Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 228534 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Awang Ramdhani
"Perkembangan teknologi Voice Over Internet Protocol (VoIP) bermula dari kebutuhan layanan komunikasi suara dan komunikasi data yang merupakan dasar sistem komunikasi yang digunakan manusia. VoIP merupakan teknologi komunikasi suara yang memungkinkan pengguna untuk dapat saling berbicara menggunakan jaringan internet (D) yang telah memasyarakat dengan biaya murah. Namun aplikasi VoIP ini terhambat oleh terbatasnya bandwidth di warnet.
Teknik pengkodean suara digunakan untuk menyampaikan informasi melalui saluran telekomunikasi dengan bandwidth yang terbatas tetapi tidak mengorbankan kualitas suara yang dihasilkan. Ada 5 jenis audio codec yang diuji kualitas suara keluarannya dengan metode subjektif dalam penlitian ini, yaitu G.723.1 (6400 bit/s), G.723.1 (5333 bit/s), CCITT u-Law, CCITT A-Law dan ADPCM.
Analisa hasil pengujian menunjukkan bahwa audio codec G.723.1 (5333 bit/s)
adalah yang terbaik untuk aplikasi VoIP di warnet, dengan nilai DRT sebesar 55,42 dan nilai MOS sebesar 4,05 yang menunjukkan kualitas suara keluaran yang cukup bagus dan jelas didengar oleh telinga manusia. Nilai-nilai ini dihasilkan berdasarkan uji dengar yang dilakukan dengan melibatkan beberapa orang responden yang memberikan rating terhadap suara yang didengarnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40111
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahman
"ABSTRAK
Pemampatan gambar bergerak merupakan proses mereduksi jumlah bit dengan menghilangkan redundansi spasial dan redundansi temporal yang terdapat pada gambar bergerak. Dengan menghilangkan redundansi ini diperoleh rasio pemampatan yang sangat berarti tanpa mengurangi kualitas gambar rekonstruksi.
Salah satu metode untuk menghilangkan redundansi spasial adalah menggunakan Wavelet Transform sedangkan untuk menghilangkan redundansi temporal digunakan Block Matching Algorithm Motion Compensation (BMA-MC). Pada Tesis ini dilakukan simulasi dan analisa unjuk kerja sistem pemampatan gambar bergerak menggunakan metode kuantisasi vektor dan yang dipadukan dengan WT BMA-MC.
Penerapan metode kuantisasi vektor pada WT BMA dapat meningkatkan unjuk kerja sistem pemampatan gambar bergerak untuk gambar dengan aktivitas pergerakan rendah sedangkan untuk gambar dengan aktivitas pergerakan cukup tinggi tidak memberikan perbedaan yang berarti dari metode kuantisasi skalar.

ABSTRACT
Video signals compression is a process to reduce bit information by eliminating spatial redundancies and temporal redundancies. One of the methods to eliminate spatial redundancies is Wavelet Transform, while Block Matching Algorithm Motion Compensation (BMA-MC) can eliminate temporal redundancies. Removing both redundancies could reach compression ratio significantly without decreasing quality of reconstructed image.
The simulation results showed that the proposed system by using wavelet transform and BMA-MC with vector quantization performance was better than by using Wavelet transform and BMA-MC with scalar quantization for image with low moving activity but image with high moving activity gave insignificant different result.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sadri
"Migrasi dari analog ke digital dan persaingan dengan media baru termasuk video on demand (VOD) telah menjadi tantangan tersendiri bagi industri media televisi terestrial, yang belum banyak dikaji dari perspektif industri media oleh para akademisi. Tesis ini bertujuan untuk memahami strategi yang diambil oleh SCTV sebagai media televisi terestrial dalam menghadapi Analog Switch Off (ASO) di Indonesia dan menghadapi persaingan dengan VOD.
Penelitian ini menggunakan paradigma post positivistik dengan meminjam teori Mediamorfosis, Konvergensi Media, dan Disruptive Innovation sebagai kerangka dalam menganalisis strategi yang diambil oleh manajemen media SCTV dan holding company-nya, SCM, dalam menghadapi ASO dan persaingan dengan VOD tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data dilakukan melalui indepth interview, observasi dan studi literatur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen SCTV dan SCM sebagai holding company-nya, telah mengambil sejumlah strategi sesuai dengan ketiga teori yang dipinjam di atas, di dalam menghadapi migrasi televisi terestrial ke sistem digital atau ASO, dan menyikapi persaingan dengan VOD. Di antara strategi yang diambil yaitu: melakukan positioning dengan flagship sebagai televisi sinetron, menjunjung prinsip “konten adalah raja”, prinsip ekslusivitas, mengadopsi prinsip konvergensi media (multimedia, multichannel, dan multiplatform), membangun Vidio.com sebagai platform VOD dari grup, memberdayakan media sosial yang dimiliki, dan melakukan efisiensi serta rasionalisasi dalam biaya produksi.

