Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179887 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elvira Dwi Anggraeni
"Kebutuhan akses iriformasi yang cepat akan terus berkembang. Hal tersebut dipengaruhi dengan adanya kebutuhan fleksibilitas dan praduktifitas yang lebih tinggi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut setidaknya akan terpenuhi dengan munculnya sistem komunikasi generasi ke-3. Untuk menghindari masalah masalah seperti drop call, blank spot, penerimaan suara putus-putus. penerimaan sinyal yang lemah, tidak bisa sms antar operator, report sms tidak ada, maka diperluknn suatu perencanaan area cakupan yang baik.
Tugas Akhir ini membahas mengenai perencanaan area cakupan dan kapasitas sel pada UMfS berbasis WCDMA dengan menggunakan madel propagasi COST-231-Hatta dan Walfisch lkegami unluk mengatasi masalah yang terjadi. Dengan menggunakan rumus - rumus pada kedua model propagasi tersebut dan parameter - parameter pada antena mobile station dan base station maka akan didapatkan nilai path loss, radius sel dan area cakupan serta kapasitas sel yang berbeda pada setiap service yang diberikan. Nilai- nilai tersebut nantikan akan dijadikan acuan dalam membangun sebuah base station dan luas jangkauannya. Semakin besar data rate pada service maka area cakupan akan semakin kecil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Self-organizing Network (SON) merupakan suatu metode yang bisa menghemat biaya operasional, menaikkan performansi dan kualitas dengan proses yang dinamis pada suatu jaringan. Salah satu figur SON adalah self-optimisation yang membuat suatu jaringan bisa otomatis menyesuaikan konfigurasinya setelah proses pengumpulan data dari user equipments dan base station. Salah satu kandidat yang akan digunakan untuk teknologi self-optimising adalah native antenna systems yang dikombinasikan dengan algoritma heuristik. Parameter yang dihasilkan adalah uniform pilot power dan konfigurasi tilting. Tujuan penelitian ini adalah menguji hasil keluaran algoritma heuristik. Dalam penelitian ini dihasilkan pilot power yang mampu turun di setiap penurunan nilai tilting. Selain itu algoritma heuristik mampu menyesuaikan nilainya berdasar lingkungan radio propagasinya. Pilot power yang dihasilkan untuk daerah urban bisa lebih kecil dibanding untuk daerah rural. Pada saat konfigurasi optimum untuk jumlah sel 12 buah nilai SINR meningkat 0,2 dB hingga 1 dB dan throughput meningkat sekitar 100 kbps hingga 700 kbps."
JURTEL 17:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Budianto
"Pada sistem komunikasi selular, interferensi yang terjadi dapat mempengaruhi proses transmisi dan penerimaan sinyal informasi pada terminal. Interferensi yang terjadi dapat menyebabkan suatu terminal telepon selular menjadi tidak dapat melakukan suatu proses panggilan sehingga mempengaruhi kapasitas sel.
Skripsi ini adalah menganalisis pengaruh yang terjadi akibat dari interferensi yang terjadi terhadap kapasitas sel di sistem WCDMA. Interferensi yang terjadi pada sistem WCDMA dapat berasal dari internal interference dan eksternal interference yang berasal dari sistem lain.
Analisis berdasarkan dari studi literatur yang diperoleh dan melakukan perhitungan dengan menggunakan formula kapasitas sel beserta simulasi grafik pengaruh interferensi pada kapasitas sel. Dari data percobaan didapatkan jumlah user 25 untuk interference margin sebesar -0,04 pada picocell, sedangkan untuk interference margin -0,16 didapatkan jumlah user 5.

In cellular communication system, the interference which occurs can influence the transmission process and receiving information signal received at terminal. The interference which occurs can cause the cellular phone terminal can`t successfully establish the call process and therefore influence the cell capacity.
This study analyze the parameters which influence the interference that occurs at cell capacity in WCDMA system. The interference in WCDMA system derive from internal interference and external interference coming from other systems.
