Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56373 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Beni Muhamad Nurul Bayan
"Debugger adalah satu dari bagian yang paling penting dalam kegiatan pemrograman. Keandalan dari debugger bukan saja terletak pada kemampuan dalam mencari letak kesalahan program, tingkat penggunaan dan akses fasilitas menjadi bagian yang tak terpisahkan darinya. Microprocessor 8086 Simulator merupakan perangkat lunak yang berbasis debugger namun memiliki fitur khas yang tidak dimiliki oleh debugger konvensional, yaitu memiliki peralatan virtual yang memungkinkan programmer dapat menggunakan proses input dan output secara virtual. Dibuat dengan bahasa pemrograman yang mudah, penggunaan praktis dan terjangkau dalam pengembangan.

Debugger is The one of most important part in the programming activity. Reliability of debugger is not merely focused to how it can address the failure on the program, the level of usability and the facility access is becoming unseparated part on it. Microprocessor 8086 Emulator is a debugger based software which has a special feature other than the conventional one, it has a virtual device which enable the programmers to use any of input and output operation virtually. Made with an easy programming language, high practical usage and achievable on the future depelovment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juni Ardi Irawan
"Dalam skripsi ini dibahas pembuatan simulasi visual ladder logic dan sistem vacuum lifter dengan memanfaatkan teknik pemrograman object oriented dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0.
Simulasi ini dimaksudkan untuk mewakili proses vacuum lifter yang sebenarnya Ladder Logic PLC pada sistem vacuum lifter disimulasikan sehingga dapat dilihat input dan output yang sedang ON atau OFF sehingga akan sangat membantu dalam proses belajar mengajar mengenai aplikasi PLC pada Vacuum Lifter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianto Setiawan
"Masalah transmisi data merupakan kendala dalam Aplikasi Sistem penjejakan posisi menggunakan GPS. Transmisi data dengan menggunakan layanan SMS (Short Messaging Service) hanya mampu menampung data sebanyak 160 karakter dalam satu kali pengiriman data, ditambah lagi layanan SMS menggunakan system packet switching sehingga tidak real time online. Sebagai alternatif dalam transmisi data, jaringan GSM menawarkan layanan CSD. Layanan ini memiliki fitur - fitur seperti transmisi data real time, kecepatan transmisi data yang cukup tinggi (9.6 kbps), kualitas layanan yang baik, dan biaya yang relatif murah, sedangkan alasan utama penggunaan jaringan GSM untuk layanan CSD (Circuit Switched Data) adalah jaringan GSM (Global System for Mobile communication) memiliki cakupan area yang luas dan mobilitas yang lebih baik.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka aplikasi sistem penjejakan posisi menggunakan layanan CSD sebagai transmisi data. Aplikasi sistem penjejakan posisi dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian objek dan bagian navigasi. Bagian objek bertugas mengirimkan data - data GPS berupa lintang, bujur, kecepatan, dan arah melalui layanan CSD. Bagian navigasi yang berbasis Visual Basic bertugas untuk membuat sistem pemetaan data GPS yang diterima melalui CSD pada peta digital mapinfo. Diharapkan dengan system pemetaan yang telah dibuat dapat memudahkan pengguna untuk mengamati posisi objek.

Data transmission has became a problem to the application of tracking system using GPS. By using SMS (Short Messaging Service), data that transmit through the network only available for supproting 160 character in certain delivery, in addition SMS service is using packet switching system, in which the data is not transmited real-time online. GSM network offers CSD (Circuit Switched Data) service as an alternative for data transmission. This service have a lot of features such as, real-time transmission data, full speed of data transmission (9,6 kbps), Better quality of service, and inexpensive charge. The main reason of using GSM network as an CSD service is GSM network has broadband wide access and better mobility.
Based on the following idea the application of tracking system is using CSD service as data transmission. The application of tracking system is divided in to two parts, object and navigation. Object part undertake in sending GPS data such as longitude, latitude, velocity and transversal through CSD service. Navigation which based on Visual Basic undertake to develop GPS data mapping system that received through CSD service in to Mapinfo digital map. Expected with the mapping system which have been made able to facilitate user in observing the object position.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40594
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deifitte, Prisselort
"GPS adalah sebuah sistem navigasi satelit yang dipergunakan untuk menentukan posisi sebuah receiver atau penerima data satelit navigasi. Dengan menggunakan pengamatan posisi yang biasa seperti ini ( GPS standalone ), banyak mengalami error karena berbagai sebab. Untuk mengatasi sebagian besar error tersebut dibutuhkan sebuah metode pengukuran dengan differential GPS (DGPS). DGPS adalah merupakan system dengan peralatan yang lengkap, dan terdiri dari dua stasiun yaitu Stasiun Referensi dan Stasiun Mobile (user). Teknik diferensial ini akan menghasilkan koreksi dari Stasiun Referensiyang akan dikirimkan ke Stasiun Mobile sebagai pengkoreksi posisi yang dihasilkan oleh Stasiun Mobile, agar menghasilkan posisi yang lebih teliti.
Dalam skripsi kali ini dirancang sebuah perangkat sistem yang dapat mengirimkan data ketinggian laut yang diukur melalui GPS yang diterima oleh mikrokontroler dan dikirimkan ke Stasiun Referensi. Stasiun Referensi atau pusat pemantau, memproses data yang diterima dan melakukan koreksi dengan faktor koreksi yang telah terukur sebelumnya dengan receiver GPS referensi. Data hasil pengolahan disimpan di database yang dikelola dengan visual basic.

