Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83359 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kukuh Prahara
"Subtitusi material power window gear yaitu AISI 1144 (merupakan baja karbon rendah dengan kandungan C (0,40-0,48), Mn(l,35-l,65), maksimum P(0,04) dan S(0,24-0,33) yang mengalami proses resulfurisasi) dengan material polimer dilakukan dengan analisis mekanikal dan secara desain. Proses produksi gigi roda plastik ini diutamakan dengan proses injection molding. Dari serangkaian proses desain dan pemilihan material, dipilih material acetal homopolimer dengan grade general purpose untuk menggantikan material awal dari komponen ini. Desain rekayasa dilakukan dengan bantuan perangkat lunak CATIA V5 Release 15. Studi perilaku dan kelayakan material pengganti dipelajari dengan simulasi proses dengan perangkat lunak MPA 7.1 (Moldflow Plastics Advisor 7.1). Variasi temperatur cetakan dan variasi temperatur lelehan menjadi parameter yang diuji untuk mengetahui hubungannya dengan jumlah shrinkage volumetrik dan ukuran sink mark yang terbentuk. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa variasi temperatur cetakan menunjukan korelasi yang cenderung sama dengan kenaikan temperatur terhadap % volume shrinkage dan ukuran sink mark yang terkecil. Pada suhu 60, 70 dan 80_C% volume shrinkage yang paling optimum yaitu pada temperatur 60 _C dengan nilai % volume shrinkage terkecil adalah sebesar 10,836% dan ukuran sink mark yang paling optimum yaitu pada temperatur 60 _C yaitu sebesar 0,245 mm. Pada variasi temperatur lelehan didapatkan hubungan yang cenderung sama pada kenaikan temperatur leleh terhadap % volume shrinkage dan ukuran sink mark yang terjadi. Pada temperatur lelehan 215, 225 dan 235_C, nilai % volume shrinkage yang paling optimum (terkecil) adalah pada temperatur 215 _C yaitu sebesar 10,261% dan ukuran sink mark yang paling optimum (terkecil) yaitu pada temperatur 215 _C yaitu sebesar 0,232 mm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas dari produk tempa panas adalah aliran logam/material, dan faktor tersebut dapat dikontrol dengan perencanaan prabentuk di dalam tahapan
proses. Dalam merencanakan prabentuk tersebut. dilakukan dengan memperkecil perbedaan
aliran/ pergeseran volume yang terjadi dengan melakukan segmentasi pada profil produk (blank gear) menjadi 3 bagian, serta didasarkan pada kemampuan deformasi material produk dengan kondisi proses yang diterapkan. Dengan menggunakan CAD system didapatkan geometri prabentuk dengan pergeseran/ aliran volume material yang relatif merata pada setiap bagian.
deformasi yang terjadi tidak melampaui kemampuan material dan terjadi peningkatan gaya penempatan sebesar 43, 8%.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, (s a)
02 Lbr p
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Chalid
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Gangsar Santoso
"Membran osmosa batik telah dibuat dari sulfonasi poli(2,6- dimetil-1,4-fenilena oksida) atau SPPO dalam pelarut N,N-dimetil formamida dengan memvariasi ketebalan membran. Pembuatan dilakukan dengan menggunakan teknik inversi fasa. · Membran ini selanjutnya digunakan untuk proses osmosa balik pengolahan kation mengandung natrium, cesium, stronsium, kalsium, magnesium dan tembaga. Pengolahan ini dilakukan dengan tekanan operasi 10, 20, 30 atm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tebal membran permeabilitas turun dan permselektifitas naik. Peningkatan tekanan operasi menaikan permeabilitas dan permselektifitas membran. Uji tarik membran menunjukkan adanya penurunan sifat mekanik membran selama pemakaian yang disebabkan oleh adanya deformasi struktur membran. Pada tekanan operasi 30 atm dan ketebalan 10 μ m membran memberikan hasil maksimum dengan fluks air sebesar 25,46 L/m2jam dan fluks larutan NaCl sebesar 22, 13 L/m2jam. Sedanj!kan faktor rejeksi maksimum terhadap ion-ion Na+, Cs+, Sr2 +, Ca +, Mg2 + dan Cu2 + sebesar 81,8 %, ; 98,0 %; 95,5 %; 99,7 %; 96,5 % dan 100 % terjadi pada tekanan operasi 30 atm dengan ketebalan membran 30 μ m."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T39958
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Sakti Pradipta
