Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61412 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Pattas P.
"Penanganan vaksin dalam transportasi maupun penyimpanannya untuk mencapai lapisan masyarakat terbawah di lapangan memerlukan suatu alat portabel yang memiliki kapasitas yang cukup dan teknolngi pendinginan yang maju untuk menjaga vaksin pada temperatur 2 °C - 8 °C, agar tidak rusak oleh panas yang berlebihan atau pembekuan sesampainya di tujuan. Selama ini di Indonesia alat terkecil yang digunakan untuk membawa vaksin ke lapangan (posyandu) adalah vaccine carrier dan tennos yang menggunakan ice pack atau es batu sebagai media pendingin di dalamnya. Kemajuan teknologi termoelektrik terbukti telah berkembang pesat dengan adanya produk-produk modul termoelektrik yang juga dikenal sebagai elemen peltier yang sudah mulai bisa ditemukan di pasaran. Banyak juga produk-produk pendingin portabel yang menggunakan teknologi termoelektrik. Elemen peltier sebagai media pendingin memiliki dimensi yang sangat kecil jika dibandingkan dengan ice pack, hal ini memungkinkan kapasitas ruang yang lebih besar untuk penyimpanan vaksin. Di samping itu penggunaan elemen peltier memungkinkan pengaluran temperatur di dalam alat portabel yang akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengcnali elemen peltier dari segi karakteristiknya, baik daya listrik yang dibutuhkan, kemampuan pendinginannya maupun teknologi praktis yang dibutuhkan untuk membuat suatu sistem pendingin termoelektrik. Dalam tugas ini digunakan heat exchanger yang menggunakan air sebagai media pendingin pada sisi elemen peltier yang panas untuk menjaga temperatur operasi dari elemen peltier, sekaligus untuk mengamati pengaruhnya terhadap proses pendinginan pada sisi dingin peltier dengan rnengambil data-data temperatur pada bagian-bagian tenentu dalam sistem tersebut. Dengan menganalisa hasil pengamatan tersebut tentunya akan dapat dibuat suatu sistem pendingin termoelektrik yang baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Paris
"Teknologi telemedik mempunyai dua proses penting, yaitu proses transmisi citra yang mencakup proses kompresi dan juga proses identifikasi sel penyakit. Untuk proses kompresi, berbagai jenis transformasi diterapkan untuk memperoleh hasil yang memuaskan baik dari tingkat kompresi maupun kecepatan transformasi. Transformasi wavelet dipilih karena ketika melakukan proses kompresi, "keaslian" citra tetap dijaga dengan mehaikkan PSNR (peak-to-signal ratio)-nya.
Karena banyaknya jenis-jenis transformasi wavelet, pada skripsi ini akan dilakukan simulasi-simulasi untuk menentukan wavelet mana yang terbaik serta cocok untuk diterapkan pada citra mammografi. Pada proses identifikasi, digunakan Jaringan Saraf Tiruan topologi Teori Resonansi Adaptif-2, karena teori ini memiliki keunggulan yaitu dalam hal kecepatan pola dan pemanggilan kembali pola yang sudah dikenal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fvera Melliana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kepuasan antara klien pengguna kartu askes dan non askes dalam pelayanan kesehatan. Lahan penelitian bertempat di ruang perawalan Rumah Sakit Pelni Jakarta dan mengambil sampel 54 orang yang terdiri dari 27 klien pengguna karlu askes dan 27 klien non askes.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif perbandingan dengan menggunakan uji statistik unpaired t-test. Untuk menguji apakah ada perbedaan yang bermakna dilakukan perbandingan nilai t pada uji 2 arah dengan derajat kemaknaan 0,05 dan df 52 (n1+n2- 2).
