Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135798 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aries Eko Priyanto
"Turbin air pada PLTM berfungsi merubah energi air yang memiliki tinggi tedun dan kapasitasldebit air tertentu menjadi energi mekanik dengan memutar roda turbin. Energi mekanik yang dihasilkan turbin air digunakan sebagai penggerak mula dari generator dengan menghubungkan poros turbin dan generator sehingga energi listrik dapat dihasilkan.
Pemilihan turbin air merupakan bagian yang sangat penting dalam perencanaan pembangunan sebuah PLTM. Karena besarnya energi listrik yang dihasilkan olch suatu PLTM sangat tergantung dari kemampuan turbin air dalam merubah potensi tenaga air menjadi energi mekanik.
Lingkungan Kampus Ul Depok merupakan daerah yang cukup banyak memiliki kekayaan sumber energi khususnya sumber tenaga air. Hal ini didukung adanya rencana pembangunan waduk yang digunakan sebagai waduk resapan dan rencana pembangunan Studio Alam Energi Baru dan Terbarukan dengan memanfaatkan air luapan waduk tersebut sebagai pembangkit listrik dengan memanfaatkan teknologi PLTM.
Potensi tenaga air di lingkungan Kampus Ul Depok memiliki ciri khas yang berbeda dengan daerah lainnya. Dilain pihak jenis turbin air yang digunakan dalam penerapan PLTM memiliki karakteristik serta kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga dalam perencanaan pembangunan PLTM di Kampus Ul Depok perlu dipilih jenis turbin air yang dipandang cocok dan menguntungkan untuk kondisi potensi tenaga air di lingkungan Kampus UI Depok.
Dalam skripsi ini, jumlah unit yang digunakan dalam pemilihan turbin air dibatasi sampai dua unit turbin air yang digunakan sebagai penggerak mula generator pada PLTM di Kampus Ul Depok. ApabiIa dengan menggunakan satu unit turbin air maka jenis turbin yang cocok untuk potensi tenaga air di Kampus Ul Depok adalah turbin propeler. Demikian pula pada pemilihan jenis turbin dengan menggunakan dua unit turbin air maka jenis turbin yang cocok adalah turbin propeler."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Fandi S.M.
"Saat ini energi listrik merupakan kebutuhan pokok manusia termasuk di Indonesia, karena hampir setiap jenis aktivitas memerlukan energi yang satu ini. Di Indonesai pemasok energi listrik adalah PLN, setiap industri, rumah dan fasilitas umum menggunakan listrik dari PLN. Akan tetapi belum semua wilayah di Indonesia ini mendapatkan energi listrik. PLN tidak mengalirkan listrik ke wilayah tersebut dengan alasan akses yang sulit dijangkau dan jumlah pengguna yang termasuk skala sangat kecil. Untuk itu dibutuhkan sumber energi yang mudah diperoleh yang dapat menghasilkan energi listrik yang cukup untuk satu desa.
Pada penelitian ini akan dibahas Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sangat tepat digunakan di Desa Nyomplong, Bogor. PLTMH merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air dalam skala kecil untuk membangkitkan listrik. Namun sebelum membangun PLTMH adalah sangat baik untuk melakukan analisis terhadap kelayakan baik secara teknis maupun ekonomis. Pada penelitian ini akan dibahas analisis kelayakan pembangunan PLTMH secara ekonomi enjinering. Adapun analisis yang dilakukan adalah Net Present Value (NPV),Internal Rate of return (IRR), Lama Pengembalian (PBP) dan Analisis Sensitifitas. Dari perhitungan diperoleh NPV=421.161.254,70; IRR =40,2%; PBP = 2 tahun 4 bulan.

Currently electricity is a basic human needs, including in Indonesia, because almost every type of activity requires this energy. PLN is a supplier of electric energy in Indonesia. Every industry, homes and public facilities use electricity. However, not all regions in Indonesia is getting electrical energy. PLN does not supply power to the region for reasons of access hard to reach and the number of users that include a very small scale. That requires an energy source that is readily available that can generate enough electricity to one village.
