Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135526 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Diani Wulandari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primayana Miranti
"Gie (1994) mengungkapkan bahwa salah satu cara untuk menjadi sarjana yang berkualitas adalah dengan menguasai seluk beluk belajar serta keterampilan belajar di perguruan tinggi. Berbagai pengamat pendidikan di Indonesia mengungkapkan pendapatnya tentang seluk beluk belajar di perguruan tinggi. Dengan memahami dan menguasai seluk beluk belajar di perguruan tinggi, mahasiswa diharapkan untuk mengembangkan keterampilan belajar yang sesuai. Keterampilan belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendekatan belajar yang digunakan mahasiswa dalam kegiatan belajarnya.
Biggs dan Moore (1993) mengungkapkan adanya 3 jenis pendekatan belajar, yaitu pendekatan belajar deep, surface dan achieving. Pendekatan belajar deep didasarkan oleh minat dan rasa ingin tahu terhadap apa yang dipelajari. Strategi yang dijalankan adalah dengan melakukan cara-cara yang menunjang pemahaman terhadap apa yang dipelajari. Pendekatan belajar surface didasarkan pada keinginan untuk mendapat kualifikasi yang penting bagi masa depan atau untuk menghindari kegagalan dalam belajar. Strategi yang dijalankan adalah dengan menghafal materi pelajaran. Sedangkan pendekatan belajar achieving didasarkan oleh keinginan untuk berprestasi. Strategi yang dijalankan antara lain dengan menggunakan waktu dan tenaga secara efektif dalam belajar.
Dari ungkapan para pengamat pendidikan di Indonesia serta pendapat para ahli, disimpulkan bahwa pendekdtan yang idealhya digunakan mahasiswa adalah pendekatan belajar deep dan achieving. Namun dari ungkapan beberapa pengamat pendidikan mengenai kondisi mahasiswa Indonesia, dan dari hasil suatu penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa belum mengembangkan pendekatan deep dalam belajar. Untuk itu, perlu dilakukan berbagai upaya yang dapat mengarahkan mahasiswa untuk menggunakan pendekatan belajar yang ideal. Salah satu faktor yang mempengaruhi pendekatan belajar adalah orientasi tujuan akademik yang dimiliki mahasiswa. Orientasi tujuan akademik merupakan suatu pola keyakinan dan intensi berperilaku yang mengarahkan bagaimana individu mendekati dan terlibat dalam kegiatan belajar di bidang akademik. Ames dan Archer (1988) mengutarakan dua jenis orientasi tujuan akademik, yaitu orientasi tujuan penguasaan (mastery goal) dan orientasi tujuan performa (perfonvance goal).
Orientasi tujuan penguasaan merupakan orientasi motivasional yang menekankan diperolehnya pengetahuan dan perbaikan diri, sedangkan orientasi tujuan performa merupakan orientasi motivasional yang menekankan diperolehnya pengakuan dan penghargaan dari orang lain, serta mendapat nilai baik sebagai hal yang utama (Slavin, 1994).Dari ungkapan para ahli serta berbagai penelitian menunjukkan bahwa orientasi tujuan penguasaan berhubungan dengan pendekatan belajar deep, sedangkan orientasi tujuan performa berhubungan dengan pendekatan belajar surface. Namun ada beberapa penelitian yang menunjukkan hasil yang berbeda, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Elliot, McGregor dan Gable pada studi kedua (1999) serta penelitian Wolters (1998).
Peneliti pertama memperoleh hasil bahwa performance-approach goal orientation bukan merupakan prediktor positif dan signifikan bagi pendekatan belajar surface. Peneliti kedua menemukan tidak adanya hubungan yang signifikan antara orientasi tujuan performa dan strategi menghafal dalam belajar. Hasil penelitian yang belum konsisten ini mendorong peneliti untuk meneliti hubungan antara orientasi tujuan akademik dan pendekatan belajar.
Penelitian mengenai hubungan antara orientasi tujuan akademik dan pendekatan belajar dilakukan terhadap 262 mahasiswa Universitas Indonesia program Strata 1 reguler. Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik nonprobability sampling yang berbentuk incidental sampling. Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua buah kuesioner, yaitu kuesioner orientasi tujuan akademik dan kuesioner pendekatan belajar. Uji reliabilitas kedua kuesioner dilakukan dengan menggunakan tehnik coefficient alpha dari Cronbach. Dalam pengolahan data, digunakan tehnik korelasi Pearson Product Moment untuk mengungkap hubungan antara orientasi tujuan akademik dan pendekatan belajar pada mahasiswa.
