Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90559 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syafaruddin
"ABSTRAK
Proses pengecaran dengan menggunakcm telcanan tinggi banyal:
dlpakai oleh industri pengecoran logam unfuk memprodulnsi berbagai macam komponen kenabraan bemzotor. Hal ini disebablran karena dapaz dipenuhirgya tuniutan kualitas produk seperti Ioleransi dimensi yang lrelai,.s1ffat lcelcuatan dan lazalitas pennukaan yang bail; serta rnemililci sgfat kelredapan yang iinggi. , `
Namun pada proses produksi dengan menggzmalcan metode ini sering airem ukan cacat yang dapat memxrunlran kualitas produk yang dihasilkan.
IGn¢s~us unruk pradul: CHC Daihatsu Classy, cacat yang sering diremulcan adalah porositas pada Iubang pelepasan udara (pressure balancing system) . Untulr itu, dilalcukan penelitian berupa pengaturan paramerer pengecoran (FSSP, Vpl, Vp2, P intenszfkasi, dan T ceiakan) zmruk melihat qfekrgva terhadqp kondisi porositas, .Serra dilalcukan rhermal analysis casting untuk menganalisa laemungkinmr tezjadirgva cacar akibat lresalahan Iermal desainnya.
Dari hasil penelitian dikerahui bahwa porositas secara utama disebabkan oleh adanya udara yang redebalc yang disertai adanya shrinkage internal dalam jumlah sedilcir. Berdaarrkan analisa data yang dilakulran, caca! ini dapai ditanggulangi dengan rnengatur kondisi pengecoran lerutama unrul: Vpl, Vp2, dan P inrensqjikasi. Selain ilu, diumlkarz juga unrulc mendesain bentuk die yang barn, untuk rnengaiasi maialah porasitas secara Iebih baik.

"
1996
S41188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Heryanto
"Pengecoran cetak tekanan tinggi merupakan metode pengecoran yang paling tepat digunakan untuk menghasilkan benda atau kamponen dalam jumlah besar yang memiliki kekuatan dan sifat kekedapan yang baik, toleransi dimensi yang ketat, hedinding tipis dan memiliki bentuk yang relatif rumit, serta kualitas permukaan yang tinggi. Tetapi, adanya cacat flow line pada produk coran menyebabkan kualilasnya berkurang, terutama kualitas permukaan dan sifot kekedapannya. Oleh karena itu perlu adanya penelitian juga menanggulangi cacat tersebut. Dari sekian banyak parameter yang ada, pengaturan parameter mesin, temperatur dies, dan dlsain sistem saluran masuk adalah parameter yang paling mungkin be1peugaruh terhadap cacal flow litw baik secara kualitas maupun kuantifas. Hasil penditian menunjukkan bahwa cacat flow line ini hisa ditanggulangi atau dikurangi keberadaannya dengan melakukan pengaluran parameter mesin dan sistem pendiuginan dies yang tepat lain itu. disain sistem saluran masuk yang baikjuga memegaug peranan yang sangat penting. Dengan diasumsi overflow, gate, dan runuer yang sesuai dengan karakterislik benda cor dan aliran logam cair saat pengisian, dapat diperoleh kualitas benda cor yang baik dan terhindar dari masalah cacat flow line."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumitro
"PT. Yanmar Diesel Indonesia (PT. YADIN) adalah Salah Satu industri pembuat motor diesel di Indonesia. Sampai saat ini PT. YADIN telah melakukan proses permesianan sendiri 20% dan disubkontrakkan 37%, selebihnya (43%) masih mempakan komponen impor (CIGD).
Proses permesinan komponen Cylinder Liner masih tergolong baru dilakukan sendiri di PT. YADIN Dari data kecacatan yang ada, terlihat bahwa jumlah produk yang cacat masih tergolong tinggi. Untuk itu perlu upaya untuk menganalisa dan mengetahui sumber-sumber kecacatan, sehingga diharapkan jumlah kecacatan dapat ditekan Dalam analisanya, penulis membagi pemmsalahan menjadi dna bagian utama, yaitu: Analisa terhadap bahan baku Cylinder Liner dan Analisa proses permesinan Cylinder Liner.
Berdasarkan data-data kecacatan yang ada kemudian dibuat peta kendali p sehingga didapat proses-proses yang berada diluar kendali dengan masing-masing karakteristilmya. Dengan diagram pareto ditemukan bahwa: untuk material cacat kai-ena keras dan goyang merupakan kecacatan yang dominan, untuk machining cacat karena proses permesinan diameter dalam M03 plus dan proses permesinan diameter luar M04 minus merupakan lcecacatan yang dominan.