The analysis is based from literature study and from calculation using the cell capacity formula along with the GUI. The result shows for the interference margin equal - 0,04 at picocell, the maximum number of user is 25, while for interference margin - 0,16 the maximum number of user is 5.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51429
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Isti Yuliarso Murti
"Tugas akhir ini menyajikan mengenai perhitungan kapasitas dan cakupan pada perencanaan jaringan cdma2000 IX. Perhitungan dibuat guna memberikan gambaran dalam menentukan suatu link budget, cakupan dan kapasitas pada cdma2000 IX, dan parameter dalam merancang ataupun meningkatkan nilai kapasitas dan cakupan. Teknologi cdma2000 IX merupakan teknologi cdma yang didesain untuk mendukung penggunaan multi carrier hingga bentangan tiga carrier pada bandwidth 1,25 MHz untuk transmisi data maupun voice. Teknologi cdma2000 IX diterapkan untuk FWA oleh PT Indosat Tbk karena teknologi ini memiliki pengembangan kedepan yang baik dalam menjembatani teknologi tersebut menuju sistem 3G yang memiliki bandwidth yang lebih lebar dan kapasitas yang lebih besar. Pada tugas akhir ini akan dibahas tentang tahapan dan parameter yang diperlukan dalam perhitungan kapasitas dan cakupan pada perencanaan jaringan cdma2000 IX. Dengan data teknis perangkat yang digimakan oleh PT Indosat Tbk maka didapatkan hasil perhitungan kapasitas per carrier sebesar 40 kanal trafik, cakupan jari-jari sel sebesar 0,897 km dan jumlah kebutuhan perangkat yang diimplementasikan pada sebagian daerah Jakarta yang bertipikal urban."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal
"Penggunaan IP Transport pada radio jaringan akses semakin populer, hal ini terutama di dukung oleh kebutuhan fleksibilitas kapsitas dan mampu menurunkan biaya transport pendukung pada implementasi mobile broadband. Dalam hal ini Ericsson sebagai salah satu vendor telekomunikasi telah mengembangkan solusi yang fleksibel dengan mengembangkan RAN yang berbasiskan IP transport (IP RAN) untuk memenuhi kebutuhan operator seluler sebagai penyedia layanan broadband. Deangan adanya teknologi IP Transport ini diharapkan mampu menggantikan jaringan transport terdahulu (TDM dan ATM) sebagai media transport dalam Radio Access Network (RAN) dalam upaya mempertahankan dan mengembangkan kinerja jaringan dan meningkatkan flexsibilitas pada jaringan mobile broadband.
Oleh sebab itu pada skripsi ini, akan di lakukan desain & Implementasi IP RAN dalam Jaringan WCDMA khususnya perancangan interface Iub over IP sebagai penganti Iub over ATM, dalam hal ini Ericsson sebagai vendor penyedia jasa layanan bagi penyelenggara Telekomunikasi menawarkan jasa implementasi Iubb over IP sebagai solusi untuk mengembangakan teknologi yang mengarah kepada teknologi broadband. Dengan adanya Implementasi Iub Over IP sangat membantu dalam menangani permasalahan kapasitas Node-B di RNC yang saat ini masih terhubung melalui ATM, dan mungkin memerlukan substansial dan restruktur Jaringan dalam skala global yang mampu di layani oleh teknologi IP.

IP transport in Radio Access Networks becomes increasingly popular. This is mainly driven by the needs of capacity flexibility and lowered transport costs supporting mobile broadband. Ericsson has developed flexible IP RAN reference solutions to meet the needs of mobile operators. The reference solutions have been verified in labs and actual network deployments. In this way, IP technology can now replace TDM and ATM RAN transport maintaining network performance and increase flexibility.