Dari analisis data penelitian diperoleh hasil bahwa keempat hipotesis penelitian, diterima. Hal ini berarti penelitian menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara orientasi tujuan penguasaan dan pendekatan belajar deep, orientasi tujuan penguasaan dan pendekatan belajar achieving, orientasi tujuan performa dan pendekatan belajar surface serta antara orientasi tujuan performa dan pendekatan belajar achieving pada mahasiswa. Selain itu, dilakukan pula analisis tambahan mengenai perbedaan jenis kelamin dan bidang ilmu subyek terhadap orientasi tujuan akademik dan pendekatan belajar.
Dari penelitian yang dilakukan, peneliti memberikan saran kepada pihak perguruan tinggi agar melakukan berbagai upaya yang dapat mengarahkan mahasiswa untuk menggunakan pendekatan belajar yang ideal. Upaya yang dimaksud adalah dengan melakukan modifikasi lingkungan belajar sedemikian rupa, sehingga mahasiswa diharapkan dapat mengadopsi orientasi tujuan akademik yang berkaitan dengan pendekatan yang ideal dalam belajar. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti meny&rdnkan agar pada penelitian lanjutan mengenai pendekatan belajar pada mahasiswa, dilakukan pula tehnik wawancara sehingga dapat diketahui perbedaan manifestasi pendekatan belajar tertentu pada bidang ilmu yang berbeda. Di samping itu, peneliti menyarankan agar jumlah item kuesioner dikurangi dan pengambilan sampel dilakukan secara random, serta melibatkan pula mahasiswa dari perguruan tinggi swasta. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S2885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nasution, Ali Syahputra
"ABSTRAK
Keterbatasan lisensi penggunaan citra satelit penginderaan jauh resolusi tinggi seperti SPOT-6, SPOT-7, dan Pleiades-1A dari Bank Data Penginderaan Jauh Nasional (BDPJN) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) kepada pengguna menuntut teknik keamanan data saat didistribusikan melalui media elektronik sehingga tidak digunakan secara ilegal oleh pihak yang tidak berwenang. Enkripsi dan reversible data hiding merupakan dua perlindungan privasi yang efektif dan populer yang dapat dipilih sebagai solusi komunikasi rahasia. Pada penelitian joint reversible data hiding in encrypted image (RDHEI) sebelumnya, performansi extracted-bit error rate (EER) dan peak signal-to-noise ratio (PSNR) citra yang dipulihkan kurang memuaskan seiring mengecilnya ukuran blok. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan peningkatan akurasi performansi sistem joint reversible data hiding untuk citra satelit penginderaan jauh dari sistem referensi yang ada dengan memodifikasi fungsi fluktuasi dalam proses ekstraksi data dan menggunakan teknik embedding Reed-Solomon (RS) codes. Secara keseluruhan, berdasarkan hasil eksperimen, baik usulan sistem dengan modifikasi fluktuasi tanpa RS codes maupun usulan sistem dengan modifikasi fluktuasi dan RS codes berhasil memperkecil EER, memperkecil ukuran blok dalam memperoleh error-free extracted-bit, dan meningkatkan PSNR dibandingkan dengan metode referensi RDHEI yang ada untuk implementasi pada citra uji satelit SPOT-6, SPOT-7, dan Pleiades-1A.

ABSTRACT
Limitations on licensing the use of high resolution remote sensing satellite images such as SPOT-6, SPOT-7, and Pleiades-1A from the National Remote Sensing Data Bank (BDPJN) of the National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN) to users need data security techniques when distributed through electronic media so that not used illegally by unauthorized parties. Encryption and reversible data hiding are two effective and popular privacy protections that can be chosen as confidential communication solutions. In previous research on joint reversible data hiding in encrypted image (RDHEI), the performance of extracted-bit error rate (EER) and peak signal-to-noise ratio (PSNR) of the recovered image was less satisfactory as the block size decreased. Therefore, this work proposes performance accuracy improvement of the joint reversible data hiding system for remote sensing satellite images from existing reference systems by modifying the fluctuation function in the data extraction process and using the Reed-Solomon (RS) codes embedding technique. Overall, based on experimental results, both the proposed system with fluctuation modification without RS codes and the proposed system with fluctuation modification and RS codes succeeded in reducing the EER, reducing the block size in obtaining error-free extracted-bits, and increasing PSNR compared to the existing RDHEI reference methods for implementation in SPOT-6, SPOT-7, and Pleiades-1A satellite test images."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Dewi Trirezeki
"Dalam komunikasi satelit khususnya komunikasi satelit IDR yang banyak dimanfaatkan operator telekomunikasi sebagai media komunikasi. Masalah yang sering dihadapi dalam komunikasi satelit di daerah tropis seperti Indonesia adalah pengaruh curah hujan. Kestabilan stasiun bumi dalam mengirimkan daya ke satelit (uplink) menjadi sangat penting. Saat ini pada modem satelit telah dilengkapi suatu fitur yaitu Automatic Uplink Power Control (AUPC) yang berfungsi untuk menjaga kestabilan link secara terus menerus. Dengan AUPC penanganan masalah dapat dilakukan lebih efisien dan efektif karena menggunakan prinsip remoting.
