Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135890 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Radma Dwirianty
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S40998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winny Hariyanti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S40997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donanta Dhaneswara
"ABSTRAK
Teknologi membran untuk proses pemisahan dan pengayaan gas merupakan teknologi yang paling banyak digunakan karena alasan teknis dan ekonomis. Membran yang sering digunakan sampai saat ini adalah jenis membran polimer, namun membran ini memiliki keterbatasan antara lain; cepat rusak atau robek dan tidak tahan temperatur tinggi. Oleh karena itu, dicobadigunakan jenis membran lain yaitu membran keramik yang memiliki kestabilan thermal dan kimia lebih tinggi dibandingkan dengan polimer.
Pada penelitian ini digunakan membran keramik dengan bahan baku sebagai berikut; Feldspar 55%, Pasir Silika 6%, Clay 17%, Kaolin 13%, Talc %, CaCO^3 4% dan air 40%. Bahan-bahan ini dicampur menghasilkan bubur atau slip kemudian dispray drying. Hasilnya yang berupa lempengan dihancurkan dan diayak. Hasil ayakan ini baru dikompaksi dengan tekanan yang divariasikan yaitu 200 kg/cm^2, 250 kg/cm^2 dan 300 kg/cm^2. Setelah itu disinter dengan temperatur 1155℃ dengan waktu sinter 70 menit. Kemudian diamati pengaruh variasi tekanan kompaksi terhadap sifat fisik membran yaitu porositas, diameter pori, kekerasan, bending strength, struktur mikro serta kinerja membran yaitu permeabilitas dan selektivitas gas CO_2 dan N_2.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meningkatya tekanan kompaksi cenderung menurunkan porositas dan diameter pori. Pada tekanan kompaksi 200 kg/cm^2 diperoleh porositas 0,03725% dan diameter pori 7,5046μm, pada tekanan kompaksi 250 kg/cm^2 0,0184% dan 5,2437μm serta tekanan kompaksi 300 kg/cm^2 0,00% dan 3,52798μm.
Sedangkan kekerasan dan bending strengthnya mengalami kenaikan dengan bertambah besarnya tekanan kompaksi. Pada tekanan kompaksi 200 kg/cm^2 diperoleh kekerasan dan bending strength sebesar 18 HRB dan 600,693 kg/cm^2, lalu naik pada tekanan kompaksi 250 kg/cm^2 yaitu 19 HRB dan 624,759 kg/cm^2, sedangkan tekanan kompaksi 300kg/cm^2 0,00% dan 3,52798 μm.
Sedangkan dari hasil visual foto struktur mikro dapat diamati bahwa penyebaran (distribusi) pori merata dengan bentuk pori bulat. Dan semakin besar tekanan kompaksinya maka jumlah pori-pori yang tersebar semakin sedikit dan ukuran diameter pori rata-ratanya juga mengecil.
Untuk permeabilitas CO^2 terlihat lebih besar dibandingkan dengan gas N^2. Namun semakin besar tekanan kompaksinya maka semakin menurun nilai permeabilitas gas baik CO^2 maupun N^2. Hasil yang diperoleh adalah pada tekanan kompaksi 200 kg/cm^2 permeabilitas CO^2 dan N^2 yaitu 1,918.10^-16 dan 8,767.10^-17m^2/det Pa, pada tekanan kompaksi 250 kg/cm^2 yaitu 1,918.10^-16 dan 8,767.10^-17 m^2/det Pa, pada tekanan kompaksi 250 kg/cm^2 yaitu 1,798.10^-16 dan 4,46.10^-17m^2/det Pa, serta terendah yaitu pada tekanan kompaksi 300 kg/cm^2 yaitu 1,365.10^-16 dan 2,191.10^-17 m^2/det Pa.
Dalam pengujian selektivitas, semakin besar tekanan kompaksi maka membran semakin selektif. Hal ini dapat dilihat dari selektivitas yang semakin besar. Pada tekanan kompaksi 200 kg/cm^2 diperoleh selektivitas 2,18776, kemudian naik pada tekanan kompaksi 300kg/cm^2 yaitu 6,2217.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa membran keramik dengan komposisi seperti tersebut di atas, dengan kondisi tekanan kompaksi terbesar yaitu 300 kg/cm^2 dan temperatur sinter 1155℃ dan waktu sinter 70 menit dapat digunakan sebagai membran keramik. Tetapi tidak menutup kemungkinan, jika dilakukan perbaikan komposisi dan perbaikan perlakuan pembuatan dapat dihasilkan membran yang lebih baik lagi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Suhartoyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nov
"Pemanasan global yang telah menjadi isu pembicaraan sekarang ini disebabkan oleh polusi dari gas CO2. Industri merupakan salah satu penghasil dan gas CO2 dalam jumlah yang sangat besar setiap harinya. Akibatnya emisi gas CO2, di atmosfer semakin meningkat. Untuk itu perlu adanya usaha untuk mengurangi emisi gas CO2 tersebut.