Hasil penelitian menunjukkan klien yang menggunakan kartu askes lebih puas dibandingkan non askes. Dari hasil uji dengan unpaired t-test diperoleh kesimpulan tidak terdapat perbedaan tingkat kepuasan yang signifikan antara klien pengguna kartu askes dengan non askes."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5687
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat adalah dengan meningkatkan kekebalan tubuh melalui pemberian vaksin. Karena sifat vaksin yang sangat rentan terhadap temperatur, maka digunakan vaccine carier box, sebagai salah satu alternatif untuk meminimalisir kerusakan vaksin selama tahap distribusi. Dengan demikian, penyebaran dan pemberian vaksin dapat dilakukan secara merata di seluruh wilayah tanah air. Untuk keperluan tersebut, maka diperlukan sebuah pengendali temperatur, khususnya untuk mengendalikan temperatur ruang dalam vaccine carier box. Pada vaccine carier box ini, elemen yang digunakan sebagai pemompa panas adalah elemen peltier. Ada dua model diagram sistem closed loop yang digunakan, yaitu model diagram yang mana pengendalinya menghasilkan tegangan dalam range - 15 volt sampai 15 volt dan model yang lain pengendalinya menghasilkan tegangan sebesar - 7,5 volt sampai 7,5 volt yang kemudian dijumlahkan dengan tegangan luar sebesar 7,5 volt. Hal ini dimaksudkan untuk melihat model mana yang akan memberikan respon yang lebih cepat dan tidak merusak vaksin. Pengendali yang digunakan adalah Proposional Integrator (PI). Proses perancangan pengendali menggunakan metode tempat kedudukan akar dengan spesifikasi sistem baru yang diinginkan. Proses perancangan tersebut dilakukan guna mendapatkan nilai Kp dan Ki. Pengendali yang telah didapat akan diuji. Pengujian untuk melihat pengaruh terhadap tanggapan sistem dari pemberian pengendali PI pada sistem, yaitu dengan cara mengubah - ubah beberapa nilai parameter yang digunakan oleh sistem."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hisyam Farabi
"ABSTRAK
Pembangunan bidang kesehatan terus dilakukan agar kualitas kesehatan sumber daya manusia Indonesia semakin membaik. Salah satunya adalah program imunisasi. Imunisasi merupakan program penting yang harus terus dilakukan, karena dapat mencegah penularan penyakit dan infeksi dengan cara meningkatkan kekebalan imun tubuh. Penyebaran imunisasi harus merata di seluruh bagian Indonesia termasuk wilayah terpencil. Pengembangan vaccine carrier terus dilakukan perbaikan sistem pendingin agar vaksin yang ada di dalam kabin bisa tetap hidup dalam transportasi. Suhu yang diperlukan vaksin agar tetap hidup berkisar pada range 2 – 8oC . Selain sistem pendingin yang terus dikembangkan, aspek estetika juga dilakukan pengembangan meliputi pengurangan bobot menjadi lebih ringan, pemilihan sumber daya yang lebih tahan lama dan lebih kecil secara dimensi. Perancangan pendingin sisi panas elemen peliter pada vaccine carrier menggunakan vapor chamber dan coral tabulate sebagai sumbu kapile. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui efek sistem pendinginan vapor chamber bila dibandingkan dengan heatsink. Dari pengujian yang telah dilakukan, hasil yang didapat vapor chamber dapat menurunkan suhu sampai 1.160 C dalam waktu 1 jam dengan beban penuh.