"Penggunaan pelat tulang telah digunakan dalam bidang medis sejak tahun 1945. Implan tulang maksilofasial telah lama menggunakan titanium dan stainless steel. Namun, untuk penggunaan pediatrik telah ditemukan bahwa polimer yang dapat terurai secara hayati lebih tepat. Penelitian ini adalah awal dari proses untuk menghasilkan plat dan sekrup maxillofacial dari bahan polimer biodegradable. Ini akan melihat ke dalam pengembangan rongga cetakan injeksi untuk menghasilkan plat maxillofacial dan sekrup dari polimer biodegradable, dalam hal ini adalah asam laktat poli. Ruang lingkup penelitian akan melihat ke arah rekayasa balik dari produk yang ada. Simulasi aliran cetakan injeksi sebagai bahan disuntikkan ke dalam rongga cetakan. Simulasi aliran akan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak analasis finite element, yang hasilnya kemudian akan digunakan untuk memvalidasi pertimbangan yang diterapkan untuk desain rongga cetakan. Model 3D produk tercapai, namun di bawah kondisi beban yang diterapkan, desain gagal memenuhi kekuatan yang diperlukan untuk aplikasi di area mandibula. Metodologi desain yang diusulkan menghasilkan rongga cetakan yang mampu mengirimkan bahan leleh ke dalam rongga produk untuk keperluan cetakan injeksi. Ini ditunjukkan oleh laju pengisian konsisten di bawah konfigurasi rongga cetakan yang diusulkan

The usage of bone plates has been used in the medical field since 1945. Maxillofacial bone implants have long utilized titanium and stainless steel. However, for pediatric use it has been found that biodegradable polymers are more appropriate. This research is the start of the process to produce a maxillofacial plate and screw from biodegradable polymer material. It will look into the development of an injection mold cavity to produce maxillofacial plate and screw from a biodegradable polymer, in which case is poly lactic acid. The scope of the research will look into 5the reverse engineering of an existing product. The flow simulation of an injection mold as material is injected into the mold cavity. The flow simulation will be conducted utilizing a computer aided engineering software for finite element aalysis, the result of which will then be used to validate the considerations applied for the mold cavity design. The 3D model of the product was achieved, however under the load conditions applied, the design failed to meet the strength necessary for application in the mandibular area. The proposed design methodology produced a mold cavity that is capable of delivering melted material into the product cavity for injection molding purposes. This is shown by the consistent fill rate under the proposed mold cavity configurations. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Nabila Anindita
"Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan komposit semikonduktor dengan menggunakan matriks akrilik yang ditambahkan dengan dua jenis filler yakni ZnO dan serat nata de coco. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan material komposit semikonduktor yang memiliki kekuatan mekanik, serta ketahanan termal yang baik. Metode yang digunakan adalah polimerisasi in situ dimana filler dan monomer matriks yang berupa resin dicampurkan kemudian ditambahkan katalis sebanyak 1% berat resin untuk mempercepat polimerisasi sehingga didapat komposit dengan filler yang terdistribusi di dalam polimer akrilik setelah didiamkan selama 12 jam. Komposit ini kemudian diukur modulus elastisitas, suhu transisi gelas, serta konduktivitas listriknya. Penambahan filler nata de coco mampu meningkatkan modulus elastisitas dan suhu transisi gelas dari akrilik. Modulus elastisitas serta suhu transisi gelas tertinggi dicapai oleh komposit akrilik/nata de coco dengan persen volume sebesar 30% yakni 2,68 GPa dan 199,47oC.
Secara umum penambahan filler ZnO dan nata de coco meningkatkan konduktivitas dari komposit. Komposit yang dihasilkan dapat dinyatakan sebagai material semikonduktor karena berada pada rentang konduktivitas 10-8-103 S/cm. Komposit dengan sifat semikonduktor yang paling baik adalah komposit akrilik/ZnO dengan persen volume ZnO sebesar 30% dengan konduktivitas sebesar 2,7 x 10-7 S/cm. Komposit dengan kombinasi filler ZnO sebesar 20% dan nata de coco 10% volume memberikan modulus elastisitas serta suhu transisi gelas yang lebih tinggi dari komposit akrilik/ZnO yakni mencapai 1,79 GPa dan 175,73oC. Sementara konduktivitas dari komposit tersebut lebih tinggi dari konduktivitas akrilik/nata de coco yakni mencapai 1,9 x 10-7 S/cm.

Synthesis of semiconductor composite using acrylic matrix filled with ZnO and nata de coco fiber has been conducted in this research. The purpose of this research is to obtain semiconductor composite material that have a good mechanical strength and thermal resistance. In situ polymerization method is used in this research where fillers and matrix monomer are mixed and then 1%wt of catalyst is added into the mixture to make it polymerizes faster. After 12 hours, the composite with acrylic matrix and filler is ready to be characterized. Three parameters are characterized in this research such as elastic modulus, glass transition temperature, and electric conductivity of the composite. The addition of nata de coco filler can increase the elastic modulus and glass transition temperature of the acrylic. The highest elastic modulus and glass transition temperature is obtained from acrylic/nata de coco composite with 30% filler volume percentage that reach 2,68 GPa and 199,47oC.