Proses pemisahan menggunakan membran merupakan teknologi alternatif dalam pemisahan gas CO2. Dalam penelitian ini digunakan keramik sebegai membran untuk pemisahan gas CO2 dan campurannya dengan udara. Keramik yang digunakan sebagai membran berbentuk lempengan bulat dangan ketebalan 5 mm dan diameter 46 mm.
Permeabilitas gas O2 dan N2 pada membran keramik relatif konstan terbadap perubahan tekanan sedangkan permeabilitas gas CO2 menurun. Kenaikan tekanan operasi menyebahkan penurunan harga selektivitas ideal CO2/N2 dan CO2/O2.
Selektivitas ideal tertinggi diperoleh pada tekanan umpen 600 kpa yaitu 4.15 untuk selektivitas CO2/N2 dan 1.56 untuk selektivitas CO2/02, sedangkan selektivitas aktual tertinggi diperoleh pada tekanan umpan 1000 kpa peda stage cut 0.2287 yaitu 1.8573 untuk selektivitas C02/N2 dan 1.3526 untuk selektivitas CO2/O2.
Kenaikan stage out (fraksi gas permeat) menyebabkan penurunan fraksi gas CO2 di sisi permeat dan menyebabkan peningkatan fraksi udara di sisi tertolak, baik pada kondisi aktual dan ideal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwan Hendranata
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49208
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Nugraha
"Teknologi membran merupakan salah satu alternatif dalam proses pemisahan selektif. Penggunaan keramik sebagai bahan dasar dalam pembuatan membran mempunyai banyak keunggulan. Sifatnya yang stabil pada temperatur tinggi tahan terhadap serangan kimia dan ketahanan korosi membuat keramik merupakan bahan dasar pembuatan membran yang sangat dapat diandalkan.
Silika yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai banyak keunggulan baik dalam sifat fisik maupun sifat mekanik. Jumlahnya yang melimpah di permukaan bumi, karakteristik strukturnya yang unik pada temperatur tinggi merupakan beberapa alasan dipilihnya silika sebagai bahan baku pembuatan support membran keramik.
Pembuatan membran keramik menggunakan teknologi metalurgi serbuk. PVA dengan variasi penambahan 6 ml, 9 ml, dan 12 ml ditambahkan pada serbuk silika dengan ukuran 200 mesh yang telah dicampur dnegan kaolin yang sebelumnya telah dikeringkan dengan pemanasan 200ºC selama 2 jam. Kemudian serbuk dibentuk dengan beban sebesar 10 ton kemudian disinter pada temperatur 1390ºC selama 6 jam.
Hasil penelitian memperlihatkan kecenderungan peningkatan porositas dengan peningkatan penambahan PVA. Persentase yang dihasilkan adalah sebesar 30.367%, 31.985%, dan 32.683% untuk penambahan PVA masing-masing sebanyak , 9 ml, dan 12 ml. Sedangkan nilai kekerasan yang didapatkan adalah sebesar 390.64 gr/μm², 283 gr/μm² dan 198.78 gr/μm² masing-masing untuk penambahan PVA sebanyak , 9 ml, dan 12 ml."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Riva Ariella
"Ultrapure water merupakan air yang digunakan pada unit khusus di rumah sakit, seperti unit laboratorium dan unit hemodialisis, dengan standar kualitas yang diterapkan lebih ketat dibandingkan air minum. Dalam kaitannya dengan pengolahan ultrapure water, membran filtrasi merupakan metode yang paling banyak digunakan menghilangkan partikulat sampai ukuran nano dan lebih efektif apabila dibandingkan dengan teknologi konvensional. Teknologi pre-treatment tepat guna harus dilakukan untuk menjaga efektivitas Instalasi Ultrapure Water untuk operasi yang berkelanjutan. Optimalisasi proses dapat dilakukan dengan kombinasi hybrid menggunakan Activated Carbon (AC) komersial berbahan dasar tempurung kelapa/batubara dan membran ultrafiltrasi keramik yang memiliki keunggulan tahan terhadap fouling. Proses hybrid ini menggunakan karbon aktif bubuk tempurung kelapa dan di pre-coat permukaan membran keramik flat sheet skala lab luas permukaan 13,1 cm2, ukuran pori 10 – 20 nm dengan sistem batch selama 1 jam. Pada penelitian ini mengamati proses adsorpsi single, filtrasi membran keramik dan hybrid PAC/Membran Keramik UF dengan pre-coat dengan menggunakan kedua matriks air yaitu air tanah dan air PAM. Kombinasi PAC/Ceramic UF pada air tanah efektif menyisihkan kekeruhan, logam besi, TDS, senyawa organik, dan sisa klor dengan efisiensi penyisihan secara berturut-turut sebesar 53,8%; 78,57%; 2,56%; 47,5%; dan 8,33%. Sementara itu, kombinasi PAC/Ceramic UF pada air PAM efektif menyisihkan kekeruhan, logam besi, TDS, senyawa organik, dan sisa klor dengan efisiensi penyisihan secara berturut-turut sebesar 51,2%; 71,43%; 6,29%; 81,87%; 75%.