ABSTRACT
Development in the health sector continues to be done so that the quality of human resources health in Indonesia is getting better. One of the programs is immunization. Immunization is an important program that should be done, because it can prevent the transmission of disease and infection by enhancing the immune system of the body. Immunization range must be evenly distributed throughout Indonesia, including remote areas. Cooling system improvement of the vaccine carrier is continued in order to keep the vaccine in the cabin alive when carried in a transportation. Required temperature range of vaccines in order to stay alive in the range of 2 - 8oC . The development of the solid state thermoelectric cooling system has permitted newly developed packages that are capable of meeting the requirements and applications where environmental concern, size, weight, performance, and noise are an issue. This research describes the combination of a thermoelectric module and a vapor chamber in the cooling system of the vaccine carrier. The position of the vapor chamber as a heat sink on the hot side of the thermoelectric module will enhance the thermoelectric performance. From this experiment, the minimum temperature in the cabin of the vaccine carrier box reached 1.160 C in an hour with 8 vaccine tubes."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Imunisasi sangat penting untuk masa depan anak-anak Indonesia, karena dapat mencegah penularan penyakit dan infeksi dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh. Untuk mendukung Pekan Imunisasi
Nasional (PIN) khususnya di daerah terpencil yang sulit dijangkau, Laboratorium Perpindahan Kalor DTM-FTUI telah mengembangkan vaccine carrier atau alat pembawa vaksin yang menggunakan peltier
elemen ganda sebagai pompa kalor dan heatsink-fan sebagai pendingin sisi panas peltier untuk menjaga temperatur ruang vaksin pada kisaran temperatur hidup vaksin polio ( 2 ? 8oC ). Pengembangan yang
dilakukan pada penelitian ini adalah merancang dan membuat vaccine carrier agar mudah dibawa, memiliki estetika, bobot yang ringan, dan hemat energi dengan tetap memiliki kemampuan pendinginan
yang baik. Untuk memenuhi persyaratan tersebut maka tetap digunakan peltier ganda sebagai pompa kalor solid. Acrylic digunakan sebagai bahan casing dan polyurethane sebagai isolator ruang pendingin vaksin. Penelitian ini juga memiliki tujuan untuk mengetahui unjuk kerja vaccine carrier. Dari pengujian yang telah dilakukan, didapat hasil penting bahwa vaccine carrier dengan peltier ganda berpendingin udara mampu mendinginkan ruang vaksin hingga dibawah 8oC dalam waktu 10 menit, dengan konsumsi energi 24 Watt.

Abstract
Immunization is very important for the new generation, because it can prevent contagious disease and infection by raised the antibody. For supporting the national immunization program, Heat Transfer
Laboratory Department of Mechanical Engineering University
of Indonesia has developed vaccine carrier box which used two stage Peltier elements as the heat pump for maintaining the temperature
inside the vaccine box in the range of 2-8oC and heat sink fan as a cooler on the hot side of peltier element. Some considerations were taken for new design of vaccine Carrier box, the vaccine box should
be portable, light, compact, esthetic, saver. This research has also aim to know the performance of the vaccine carrier box. The results of the research were that vaccine carrier box double peltier element
with heat sink fan are able to chill the temperature inside the box below 8oC in 10 minutes with energy consumption 24 Watt."
[Fakultas Teknik UI, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2007
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Idam Bariyanto
"Imunisasi sangat penting untuk masa depan anak-anak Indonesia, karena dapat mencegah penyakit dan infeksi yang menular dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh. Untuk mendukung Pekan Imunisasi Nasional (PIN), Laboratorium Perpindahan Kalor Departemen Teknik Mesin FTUI telah mengembangkan vaccine carrier atau alat pembawa vaksin yang menggunakan peltier ganda berpendingin air untuk menjaga temperatur ruang vaksin pada kisaran temperatur hidup vaksin polio . Akan tetapi alat ini sulit dibawa kemana-mana karena berat dan memiliki komponen tambahan berupa sistem pendingin air untuk mendinginkan sisi panas peltier. Sistem pendingin air ini memiliki pompa air, selang, dan water block yang terpisah dari vaccine carrier, sehingga membuat vaccine carrier tersebut menjadi tidak ringkas. Sebagai solusinya digunakanlah heatsink-fan sebagai pendingin sisi panas peltier untuk menggantikan sistem pendingin air. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah ingin mengetahui unjuk kerja vaccine carrier apabila heatsink-fan digunakan sebagai pendingin sisi panas peltier. Pertimbangan utama digunakannya heatsink-fan karena bentuk dan dimensinya yang ringkas sehingga sesuai untuk aplikasi vaccine carrier yang portable. Dari pengujian yang telah dilakukan, didapat hasil penting bahwa vaccine carrier dengan peltier ganda berpendingin udara mampu mendinginkan ruang vaksin hingga dibawah 8_C dalam waktu 10 menit, dapat menjaga konstan temperatur 0_C selama lebih dari 3 jam, dan memiliki desain serta unjuk kerja yang lebih baik dari vaccine carrier berpendingin air.

