Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57667 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Agustar
"Pada aplikasi temperature tinggi (>650℃) setelah pemakaian beberapa lama. Kebanyakan material akan kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan kekuatan serta ketahanan terhadap oksidasi dan korosi temperature tinggi serta kekuatannya akan menurun. Hal ini akan mengakibatkan pendeknya umur pakai dari material dan harus segera diganti yang tentu saja akan menambah biaya.
Pada penelitian ini dilakukan pemanasan isothermal hingga temperature 950°C dengan neningkatan waktu tahan 0, 1, 2, 3, 4, hingga 5 jam. Dengan semakin lamanya waktu whan. maka ukuran butir akan semakin besar pula dan presipilat yang ada dalam marerial Ni-base superalloy juga akan larut. Presipitar ini berfungsi untuk menghambat pertumbuhan butir.
Pada penelitian yang dilakukan terjadi kenaikan ukuran bulir setelah pemanasan isothermal dengan waktu tahan 5 jam sebesar 9,31 pm dibandingkan dengan ukuran butir pemanasan tanpa waktu tahan yang hanya sebesar 99,91 pm.
Peningkatan waktu tahan 1-5 jam pada temperatur 950°C maka cenderung terjadi penurunan kekersan dari 170 kg/mm2 menuju 151 kg/mm2, kecuali pada pemanasan tanpa waktu tahan kekerasan naik dari 161 kg/mm2 menuju 170 kg/mm2.
Setelah melakukan perhitungan toritis didapat nilai n sebesar 22, Q sebesar 438.933 J/mol, dan A sebesar 1.1 x 10 58. Dari nilai tersebut maka didapat modifikasi dari model Sellars yang digunakan untuk memprediksi pertumbuhan butir Nickel-base superalloy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wafdi Fitri
"Perkembangan dunia industri yang sangat cepat membutuhkan kemampuan peralatan yang tinggi. Kemampuan peralatan sangat dipengaruhi oleh desain, kondisi operasi dan pemilihan material. Pada Nickel base superalloy, paduan memberikan pengaruh dalam mengontral ukuran butir austenit dan memberikan kekuatan temperatur tinggi dengan membentuk endapan pada butir dan butir yang mempengaruhi migrasi batas butir dalam pertumbuhan butir selama pemanasan. Penelitian rentang pengaruh temperatur terhadap pertumbuhan butir austenit dilakukan dengan agar berguna untuk mendapatkan butir yang seragam. Untuk mendapatkan butir yang seragam bergantung pada siklus pemanasan yang dilakukan terhadap material nickel base superalloy. Pemanasan ini akan memberikan pengaruh pada kelarutan endapan yang berpresipitasi pada matrik. Pertumbuhan butir austenit nickel base superalloy KHR45A selama pemanasan pada temperatur 800°C, 900°C dan 1000°C dengan waktu tahan yang sama yaitu 2 jam memperlihatkan peningkatan diameter butir austenit. Butir tumbuh dari 97,12 μm menjadi 121,21 μm. Unsur paduan memberikan pengaruh pada struktur mikro nickel base superalioy KHR45A. Endapan ini berpengaruh pada pertumbuhan batas butir austenit. Peningkatan temperatur pemanasan nickel base superalioy KHR45A menghasilkan penurunan nilai kekerasan dari 161 kg/mm² menjadi 153 kg/mm². Hai ini dikarenakan larutnya endapan dengan peningkatan temperatur. Energi aidivasi (Qgg) penelitian sebesar 387.500 J/mol, dengan nilai n sebesar 39 dan nilai konstanta A sebesar 2,0125 x 10pangkat 93. Dengan menggunakan nilai diatas tersebut didapatkan simulasi pertumbuhan butir yang mendekati hasil penelitian."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41374
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daud Joseph
"ABSTRAK
Begitu banyaknya proses produksi yang dilakukan, begitu banyaknya detinasi produk yang akan dibuat dan begitu banyaknya sifat material yang diinginkan. Di dalam semuanya itu terdapat sebuah material yang mulai banyak dilirik oleh pangsa pasar karena sifat maupun bentuknya yang unggul namun tidak mengurangi sifat-sifat mekanisnya.
Permintaan akan material dengan kekuatan yang tinggi, ketahanan korosi, namun mudah dibentuk talah memacu pada penelitian yang lebih dalam pada baja bebas atom interstisi. Proses rekristalisasi sebagai komponen utama salam pemnentu sifat mekanis baja bebas atom interstisi menjadi objek penelitian yang begitu banyak diminati.
Proses rekristalisasi dipengaruhi oleh berbagai parameter seperti besarnya deformasi, tingkat pemanasan (temperatur tahan dan waktu tahan), kadar berbagai unsur dalam material (seperti li, l, Mn, N, dan lainnya). Pengaruhnya akan dijelaskan pada bagian studi literatur dan efek spesifik pada material lT-Steel tipe Ti-Stabilized akan dijelaskan pada bagian pembahasan.