This research will be discussed Micro Hydro Power (PLTMH ) is ideal to use in Nyomplong village, Bogor. PLTMH is a power plant that utilizes small scale water flow to generate electricity. But before create PLTMH is very good to do an analysis of the feasibility, both technically and economically. In this study the feasibility analysis will be discussed in economic engineering. The analysis conducted are Net Present Value ( NPV ), Internal Rate f Return (IRR) , Old Returns (PBP) and Sensitivity Analysis. From the analysis, NPV=421.161.254,70; IRR =40,2%; PBP = 2 years 4 months.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Dalam upaya mengatasi kebutuhan energi bstrik terutama di daerah pedesaan atau tempat-tempat terpencil yang jauh dari jangkauan jaringan listrik, sistem konversi energi angin ( SKEA ) merupakan salah satu alternatif dalam pengadaan sumber energi listrik. Universitas Indonesia sebagai sebuah lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan menaruh perhatian terhadap pengembangan pemanfaatan energi Baru dan terbarukan. Rencana untuk membangun studio alam untuk pemanfaatan energi baru dan terbarukan, dimana SKEA termasuk di dalamnya, telah menghasilkan suatu perhitungan potensi energi angin di kampus UI Depok. Setelah mendapatkan perliitungan awal mengenai potensi energi angin yang ada di kampus UI depok, maka usaha untuk mendapatkan jenis turbin angin yang sesuai haws dilakukan untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi. Energi angin, tidak seperti sumber energi terbarukan lainnya, tidak dapat diduga keberadaannya dan dengan cepat dapat berubah-ubah. Hal ini menyebabkan perlunya suatu analisis penentuan turbin angin yang mendalam. Di dalam melakukan penentuan turbin angin, dibutuhkan data-data mengenai potensi angin yang ada dan karaktedstik dari jenis jenis turbin angin. Efisiensi dari suatu SKEA juga sangat dipengaruhi dari penempatannya. Hal ini dikarenakan angin dipengaruhi dari keadaan tanah danwbangunan atau penghalang yang ada di sekitar turbin angin."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Fitriyadi
"Pembangkit Listrik tenaga Mikrohidro (PLTM) seperti halnya Pembangkit Listrik tenaga Air (PLTA) adalah suatu bentuk telcnologi yang dapat rnerubah potensi tenaga air menjadi energi listrik Perbedaan antara kedtia bentuk teknologi tersebut adalah dari daya listrik yang dihasilkannya, dimana unluk PLTM pada umumnya menghasilkan daya listrik yang relatif kecil sehingga cocok untuk daerah-daerah terpencil dan kegiatan pendidikan seperti pembuatan laboratorium energi.
Lingkungan kampus UI Depok merupakan daerah yang cukup banyak memiliki kekayaan sumber energi, khususnya sumber tenaga air. Hal ini didukung oleh adanya rencana kampus UI Depok sebagai daerah resapan dalam rangka program pelestarian situ di daerah Jabotabek, disamping digunalcan untuk memasok air tanah untuk lingkungan kampus UI Depok dan sekitamya. Rencana ini direalisasikan dengan membangun waduk yang digunakan sebagai waduk resapan. Waduk ini direncanakan menggunakan dua sumber air, yaitu debit aliran yang berasal dari curah hujan dan debit yang berasal dari sistem irigasi Bendung Empang-Cisadane.
Debit air yang digunakan dalam pembangkitan listrik adalah air luapan dari waduk apabila melcbihi volume 195.343 m?/detik. Volume tcrsebut tetap dijaga konstan agar proses peresapan air ke dalam tanah menjadi maksimal, sesuai dengan tujuan pembangunan waduk sebagai waduk resapan. Potensi tenaga air di lingkungan Kampus U1 Depok tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber encrgi listrik dengan menggunakan teknologi PLTM, khususnya untuk digunakan sebagai laboratorium energi.
Dalam skripsi ini, pembahasan dibatasi kepada perhitungan debit aliran dan tenaga potensial listrik yang dapat dibangkitkan . Apabila debit air yang digunakan hanya dari curah hujan maka tenaga potensial rata-rata tahunan yang tersedia sebesar 1,2136 kW. Apabila yang digunakan adalah luapan dari air waduk, maka tenaga potensial rata-rata tahunan yang dapat clihasilkan sebesar 24,5294 kW."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romy Marliansyah
"Rasio elektrifikasi di Indonesia saat ini masih rendah, berarti masih banyak penduduk terutama di daerah terpencil yang tidak mendapatkan pelayanan energi listrik. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan listrik diperlukan pembangkit listrik yang dapat menjangkau daerah terpencil yang murah serta ramah lingkungan. Sebagai solusi terhadap masalah tersebut, didapatlah sebuah alternatif konsep berbasis pada teknologi yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang dapat menembus keterbatasan akses transportasi, teknologi, hingga biaya. Potensi pengembangan PLTMH di Indonesia juga masih sangat terbuka. Tesis ini merupakan kajian dari PLTMH yang sudah beroperasi yaitu PLTMH Subang, dengan maksud untuk menganalisa spek teknis yang ada saat ini dengan melakukan studi agar PLTMH dapat berfungsi lebih optimal sesuai dengan kapasitas generator terpasang walaupun dengan head rendah, dan debit air kecil dengan metoda studi kasus Setelah melakukan analisis terhadap bangunan PLTMH yang ada maka redesain difokuskan pada bangunan pipa penstock dan turbin.Berdasarkan hasil hitungan, desain pipa penstock memiliki diameter minimal sebesar 70 cm (0.7 m) sehingga dapat menampung debit sebesar 1.1 m3/s. Sedangkan aktual pipa penstock yang ada memiliki diameter sebesar 60 cm (0.6 m). dan hanya dapat menampung debit sebesar 0.68 m3/s. Agar kinerja turbin cross flow menjadi optimal sesuai dengan debit air yang tersedia yaitu 1.1 m3/s, maka dilakukan redesain pada jari ? jari turbin eksisting dari 0.5 meter menjadi 0.71 meter. Panjang busur sudu-sudu turbin dari 0.177 meter, menjadi sebesar 0.248 meter. Dengan melakukan redesain ini, maka potensi yang dapat dibangkitkan dari PLTMH Subang mencapai 200% berbanding energi yang terbangkitkan saat ini. Oleh karena itu, tesis ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam memperbaiki kinerja PLTMH Subang dan juga sebagai masukan untuk PLTMH lainnya baik yang sudah beroperasi maupun yang belum dikembangkan.