Immunization is very important because it can prevent children from disease and infection by raised the antibody. For supporting the national immunization. Heat Transfer Laboratory on Mechanical Engineering University of Indonesia has developed vaccine carrier that uses water-cooled two-stage pettier to cool the vaccine's cabin. The vaccine carrier has successfully worked at the temperature range of 2-8_C, which is where polio vaccines live, but this equipment is not easily portable because it is heavy and has an additional component which is the water-cooled system that consists of water pump, hose, and water block that are separated from it. As a solution, heatsink-fan is use to cool the pe liter's hot side as a replacement of the water cooling system. The objective of this research is to know cooling performance of vaccine carrier if heatsink-fan is use to cool the hot side of peltier. The main consideration for using heatsink-fan is because its shape and dimension are compact so that it is appropriate for a portable vaccine carrier. The results of the research are vaccine carrier with air-cooled double peltier can lower the vaccine cabin's temperature to under 8_C in 10 minutes, it can keep the temperature constantly at 0_C for over 3 hours, and it has better design and performance than water-cooled vaccine carrier."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sakinah Dwiyanti
"Mikroorganisme di udara bebas dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit pada manusia sehingga harus diperhatikan untuk meminimalisir terjadinya penyebaran infeksi. Ozon dapat digunakan untuk sterilisasi dengan kelebihan dapat menjangkau seluruh area dan tidak menyisakan zat beracun yang berbahaya. Ozon merupakan salah satu gas penyusun atmosfer yang terdiri dari molekul triatom oksigen (O3). Kemampuan ozon sebagai oksidator kuat dapat memusnahkan bakteri melalui proses oksidasi langsung. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan membuat prototipe untuk mensterilisasi ruangan dengan ozon menggunakan sistem kontrol jarak jauh. Rancangan prototipe menggunakan mikrokontroler Arduino Mega, Bluetooth, dan generator ozon sebagai penghasil ozon. Metode pengujian prototipe dilakukan menggunakan sampel Agar BBL Blood yang diletakkan di ruangan untuk disterilisasi dengan sterilisator ozon, kemudian diinkubasi selama 24 jam. Rata-rata bakteri Staphylococcus epidermidis yang tumbuh di ruang A tanpa sterilisasi sebanyak 21 CFU/m3 dan menjadi 11,2 CFU/m3 setelah sterilisasi, sedangkan pada ruang B tanpa sterilisasi sebanyak 193,4 CFU/m3 dan setelah sterilisasi 97,6 CFU/m3 . Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa prototipe sterilisator ozon dapat mengurangi atau membunuh bakteri di udara.