Dengan mengetahui waktu tahan yang optimal untuk proses rekristalisasi maka akan diketahui parameter-parameter proses yang diperlukan untuk memperoleh sifat mekanis yang paling baik. Dengan menghasilkan proses rekristalisasi yang lebih cepat maka akan dihasilkan proses yang diperlukan efektif secara teknis, efisien secara ekonomis, sehingga tidak membahayakan produk secara fisik maupun financial.

"
2001
S41534
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Diniarto Hamid
"ABSTRAK
Baja HSLA atau baja paduan rendah kekuatan tinggi memiliki keunggulan karena kekuatan dan keuletannya yang tinggi serta mampu las yang baik. Mekanisme penguatan pada baja ini diperoleh melalui penghalusan butir selama transformasi austenit menjadi ferit.
Untuk mengetahui perilaku pertumbuhan butir ferit selama transformasi , maka dilakukan pemanasan ulang (austenisasi) pada temperatur 1200°C selama 2 jam, lalu didinginkan di udara hingga menca.pai temperatur 750, 800 dan 850°C dan ditahan selam 20, 40 dan 60 menit pada temperatur tersebut setelah itu d icelup dalam air.
Ukuran butir jerit yang dihasilkan selama transformasi isotennal pada temperature 750°C lebih kecil dibandingkan hasil transformasi pada temperature 800 d an 850°C. Laju pertumbuhan butir ferit sangat besar pada temperature 850°C laju pertumbuhan pada temperature 750 d an 800°C.
"
2000
S41610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Arief Setiyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kandungan nikel dalam elektroda terhadap sifat mekanis dan mikrostruktur pengelasan baja pelat SM570TMC dan AH36. Pengelasan material tersebut menggunakan metode Flux Cored Arc Welding (FCAW) dengan kawat las yang memiliki kandungan nikel 0%, 1%, dan 1,5%. Hasil dari pengelasan diteliti dengan pengujian tak rusak (MPT, UT) dan rusak (Hardness Vickers, impact charpy, pengamatan mikrografi (makro, mikro, SEM, EDS, OES)). Pengujian dilakukan pada area base metal (BM), Heat Affected Zone (HAZ) dan Weld Metal (WM). Pengujian impact charpy dilakukan pada temperatur 250C, 00C, dan -200C. Pengujian NDT tidak mempengaruhi kualitas lasan. Hasil pengujian kekerasan pada penambahan 1% nikel material AH36 maksimum sebesar 190 HV dan minimum 163 HV sedangkan untuk material SM570TMC maksimum sebesar 172 HV dan minimum 154 HV. Material AH36 mempunyai nilai ketangguhan impak pada temperatur 00C sebesar 280 J dan pada temperatur-200C sebesar 200 J diarea HAZ. Material SM570TMC nilai ketangguhan impak sebesar 385 J pada temperatur 00C dan 276 J pada temperatur -200C diarea HAZ. Dengan penambahan 1% nikel menunjukkan dalam pengamatan mikro menghasilkan butiran yang lebih halus bila dibandingkan penambahan nikel 0 dan 1,5% sehingga mampu meningkatkan nilai ketangguhannya pada material AH36 dan SM570TMC terutama pada temperatur 00Cdan -200C.

This study aims to determine the effect of nickel content in electrodes on the mechanical and microstructure properties of welding steel plates SM570TMC and AH36. Welding of the material uses the method of Flux Cored Arc Welding (FCAW) with welding wire which has a nickel content of 0%, 1%, and 1.5%. The results of welding were examined by non-destructive testing (MPT, UT) and damaged (Vickers Hardness, charpy impact, micrographic observations (macro, micro, SEM, EDS, OES)). Tests were carried out on the base metal area (BM), Heat Affected Zone (HAZ) and Weld Metal (WM). Charpy impact testing is carried out at temperatures of 250C, 00C, and -200C. NDT testing does not affect weld quality. The hardness test results on the addition of 1% nickel AH36 material to a maximum of 190 HV and a minimum of 163 HV while the SM570TMC material is a maximum of 172 HV and a minimum of 154 HV. AH36 material has an impact toughness value at a temperature of 00C of 280 J and at a temperature of -200C of 200 J at HAZ area. Material of SM570TMC impact resistance value was 385 J at temperatures of 00C and 276 J at -200C at HAZ. With the addition of 1% nickel, the micro-observation produced finer grains when compared to the addition of 0 and 1.5% nickel so as to increase the toughness value of AH36 and SM570TMC materials, especially at temperatures of 00C and -200C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53143
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Hairul Syahri
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Setianto
"ABSTRAK
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan industri baja saat ini maka manusia berusaha menemukan baja dengan ketangguhan yang tinggi. Salah satu dari metode yang digunakan untuk meningkatkan ketangguhan baja tersebut adalah pengerolan terkendali dengan mekanisme penguatannya adalah butir forit yang sangat halus. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan pengetulalian yang sangat ketal terhadap parameter pencanaian panas, antara lain temperalur, regangan, laju regangan dan waktu tahan. Parameter-parameter tersebut digunakan dalam persamaan matematis untuk menghitung kinetika kekristalisasi austenite dengan tujuan untuk mengoptimalkan proses.