GPS is a satellite navigation system used to determine the position of a navigation satellite data receivers. By using a common observation that the position like this (GPS standalone), experiencing many errors due to various reasons. To overcome most of these errors requires a measurement by method differential GPS (DGPS). DGPS is a system with complete equipment, and consists of two stations namely Reference Station and Mobile Station (user). This differential technique will produce a correction of Referensiyang Station to be delivered to the Mobile Station as the correction position generated by the Mobile Station, in order to produce a more accurate position.
In this final project, designed a system that can transmit data of sea surface height measured by GPS are received by microcontroller and sent to the Reference Station. Reference or the central monitoring station, processing the data received and made a correction with a correction factor has been measured previously with reference GPS receiver. The data processing results are stored in databases managed by Visual Basic.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51315
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Danus Hamid
"Dalam mengendalikan suatu plant atau proses, dapat menggunakan kontroller yang diproduksi oleh beberapa manufaktur kontrol. Untuk plant yang berskala kecil sampai dengan menengah dapat menggunakan Programmable Logic Controller (PLC), namun untuk plant berskala menengah keatas dapat menggunakan Distributed Control System (DCS). Untuk memperkenalkan pengendalian plant dengan menggunakan DCS, maka simulasi ini dibuat mendekati pengendalian yang sebenarnya dengan menggunakan Visual Basic 6.0. Dimana DCS yang dimaksud mengacu pada salah satu manufaktur kontrol yaitu ABB (Asea Brown Boveri).
Plant yang digunakan sebagai contoh adalah plant bagian pengolahan air yang akan dipanaskan dan didinginkan untuk didistribusikan kembali, dimana sumbernya berasal dari air buangan (waste water) yang diolah oleh unit pengolahan air (water treatment), sehingga terjadi perputaran aliran. Mode pengendalian pada DCS diterapkan dalam simulasi ini. Simulasi ini dibuat untuk sarana latihan pengendalian plant yang sepenuhnya dengan komputer yang terdiri atas monitor, keyboard, dan mouse. Beberapa aturan pengendalian proses yang sebenarnya juga akan diterapkan pada simulasi ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Maulana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlang Whidaya Bharata
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezza Prayogi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S36375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39016
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandi Akhmad
"Telah dilakukan penelitian untuk mengukur nilai tegangan induksi yang dihasilkan oleh koil pick-up yang berada dalam pengaruh medan magnet homogen. Sumber medan magnet homogen yang digunakan berasal dari kumparan Helmholtz dengan 210 lilitan pada masing-masing kumparannya, dan dengan jari-jari efektif 14.5 cm. Variasi medan magnet didapat dengan memberikan Variasi arus, dan dari pengukuran didapatkan bahwa kumparan Helmholtz tersebut mempunyai medan magnet homogen sepanjang 6 cm di tengah-tengah kedua kumparannya. Koil pick-up yang digunakan adalah koil dengan 850 lilitan dengan panjang 3 cm dan diameter 0.9 cm. Tegangan induksi yang dihasilkan ini diukur dengan menggunakan program lock-in amplifier yang telah dirancang secara digital menggunakan DAQ Card (Data Acquisition) tipe USB 9215A dengan bahasa pemrograman LabVIEW 8.5.
Dari pengukuran dihasilkan data perubahan tegangan induksi koil pick-up sebelum dan sesudah diberikan sampel magnetik pada inti koil yang menunjukkan bahwa tegangan induksi setelah memakai sampel lebih besar dibanding dengan tanpa memakai sampel. Ini diakibatkan oleh efek magnetisasi dari bahan yang digunakan. Didapatkan hasil perhitungan suseptibilitas magnet sebesar 2.3 yang nilainya jauh dibandingkan literatur yang nilainya mencapai ribuan. Ini mungkin dikarenakan pengukuran yang dilakukan terjadi pada daerah diatas kurva histerisis dari sampel yang digunakan.

The research had been done to measure the value of induction voltage generated by the pick-up coil under the influence of uniform magnetic field. Uniform magnetic field source created by Helmholtz coils with 210 windings on each coil, and the effective radius of 5.14 cm. Variation of the magnetic field is obtained by giving the current variation, and from measurement obtained that Helmholtz coil have a uniform magnetic field with 6 cm length in the middle both its coils. Pick-up coil was used with a 850 coil windings with a length of 3 cm and a diameter of 0.9 cm. The resulting induced voltage is measured using lock-in amplifier programs that have been digitally designed using a DAQ Card (Data Acquisition) USB type 9215A with the programming language LabVIEW 8.5.
From measurement produced data of induction voltage changed from pick-up before and after the given magnetic sample at the core of coil which shows that the induction voltage after applying samples is larger compared Without sample. This is caused by the effects of magnetization of the materials used. Magnetic susceptibility is obtained by calculating with value of 2.3 in comparison with a value of literature in the thousands. This may be due to measurements carried out occurred in the area above the hysteresis curve ofthe sample used.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29460
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>