Migration from analog to digital and competition with new media including video on demand (VOD) has posed unique challenges for the terrestrial television media industry, which has not been extensively studied by academics, from a media industry perspective. This thesis aims to understand the strategy adopted by SCTV, a terrestrial television media, in facing the Analog Switch Off (ASO) in Indonesia and competing with VOD.
This research utilizes post-positivistic paradigm, drawing upon theories of Mediamorphosis, Media Convergence, and Disruptive Innovation as frameworks for analyzing the strategy adopted by SCTV's management and its holding company, SCM, in addressing ASO and competition with VOD. This study employs a descriptive qualitative approach, with data collection conducted through in-depth interviews, observations, and literature studies.
The findings reveal that the management of SCTV, and SCM as its holding company, have implemented several strategies in line with the three aforementioned theories, in dealing with the terrestrial television migration to the digital system or ASO, and in responding to competition with VOD. Among the strategies adopted are: positioning with a flagship as a soap opera television, adhering to the principle of "content is the king", exclusivity principle, adopting the principle of media convergence (multimedia, multichannel, and multiplatform), developing Vidio.com as the group's VOD platform, leveraging owned social media, and implementing efficiency and rationalization in production costs.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Rolando Rodotua
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhendra
"Siaran televisi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat baik didaerah perkotaan maupun pedesaan. Ditambah lagi dengan kemajuan teknologi televisi menuju era digital dengan diterapkannya standarisasi DVB/MPEG-2. Hal ini memberikan nilai positif bagi perkembangan dunia pertelevisian khususnya di Indonesia. Ditandai dengan munculnya televisi-televisi lokal yang menambah maraknya bisnis televisi yang kompetitif dan semakin sehat. Pada penyiaran suatu program acara stasiun televisi selain menggunakan jalur teresterial, sering kali memanfaatkan satelit sebagai media transmisinya untuk menjangkau stasiun relay mereka yang jauh. Salah satunya dengan menggunakan transmisi digital MCPC (Multi channel Per Carrier). Hal ini menjadi bahan pertimbangan bagi stasiun-televisi karena akan menghemat dari segi bandwidth transponder maupun investasi yang akan dikeluarkan. Analisa Link Budget yang disajikan dalam pembahasan tugas akhir ini akan memberikan informasi teknis mengenai perbandingan transmisi 1 channel, 2 channel dan 4 channel (MCPC) yang akan memberikan gambaran mengenai eflsiensi power, kualitas dan kapasitas yang lebih banyak dalam 1 carrier digital."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Solari, Stephen J.
New York: McGraw-Hill , 1997
621.389 7 SOL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Estefani
"ABSTRACT
Kemajuan teknologi digital dan internet mendorong munculnya digital platform dalam berbagai industri. Hal ini menyebabkan pergeseran yang dihadapi oleh berbagai industri, termasuk industri televisi. Pergeseran ini terjadi pada preferensi konsumen sehingga pola konsumsi pun berubah. Biasanya, konsumen harus berlangganan TV berbayar untuk menyaksikan konten mancanegara. Kini, layanan Subscription Video On Demand SVOD hadir sebagai salah satu alternatif untuk menonton. Penelitian ini melihat hubungan substitusi antara TV berbayar dan SVOD, faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk berlangganan SVOD, dan apakah layanan SVOD dapat menggantikan TV berbayar. Dengan analisis elastisitas silang, diketahui bahwa layanan SVOD bersifat substitusi terhadap TV berbayar. Lalu, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk berlangganan SVOD secara signifikan adalah biaya berlangganan yang lebih terjangkau, fleksibilitas, tidak ada iklan, kelengkapan konten, dan uji coba gratis. Layanan SVOD akan terus berkembang, namun tidak menggantikan TV berbayar terutama di Indonesia karena dua hal. Pertama, infrastruktur digital yang belum mendukung seperti kecepatan internet. Kedua, ada beberapa konten seperti berita dan program olahraga yang tidak ada di SVOD.

ABSTRACT
The improvement of digital technology and internet drives emerging digital platform in some industries. This causes shift that is faced by some industries, including television industry. This shift happens on consumer rsquo s preferences so that the consumption pattern also changes. Usually, consumers must subscribe to pay TV to watch international shows. Now, Subscription Video On Demand SVOD emerges as an alternative to watch. This research observes substitution relationship between SVOD and pay TV, factors that affect consumer rsquo s decision to subscribe to SVOD, and whether SVOD will replace pay TV in the future. By using cross elasticity of demand, it is found out that SVOD does substitute pay TV, but hasn rsquo t been able to replace pay TV. Then, there are five factors that affect consumer rsquo s decision to subscribe to SVOD significantly, which are affordable monthly fee, flexibility, no advertisement, range of contents, and free trial. SVOD will continue to emerge, but will not replace pay TV particularly in Indonesia because of two reasons. First, the digital infrastructure, mainly the internet speed, that does not support if consumer wants to fully rely on SVOD. Second, there are some programs that are not available in SVOD, like news and sports program. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This research is based upon the rapid development of mobile communication by the introduction of 3G network : and also the demand of reliable and real time multimedia services, such as video telephony, video conference, and digital television...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yo-Sung Ho, editor
"The two-volume proceedings LNCS 7087 + LNCS 7088 constitute the proceedings of the 5th Pacific Rim Symposium on Image and Video Technology, PSIVT 2011, held in Gwangju, Korea, in November 2011. The total of 71 revised papers was carefully reviewed and selected from 168 submissions. The topics covered are: image/video coding and transmission; image/video processing and analysis; imaging and graphics hardware and visualization; image/video retrieval and scene understanding; biomedical image processing and analysis; biometrics and image forensics; and computer vision applications.
"
Berlin : Springer-Verlag, 2012
e20406379
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ghanbari, Mohammed
"ITU and ISO/IEC standards are now widely accepted in the picture/video coding field. This book gives an authoritative explanation of picture and video coding algorithms, working from basic principles through to the advanced video compression systems now being developed. One of its main objectives is to describe the reasons behind the introduction of a standard codec for a specific application and its chosen parameter. This book will enable readers to appreciate the fundamentals needed to design a video codec for any given application and should prove to be a valuable resource for engineers working in this field."
London: Institution of Engineering and Technology, 2003
e20452109
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>