Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157896 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arif Fathoni
"Keausan dan kerusakan lainnya sering ditemui pada rem cakram akibat temperatur yang sangat tinggi ketika proses pengereman. Begitu besarya pengaruh temperntur pada kerusak:an rem cakram membuat analisa mengenai perubahan temperatur merupakan masalah yang sangat penting dalam mendesain sebuah rem cakram.
Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai pertumbuhan temperutur yang terjadi peda rem cakram ketika proses pengereman. Dengan diketahuinya pertumbuhan temperutur, maka akan didapat tegangan termal yang hekerja pada rem cakram, yang merupakan faktor panting dalam perancangan rem cakram.
Salah satu metode penyelesaian yang dapat dipakai pada simulasi perubahan temperatur pada saat proses pengereman adalah metode penyelesaian beda hingga. Dengan menggunakan metode beda hingga, proses diskretisasi pada nodal telah dilakukan dengan metode "control volume". Untuk dapat menyelesaikan persamaaan­ persamaan diskret yang merupakan persamaan aljabar, telah digunakan metode "a line­ by-line". Metode "a line-by-line" merupakan variasi antara metode "Tri-Diagonal Matix Algorithm" (TDMA) dengan metode iterasi gauss-SeideL.
Dengan menggunakan metode ini, maka proses konvergensi dapat lebih cepat tercapai karena setiap lnfonnasi kondisi batas dapat langsung disalurkan pada nodal bagian dalam. Simulasi perubahan temperature dan tegangan termal dilakukan dengan hasil kenaikan temperature hingga 350°C, kenaikan tegangan termal hingga 20 Mpa, dengan waktu pengereman sebesar 3,3333 detik.

Premature wear and other damage in disc brake can be significantly by temperature rise during braking process. That great influence made the analysis of temperature rise during braking process is one of the most important thing in disc brake design process.
The objective of this research is to obtain temperature rise value that occured on the disc during braking process. By acknowledging temperature rise, thermal stress level on the disc brake will also be obtained, which is important in designing a disc brake.
One method that can be used to predict temperatur rise in braking process is finite different method. With finite different method, discretization process bas been done by control volume method. The solution of the discretization equation has been obtained by a line-by-line method. A line-by-line method is a convenient combination of the direct method (Tri-Diagonal Matix Algorithm) and the Gauss-Siedel method.
The convergence of a line-by-line method is faster, because the boundary-condition information from the ends of the line is transmitted at once to the interior of the domain. The simulation of temperature and thermal stress have a results with temperature rise up to 350°C, thermal stress rise up to 20 Mpa, during a braking process, 3.3333 second.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewin Purnama
"Perkembangan ilmu dan teknologi material dewasa ini memacu dikembangkan material dengan karakter sesuai yang diharapkan antara lain ulet, keras, tahan korosi, tahan panas, ringan dan lain sebagainya. Aluminium salah satu material yang menarik perhatian untuk dikaji karena dapat membentuk anodic porous alumina yang memiliki sifat khas yaitu keteraturan strukturnya yang terbentuk. Anodic porous alumina sangat banyak digunakan baik dalam sektor yang sederhana dan inovatif. Teknologi yang saat ini sangat penting untuk pembuatan anodic porous alumina adalah proses anodizing. Sifat dan struktur aluminum oksida tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa variabel proses anodisasi seperti waktu anodisasi, jenis dan konsentrasi larutan elektrolit, tegangan dan rapat arus, serta temperatur. Pembentukan anodic porous alumina dari aluminium foil dilakukan dengan metoda anodisasi sederhana. Proses anodisasi dilakukan dalam larutan elektrolit asam asetat 0,2 M dengan waktu anodisasi 30 menit yang dilakukan dengan pada temperatur 4 °C, 22 °C dan 40 °C dan tegangan 10 V, 40 V, 70 V, 90 V dan 120 V. Pengamatan ukuran diameter pori dilakukan dengan alat measuring microscope sedangkan pengukuran ketebalan oksida dilakukan dengan alat SEM. