Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41046 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bobby Ramadhana Widyanto
"Kebutuhan akan aplikasi multimedia telah dirasakan oleh para mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia saat ini. Untuk memanfaatkan aplikasi multimedia berbasis web pada jaringan Internet, dukungan kinerja jaringan Internet yang baik diperlukan karena ketersediaan bandwidth yang cukup besar dibutuhkan oleh aplikasi multimedia terutama untuk layanan video streaming. Oleh karena itu, pada skripsi ini dilakukan pengujian kinerja jaringan Internet di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia untuk mengetahui tingkat kelayakan jaringan dalam mengakomodasi implementasi aplikasi multimedia yang umum digunakan terutama pada layanan video streaming berbasis web. Hasil pengujian menunjukkan bahwa video bit rate dan streaming throughput memiliki hubungan yang linier dengan packet loss pada jaringan Internet FTUI. Rata-rata packet loss yang diperoleh relatif kecil, yaitu tidak lebih dari 0.13%. Dengan demikian, FTUI sudah dapat dikatakan sebagai kampus yang memiliki jaringan Internet yang mampu mendukung aplikasi multimedia video streaming berbasis web.

Recently, the necessity of multimedia applications has been acknowledged by the students of Engineering Faculty of Universitas Indonesia. To take full advantage of web-based multimedia applications, an Internet-based network with good performance is necessary due to the necessity of sufficient bandwidth for multimedia applications, especially video streaming services. Therefore, in this final paper a measurement of Internet-based networks performance in FTUI has been held to obtain information about networks robustness in accomodating common multimedia applications implementation especially the web-based video streaming services. The measurement result shows linear relationship between video bit rate and packet loss as well as linear relationship between streaming throughput and packet loss. Average packet loss is less than 0.13% which is relatively small. In conclusion, FTUI still has capable Internet-based networks to support web-based video streaming multimedia applications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lazuardy G.S.
"Teknologi Streaming merupakan jawaban untuk penyebaran data video yang berukuran besar dan bersifat time-sensitive. Dengan teknologi ini data video akan langsung dikirim dan dijalankan oleh pengguna. Pada skripsi ini dilakukan studi literatur untuk mengetahui perkembangan teknologi ini, aplikasi yang dapat dibentuk danjuga tantangan dan permasalahan yang dihadapi. Arsitektur Streaming terdiri atas Metode pengkodean dan transmisi, server software dan player (client software). Metode Streaming menggunakan protokol khusus yaitu Real Time Transport Protocol (RTP) dan Real Time Streaming Protocol (RTSP). Aplikasi Teknologi ini berupa Video On Demand (VoD), Distance Learning, Web Casting, Merchandishing On line dan untuk komunikasi wireless yang menggunakan video. Besamya bandwidth yang tersedia merupakan permasalahan utama dari teknologi streaming. Pengembangan teknologi ini banyak dilakukan pada metode kompresi data video dan format data yang ada. Kompatabilitas antar media player perlu dilakukan agar berbagai macam format data yang dibentuk dapat diakses oleh tiap media player yang ada. Tersedianya teknologi 3G akan memperluas penggunaan streaming dan pengembangan aplikasi-aplikasinya seperti videophone, digital broadcast for handheld, menonton film di handphone, games."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40757
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandhy Bayu Rukmana
"Named Data Networking (NDN) adalah arsitektur internet yang berbeda dengan arsitektur berbasis Internet Protocol (IP). Transmisi data berdasarkan nama domain (Name) dan bukan berupa alamat IP tujuan. Selain itu NDN lebih aman (secure) karena memiliki digital signature untuk mengetahui kebsahan data. Video streaming adalah suatu multimedia yang disampaikan oleh penyedia (provider) untuk diterima dan disajikan kepada pengguna. Kata “streaming" mengacu pada proses pengiriman atau perolehan media yang mengacu pada metode pengiriman media. Terdapat dua tantangan utama dalam aplikasi video streaming, yaitu kecepatan konektifitas yang mencukupi dan standar format video (codec) yang digunakan.
Pada penelitian ini dilakukan pengetesan dan evaluasi terhadap performansi aplikasi video streaming yang dilewatkan pada jaringan berbasis NDN. Uji performansi dilakukan dengan melakukan pengukuran Delay serta jitter pada beberapa macam codec yang banyak digunakan di aplikasi video streaming. Codec yang digunakan dalam pengukuran adalah codec populer seperti MPEG2, H264, H265, VP8, VP9.
