Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56248 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Priyadi Nugrahadi
"ABSTRAK
Dengan diterapkannya Sistem Informasi Akademis (SISKA) Jurusan Elektro
pada web dengan memanfaatkan jaringan intemet, berarti sistem keamanan sangat dipenukan mengingat bahwa data-data yang disajikan pada SISKA adalah data-data akademis yang bersifat penting yang perolehan dan pengolahan datanya diatur sesuai dengan hak-hak penggunanya.
Skripsi ini membangun keamanan SISKA, dengan mengatur akses pengguna
SISKA agar sesuai dengan haknya masing-masing. Hal ini dilakukan dengan
membuat user account dengan beberapa grup akses dimana satu orang civitas
akademika di Jurusan Eiektro memiliki satu aocount untuk dapat mengakses SISKA. Semua account tersebut dikelompokkan ke dalam beberapa grup akses berdasarkan halaman yang diperbolehkan dibuka bagi tiap-tiap grup akses dan diatur oleh administrator SISKA.
Untuk anaiisa dan evaluasi akses, digunakan Iogtile yang mendokumentasi
data-data akses ke web SISKA sehingga penelusuran jika terjadi sesuatu menjadi
mudah.
Untuk keamanan komunikasi, web SISKA menggunakan Secure Socket
Layer (SSL); protokol multi platform yang menyediakan suatu cara mengenkripsi
semua data yang mengalir dari sebuah web server dan sebuah browser klien.
Dengan penerapan sistem keamanan ini, web SISKA terlindungi dan
an man keamanan dari pengguna jaringan komputer yang memiliki tujuan yang
tidak diinginkan

"
2001
S39628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jahns Michael
"Berbagai penelitian menyatakan bahwa pelajar mengalami kesulitan untuk mempelajari konsep dasar pemrograman dikarenakan motivasi yang rendah maupun persepsi yang kurang tepat terhadap pemrograman sebelum menekuni bidang teknologi informasi. Beberapa penelitian mencoba menjawab masalah tersebut dengan melibatkan video game ke dalam pembelajaran. Walaupun penelitian-penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pembelajaran berbasis game memiliki kontribusi terhadap motivasi belajar dan pemahaman siswa, belum ada penelitian yang mengembangkan game yang secara khusus merupakan penerapan dari teori belajar seperti teknik scaf olding yang sudah diterapkan pada pembelajaran konvensional. Berangkat dari isu tersebut, di dalam penelitian ini dikembangkan Scaf code INC., sebuah game pembelajaran untuk memperkenalkan konsep dasar pemrograman kepada pelajar sekolah menengah yang dikembangkan dengan menerapkan teknik scaf olding di dalam elemen-elemennya. Scaf code INC. kemudian dievaluasi dengan metode playtesting dengan model evaluasi MEEGA+. Dari hasil evaluasi tersebut disimpulkan Scaf code INC. merupakan game yang cukup baik untuk memperkenalkan konsep pemrograman kepada pelajar, namun masih dapat dikembangkan lebih lanjut dari sisi tampilan antarmuka dan tingkat kesulitan tantangan untuk meningkatkan pengalaman belajar dan bermain serta pemahaman yang lebih mendalam.

Various studies state that students have difficulties to learn the basic concepts of programming due to low motivation and inaccurate perceptions of programming before pursuing the field of information technology. Several studies have tried to answer this problem by involving video games in learning. Although these studies conclude that game-based learning has a contribution to students' learning motivation and understanding, there has been no research that has developed games that specifically are the application of learning theories such as scaffolding techniques that have been applied to conventional learning. Based on this issue, in this research, Scaf code INC. was developed, a learning game to introduce the basic concepts of programming to high school students which was developed by applying scaffolding techniques in its elements. Scaf code INC. then evaluated by the playtesting method with the MEEGA+ evaluation model. From the evaluation results, it was concluded that Scaf code INC. is a game that is good enough to introduce programming concepts to students, but can still be developed further in terms of the interface and the difficulty level of the challenge to improve the learning and playing experience as well as a deeper understanding."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinky Halim
"Segmentasi dokumen merupakan suatu proses untuk membagi dokumen menjadi bagian-bagian yang homogen atau memiliki keterkaitan yang tinggi. Pada tugas akhir ini digunakan genetic algorithm sebagai metode untuk melakukan segmentasi dokumen. Genetic algorithm merupakan suatu algoritma pencarian solusi terhadap permasalahan dengan search space yang besar dengan menggunakan pendekatan evolusi.