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ukuran diameter pori aluminium oksida yang terbentuk dan ketebalan lapisan oksida pada aluminium akan meningkat seiring dengan peningkatan temperatur dan tegangan anodisasi. Rata-rata ukuran diameter pori yang terbentuk minimal terjadi pada temperatur 4 °C dan tegangan 10 volt yaitu 269,4 µm dan rata-rata ukuran diameter pori maksimal yang terbentuk terjadi pada temperatur 22 °C dan tegangan 90 V. Rata-rata ketebalan lapisan oksida minimal terjadi pada temperatur 4 °C dan tegangan 10 volt yaitu 0,38797 µm dan rata-rata ketebalan lapisan oksida maksimal terjadi pada temperatur 40 °C dan tegangan 90 volt yaitu 16,83 µm

Recently, the development of science and technology material drive the material to be developed in accordance with the character that is expected, among other ductile, hard, corrosion resistant, heat resistant, light and so forth. Aluminum, one of the material to attract attention because it can be formed anodic porous alumina with a regularity that is typical nature of the structure that formed. Anodic porous alumina is widely used in both the simple and innovative. The technology at this time is very important for making porous anodic alumina is a process of anodizing. Properties and structure of the porous aluminum oxide was influenced by several variables from anodizing process like time, type and concentration of solution, voltage and current density, and temperature. The formation of porous anodic alumina from the aluminum foil is done with simple methods of anodizing. Process of anodizing carried out in acid acetate electrolyte solution 0.2 M , with anodizing time of 30 minutes with the temperature at 4 °C, 22 °C and 40 °C and voltage 10 V, 40 V, 70 V, 90 V and 120 V. Diameter pore size of the observation is done by means of measuring microscope while oxide thickness measurements made with an SEM. Observation results show that the size of pore diameter aluminum oxide thickness and that the aluminum oxide layer will be increased in line with the increase of anodizing temperature and voltage. Average pore size diameter that occurred in at least 4 °C and the voltage 10 volt is 269,4 µm and average pore diameter of maximum size that occurred in 22 °C and voltage 90 V. The average oxide layer thickness occurs at temperatures at least 4 oC and voltage 10 volt is 0.38797 µm and the average oxide layer thickness occurs at the maximum temperature 40 °C and voltage 90 volt is 16.83 µm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26267
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Astibiani Ratna Setiawati
"Rem merupakan salah satu bagian penting dalam kendaraan sebagai alat pengaman saat memberhentikan kendaraan terutama dari kecepatan tinggi. Pengereman secara berulang-ulang pada waktu yang lama, seperti saat menuruni jalan yang curam atau pengereman mendadak dari kecepatan tinggi, dapat menyebabkan hilangnya daya cekam, pemakaian prematur, kerusakan pada bearing/bantalan, thermal cracks dan lain-lain. Problem tersebut dapat dihindari dengan menurunkan temperatur maksimal selama masa aktif rem dan menurunkan waktu pendinginan pada temperature yang dapat diterima oleh piringan rem.
Dalam kesempatan ini, penulis mencoba menganalisa secara numerik dan membuat simulasi model pendinginan pada piringan rem di mobil penumpang. Penulis menggunakan CFD kode Fluent untuk melakukan simulasi numerik dalam melakukan perhitungan pemanasan dan pendinginan pada piringan rem pada saat pengereman. Perpindahan panas yang terjadi dianalisa sesuai dengan fitur-fitur desain pada piringan rem. Hasil analisa memperlihatkan bahwa kelompok perpindahan panas secara konveksi mendominasi pada model pendinginan.

Brakes are one of vehicle?s safety parts, which slow down or braking the vehicle especially from high velocity. Long repetitive braking may cause brake fade, premature wear,bearing cracks, thermal cracks, etc. These problems can be avoided by lowering the maximal temperature during the brake activation and by shortening cooling time to the acceptable temperature of the disc brake.