Hasil pengukuran pada sumber video yang sama dengan menggunakan setiap codec. Didapatkan bahwa VP9 memberikan Delay, jitter, dan packet loss yang paling rendah. MPEG2 memberikan hasil yang paling tinggi. Hasil perbandingan antara jaringan berbasis IP dengan jaringan berbasis NDN menunjukkan bahwa jaringan berbasis IP memberikan performansi yang lebih baik dalam mengirimkan video streaming dengan pengukuran Delay mencapai 150 milidetik lebih rendah dibandingkan pada jaringan berbasis NDN dengan menggunakan codec yang sama.

Named Data Networking (NDN) is an internet architecture that is different from an Internet Protocol (IP) based architecture. Data communication is based on the domain name (Name) rather than the destination’s  IP address. In addition, NDN is more secure because it has a digital signature to keep data authenticity. Video streaming is a multimedia content delivered by providers  to be received and presented to the end-users. The word "streaming" refers to the process of sending or acquiring media. It refers to the method of sending the media. There are two main challenges in the application of video streaming, the first is bandwidth connectivity and the second is video format standards (codecs).
In this work we measured the video streaming application performance through NDN. The performance tests are carried out by measuring Delay, Jitter, Packet Loss and Throughput  on several types of codecs that are widely used in streaming video applications, i.e. MPEG2, H264, H265, VP8, VP9.
The experiment measurement results on the same source of video using each codec, showed that VP9 provides the lowest Delay and jitter, while MPEG2 gives the highest results. The comparison between IP-based networks and NDN shows that IP-based networks provide better performance for transporting video stream with delay measurements reaching up to 150 milliseconds lower than NDN-based networks using the same codec.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vamik Heriawan
"Saat ini telah dikembangkan baik melalui riset maupun implementasi jaringan wireless yang tidak bergantung pada suatu infrastruktur yang dikenal dengan mobile ad hoc network (Mamet). Manet mempakan jaringan yang memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengorganisasi secara mandiri, yang terbentuk dari sekumpulan node yang menggunakan wireless interface mereka untuk melakukan komunikasi antara satu node dengan node yang lain. Setiap node bisa menjadi host ataupun router, sehingga node mampu memforward paket ke node berikutnya.
Video streaming merupakan metoda untuk mentransmisikan video dengan sifatnya yang real time, yang artinya pada sisi penerima bisa menyajikan video yang diterima tanpa harus menunggu data keseluruhan secara lengkap. Karakteristik dari video itu sendiri merupakan data yang berukuran besar sehingga dalam pentramisiannya membutuhkan bandwidih yang cukup besar pula. Pada dasarnya, untuk mengatasi keperluan akan jumlah bit yang tinggi ini ada dua cara, Pertama, dengan memperbesar bandwidth pada jaringan, sehingga dapat menyalurkan laju bit tinggi, Kedua, dengan melakukan kompresi atau pemampatan data, yaitu data yang akam ditransmisiskan dikompresi dengan metode tertentu, sehingga membutuhkan jumlah bit yang lebih sedikit. Mengingat keterbatasan bandwidth yang umumnya terjadi pada wireless network, maka untuk pentransmisian video bisa menggunakan cara kedua, yakni menggunakan teknik kompresi, yang salah satunya adalah MPEG.