Microorganisms in the air can cause various human diseases, hence it must be controlled to minimize infectious transmissions. Ozone can be used for sterilization with its advantages to reach the entire area and not produce toxic and harmful substances. Ozone is one of the atmospheric gases consisting of triatome oxygen (O3) molecules. The property of ozone as a strong oxidizing agent can destroy bacteria through a direct oxidation reaction. This research aims to create a prototype to sterilize rooms with ozone using a remote control system. The prototype uses an Arduino Mega microcontroller, Bluetooth, and an ozone generator to produce ozone. The testing method was carried out using BBL Blood Agar samples placed in a room to be sterilized by the prototype and incubated for 24 hours. Average growth of Staphylococcus epidermidis in room A was 21 CFU/m3 without sterilization and 11.2 CFU/m3 after sterilization, whereas and in room B was 193,4 CFU/m3 without sterilization and 97.6 CFU/m3 after sterilization. The result of the study indicated that the ozone sterilizer prototype can reduce or exterminated bacteria in the air."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Glory Alifa Puncuna
"Berkembangnya akses ke fasilitas kesehatan dan pesatnya perkembangan teknologi kesehatan berperan dalam meningkatnya populasi lansia. Para lansia kebanyakan tinggal secara mandiri karena masih dapat melakukan kegiatan sehari hari dengan baik. Namun bertambahnya usia membuat kesehatan melemah dan mudah terganggu sehingga membutuhkan pemantauan berkala dan teratur. Sistem pemantauan kegiatan dengan sensor yang terpasang di badan dapat mendeteksi berbagai kejadian mengganggu kesehatan lansia dan meminta bantuan. Penelitian ini mengembangkan prototipe perangkat wearable, tempat obat otomatis dan aplikasi android yang dapat mendeteksi kejadian jatuh, mengirimkan alert untuk meminta bantuan, dan membantu memberikan pengingat untuk meminum obat. Prototipe dibuat dan diuji dalam skala laboratorium.

The increasing access to health facilities and the rapid development of health technology have contributed to the increase in the elderly population. Most of the elderly live independently because they can still carry out their daily activities properly. But deterioration of health usually happens when someone is getting older so that it requires periodic and regular monitoring. An activity monitoring system with sensors installed on the body can detect various events that interfere with the health of the elderly and ask for help. This research develops wearable device prototypes, automatic medicine containers and android applications that can detect falls, send alerts for help, and help provide reminders to take medicine. Prototypes are made and tested on a laboratory scale."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awang Irawan Rusli
"Mengetahui hubungan peningkatan berat badan ibu hamil dengan lama persalinan.
Metode: Penelitian menggunakan metode cross-sectional. Menggunakan data sekunder dari rekam medis.
Hasil: Dari 480 rekam medis, 129 rekam medis terdapat data yang tidak lengkap pada riwayat pemeriksaan kehamilan, 232 rekam medis lainnya merupakan kasus persalinan dengan prosedur seksio sesaria, 30 data rekam medis yang tidak mencantumkan lama persalinan sama sekali, 21 data rekam medis yang mencantumkan lama persalinan secara tidak lengkap, sehingga diambil 68 data. ROC-Curve sebagai cut-off peningkatan berat badan, yaitu 9,75 kg. Dari 68 kasus, 20 kasus peningkatan berat badan ≤ 9.75 kg dan 48 kasus peningkatan berat badan > 9.75 kg. Penelitian mengunakan uji Chi-Square dengan nilai p = 0,216 yang berarti tidak terdapat hubungan bermakna antara peningkatan berat badan ibu hamil dengan lama persalinan. Kasus lama persalinan yang panjang pada 20 kasus peningkatan berat badan ≤ 9.75 kg adalah 8 (40%) dan pada 48 kasus peningkatan berat badan > 9.75 kg adalah 12 (25%).
Kesimpulan: tidak terdapat hubungan antara peningkatan berat badan ibu hamil dengan lama persalinan.

Knowing association of weight gain in pregnancy with labour period.
Method: Research using cross-sectional method. Secondary data was used from medical records.
Result: From 480 medical records, 129 cases had no history of complete antenatal care, 232 cases are caesarian cases, 30 cases have no labour period, 21 cases have uncomplete record of labour period, so that is taken 68 cases. ROC-Curve was used as a cut-off weight gain, which is 9.75 kg. Of 68 cases, 20 cases of increased body weight ≤ 9.75 kg and 48 cases of weight gain > 9.75 kg. Research using Chi-square test with p = 0.216, with a sense there is no significant relationship between weight gain in pregnancy with the outcome of labour period in pregnant women. The incidence of long labour period in 20 cases of increased body weight ≤ 9.75 kg is 8 (40%) and 48 cases of weight gain > 9.75 kg was 12 (25%).
Conclusion: No significant association between weight gain in pregnancy with labour period in pregnant women.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>