Dalam tugas akhir ini akan dibahas tentang analisa kinerja AUPC dalam menjaga kestabilan link dan simulasi AUPC yaitu simulasi bagaimana sebenarnya AUPC bekerja dalam mengatur level daya keluaran untuk menjaga kestabilan Eb/No. Dengan simulasi ini maka dapat diketahui besarnya level daya keluaran sehingga besarnya perubahan level daya keluaran dapat diatur. Simulasi dibuat dengan membuat sistem monitoring nilai demodulator Eb/No modem yang menjadi salah satu indikator kualitas sinyal yang diterima. Diharapkan dengan simulasi ini dapat menjaga kemungkinan terjadinya saturasi dalam perangkat stasiun bumi akibat kenaikan daya keluaran yang mencapai maksimum.

In satellite communication especially IDR Satellite Communication used by telecommunication operators as communication media. The problem to mostly deal with in the tropical country like Indonesia is rain loss. The stability of ground station in transmitting uplink power to satellite becomes very important. Nowadays, satellite modem has featured with Automatic Uplink Power Control (AUPC) to keep the stability of link continuously. With remote principle of AUPC, now problem handling can be much more efficient and effective.
The paper describes the analysis of how AUPC works in keeping link stability and AUPC simulation, on how actually AUPC works in controlling the uplink power to keep Eb/No stable. With the simulation we can get the information about the level of uplink power so we can adjust the power output level. Simulation made by making monitoring system for Eb/No parameter as one of the quality signal indicator. With the simulation we can keep the properties of the ground station from being saturated when power level increase is reaching the maximum level.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40434
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S38688
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam tugas akhir ini dilakukan perencanaan komunikasi satelit untuk TNI Angkatan Darat dengan menggunakan teknik MC-TDMA. Komunikasi antar stasiun dilakukan tanpa melalui HUB, dimana setiap stasiun menggunakan terminal VSAT, sehingga sistem ini dapat menyalurkan informasi suara dan data tanpa mengalami delay yang berarti dibandingkan dengan menggunakan HUB. Dengan menggunakan teknik pengkompresian suara sinyal yang ditransmisikan akan teracak sehingga tidak bisa tersadap dan ditambah lagi dengan menggunakan teknik hopping, sinyal bisa jumping dan' satu carrier ke carrier yang lain, sehingga sukar dilaeak dan dimonitor menjadikan kerahasiannya semakin terjamin. Berdasarkan kebutuhan _yang diperoleh dari Markas Besar TNI Angkatan Darat, dari perencanaan ini diperoleh 50 slot dalam satu carrier, dan jumlah carrier semuanya ada 7 buah, Jumlah yang dibutuhkan untuk kapasitas i2 kanal ada I VSAT, 10 kanal ada 1 VSAT, untuk 8 kanal ada 19 VSAT, dan b kanal ada 27 VSAT dan jumlah kanal total yang dibutuhkan untuk TNI AD ada 334 buah kanal."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada tugas skripsi ini akan diperbandingkan antara teknik akses DS-CDMA dengan teknik akses SCPC-DAMA pada komunikasi MSAT multibeam, untuk kemudian ditentukan teknik akses mana yang paling optimum digunakan pada komunikasi MSAT multibeam tersebuc. Pada sistem MSAT ini, alokasi bandwidth yang digunakan sempit yaitu 14 MHz pada L-band. Oleh karena itu sistem MSAT ini hares dirancang sedemikian rupa sehingga bandwidth yang sempit ini dapat digunakan secara efisien. Salah satu caranya adalah dengan memiIih teknik akses jamak yang sesuai, sehingga jumlah pemakai dapat dioptimalkan. Untuk melihat unjuk keda kedua teknik akses tersebuc, digunakan perhitungan link budget. Kine6a sistem komunikasi dijitai meialui radio ditunjukkan oleh besarnya Eb/N,, pada input pada detektor penerimanya. Eb/N. dapat dinyatakan sebagai fungsi parameter link komunikasi seperti : EIRP yang dipancarkan, rugi-rugi ruang bebas (free space loss), penguatan antena penerima, dan noise input efektif pada sistem penerima. Dari hasil perbandingan tersebut diketahui bahwa teknik akses SCPC-DAMA lebih optimum (K=1207 pada EIRPsbi= 19 dBW; G/T,,,1= -12 dBi/K) dibandingkan dengan teknik akses DS-CDMA."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Winarny
"Penelitian ini bermula dari pemikiran bahwa banyak masyarakat Indonesia yang mengalami putus sekolah tingkat SLTA kemudian melanjutkan studinya sambil bekerja. Keberhasilan studi pada mereka yang sekolah sambil bekeija tidak terlepas dari kemampuan peserta kursus dalam niengatur strategi yang digunakan saat belajar dan tujuan (goal) mereka Orientasi Goal dibedakan menjadi dua yaitu mastery yang menekankan pada penguasaan tugas dan performance yang mementingkan belajar agar mendapat penilaian dari orang lain Menurut Ames dan Archer (1988) dari hasil penelitian yang dilakukannya siswa yang memiliki orientasi mastery dilaporkan meiniliki strategi yang banyak dan efektif. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Meece, Hoyle dan Blumfeld (1988) bahwa siswa yang memiliki orientasi performance ternyata tidak memiliki strategi sebanyak dan seefektif siswa yang orientasinya mastery.
