Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181945 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Wahyu Nugrahadi
"Beberapa rekanan penyedia peralatan HLR bagi infrastruktur jaringan operator jasa telekomunikasi, memiliki keberagaman performansi, walaupun dengan data spesifikasi yang sama. Oleh karena itu diperlukan suatu analisa terhadap perbandingan performansi dari masing-masing HLR dengan data-data lamanya waktu proses yang dibutuhkan oleh suatu HLR untuk melakukan eksekusi.
Analisis terhadap sistem dengan mengambil data-data pada sistem mediasi yang menyimpan data-data lamanya waktu proses eksekusi dari setiap HLR yang diambil berdasarkan pengamatan 24 jam per hari selama 1 Minggu. Lalu digunakan metode angka rata-rata untuk melakukan analisa terhadap performansi HLR.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa performansi HLR Siemens lebih baik dibandingkan dengan HLR Alcatel. Antara lain karena memiliki nilai ambang kecepatan waktu eksekusi paling cepat, waktu eksekusi rata-rata yang lebih singkat sehingga dapat melayani lebih banyak permintaan eksekusi pada setiap harinya dan mendekati angka rata-rata kebutuhan permintaan eksekusi perhari sebanyak 200.000.

Some partner of HLR provider for telecommunications service operator network infrastructure, have different performance, although with same specification data. Therefore needed an analysis of performance comparison from each HLR with data?s of process time duration required by a HLR to do an execution.
Analysis to system by taking data?s mediation system which storing data of process time duration of each HLR base on 24 hour per day observation in one week. Then the mean number method used to analyze the performance of the HLR.
From result of analysis got that Siemens HLR performance better than Alcatel HLR. Which are having the quickest value float speed of execution time, quickest mean number of execution time so that can serve the more request to execute each day and come near to mean number of request requirement of execution per day counted 200.000.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herbowo Hardianto
"ABSTRAK
Dalam perkembangan telekomunikasi seluler, salah satu hal yang terpenting adalah
kapasitas yang dimiliki oleh suatu operator telepon seluler. Pertumbuhan jumlah
pelanggan, khususnya di wilayah Jabodetabek yang semakin meningkat membuat
permasalahan tersendiri dari sisi operator, karena mereka harus meningkatkan
kemampuan untuk menangani kenaikan jumlah pelanggan tersebut dari segi database. Home Location Register (HLR) yang merupakan inti dari database
pelanggan pada teknologi Global System for Mobile Communications (GSM) hanya
memiliki kapasitas yang terbatas. Penggantian HLR menjadi HLRi yang merupakan
bentuk advanced dari HLR classic sepertinya sudah mulai perlu untuk
dimplementasikan. Akan tetapi karena kebutuhan akan HUR pada area-area tertentu
tidak sama, maka perlu dilakukan sebuah analisis untuk dapat menentukan pada area-
arca mana saja yang sudah membutuhkan HLRi dan mana saja yang hanya
membutuhkan HLR classic. Analisis dilakukan menggunakan analisis kelayakan
dengan menggunakan parameter-parameter yang sesuai dengan data-data yang ada
pada PT Telkomsel daerah regional Jabodetabck, yaitu pembagian cluster atau class
area, kehandalan dari HLR, dan pertumbuhan jumlah pelanggan telepon seluler. Dan
diharapkan dengan analisis tersebut dapat dijadikan acuan untuk para operator GSM,
baik untuk PT Telkomsel sendiri maupun operator-operator lain.

ABSTRACT
In cellular telecommunication, one of the most important things that is required by the operator is capacity. The increment of cellular subscribers nowadays, especially in Jabodetabek area, can make some issues for the cellular operators, because they have to increase their capability to handle the subscribers' database that always increases.
Home Location Register (HLR), the main core of subscribers database from the Global System for Mobile Communications (GSM) technology, has limitation in their capacity. The replacement from classic HLR into HLRi (innovation), the advanced version of classic HIL, needs to be implemented. On the other hand, the needs of HLR in several areas are not the same, therefore, the analysis in determining which area that needs an improvement from classic HR into HLRi and which area doesn't is required. The analysis should consist of parameters and data that are taken from PT Telkomsel Jabodetabek. The parameters are cluster or class area, HIL.R reliability, and number of cellular subseriber increment. Thus, GSM operators, especially for PT Telkomsel, can refer to this analysis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40806
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Medityo Herdi M.
"Pada era globalisasi ini setiap organisasi dituntut untuk mampu bersaing secara kuat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Saat ini pengetahuan telah menjadi basis penting dalam sebuah organisasi modern.
Pengetahuan yang dimiliki individu-individu sebagai sumber daya manusia tercipta melalui interaksi dan interseksi antara pengetahuan tacit dan pengetahuan explicit. Kemampuan karyawan untuk selalu menghasilkan inovasi merupakan factor kunci bagi suatu perusahaan untuk dapat bertahan dalam kondisi persaingan yang ketat. Salah satu upaya yang dipandang efektif dalam meningkatkan kemampuan inovasi karyawan di perusahaan adalah melalui pengembangan aktivitas kebiasaan untuk berbagi pengetahuan. Melalui kebiasaan berbagi pengetahuan tersebut karyawan akan dirangsang untuk mampu berfikir lebih kritis dan kreatif.
Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk (1) untuk menganalisa hubungan antara perilaku berbagi pengetahuan dan kemampuan individu untuk berinovasi pada PT Alcatel-Lucent Indonesia, (2) untuk menganalisa proses perilaku berbagi pengetahuan pada PT Alcatel-Lucent Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer yang diperoleh merupakan data dari wawancara dan kuesioner. Data sekunder yang diperoleh dari studi literatur, baik dari buku, jurnal maupun skripsi. Penelitian ini dilakukan pada PT Alcatel-Lucent Indonesia dengan jumlah responden sebanyak 56 orang. Teknik pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah Korelasi Rank Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Knowledge Sharing Behavior mempunyai hubungan yang positif dan sangat kuat terhadap Individual Innovation Capability. Semakin tinggi Knowledge Sharing Behavior maka semakin tinggi juga Individual Innovation Capability. Terlihat bahwa koefisien korelasi yang didapat sebesar 0.721 yang berarti kedua variable tersebut mempunyai hubungan yang positif karena nilai korelasi lebih dari 0 menuju +1 dan diantara rentang 0.71 ? 0.90 dimana rentang tersebut mempunyai arti hubungan yang terjadi sangat kuat.