Nowadays, the ratio electrification in Indonesia is still low, there is a substantial number of population, particularly in remote areas who do not get electricity energy services. Hence to fulfill the electricity necessity required a low-cost and environmental-friendly power plant that can cover remote areas needs; renewable energy resource. As solution to the problem, there is an alternative concept based on technology Mini Hydro Power Generator (MHP) that can penetrate to limited access transportation , technology , and cost . There is still a big opportuninty for MHP development. This thesis is a study of a MHP which has operated namely MHP Subang, with an intention to analyze current technical spec by doing a study with a case study so the MHP can operate optimally in accordance with capacity generator attached though with head low and small water debit. After doing an analysis of the existing MHP so redesigning focused on penstock pipe and turbine. Based on the quantificaton, the design of penstock pipe has a diameter at least 70 cm (0.7 m) so that it can withstand the flow of as much as 1.1 m3/ s while the actual has a diameter of 60 cm (0.6 m) and can only withstand the flow of 0.68 m3 / s. To get the optimal performance turbine cross flow in accordance with water debit that available that is 1.1 m3 / s , therefore done the redesign of turbine existing from 0.5 meters to 0.71 meters and also the blade of turbine from 0.177 meters to 0.248 meters. So, by doing this redesigning , the potential that could be generated by MHP Subang reaches 200 % compared to the current condition now. Therefore, this thesis is expected to be considerate in improving the performance of MHP Subang and also other MHP has already operated and that have not been developed yet."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tresna Priyana Soemardi
"Penelitian ini merupakan penelitian RUUI yang bertujuan mengembangkan turbin air pembangkit listrik jenis axial untuk head yang rendah (2-3 m) pada badan air diantara Fakultas Ekonomi dan Pusat Studi Jepang atau di lembah jalan masuk UI. Studi akan mengkaji pengaruh berbagai dimensi dan bentuk sudu turbin terhadap daya yang dapat dibangkitkan. Penelitian ini juga akan mengkaji beberapa alternatif instalasi saluran air dan stasiun pembangkit yang mungkin dan merancang serta membangun alternatif yang paling baik. Perancangan dan konstruksi meliputi perancangan saluran air melalui pipa, stasiun pembangkit listrik meliputi generator dan pengendalian output, instalasi penerangan jembatan dan lingkungan sekitar serta instalasi aliran listrik yang siap dipakai pada siang hari untuk pompa air di Pusat Studi Jepang atau Fakultas Ekonomi."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1998
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nok Afifah
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan studi komparatif keberlanjutan dua proyek pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang mempunyai latar belakang sosioekonomi berbeda. Evaluasi keberlanjutan menggunakan pendekatan berbasis tekno ekonomi dan indikator keberlanjutan. Penilaian indikator tekno ekonomi menggunakan metode cashflow meliputi analisis LCOE (levelized cost of energy), NPV (net present value), IRR (internal rate of return), payback periode (PBP), dan BCR (benefit cost ratio). Penilaian indikator keberlanjutan didasarkan 29 sustainable development indicator (SDI) yang diusulkan Ilskog. Survei dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap pelanggan PLTMH Rimba Lestari dan PLTMH Mendolo 2. Hasil penilitian menunjukkan pada skenario bussiness as usual (BaU) atau investasi peralatan dari hibah pemerintah, daya yang dibangkitkan PLTMH Rimba Lestari dan PLTMH Mendolo 2 beruturt-turut sebesar 18,7 kW dan 22,8 kW dan faktor kapasitas masing-masing sebesar 63% dan 56%. PLTMH Rimba Lestari membutuhkan capital cost sebesar Rp 40 juat/kW, menghasilkan LCOE pembangkitan