Ultrapure water is used in specialized units in hospitals, such as laboratory units and hemodialysis units, with quality standards that are stricter than those for drinking water.In the processing of ultra-pure water, membrane filtration is the most widely used method of removing particles to nanosize and is more effective when compared to conventional technology. Proper pre-treatment technology must be used to maintain the efficiency of the ultrapure water installation for sustainable operation. The process can be optimized with a combination of a commercial activated carbon (AC) base of coconut or coal and a ceramic ultrafiltration membrane that has the advantage of fouling resistance. The hybrid process uses coconut-coated activated carbon powder on a pre-coated surface of a ceramic membrane flat sheet of laboratory surface scale of 13.1 cm2, 10–20 nm porous size, with a batch system for 1 hour. This study investigated single adsorption with powder activated carbon (PAC), single filtration ceramic membrane UF and and hybrid PAC/Ceramic Membrane UF with precoat using both groundwater and PAM water matrices. The combination between PAC and Ceramic UF in groundwater effectively removes hardness, metal, TDS, organic compounds, and chlorine residues with a sequential cleaning efficiency of 53,8%; 78,5%; 2,56%; 47,5%; and 8.33%. Meanwhile, the combination PAC/Ceramic UF with PAM Water effectively removes hardness, metal, TDS, organic compounds, and chlorine residues with a sequential cleaning efficiency of 51,2%; 71,43%; 6,29%; 81,87%; 75%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Widodo
"Penggunaan membran mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam proses penyaringan terutama dalam bidang kedokteran dan kimia. Proses pemisahan atau penyaringan menggunakan membran adalah suatu proses yang berskala mikroskpik dan dapat memisahkan dengan ketepatan yang sangat baik.
Membran keramik memiliki keunggulan-keunggulan seperti ketahanan terhadap temperatur tinggi dan ketahanan terhadap zat kimia, disamping kekerasannya yang sangat baik, membran jenis ini banyak digunaka pada proses pemisahan gas. Silika dan feldspar sebagai bahan baku pembuatan keramik dipilih karena ketersediaannya yang melimpah di kulit bumi, dan sifatnya yang unik dalam penggunuan sebagai membran. PVA digunakan sebagai binder yang akan meningkatkan sifat mekanis keramik selama pembuatannya.
Pembuatan membran keramik menggunakan teknologi serbuk dengan bahan baku utama berupa silika dan felspar yang kemudian ditambah dengan pengikat PVA yang divariasikan sebesar 6ml, 9ml dan 12 ml. Proses kompaksi dilakukan menggunakan penekanan satu arah dengan beban penekanan sebesar 10 ton, yang kemudian akan disinter selama 5 jam pada temperatur 1150 ℃.
Penelitian menghasilkan data yang menunjukkan kecenderungan kenaikan nilai porositas yang didapatkan yaitu 35.263, 35.304% dan 35.650% untuk penambahan PVA berturut-turut 6 ml, 9 ml, dan 12 ml. nilai densitas yang didaptkan memiliki kecenderungan penurunan mulai dari 1.547 gr/cm3, 1.536 gr/cm3 dan 1.532 gr/cm seiring kenaikan kandungan PVA. Nilai kekerasan untuk penambahan PVA sebesar 6 ml adalah 106.001 VHN, untuk penambahan PVA 9 ml adalah 95.591 VHN dan untuk penambahan PVA sebanyak 12 ml adalah sebesar 87.209 VHN."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donanta Dhaneswara
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>