Penelitian tentang segmentasi dokumen menggunakan genetic algorithm telah dilakukan oleh Lamprier (Lamprier et al., 2007) terhadap dokumen bahasa Inggris dengan hasil yang memuaskan. Pada penelitian yang dilakukan Lamprier, proses segmentasi dilakukan dengan mengoptimisasi 2 fungsi objektif yaitu internal cohesion dan dissimilarity. Data yang digunakan pada percobaan ini terdiri dari dokumen artikel media massa Indonesia dan abstrak tulisan ilmiah dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
Percobaan ini dilakukan dan dianalisa dari beberapa aspek yaitu aspek fitness function, metode penghitungan similarity, jumlah iterasi, ukuran populasi, jumlah segmen, dan kemiripan antar dokumen penyusun. Selain itu dilakukan pula perbandingan hasil segmentasi antara metode genetic algorithm dengan metode Texttiling.
Hasil percobaan yang didapat adalah segmentasi dokumen menggunakan genetic algorithm dengan fitness function SPEA 2, metode penghitungan similarity menggunakan dice coefficient, jumlah iterasi 1000 iterasi, ukuran populasi 50 individu, tipe crossover two point crossover, dan probabilitas mutasi 0.09 memberikan hasil segmentasi terbaik. Pada percobaan untuk membandingkan 2 metode segmentasi yaitu genetic algorithm dan Texttiling diperoleh hasil precision 0.081 dan recall 0.46 untuk metode genetic algorithm dan precision 0.12 dan recall 0.58 untuk metode Texttiling.
Dari data hasil percobaan diperoleh kesimpulan bahwa hasil segmentasi dengan metode Texttiling lebih baik daripada hasil segmentasi dengan metode genetic algorithm. Hasil ini bertolak belakang dengan apa yang dilaporakan pada penelitian yang dilakukan Lamprier (Lamprier et al., 2007), hal tersebut dipengaruhi oleh data dan penggunaan genetic operator yang lebih kompleks.

Document segmentation is a process to segments text into thematic homogeneous parts. The segmenting process uses genetic algorithm as a method to segment the text. Genetic algorithm is a searching algorithm for problem involving large search space by using evolution approach.
Research about document segmentation has been done by Lamprier (Lamprier et al., 2007) for English document and show satisfied results. The segmentation in Lamprier?s research uses internal cohesion and dissimilarity as objective function to be optimized. This experiments use Indonesian mass media articles and abstracts of scientific paper from Lontar System of Faculty of Computer Science University of Indonesia.
Experiments have been done and analyzed towards several aspects such as fitness function, similarity calculating method, number of iteration, number of population, number of boundary, and similarity between appended documents. Furthermore the experiment to compare genetic algorithm and other segmentation method (Texttiling) is done in the last experiment.
The experiments shows that genetic algorithm using SPEA 2 as fitness function, dice coefficient as similarity calculating method, 1000 iteration, 50 individuals in population, two point crossover, and 0.09 mutation probability gives the best result. When comparing segmentation method between genetic algorithm and Texttiling, genetic algorithm gives precision 0.081 and recall 0.46 in other hand Texttiling gives precision 0.12 and recall 0.58.
The results show that Texttiling gives better segmentation than genetic algorithm, this conclusion is diffrent with the conclusion reported by Lamprier?s research (Lamprier et al., 2007). The diffrent is related with data and genetic operator used by Lamprier?s research."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yudistira Hanifmuti
"Morphological analyzer merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melihat bagaimana proses pembentukan kata, menentukan kata dasar pembentuk, dan menge- tahui informasi linguistik yang terkandung pada suatu kata. Universal Dependencies (UD) merupakan sebuah framework acuan yang digunakan pada proses anotasi morfologi untuk berbagai bahasa. Sayangnya, belum ditemukan morphological analyzer untuk bahasa Indonesia yang menerapkan pedoman UD ini. Penelitian ini mengembangkan morphological analyzer untuk bahasa Indonesia yang diberi nama Aksara. Aksara dibangun menggunakan finite state compiler bernama Foma yang digunakan pada Mor- phind, morphological analyzer pada penelitian sebelumnya. Foma dapat memodelkan aturan-aturan pembentukan kata dalam bentuk finite state transducer. Pada Aksara juga dikembangkan tokenizer yang hasilnya menyesuaikan dengan hasil tokenisasi pada treebank UD. Implementasi Aksara menerapkan pedoman UD versi terbaru yaitu UDv2. Pengujian Aksara dilakukan dengan membandingkan performa Aksara dengan Morhpind. Hasil pengujian menunjukkan bahwa komponen tokenizer Aksara berhasil memiliki akurasi tokenisasi sebesar 96.60%, meningkat 23.89% dari akurasi tokenisasi oleh Mor- phind. Evaluasi POS tagging Aksara juga berhasil melewati hasil pemetaan Morphind dengan akurasi F1-score sebesar 87%, dengan kenaikan relatif sebesar 18% dari baseline.