listrik sebesar Rp 761/kWh dan NPV sebesar Rp 15 juta. PLTMH Mendolo 2 membutuhkan capital cost sebesar Rp Rp 36 juta/kW, menghasilkan LCOE pembangkitan listrik sebesar Rp 745/kWh dan NPV sebesar Rp 48 juta. Dimensi ekonomi terlihat paling rentan keberlanjutannya dengan nilai SDI kurang dari 50% sedangkan keempat dimensi lain mempunyai nilai SDI 56% - 96%. Kondisi sosioekonomi PLTMH Rimba Lestari relatif lebih baik dibandingkan PLTMH Mendolo 2 menghasilkan nilai SDI lebih tinggi masing-masing sebesar 72% dan 64%. Skenario tekno ekonomi yang paling layak adalah dengan tarif Rp 1004/kWh dan faktor kapasitas 90%. Nilai NPV PLTMH Rimba Lestari sebesar Rp 228 juta dengan IRR sebesar 16%, PBP 6,2 tahun dan BCR sebsar 1,2. Sedangkan untuk PLTMH Mendolo 2 nilai NPV sebesar Rp 378 juta, IRR sebesar 18%, PBP 5,7 tahun dan BCR 1,3. Pada semua skenario skor SDI meningkat sebesar 7% - 16% dibandingkan skenario BaU.

ABSTRACT
This research is a comparative study of the sustainability two micro hydro project plants (MHPP) that have different socioeconomic backgrounds. Sustainability evaluation uses approach based techno economic and sustainability indicators. Assessment of techno economic indicators use cash flow method covering LCOE (levelized cost of energy), NPV (net present value), IRR (internal rate of return), payback period (PBP), and BCR (benefit cost ratio). Assessment of sustainability indicators based on 29 sustainable development indicators (SDI) proposed by Ilskog which considers five sustainability dimensions. Survey was done by indepth interview to clients of MHPP-Rimba Lestari and MHPP-Mendolo 2. The results show that in the bussiness as usual (BaU), capital cost from government grant, power generated by MHPP-Rimba Lestari and Mendolo 2 are 18,7 kW and 22,8 kW, respectively and their capacity factors are 63% and 56%, respectively. MHPP-Rimba Lestari needs capital cost of Rp 40 milllion/kW, gives LCOE of electricity generation about Rp 761/kWh and NPV of Rp 15 milllion. MHPP-Mendolo 2 needs capital cost of Rp 36 milllion/kW, gives LCOE of electricity generation about Rp 745/kWh and NPV of Rp Rp 48 milllion. The economical dimension seems to be the most vulnerable factor in its sustainability with SDI score of less than 50% while the other four dimensions have SDI score of 56% to 96%. Sosioeconomic condition especially capacity building of MHPP-Rimba Lestari custsomer is relatively better than the MHPP-Mendolo 2, gives a higher SDI score 72% and 64%, respectively. The most viable tecno economic scenario is in electricity tarrif about Rp 1004/kWh and capacity factor of 90%. NPV value of MHPP-Rimba Lestari is about Rp 228 milllion with IRR of 16%, PBP 6,2 years and BCR 1,2. While MHPP-mendolo 2 has NPV of Rp 378 milllion, IRR of 18%, PBP 5,7 years and BCR about 1,3. In all of scenarios the SDI score improve about 7% - 16% compared to BaU scenario."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Peningkatan poll kehidupan manusia disertai oleh peningkatan kebutuhan energi listrik. Mengingat keterbatasan energi listrik yang bersumber pada sumber energi fosil maka dilakukan usaha diversifikasi pemanfaatan sumber energi lain untuk mendapatkan energi listrik. Sumber energi yang dimanfaatkan adalah sumber energi bare dan terbarukan (EBT), salah satunya adalah sumber energi angin. Energi kinetik angin diubah menjadi energi listrik pada Pusat Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Penerapan PLTB pada suatu daerah harus memperhitungkan potensi angin daerah tersebut. Dengan mempertimbangkan potensi angin dan kondisi daerah, mungkin merupakan pilihan yang tepat untuk menerppkan PLTB di desa Menia Kecamatan Sabu Barat Propinsi Nusa Tenggara Timur.Chapter Pada skripsi ini akan dihitung besar potensi angin dan harga energi listrik jika diterapkan PLTB di desa Menia."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38757
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>