Berdasarkan penelitian di atas, penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauhmana hubungan antara Self-regulated learning dengan orientasi goal peserta kursus persamaan SMU, serta melihat sumbangan yang diberikan orientasi masteiy dan performance terhadap self-regulated learn ing.
Subyek dalam penelitian ini adalah 43 orang peserta kursus dari SMU Guna Putra, Jakarta Selatan. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling. Kepada mereka diberikan kuesioner self-regulated learning dan kuesioner orientasi mastery dan performance.
Untuk penelitian ini kuesioner orientasi goal dilakukan adaptasi alat dari Ratna Mauliati Rahayu (1999), sedangkan kuesioner SRL dibuat berdasarkan modiflkasi dari alat yang dibuat oleh Zimmennan dan Pons saat mewawancarai murid SLTA (Zimmennan, 1989).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dan analisa regresi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu gambaran self-regulated learning pada peserta kursus persamaan SMU ini adalah mereka sering menggunakan strategistrategi SRL. Kemudian dari hasil uji hipotesis didapat bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara SRL dengan orientasi mastery goal. Dan ada hubungan yang positif signifikan antara SRL dengan orientasi performance goal. Meskipun demikian sumbangan yang signifikan di dapat hanya dari orientasi ma.stcry. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S2993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Malik
"Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang telah lama mengoperasikan satelit telekomunikasi yang telah dimulai sejak tahun I976 seteJah USA, Rusia dan Kanada. Generasi satelit yang telah beroperasi sejak mulai diluncurkan hingga sekarang adalah Palapa A, B, C hingga yang paling baru adalah Telkom-1.
Satelit Palapa C2, merupakan satelit Indonesia yang dioperasikan o1eh PT Satelindo adalah salah satu satelit yang digunakan untuk aplikasi-aplikasi telekomunikasi dalam rangka pemenuhan akses-akses teknologi dari stasiun bumi untuk menghubungkan ke stasiun bumi lainnya dalam foot print jangkauannya.
Untuk memaksimalkan fungsi kerja satelit Palapa C2 dalam operasinya, perlu dilakukan suatu studi kelayakan terlebih dahulu dalam pembangunan stasiun bumi karena telah banyak pengalaman yang telah terjadi bahwa terjadinya disfungsi satelit disebabkan karena ketidakdisiplinan stasiun bumi dalam memenaje fungsi fungsi power. Akibatnya diperoleh parameter-parameter C/N, Eb/No dan BER yang tidak memenuhi standar yang telah ditentukan. Akibatnya, selain disfungsi satelit yang menyebabkan umur satelit dapat berkurang dari masa yang maksimal, juga dapat menurunkan unjuk kerja sistem-sistem telekomunikasi yang berada di stasiun bumi.
Untuk itulah, dalam tugas akhir ini dilakukan studi kelayakan dan analisis perencanaan dalam membangun stasiun bumi khususnya untuk aplikasi VSAT (Very Small Aperture Terminal) dengan teknik SCPC (Single Canal Percarier) yang bertujuan untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan, dalam hal ini BER harus memenuhi nilai 0 X 10-5, dimana nilai ini adalah rekomendasi dari system perangkat Comstream yang merupakan sebuah vendor peralatan telekomunikasi khususnya modem satelit di USA yang akhir-akhir ini perangkat terminalnya banyak digunakan di bebeapa stasiun bumi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Adapun yang menjadi perencanaan stasiun bumi adalah meliputi kota Jakarta sebagai Ibukota Negara RI yang juga banyak terdapat kontor-kantor pusat dari departemen pemerintah dan perusahaan milik asing maupun swasta nasiona. Sedangkan di pihak lain, kota Makasar menjadi link tujuan dari komunikasi antara kantor pusat dengan cabangnya yang berada di Makasar, dalam hal ini link=link SCPC milik PT. CSM ( Citra Sari Makmur).
Dalam perencanaan di gunakan kecepatan pengiriman data (rate) 128 Kbps dan factor error correction (FEC) ¾, diameter antenna 3,7 meter denagn asumsi efesiensi antana sebasar 0,6."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>