This paper deals with numerical and analytical modeling of disc brake cooling of a passanger car. CFD code FLUENT is used for numerical simulations that account for warming and cooling of the disc brake during brake application. Heat transfer that occurs have been analysed as the design features of the disc brake. The analysis proved the mode of convection heat transfer dominated cooling modelling.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S36220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eki Triandi Rustam
"Kondisi yang terdapat di dalam media penyerap dengan bahan silica gel merupakan suatu hal yang sangat kompleks, untuk menganalisanya diperlukan data-data yang akurat serta parhitungan-parhitungan yang sesuai. Agar penganalisaan media penyerap lebih mudah dilakukan, dipartukan suatu alat bantu yang mampu mendekati kondisi media penyerap sesungguhnya. Alat bantu lni dapat diwujudkan dalam benluk slmulasi, oteh karena itu pensimulasian media penyerap akan memberikan pendekatan pendekatan meskipun simulasi yang digunakan adalah simulasi sederhana. Pensimulasian suatu medla penyerapdapat dilakukan dengan menggunakan persamaan massa dan persamaan energi, yang digabungkan dengan kondlsi yang terdapat di dalam silica gel, untuk kemudian dijadikan suatu formulasi yeng akan dimasukkan ke dalam program komputer khusus yang berhubungan dengan termodinamika. Program komputer yang akan digunakan adalah CATH (Computer Aided Thermodynamics).
Hasil yang didapat pada simulasi dengan temperatur sebesar 30°C dan kelembaban re!atif udara sebesar 80%, serta temperatur silica gel 30°C dan kandungan kelembabannya sebesar 10% akan dihasltkan pengurangan kandungan kelembaban pada udara yang keluar dan temperaturnya menjadi 74,1°C atau terjadi proses adsorbsi. Sedangkan pada temparatur udara masuk sebesar 90°C dan kelembaban relatlf udara sebesar 5%, serta temperatur pada silica gel sebesar 30°C dan kandungan aimya sebesar 35%, akan terjadi penambahan kandungan air pada udara yang keluar dan temperaturnya menjadi 34,2°C atau terjadi proses regenerasi. Berdasarkan persamaan yang digunakan dalam peyusunan formulasi, persamaan tersebut dapat diaplikasikan terhadap media penyerap lainnya.

The condition inside silica gel desiccant are so complex, in order to analyze it, the data and calculations must be accurate. Analyzing the condition inside desiccant can be simplified using some help of any media that could approach the real condition. The media that can approach this condition are some simulation programming, even when the simulation is so simple. Combining the mass balance with the energy balance and using the state condition inside the desiccant could do simulating. By finding the formulation, then using !he computer programming, called CATH (Computer Aided Thermodynamics} the state condition can be solve.
The result of simulation using input temperature of 30°C and relative humidity by 80%, also using silica gel with temperature 30°C and moisture content about 10%, can describe decrease in humidity content of air moving the silica gel also raised the temperature to 74,1°C, so we could call this process by air humidity adsorption. In other case with air input temperature of 90°C and relative humidity by 5%, also using silica gel with temperature 30°C and moisture content about 35%, can describe increase in humidity content of air moving the silica gel and decreased the temperature to 34,2°C, so we could call this the regeneration process. Based on the equation that has been used in the simulation, the equation can calculate other desiccant with the same accuracy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandy Setiadi Djaya Putra
[place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nandy Setiadi Djaya Putra
"Artikel ini mejelaskan suatu analisis model matematik persamaan hiperbolik kondisi kalor ukt mendapatkan secara simultan besaran difusivitas,waktu relaksasi dan konduktivitas termal suatu benda semi tak terhingga dengan mengggunakan pembangkit osilasi panas. Dengan asumsi kecepatan rambat kalor pd persamaan konduksi kalor hyperbolik (non-fourier) suatu medium adalah terbatas maka solusi eksaknya ,dpt dijadikan dasar perhitungan utk merancang suatu piranti pengukuran baru yg berfungsi utk mendapatkan besaran ketiga parameter tsb."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
JUTE-XV-1-Mar2001-26
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Micro alloying in High Strength Low Alloy (HSM) steel is very important role to improve the quality
of those steel formation of precipitation of carbonitride such as Nb(CN) in those niobium containing
steel has a significant influenced on strength. Mechanism of strength improvement due to the existing of
micro alloy the precipitated in hot finishing deformation not fully studied The previous investigated use
relationship between deformation and density of dislocation. HSLA steel containing 0.037% Nb was used
in this research and deformation was performed using compressive plane stress, the relationship between
5 % fraction precipitate, t@__¢, and maximum stress achieved at a temperature of 9009 C under strain rare of
I sec'l were evaluated. Analysis data results shows that the relationship between 5% fraction and density
of dislocation can be described as, tg,? .,p"'5.