Dari basil pengujian menunjukkan bahwa end-to-end delay dan jitter, baik total maupun rata-rata, untuk MPEG-4 lebih kecil dari MPEG-1 dan MPEG-2, sebelum dan sesudah implementasi TCP SACK_ Packer loss hanya tetjadi pada MPEG-1 transfer rate 236 Kbps, sebelum implemenatsi TCP SACK, yakni sebesar 0.03 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Kumalasari
"Quality of service (QoS) merupakan kemampuan suatu jaringan untuk memberikan layanan yang berbeda dari tingkat traffic yang berbeda dan tipe aplikasi yang berbeda. Di sisi lain, cloud computing merupakan suatu tren teknologi dimana penggunanya semakin meningkat setiap tahunnya. Cloud computing berpotensi untuk mengurangi biaya penggunaan sumber daya fisik dan juga meningkatkan produktivitas dari sumber daya yang ada. Terdapat banyak jenis layanan multimedia yang berjalan di atas cloud, dimana salah satunya adalah video streaming. Sebagai salah satu jenis aplikasi multimedia yang dikirimkan secara real time, maka diperlukan suatu sistem manajemen QoS yang dapat menjaga parameter nya sesuai dengan SLA ataupun standar yang ada. Pada Tesis ini akan dibangun suatu sistem manajemen QoS untuk aplikasi video streaming yang berjalan di atas jaringan multimedia cloud computing. Pada manajemen QoS ini terdapat beberapa komponen pendukung di dalamnya, seperti bandwidth allocation, application priority, streaming priority, packet scheduling, dan monitoring. Pengujian manajemen QoS ini dilakukan dengan tiga kali jenis skenario uji coba, pertama dibandingkan dengan sistem tanpa manajemen QoS, kedua ketika terdapat aplikasi lain yang berjalan di atas jaringan multimedia private cloud computing, dan ketika user mengakses dua jenis video secara bersamaan. Dari skenario uji coba satu, nilai delay rata-rata 0.0219s, nilai packet loss 1.35%, dan nilai throughput 63.18KBps. Pada skenario uji coba dua, nilai delay rata-rata 0,0192s, packet loss 0.20%, dan throughput 56.49KBps. Terakhir pada skenario uji coba ketiga, nilai delay rata-rata MP4 0.0219s dan FLV 0.0155s, packet loss MP4 1.35% dan FLV 1.51%, dan throughput MP4 63.18KBps, dan FLV 63.154KBps. Dari nilai parameter yang didapatkan di tiga skenario uji coba ini membutikan bahwa nilai-nilai tersebut dapat memenuhi standar maksimum delay yaitu 1s dan standar maksimum packet loss yaitu 4%.

Quality of service (QoS) is the ability of a network to provide different services from different traffic levels and different types of applications. On the other hand, cloud computing is a technology trends which its user increasing every year. Cloud computing has potential to reduce the cost of physical resource usage and also increase the productivity of existing resources. There are many multimedia application types that run above cloud computing, one of which is video streaming. As one kind of multimedia transmission real time, we need a QoS management system that can keep video streaming in accordance with SLA parameters or standars. This Thesis will build a QoS management system for video streaming applications that run on top of private cloud computing multimedia networks. In the QoS management, there are a few supporting components, such as bandwidth allocation, application priority, streaming priority, packet scheduling, and monitoring. This QoS management testing was conducted with three types of test scenarios, the first compared with system without QoS management, second when there are other applications that run on top of private cloud computing multimedia networks, and last when the users accesses two types of video simultaneously. From the first scenario, the value of average delay 0.0219s, packet loss 1.35%, and throughput 63.18KBps. In the second scenario, the average delay value 0.0192s, packet loss 0.20%, and throughput 56.49KBps. The last scenario, the average delay value for MP4 and FLV are 0.0219s and 0.0155s, packet loss 1.35% and 1.51%, and throughput 63.18KBps and 63.154KBps. From the parameters value obtained in this three scenarios proved that this management QoS can meet standard of maximum delay and maximum packet loss values which is 1s and 4%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35533
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Saleh
"Video Streaming merupakan sebuah aplikasi yang sangat bergantung pada kondisi jaringan, saat ini dapat dilakukan oleh user tidak saja hanya dari komputer PC, tetapi juga dengan perangkat mobile yang lain. Hal ini ditunjang oleh teknologi jaringan wireless sehingga video streaming dapat dilakukan dalam kondisi mobile.
Pada penelitian ini akan dilakukan perancangan dan pengukuran terhadap parameter-parameter kualitas layanan jaringan dan parameter-parameter data multimedia selama user melakukan streaming Hasil pengukuran akan digunakan untuk menganalisa kinerja jaringan wireless untuk aplikasi video streaming.
Pengukuran dilakukan terhadap aktifitas video streaming menggunakan aplikasi yang dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic pada sisi server dan Microsoft Embedded Visual Basic pada sisi client. Pengukuran juga dilakukan terhadap parameter-parameter kualitas layanan menggunakan Program Sniffer Pro 4.5 dan Bandwidth Controller. Kedua pengukuran di atas dilakukan pada indoor dan outdoor. Pengaruh mobilitas user terhadap unjuk kerja streaming juga diuji dalam penelitian ini.
Dari penelitian ini didapatkan bahwa kapasitas bandwidth dari server harus lebih besar dari bit rate file yang akan di stream. Packet loss dan Delay sebagai akibat dari adanya keterbatasan bandwidth sangat mengganggu aktifitas streaming yang sedang berjalan. Mobilitas user selama dalam daerah jangkauan dengan kualitas link lebih besar dari 10% dan kecepatan mobilitas kurang dari 5 km/jam tidak mengganggu proses streaming.