In this globalization era every organization is required to compete vigorously to achieve predetermined goals. Current knowledge has become an important basis in a modern organization. The knowledge of individuals as human resources created through the interaction and intersection between tacit knowledge and explicit knowledge. Employee?s ability to always produce innovation is a key factor for a company to survive in the condition of intense competition. One of the measures considered effective in improving individual innovation capability through the development of knowledge sharing behavior.
Through the knowledge sharing behavior, employees will be stimulated to be able to think more critically and creatively.
Based on this, the study aims to (1) analyze the relationship between knowledge sharing behavior and individual innovation capability in PT Alcatel-Lucent Indonesia, (2) analyze the process of knowledge sharing behavior in PT Alcatel-Lucent Indonesia. Types of data used in this study are primary and secondary data. Primary data is obtained from interviews and questionnaires. Secondary data is obtained from study of literature, either from bookss, journal and thesis. This study was conducted at PT Alcatel-Lucent Indonesia with the number of respondents is 56 persons. Data processing technique in this study is Spearman Rank Correlation.
The result showed that the knowledge sharing behavior has a positively related and have a very strong relationship against the individual innovation capability. The higher Knowledge Sharing Behavior, the higher the Individual Innovation Capability. The obtained correlation coefficients are 0.721 which means the two variables are positively related because the correlation value greater than 0 and headed to +1 and the range between 0.71 - 0.90 which is means it has very strong relationship.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfansyah
"Perkembangan bisnis industri telekomunikasi di Indonesia menuntut tiap-tiap operator telekomunikasi untuk lebih kompetitif dalam memberikan layanan yang terbaik kepada pelanggan. Bertambahnya jumlah operator selular semakin meningkatkan persaingan di antara para operator dalam merebut pangsa pasar.
Untuk mempertahankan pangsa pasar yang sudah diperoleh operator harus selalu menjaga kualitas layanan dan performansi jaringan. Untuk menjaga kualitas layanan dan performansi jaringannya, Indosat melakukan upgrade terhadap jeringan Base Station Subsystem (BSS). Dalam hal ini dlakukan upgrade software yang digunakan pada jeringan BSS Indosat dari software release 6 (BR8) ke software release 8 (BR8).
Implementasi BR8 pada jaringan BSS Indosat diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jaringan BSS Indosat, serta dapat memperbaiki performansi jaringan BSS Indosat tersebut. Hal ini diperlukan karena semakin meningkatnya jumlah pelanggan Indosat. Selain itu juga berkaitan dengan implementasi EDGE dan UMTS pada jaringan Indosat, BR8 diharapkan dapat memberikan fitur-fitur yang dapat mendukung implementasi EDGE dan UMTS pada jaringan Indosat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah implementasi BR8 pada jaringan BSS Indosat benar-benar dapat memberikan hasil seperti yang diharapkan baik dari segi kapasitas maupun dari segi performansi jaringan.