In general the addition of ZnO and nata de coco filler can increase the conductivity of the composite. The composites that has been made in this research can be classified as semiconductor material because the conductivity is in the range of 10-8-103 S/cm. Composite that has a high semiconductor characteristic is obtained from acrylic/ZnO composite with 30% filler volume percentage that reach 2,7 x 10-7 S/cm. The composite with 20% volume of ZnO filler and 10% volume of nata de coco gives a higher elastic modulus and glass transition temperature than those in acrylic/ZnO composite that reach 1,79 GPa and 175,73oC. In addition, the conductivity of this composite is 1,9 x 10-7 S/cm which is higher than the conductivity of acrylic/nata de coco composite.;
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44494
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Zainul Asrori
"Telah dilakukan pengamatan terhadap perubahan konduktivitas listrik akibat pemanasan pada Polianilin ( PANT ) yang diperoleh dari hasil polimerisasi Anilin dengan doping asam kuat H2SO4. HO, HCIO4 dan inisiator Amonium Peroksidisulfat. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa konduktivitas listrik PANT tergantung pada suhu dan lamanya pemanasan. Pada PANT dengan doping H2SO4 konduktivitas mulai turun drastis pada suhu 200 °C dan pada PAM dengan doping HCI konduktivitas listrik mulai turun pada suhu 120 °C. Sedangkan PANT yang diberi doping HCIO4 konduktivitas listriknya cukup stabil sampai suhu 150 °C. Penurunan konduktivitas listrik ini berkaitan dengan semakin meningkatnya fasa amoif pada PANT setelah dipanasakan. Analisis selanjutnya memperlihatkan korelasi yang konsisten antara turunnya konduktivitas listrik dengan meningkatnya fasa amoif dan lepasnya anion pada PAM yang bersangkutan."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fakhri Oktorandi
"Material / bahan isolasi yang digunakan pada suatu produk atau peralatan elektronik harus dipastikan tidak boleh terjadi kegagalan isolasi / kegagalan dielektrik karena itu dapat menimbulkan bahaya kepada si pengguna seperti tersengat listrik atau kebakaran. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya kegagalan isolasi / kegagalan dielektrik maka penggunaan bahan / material isolasi pada suatu produk atau peralatan elektronik harus memenuhi salah satu klausul pada standar IEC 60335 tentang keselamatan pemanfaat listrik rumah tangga dan sejenis, klausul 29.2 yang berbunyi : ?Jarak rambat antar elektroda tidak boleh kurang dari persyaratan yang ditentukan berdasarkan tegangan kerja, dengan memperhitungkan material group dan derajat polusi?. Untuk memastikan material isolasi yang digunakan tidak terjadi kegagalan isolasi maka harus dilakukan suatu pengujian yang dinamakan uji pembentukan jalur konduktif (tracking).
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memastikan bahwa material isolasi elektrik yang digunakan tahan terhadap aliran lompatan listrik yang dapat mengurangi tingkat keselamatan sesuai dengan standar. Disamping itu, perlu juga dilakukan pengujian kekuatan dielektrik untuk mengetahui tegangan tembus dari material isolasi yang akan diteliti. Selain itu, pengujian ini bertujuan juga untuk membandingkan dan menganalisa bahan material isolasi mana yang paling bagus digunakan pada suatu material group yang sama. Peralatan uji yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tracking test apparatus dan withstanding and insulation tester. Adapun bahan / material isolasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah material isolasi dari bahan polimer yang jenisnya antara lain ABS (Acrylonitrile butadiene styrene), PVC (Polyvinyl chloride), PP (Polypropylene), PS (Polystyrene), PBT (Polybutylene terephthalate).

Insulation material which is used in a product or electronic equipment should be ensured that dielectric failure should not happen because it can cause harm to the user like an electric shock or fire. Therefore, to prevent the failure of the dielectric, insulating material on the use of a product or electronic appliances must meet one of the clauses in the IEC 60335 safety standard regarding utilization of household and similar electrical, clause 29.2 which reads: "creepage distance should not be less than working voltage, taking into account the group of materials and pollution degree ". To ensure the insulation material that used does not happen insulation failure then do a test which called a tracking test.
The purpose of this test is to ensure that the electrically insulating material used is resistant to the flow of electricity leaps that can reduce the level of safety standards. In addition, the dielectric strength should also be tested to determine breakdown voltage of the insulating material which is studied. Besides that, both test also aims to compare and analyze insulating materials which are best used on a group of the same material. Test equipment which is used in this study is tracking test apparatus and withstanding insulation tester. Insulation material which is used in this research is the isolation material of the type of polymer material such as ABS (Acrylonitrile butadiene styrene), PVC (Polyvinyl chloride), PP (Polypropylene), PS (Polystyrene), and PBT (Polybutylene terephthalate).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1713
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hidayat
"Tesis ini membahas kemampuan mahasiswa magister Fakultas Teknik UI angkatan 2010 dalam mencari dan menggunakan software Abaqus secara efektif dalam konteks Simulasi Ikatan antar Material Polimer pada Proses Bi-Injection. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan simulasi software. Hasil penelitian menyarankan bahwa dalam proses bi-injection molding dengan material polypropylene perlu diperhatikan setting parameter temperature dalam proses bi-injection molding untuk mendukung keberhasilan ikatan antar material.

The focus of this study is analysis bonding material polymer of bi-injection molding process. This research using Abaqus software for analysis the case and modeling it. The result of research give advices to setting temperature parameter to get better bonding of polypropylene in bi-injection molding process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T33191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>