In this research , will be doing the design & implementation of IP RAN in WCDMA networks especially the design of the interface Iub Iub over IP over ATM as a substitute, in this case as a vendor Ericsson for the conductor of the service provider offers implementation Telecommunications services Iub over IP as a solution to Develop technologies that lead to broadband technology. With the implementation of Iub over IP is very helpful in dealing with capacity issues at the RNC Node-B which is still connected via ATM, and may require substantial and restruktur network on a global scale that can examined by IP technology.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51338
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meiko Sukma Yoga
"Untuk mengoptimalkan kinerja jaringan komunikasi bergerak maka perlu dilakukan peningkatkan kecepatan data dan kualitas layanan dari sistem komunikasi seluler. Oleh karena itu dikembangkan suatu teknologi yang merupakan pengembangan dari generasi 3G yang disebut HSDPA (High Speed Downlink Packet Access), yang mampu melayani akses data kecepatan tinggi hingga 14 Mbps dan mengurangi waktu tunda serta menambah besarnya kapasitas, yang diperoleh karena penambahan beberapa kanal baru pada layer fisik, implementasi Adaptive Modulation and Coding, Fast Scheduling dan Hybrid Automatic Repeat Request (HARQ).
Pengaruh interferensi dari pengguna lainnya, baik yang berada dalam satu sel maupun sel yang berbeda dapat menurunkan kecepatan data dan kapasitas total dari layanan. Hal ini terjadi karena pengguna menempati kanal yang lebih yang lebih sempit dari sebelumnya dalam bandwidth yang sama sehingga alokasi kanal yang tersedia terbagi dengan pengguna lain yang aktif. Oleh karena itu untuk mendapatkan kecepatan data dan kapasitas maksimum yang lebih besar dibutuhkan bandwidth yang lebih besar pula.
Implementasi dari teknologi ini diharapkan akan mereduksi biaya investasi yang selanjutnya akan menurunkan biaya layanan. Kecepatan data 14 Mbps untuk layanan HSDPA kategori 10 yang ditawarkan secara teori belum dapat dibuktikan karena keterbatasan kemampuan handset yang tersedia dan masih dalam tahap pengembangan, begitu juga dengan jaringan HSDPA belum sepenuhnya diadaptasi dan diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu diperlukan kerjasama yang baik antara operator dan vendor telekomunikasi dalam perencanaan jaringan, khususnya dalam perencanaan base station dan area cakupan yang diinginkan, sehingga teknologi tersebut dapat dikembangkan menjadi lebih baik dan optimal.

To optimized mobile communication network an extention of data speed and quality of service of celluler communication system is need to be done. To achieved that goal, a development from the 3G generation which is called HSDPA (High Speed Downlink Packet Access), that could provide to 14 Mbps high speed data access, reduce the deduction time, and enlarging the data capacity. This is a result from the extra channel in the physical layer, the implementation of Adaptive Modulation and Coding, the implementation of Fast scheduling and also the Hybrid Automatic Repeat Request (HARQ).
Interference effect from other user within a cell or from the other cell, could slow down the data rate and the full capacity of the service. Its as a result of users using a more narrow channel than before, in the same bandwidth, which causing the canal to allocate itself to a more active user. Thus to achieved maximum speed and capacity, a wider bandwidth is needed.
The expectancy from this technology implementation is to deduct the cost of the investment, which as a result will decline the cost itself. The 14 Mbps data speed for the category 10 HSDPA theory, still can't be proven as a result of handset incapability, and also because the HSDPA network that hasn't been implemented all over Indonesia. That's why, cooperation between operator and telecommunication vendor is needed in network planning, specifically in the base station planning and the coverage area wanted, to make the technology development to be better and optimized.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joshua Kristanto
"Next Generation Mobile Network (NGMN) merupakan representasi sebuah model jaringan seluler baru yang berbasis Internet Protokol (IP) dalam menyediakan produk-produk seperti voice, multimedia, video dan sebagainya. Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah operator telekomunikasi telah menyusun rencana untuk mengimplementasikan jaringan ini. Skripsi ini membahas perbandingan dari jaringan seluler generasi ke-3 (3G) dengan teknologi pertama yang diratifikasi sebagai NGMN, LTE, untuk melihat sejauh mana perbedaan kinerja antara keduanya serta dampak pengimplementasian jaringan NGMN ini. Dari hasil perbandingan didapati bahwa NGMN lebih unggul dibandingkan jaringan WCDMA 3G dalam ditinjau dari sisi teknologi, kapasitas, serta kualitas penyediaan layanan.