Morphological analyzer is a tool used to do an analysis on word formation process, to identify the lemma for each word, and to do an analysis on the linguistic information. Universal Dependencies (UD) is a framework commonly used in morphological annota- tion process. Unfortunately, there is not a single Indonesian morphological analyzer that applies UDv2. This research is a development of morphological analyzer for Indonesian language named Aksara. Aksara was build using finite state compiler named Foma, which was used in Morphind, the previous research on Indonesian morphological analyzer. Foma can model the rules of word formation which is represented in the form of finite state transducer. This research also develops a tokenizer which its results are adjusted to the tokenization example on UD treebank. The Aksara implementation applies the latest UD guidelines, UDv2. Testing of Aksara is done by comparing the performance of Aksara with Morphind. The test results show that the tokenizer component of Aksara managed to have a tokenization accuracy of 96.60%, an increase of 23.89% from the accuracy of tokenization by Morphind. Evaluation of POS tagging with Aksara also managed to pass Morphind with an accuracy of F1-score of 87%, with a relative increase of 18% from the accuracy of Morphind."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luluk Tri Wulandari
2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bramer, Max
"Introductory textbook covering all the main features of the 'web programming' languages PHP and MySQL together with detailed examples that will enable readers (whether students on a taught course or independent learners) to use them to create their own applications or understand existing ones. A particular focus is the use of PHP to generate MySQL commands from a script as it is executed.
Each chapter includes aims, a summary and practical exercises (with solutions) to support learning. Chapters are designed to stand alone as far as possible, so that they can be studied independently of the rest of the text by those with some previous knowledge of the languages. There is a comprehensive glossary of technical terms, together with extensive appendices for quick reference of language features."
Switzerland: Springer International Publishing, 2015
e20528471
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1993
S26900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangusnsong, Daniel Fernando P.
"Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi semakin berkembang dan inovasi baru terus bermunculan. ChatGPT merupakan salah satunya; dan menjadi buah bibir di awal tahun 2023. Teknologi ini dapat melayani aktivitas tanya-jawab yang membuat pengguna dapat merasa telah melakukan percakapan dengan manusia lainnya, alih-alih dengan mesin. Kemampuan ChatGPT bersumber dari model GPT yang digunakannya. Selaku large language model, GPT dapat memproses banyak teks untuk memproduksi teks lainnya. Walaupun secara umum dapat memberikan jawaban yang memadai, saat berurusan dengan domain yang spesifik, misalnya legal, ChatGPT memberikan jawaban yang kurang memuaskan. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi hal tersebut dengan menyisipkan konteks atau kepingan informasi yang spesifik kepada model melalui suatu prompt (in-context learning). Karena domain legal menjadi fokus penelitian ini, maka teks yang akan diproses berasal dari dokumen peraturan perundang-undangan. Penelitian ini diawali dengan preliminary research, sehingga diidentifikasi permasalahan yang telah dijabarkan. Kemudian, dilanjutkan dengan perancangan serta pengembangan dua sistem tanya-jawab yang menggunakan dua framework LlamaIndex dan LangChain. Sebelum mengembangkan sistem, peneliti mempersiapkan terlebih dahulu data/teks yang perlu diekstrak dari dokumen peraturan perundang-undangan. Pengembangan sistem dilakukan secara iteratif dan evaluasi diadakan pada setiap iterasi. Evaluasi dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan human judgement serta secara kualitatif dengan menggunakan metrik ROUGE dan SAS. Hasil akhir evaluasi menunjukkan bahwa kedua sistem tersebut baik dalam menjawab pertanyaan terkait definisi dan substansi pada domain legal. Selain itu, dilakukan juga perbandingan hasil evaluasi terhadap ChatGPT dan ditemukan bahwa kedua sistem unggul. Penelitian ini telah menunjukkan bahwa teknologi GPT dapat dimanfaatkan pada domain spesifik, yaitu legal, melalui kedua sistem yang dibuat.