Dengan menggunakan diagram sebab-akibat dapat ditemukan falctor-faktor utama penyebah terjadinya cacat yang dominan, sehingga dapat dibuatkan usulan langkah-langkah perbaikkan guna mengurangi jumlah maupun biaya perbaildcan produk cacat tersebut untuk masa yang akan datang. Terakhir, dan data-data kecacatan yang ada, kemudian dibuatkan peta kendali kualitas untuk periode produksi yang akan datang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyanto
"
ABSTRAK
Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia dirasakan semakin pesat
dengan bertambah banyaknya berdiri perusahaan-perusahaan yang memproduksi
barang atau jasa. Perusahaan-perusahaan tersebut saling bersaing untuk
memasarkan produknya. Disisi lain konsumen juga mencari produk yang bagus
sesuai dengan keinginan rnereka. Mutu merupakan salah satu faktor penyebab
konsumen memilih produk tersebut.
PT. XYZ merupakan pemsahaan yang memproduksi komponen-komponen
mobil maupun sepeda motor sorta merakitnya menjadi barang jadi. Salah satu
komponen sepeda motor yang diproduksi adalah cover dutch RC' 110. Komponen
ini berfungsi sebagai pelindung dari szlvtem engine, dikarenakan pcnljngnya fungsi
dari komponen tersebut maka faktor mutu merupakan unsur penting yang harus
diperhatikan. Untuk itu diperlukan suatu analisa sistem pengendalian mutu agar
dicapai tingkat mutu yang telah ditentukan dalam proses produksi.
Dengan melakukan analisa pengendalian mutu maka akan diketahui apakah
proses produksi tersebut terkendali atau tidak, kemudian dengan diagram pareto
akan diketahui cacat yang menjadi prioritas untuk diperbaiki adalah cacat kropos
untuk kesalahan material dan cacat panjang kick untuk proses permcsinan. Dengan
menggunakan diagram sebab-akibat akan dapat ditentukan faktor-faktor utarna
penyebab terjadinya cacat panjang kick.
Langkah selanjutnya adalah membuat usulan-usulan perbaikan berdasarkan
diagram sebab-akibat sehingga dapat mengurangi terjadinya cacat panjang kick,
cacat kropos maupun cacat lainnya yang disebabkan oleh kesalahan proses
permesinan.
"
1997
S36201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Didit Budi Santoso
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ihsan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryadi Santoso
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tonny Kusbijanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Sudri
"Pentingnya kualitas untuk mempertahankan retensi pelanggan dalam persaingan industri yang ketat, maka diperlukan perbaikan kualitas secara berkesinambungan dengan mereduksi variasi output dalam proses. Peningkatan kualitas dengan metode Six Sigma sangat tepat diterapkan untuk mereduksi variasi output/jumlah reject masih tinggi, yang menimbulkan biaya paling besar, seperti yang terjadi dalam pembuatan komponen Hub FE 334/347 (R) pada proses machining di PT. BMC.
Dengan konsep Six Sigma melalui pendekatan define, measure, analyze, improvement, control (DMAIC), diperoleh CTQs yang menjadi opportunity penyebab cacat komponen Hub FE ada 4 karakteristik kualitas opportunity yaitu: keropos, permukaan tidak rata, cacat ulir dan posisi Hub tidak simetri (position), nilai kapabilitas sigmanya 3,65287 dengan. DPMO 15.664,6 ini berarti perusahaan masih jauh untuk menjadi perusahaan kelas dunia yang mencapai nilai kapabilitas sigma 5-6 sigma. Nilai yieldnya 93,73%, ini berarti ada 7 komponen Hub FE berpeluang cacat setiap diproduksi 100 komponen.
Perbaikan kapabilitas sigma pada proses machining dapat dilakukan melalui close loop DMAIC pada waktu yang tepat dan cara yang tepat dengan peningkatan dokumentasi laporan masalah dan penerapan peta kontrol (SPC), untuk diambil tindakan perbaikan yang diperlukan.

The important of quality to maintain of customer retention in the tight industrial competition required quality continuous improvement by reduced output variation in the process. Quality improvement using Six Sigma method is the right way to be applied for reducing high output variation or number of defects, which is making the highest cost as like in made of Hub FE 334/347 (R) component on machining process in PT. BMC.
Using define, measure, analyze, improvement and control (DMAIC) approach in Six Sigma concept could be known the opportunity of CTQs was caused of defects for Hub FE component. There are 4 characteristics of quality was identified consists are porous, flatness surface, thread of screw defect and unsymmetrical Hub position. The sigma capability value is 3.65287 and the DPMO value is 15,664.6. They means the company is still far from the world-class company criteria, which should be, achieve is 5-6 sigma in the value capability. The yield value is 93.73%, it means the company has 7 Hub FE component opportunities defect for every 100 components produced.
The sigma capability improvement on machining process could be done through close loop DMAIC in the right time and the right way was made needed for improve by increasing of documentation problem report and applying of SPC.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>