The development business of telecommunication in Indonesia demands every telecommunication operator to be more competitive in providing the best services to the customers. The increasing number of cell phone operators has increased the competition among themselves in grapping the market share.
In maintaining the gained market share, the operator has to keep the quality of service and network performance. To keep its service quality and network performance, Indosat has planning to upgrade its Base Station Sub System (BSS) from software release 6 (BR6) to software release 8 (BR8).
The implementation of BR 8 in BSS Indosat is hoped to increase the capacity of the network as well as to fix the performance of the network. This is needed due to the increasing numbers of Indosat subscribers. In relation to the implementation of EDGE and UMTS of Indosat network, BR8 is hoped to give supporting features to EDGE and UMTS network in Indosat network.
The purpose of the research is to evaluate whether the implementation of BR8 in BSS Indosat really produce the expected result in term of its capacity as well as the performance of the networks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24949
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mastam
"Pada kenyataannya di sistem telekomunikasi selular GSM, pelanggan masih sering mengalami beberapa masalah dalam melakukan komunikasi. Maka salah satu operator, yakni Indosat, memilih konsisten memberikan layanan yang berkualitas sebagai strategi utamanya dalam hal kualitas dan performansi jaringan. Hal utama yang harus dilakukan adalah bagaimana meningkatkan keberhasilan panggilan dengan meminimalisir bloking dan drop call sehingga pelanggan akan merasa puas dengan layanan yang diberikan. Seiring dengan kepuasan pelanggan tercapai maka pendapatan (revenue) perusahaan juga meningkat. Banyak metode yang dapat dilakukan dalam meningkatkan keberhasilan panggilan diantaranya frekuensi hopping, power kontrol, uncombiner dan perubahan full rate ke half rate. Salah satu cara yang akan diterapkan adalah Aplikasi frequency hopping yakni baseband hopping. Frequency hopping yang digunakan di GSM adalah metode pengalokasian burst-burst TDMA yang dipancarkan melalui frekuensi-frekuensi yang berbeda-beda pada kanal dengan aturan tertentu. Melalui Tugas Akhir ini bertujuan untuk menganalisa penerapan frekuency hopping yaitu baseband hopping. Untuk mengetahui performansi dan kualitas dari jaringan yaitu menggunakan parameter Call Set-up Success Rate (CSSR), Successfull Call Rate (SCR), Call Completion Rate (CCR), Call drop Rate. Data performansi dari parameter ini dibandingkan dengan suatu acuan nilai Key Performance Indicator (KPI) yang telah ditargetkan oleh operator GSM dalam hal ini PT INDOSAT. Data pengukuran untuk parameter-parameter tersebut diperoleh dari salah satu bagian Base Station Subsystem (BSS) dalam jaringan GSM INDOSAT untuk daerah layanan Karawang.

Practically in cellular telecommunications system GSM, Customer still often experiences some problem to do communications. Hence one of operator, namely Indosat, chooses consistency to give service that is with quality as main strategy in the case of network quality and performance. Principal thing must be done is how increasing success of call for with meminimalisir blocking and drop call so that customer will satisfy with service given. Along with customer satisfaction is reached [by] hence revenue company also increases. Many methods which can be done in increasing successfull of call for between of frequency hopping, power control, uncombiner and transformation of full rate to half rate. One of way which will be applied is frequency hopping namely baseband hopping. Frequency hopping applied in GSM is allocation method burst-burst TDMA transmitted through different frequencys at canals with certain rule. Through This final Task aim to analyse application of frequency hopping that is baseband hopping. To know performance and quality from network that is using parameter Call Set-up Success Rate ( CSSR), Successful Call Rate ( SCR), Call Completion Rate ( CCR), Call drop Rate. Performance data from this parameter compared to a value reference Key Performance Indicator ( KPI) which has been targeted by operator GSM in this case PT INDOSAT. Gauging data for the parameters obtained from one part of the Base Station Subsystem ( BSS) in network GSM INDOSAT for service district Karawang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ijar Sunardi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52707
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S9447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"With the liveline terminology [4] as the background, we elaborate satisfaction function and it's implication to the process characteristics, as an addition to the real-time system concept...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Wahyu Nugraha
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
T40485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hazni Wekiardi
"Perkembangan teknologi informasi khususnya dalam bidang telekomunikasi selular berjalan begitu cepat. Dalam perkembangannya teknologi seluler yang dalam hal ini teknologi GSM, tidak hanya menawarkan fungsi dasar dari telepon dengan pertukaran informasi suara (voice). Tetapi selain layanan suara, teknologi seluler GSM juga dapat melakukan pertukaran informasi data. Adapun jenis layanan data yang ditawarkan kepada pengguna jasa seluler ini adalah layanan data sirkit (CSD) dan layanan pesan pendek (SMS). Pesan pendek (SMS) adalah suatu layanan Instan Messaging (IM) yang memungkinkan pengguna untuk saling bertukar pesan pendek kapanpun dan dimanapun dalam jangkauan jaringan seluler yang digunakan.
Tugas Akhir ini bertujuan untuk meneliti dan menganalisa penyebab terjadinya kegagalan pengiriman sms untuk pelanggan prabayar IM3 yang merupakan salah produk layanan dari PT Indosat. Melalui penelitian ini diharapkan diperoleh solusi yang praktis dan efisien yang dapat diterapkan untuk mengatasi kegagalan pengiriman sms dan dapat meningkatkan performansi tingkat keberhasilan pengiriman sms.
Data performansi yang dianalisa merupakan data performansi sms IM3 pada jaringan GSM PT Indosat dan data performansi dari iSMSC Jakarta yang digunakan untuk pelanggan IM3 daerah layanan Jabotabek."
2008
S40441
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>