"
Jurnal Teknologi, Vol. 20 (1) Maret 2006 : 57-64, 2006
JUTE-20-1-Mar2006-57
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Torang
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S35361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Burhani
"Pada suatu kabel tenaga, faktor panas merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Kapasitas arus suatu kabel tenaga dipengaruhi oleh karakteristik termal dari bahan-bahan yang menyusun kabel tersebut. Pada kabel tenaga panas yang timbul akibat rugi-rugi akan dilepaskan melalui bahan-bahan penyusun kabel yang memiliki resistansi termal yang cukup tinggi, sehingga proses disipasi panas pada suatu kabel lebih sulit dibandingkan saluran udara. Pemanasan yang terjadi pada kabel tenaga akan mempengaruhi bahan isolasi yang digunakan. Pemanasan yang melebihi ketahanan panas bahan isolasi akan mengakibatkan kegagalan bahan isolasi serta mempercepat penuaan.
Pengujian karakteristik termal pada kabel XLPE tegangan menengah 20 kV dilakukan dengan memberikan arus bolak-balik konstan pada suatu potongan kabel XLPE 20 kV tipe N2XEBY. Pengujian dilakukan sebanyak lima kali dengan level arus yang berbeda setiap pengujian. Pada pengujian diukur temperatur pada konduktor, bahan isolasi serta permukaan luar kabel setiap 15 menit sampai terjadi kesetimbangan temperatur (steady-state).
Dari pengujian yang dilakukan didapatkan bahwa pemberian arus listrik pada kabel mengakibatkan kenaikan temperatur pada bagian-bagian kabel, terutama konduktor, sampai mencapai keadaan setimbang (steady-state). Data hubungan antara kenaikan temperatur yang terjadi pada bagian-bagian kabel dengan waktu diregresikan dengan menggunakan fungsi step sehingga terlihat kenaikan temperatur maksimum, yaitu saat mencapai keadaan steady-state, serta time-constant-nya. Dari hasil pengujian juga diperoleh hubungan antara arus dengan kenaikan temperatur maksimum, arus dengan time-constant serta antara arus dengan selisih temperatur antara konduktor dan permukaan kabel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Martiningsih
"Minyak transformator digunakan sebagai bahan isolasi dan pendingin pada transformator, oleh karena itu sifat-sifat dielektrik minyak isolasi yang baik merupakan prasyarat penting bagi minyak isolasi.
Beberapa pengotor yang dapat mempengaruhi sifat-sifat minyak transformator adalah uap air, gas, partikel padat lainnya. Ketidak murnian dapat muncul didalam minyak transformator yang baru akibat proses pembuatan atau selama penyimpanan maupun selama transportasi dan akibat pengaruh lingkungan.
Pemanasan minyak transformator yang berlangsung terus-menerus akan menimbulkan dekomposisi minyak dan akhirnya akan menyebabkan perubahan kekuatan dielektrik minyak.
Dalam tesis ini dilakukan pengujian tegangan gagal akibat adanya kontaminasi air dan adanya pengaruh perubahan temperatur pada minyak transformator.

Transformer oil is used for the insulation and cooling of power transformer, therefore good dielectric properties are main factor for transformer insulation.
Some impurities can impact in to the properties of transformer oil such as moisture, gas and solid particles. The impurities can exist in new transformer oil either processing or storage, transportation and that caused of environment.
The continuously heating of transformer oil can make decomposition and therefore can change dielectric strength of oil.
In this thesis, writer to perform breakdown voltage test which to caused water contaminant and temperature variable of transformer oil.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T4654
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>