Video Streaming is an application that has strong dependency on the network condition, which now can be accessed by the user not only from a PC, but also can be done from another mobile devices. This purposed is supported by wireless network technology so that video streaming application can be access in mobile condition in this research, the application of video streaming than is accessed from mobile terminal will be designed and some parameters of the network services such as the network quality will be measured. The results will be used to analyze the performance of the video streaming application in wireless network.
The measurement is proposed for video streaming activity using Microsoft Visual Basic at server and Microsoft Embedded Visual Basic at client. The parameter of the service quality is also measured using Snifter Pro 4.5 and Bandwidth Controller. Both of the above measuring is proposed at indoor and outdoor environment. User mobility effect for the performance of streaming is evaluated in this research.
As the result, bandwidth capacity of the system should be greater than bit rate of the streamed file. The packet loss and the delay as the effect of the limited bandwidth disturbed the running streaming activity. From the experiment, the experiment, the link quality is 10% greater when the position of the user is in coverage area and if the velocity of user less than 5 km/hours, if is no effect for the streaming process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhaka Naufan Azmi
"Virtual Private Network adalah sebuah teknologi yang memungkinkan seseorang terkoneksi ke jaringan lokal melalui jaringan komputer publik dan membentuk suatu jaringan pribadi. Teknologi VPN dapat dibentuk dengan menggunakan tunneling. Ada beberapa teknologi tunneling yaitu GRE dan IPSecurity. Untuk mengetahui performansi tunneling yang terbaik maka akan dilakukan analisis dengan mengukur beberapa parameter QoS seperti throughput, packet loss dan delay.
Jaringan yang digunakan pada tesis ini menggunakan aplikasi video streaming. Pengujian akan dilakukan dengan cara memutar video dengan format .mpg dan .mp4. Pengukuran performansi dilakukan pada saat video streaming berjalan dari server ke client.
Dari hasil pengukuran QoS, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan performansi tunneling GRE lebih baik dibandingkan dengan performansi tunneling IPSecurity. Namun secara kehandalan tunneling IPSecurity lebih baik daripada tunneling GRE. Selisih performansi untuk tunneling GRE dan tunneling IPSecurity untuk parameter throughput,packet loss dan delay adalah 0.54%, 13.30%, dan 0.0015% untuk format video .mpg dan 3.17%, 7.06%, dan 0.032% untuk format video mp4.

Virtual Private Network is a technology that allows one to connect to the local network via a public computer networks and form a private network. VPN technology can be formed by using tunneling. There are several technologies that GRE tunneling and IPSecurity. To determine the performance of the best tunneling then be analyzed by measuring some QoS parameters such as throughput, packet loss and delay.
Network used in this tesis using a streaming video application. Testing will be done by rotating the video format. Mpg and. Mp4. Performance measurements made at the time the video stream running from the server to the client.
From QoS measurements, it can be seen that the overall performance is better than the GRE tunneling with tunneling IPSecurity performance. But the realibility of tunneling IPSecurity better than GRE tunneling Difference in performance for GRE tunneling and tunneling parameters IPSecurity for throughput, packet loss and delay is 0:54%, 13.30%, and 0.0015% for the video format. Mpg and 3:17%, 7.06%, and 0.032% to mp4 video format.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Afianto
"Tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisa dan membandingkan kualitas jaringan IPv4 murni, IPv6 murni dan tunneling 6to4 pada jaringan dengan media wired dan wireless untuk aplikasi video streaming. Dari data yang diperoleh dan dianalisa menunjukan bahwa delay yang terbaik adalah pada kondisi bit rate 256/64 kbps, pada jaringan IPv4, dengan media wireless, dan format file MP4 dengan delay 0,213 detik atau 16,14% lebih rendah dari delay pada streaming file AVI dengan kondisi bit rate 512/128 kbps, jaringan IPv4 dan dengan media wireless yang bernilai 0,254 detik. Pada parameter packet loss secara keseluruhan kedua tipe media (wired dan wireless) memiliki bagian dimana packet loss bernilai 0 namun karena pertimbangkan fleksibilitas koneksi wireless maka yang terbaik adalah packet loss pada bit rate 512/128 kbps, jaringan IPv4 dengan media wireless, serta dengan format file streaming menggunakan format AVI.