Next Generation Mobile Network (NGMN) is a representation of a new cellular network model based on Internet Protocol (IP) in providing products such as voice, multimedia, video and etc. Over the past few years, a number of telecom operators have been making plans to implement this network. This thesis discusses the comparison of cellular 3rd generation network (3G) with the first technology that was ratified as the NGMN, LTE, to see how far the performance difference between them and the impact of implementing this NGMN network. From the results of the comparison found that NGMN is more superior than the WCDMA 3G network in terms of the technology, capacity, and quality of service provision. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S971
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Hendro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA2588
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
New York: John Wiley & Sons, 2004
621.384 WCD
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Afdalio Reza Nadiwa
"Dalam era digital saat ini, kebutuhan akan layanan internet semakin meningkat secara signifikan. Berdasarkan laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet Indonesia pada tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa, dengan penetrasi internet sebesar 79,5%. Perkembangan ini dipengaruhi oleh banyaknya gawai terjangkau dan kebutuhan masyarakat akan informasi dan aktivitas online. Teknologi 5G New Radio (NR) menjanjikan kecepatan yang lebih baik dibandingkan teknologi 4G. Untuk memenuhi kebutuhan ini, diperlukan perencanaan penempatan Base Transceiver Station (BTS) 5G di Kota Depok menggunakan frekuensi 2300 MHz, dengan arsitektur Stand Alone (SA) untuk kecepatan data yang lebih tinggi dan kinerja yang lebih unggul. Pendekatan techno economy digunakan untuk menghubungkan aspek teknis dengan aspek ekonomi dalam perencanaan ini. Metode penelitian mencakup pengukuran kebutuhan coverage dan capacity planning dengan forecasting jumlah penduduk 10 tahun ke depan. Data ini akan digunakan untuk analisis kelayakan investasi proyek menara BTS. Analisis investasi dilakukan dengan pendekatan tekno ekonomi dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP) untuk menilai kelayakan dan potensi keuntungan proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi pada skema optimal berdasarkan jumlah pengguna dapat dicapai dalam tiga tahapan pembangunan di tahun ke-1, ke-5, dan ke-8. Tahap pertama menargetkan cakupan awal Tahap kedua memfokuskan pada ekspansi terhadap pertumbuhan jumlah pengguna yang terus meningkat. Tahap ketiga untuk memastikan stabilitas dan peningkatan kapasitas sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pengguna. Dari analisis investasi didapatkan NPV sebesar Rp204.871.522.807 dengan IRR 26,7% dan PP pada tahun ke-6. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi penyedia layanan jaringan dan pemerintah daerah dalam pembangunan dan pemerataan infrastruktur telekomunikasi, khususnya jaringan 5G di Kota Depok.

In the current digital era, the demand for internet services has significantly increased. According to the Indonesian Internet Service Providers Association (APJII) report, the number of internet users in Indonesia in 2024 is projected to reach 221,563,479, with an internet penetration rate of 79.5%. This growth is influenced by the availability of affordable devices and the public's need for information and online activities. 5G New Radio (NR) technology promises better speed compared to 4G technology. To meet this demand, planning for the placement of 5G Base Transceiver Stations (BTS) in Depok City using the 2300 MHz frequency is required, with a Stand Alone (SA) architecture for higher data speeds and superior performance. A techno-economic approach is used to connect technical aspects with economic aspects in this planning. The research method includes measuring coverage needs and capacity planning with a 10-year population forecast. This data will be used for feasibility analysis of the BTS tower investment project. The investment analysis is carried out with a techno-economic approach by calculating the Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Payback Period (PP) to assess the project's feasibility and profit potential. The research results show that investment in an optimal scheme based on the number of users can be achieved in three development phases in the 1st, 5th, and 8th years. The first phase targets initial coverage. The second phase focuses on expansion to accommodate the growing number of users. The third phase ensures stability and capacity improvement according to technological developments and user needs. From the investment analysis, an NPV of Rp204,871,522,807 with an IRR of 26.7% and a PP in the 6th year was obtained. These research results are expected to be useful for network service providers and local governments in the development and equalization of telecommunications infrastructure, particularly the 5G network in Depok City."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>