Penelitian ini menggunakan material baja C-Mn dengan pencanaian
panas pada temperature 1020 °C, dimana material sebelum dicanai diholding di dapur pada temperatur 1100 °C selama 1 jam. Reganga yang digunakan sebesar 0,3 dan O, 5 dengan waktu tahan masing-masing 2, 5, 10, dan 20 detik. Penelitian diarahkan untuk menunjukan l0,5 dan t0,95 serta konstanta A' dalam persamaan pertumbuhan butir yang merupakan fungsi waktu dan temperatur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, l0,5 dan t0,95 cenderung semakin kecil dengan menit waktu regangan yang diberikan. Semakin lama waktu tahan yang diberikan maka ukuran butir akhir (grain growth) semakin besar, dan semakin regangan ukuran butir semakin mengecil. Nilai konstanta A' yang diperoleh dalam penelitian sebesar 5,8x10 33 (untuk regangan 0,3) dan 1,4 x 10 33 dengan menggunakan Qgg sebesar 400 kJ/mol.

"
2001
S41489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avner, Sidney H.
Auckland : McGraw-Hill, 1974
669.9 AVN i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
A. Rachman Mustar
"To develop the quality of weights that produced by local manufacturer, two samples of weight from manufacturer in Ceper mid-Java , have been taken to be tested. This study is to get the information data resulted from testing dan observation activities and then will be informed to the manufacturer of weight for developing the quality of weights. Physical and mechanical characteristics to be tested are chemical composition, micro structure of material, density, hardness and surface roughness. This study was done at laboratories of Research and Development Center LIPI in Serpong. The density measurement was performed using gravimetry method The result are 8,397 kglm3 and 8,365 kglm3 ( before cold working) and then 8,581 kglm3 and 8,423 kglm3 ( after cold working ) respectively.
Surface roughness was tested using " tonlinson " method and the result are 9,85 pm for sample 1 and 17,66 p.m for sample2 .Hardness testing was performed using Vickers scale , the result are conform to the requirement. Chemical composition was examined using ICP instrument and the result are quite close to the American Standard ASTM C.8640d and ASTM C_86500. From this study It can be concluded that the material of sample 1 conform to the requirement for the weight of class MI and sample 2 conform to the requirement for the weights of class M2 according to The International Standard for Legal Metrology (OIML).

Dalam upaya meningkatkan mutu anak timbangan produksi nasional, telah diteliti sifat-sifat fisis dan mekanis 2 sampel anak timbangan yang diambil dari pabrik anak timbangan di Ceper Jawa Tengah. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan data hasil pengujian dan pengamatan anak timbangan kepada pabrik-pabrik anak timbangan untuk dijadikan data informasi dalam meningkatkan mutu anak timbangan produksi nasional. Sifat fisis dan mekanis yang diuji ialah komposisi kimia, struktur mikro, nilai densitas, kekerasan dan kekasaran permukaan. Penelitian ini dilakukan di laboratorium-laboratorium Puslitbang LIPI di Serpong. Pengkajian densitas dilakukan dengan menggunakan metoda gravimetri (sebelum dilakukan pengerjaan dingin) yang menghasilkan nilai densitas benda uji masing-masing 8,397 kg/m3 dan 8,365 kg/m3.
Setelah dilakukan pengerjaan dingin nilainya menjadi 8,581 kg/m3 dan 8,423 kg/m3, Pengujian kekasaran permukaan menggunakan metoda " tonlinson " dengan hasil 9,85 µm untuk benda uji 1 dan dan 17,66 µm untuk benda uji 2. Pengujian kekerasan menggunakan metoda Vickers Vickers dengan hasil memenuhi persyaratan. Pengujian komposisi kimia menggunakan alat ICP yang menunjukkan bahwa material anak timbangan masing-masing mendekati material standar Amerika ASTM C.86400 dan ASTM C.86500. Dari studi dapat disimpulkan bahwa material anak timbangan yang diuji memenuhi persyaratan anak timbangan kelas Ml untuk sampel 1 dan kelas M2untuk sampel 2 menurut standar internasional OIML."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amsterdam: North-Holland, 1983
669.94 PHY
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>