It cannot be denied that technology is constantly advancing and new innovations continue to emerge. ChatGPT is one of them and has become the talk of the town in early 2023. This technology can facilitate question-and-answer interactions that make users feel like they are having a conversation with another human rather than a machine. This capability of ChatGPT is derived from the GPT model it uses. As a large language model, GPT can process a large amount of text to generate new text. Although it generally provides adequate answers, when dealing with specific domains such as legal matters, ChatGPT may give unsatisfactory responses. This research was conducted to overcome this issue by incorporating specific context or pieces of information into the model through a prompt (in-context learning). As the legal domain is the focus of this research, the text to be processed are Indonesian legal regulatory documents. The research begins with preliminary research. It is then followed by the design and development of two question-and-answer systems using two frameworks: LlamaIndex and LangChain. Before developing the systems, the researcher first prepares the data/text that needs to be extracted from the legal documents. The system development is carried out iteratively and evaluations are conducted at each iteration. The evaluations are performed qualitatively using human judgment and quantitatively using ROUGE and SAS metrics. The final evaluation results indicate that both systems perform well in answering questions related to definitions and substance in the legal domain. Additionally, a comparison of the evaluation results with ChatGPT shows that both systems outperform it. This research has demonstrated that GPT technology can be utilized in specific domains, namely legal, through the two developed systems."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, perkembangan internet juga mengalami perkembangan yang cukup pesat, hal ini terlihat dari semakin banyaknya pemanfaatan internet dalam segala bidang kehidupan khususnya dalam bidang pendidikan. STIKOM BALI merupakan salah satu Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer yang berada di pulau Bali. Sebagai salah satu Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer yang berada di pulau Bali tentunya STIKOM BALI memiliki banyak sistem informasi yang menunjang proses pembelajaran. Salah satu sistem informasi yang dimanfaatkan oleh STIKOM BALI adalah sistem informasi perkuliahan. Dengan adanya sistem informasi ini, mahasiswa dapat mengetahui berbagai jenis informasi mengenai perkuliahan di STIKOM BALI. Sistem informasi perkuliahan ini dapat diakses oleh berbagai macam perangkat, mulai dari komputer sampai dengan smartphone. Dan yang menjadi permasalahan adalah semua perangkat tersebut memiliki layar dengan resolusi yang berbeda – beda, sehingga jika sistem informasi perkuliahan ini diakses melalui smartphone yang memiliki layar dengan resolusi kecil, maka konten yang ditampilkan menjadi rusak, atau jika bisa ditampilkan secara penuh atau mungkin akan direpotkan dengan aktifitas zoom-in dan zoom-out untuk membaca konten. Salah satu pemecahan dari masalah diatas adalah dengan menerapkan teknologi Web Design Responsive. Dengan menerapkan teknologi Web Design Responsive pada sistem informasi perkuliahan, maka sistem informasi perkuliahan ini akan langsung beradaptasi dengan ukuran layar device yang mengaksesnya."
005 JEI 3:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Gito Prasojo
"Aspect Oriented Programming (AOP) dikemukakan oleh Tim Xerox PARC dibawah pimpinan Gregor Kiczales, dimana teknik ini mencoba untuk mengidentifikasi cross cutting code yang tersebar di dalam banyak class di kelompokkan menjadi sebuah aspect, dimana aspect ini akan di injeksikan ke dalam titik perpotongan (point cut) didalam class, tanpa class tersebut mengetahuinya. Keuntungan yang didapat dari teknik ini adalah mengurangi tangled code dan membuat code lebih fokus pada core concern, dan membuat sistem dapat lebih adaptif terhadap perubahan dengan memperkenalkan aspect baru tanpa merubah code yang telah ada. Proyek akhir ini memfokuskan pada pembuatan mini AOP framework yang di sebut dengan MTIUI.Aop, dan di terapkan dalam sistem Card Fraud Monitoring (CFM). CFM adalah aplikasi bertugas untuk melakukan preotorisasi transaksi berbasis kartu dan melakukan pencegahan fraud berdasarkan pola transaksi nasabah. Menggunakan prinsip dasar AOP, proyek akhir ini akan melakukan analisa aspect oriented terhadap sistem berbasis object oriented, untuk kemudian dilakukan perubahan struktur sistem agar aspect oriented dapat diterapkan tanpa mengubah perilaku fungsional sistem.

Aspect Oriented Programming was originated from Xerox Palo Alto Research Center (PARC) team lead by Gregor Kiczales. This technique tries to identify cross cutting code that span in all class, and group them together in an aspect, where later this aspect will be injected to a point cut inside the class, without the class have any knowledge of the injection. Important benefit from this technique is reducing tangled code and focusing code mainly to core concern, and change the system structure to become more adaptive to changes by introducing new aspects without changing existing code. This final project primary focus on the creation of mini AOP framework called MTIUI.Aop, and applying the framework to Card Fraud Monitoring system (CFM). CFM is an application that does the card based transaction preauthorization to prevent fraud based on customer transaction behavior. By using AOP principles, this final project will do an aspect oriented analysis from an object oriented system. The structural change on the sistem will be applied to allow aspect oriented behavior inside the system, without changing its functional behavior."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>