Critical Path Method (CPM) sebagai salah satu metode penjadwalan proyek konvensional dan Gantt Chart sebagai metode saat ini yang digunakan oleh perusahaan. DSM dan GERT mengelola setiap tugas dan arus informasi dalam suatu proyek termasuk kemungkinan kegiatan pengerjaan ulang yang mungkin terjadi dalam proses NPD. Hasil penelitian menunjukkan teknik penjadwalan menggunakan DSM dan GERT menghitung durasi proses pengembangan lebih pendek daripada menggunakan CPM dan Gantt Chart. DSM dan GERT juga mempertimbangkan kemungkinan kegiatan pengerjaan ulang yang mungkin terjadi dalam situasi nyata. Selain itu, GERT juga menunjukkan kemungkinan penyelesaian durasi proyek yang dapat menjadi pertimbangan bagi manajer proyek untuk mengelola dan mengendalikan proyek.

Innovation technology and development of customer needs diversification drive products to be more complex and the complexity changes the product life cycle become faster than before. Many industries try to create a more rapid new product development (NPD) process in order to enter the market and gain customer earlier than their competitors. Therefore, optimal timing and scheduling become important factors in the success of NPD process. This paper aims to perform project scheduling in NPD process of automotive industry in Indonesia by using comparison of Design Structure Matrix (DSM) and Graphical Evaluation and Review Technique (GERT). The result was compared with Critical Path Method (CPM) as one of conventional project scheduling method and Gantt Chart as current method that used by the company. DSM and GERT manage every task and information flow within a project including possibility of rework activity that might be occurred in NPD process. The results showed the scheduling technique using DSM and GERT calculated shorter development process duration rather than using CPM and Gantt Chart. DSM and GERT also considered possibility of rework activity that might be happened in the real situation. In addition, GERT also showed probability of project duration completion that could be consideration for a project manager to manage and control the project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>