This thesis aims to analyze and compare the quality of IPv4, IPv6 and 6to4 tunneling on a network with wired and wireless media for streaming video applications. From the data obtained and analyzed showed that the best delay is the bit rate condition at 256/64 kbps, IPv4 networks, wireless media, MP4 file format that is worth 0.213 seconds or 16.14% lower than the bit rate conditions at 512/128 kbps, IPv4 network and the wireless media that is worth 0.254 seconds. Packet loss on the overall parameters of both types of media (wired and wireless) has a section where the packet loss is worth 0, but due to consider the flexibility of a wireless connection then the best bit rate is 512/128, with a wireless media, IPv4 networks, as well as a streaming file format using AVI format."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51343
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Supriyatna
"Perkembangan internet berbasis IP telah meningkat dengan pesat yang menyebabkan berkembangnya teknologi pengiriman media streaming. Streaming memungkinkan menampilkan media tanpa harus menunggu keseluruhan media diterima lengkap terlebih dahulu oleh client. Pada skripsi ini telah dibuat sebuah jaringan kecil yang berbasiskan mobile IPv6. Pembangunan jaringan mobile IPv6 sesuai dengan RFC 3755. Komponen-komponen dari jaringan mobile IPv6 tersebut yaitu Home Agent, Correspondent Node, Mobile Node, Foreign Network, dan Home Network. Tiga buah skenario dilakukan untuk mengetahui performansi aplikasi video streaming. Pengukuran parameter Quality of Service berupa delay, jitter, packet loss dan throughput dilakukan pada saat mobile node tidak berpindah network (pada skenario satu dan dua) maupun pada saat proses handover (pada skenario tiga). Pengukuran dilakukan dengan cara streaming video dari server ke client dengan menggunakan aplikasi VLC, kemudian menangkap paket-paket tersebut dengan menggunakan aplikasi wireshark. Dari hasil percobaan diketahui bahwa Quality of Service pada parameter delay saat proses handover dari home network ke foreign network dan begitu juga sebaliknya sangat rendah sebesar 8,3% jika dibandingkan pada saat mobile node tidak berpindah network. Hal ini disebabkan adanya pemutusan koneksi dengan network yang lama sebelum membangun koneksi dengan network yang baru.

The development of IP-Based Internet has been growing rapidly and impacted the data streaming technology. Streaming allows the user to see the video without any compulsion to wait for the video to be full downloaded on the client side. The aim of this thesis is to implement the mobile IPv6 network and to analyze the performance of the video streaming application that runs through the mobile IPv6 network. A small mobile IPv6 network has been built in this project and the network was configured according to the RFC 3755 IETF standard, this network contains several nodes such as Home Agent, Correspondent node, Mobile node, foreign network, and home network. Application performance was tested through three scenarios. The parameters that used to analyze the Quality of Service are delay, jitter, packet loss, and throughput. At the first and the second scenario the parameters were analyzed when the mobile node was fixed (static) while at the third scenario analysis was conducted when the mobile node was moving (handover). The parameters were measured by running the streaming video from server to client using VLC application, and the packets ran through the network were captured with wireshark. The Result shows that when the mobile node is in the handover process, the delay parameter of the QoS is very low approximately 8,3% compared with the delay when the mobile node is in static condition. This difference is caused by the extra time spent at the turnover process of the network from the previous one to the new network."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51162
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Syafruddin
"Peningkatan kebutuhan streaming file multimedia dibatasi oleh kemampuan bandwidth jaringan internet. Aplikasi Xml-based Friendly Active Network System (XFANS) dapat menjadi solusi altematif untuk mengatasi masalah tersebut. Aplikasi ini mengubah format media yang dikirim, sehingga kecepatan pengiriman tidak melebihi kemampuan bandwidth penerima. Sistem Xml-based Friendly Active Network System dibangun dalam dua aplikasi, yaitu client dan Service Registration Point (SRP). Aplikasi client memiliki fungsi utama untuk menerima dan mengirim media. Aplikasi SRP berfungsi sebagai pusat informasi daftar media. Semua permintaan media dikirim ke SRP. Hasil evaluasi throughput menunjukkan bahwa streaming file multimedia yang cukup besar bisa ditampilkan secara lancar pada client dengan bandwidth terbatas, walaupun ukuran video menjadi kecil. Delay saat transmisi yang terjadi sangat kecil, sehingga gerakan video yang ditampilkan cukup halus. Instalasi aplikasi juga lebih mudah dibandingkan dengan instalasi aplikasi sejenis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40038
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>