Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190537 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Nur Abdul Gafur
"Jalan dan Sistem transportasi merupakan bagian penting dari satu komunitas, Hal ini adalah sesuatu yang dapaf dilihat dengan jelas di perkotaan, karena kebutuhan akan status sosial dan tempat tinggal tidak terlepas dari aspek transportasi terulama jaIan. Baik menggunakan kendaraan ataupun berjalan kaki. setiap individu memerlukan pergerakan ini untuk beraktivitas sebagai sebuah pemenuhan kebutuhan aspek kehidupan dalam bentuk arus manusia ataupun barang. Oleh karena ilu pertambahan penduduk dan jumlah kendaraan yang tidak di imbangi dengan pembangunan / pengembangan kawasan yang memadai akan menciptakan banyak masalah.
Jalan (dalam pengertian ini termasuk pedestrian) adalah suatu bagian utama dari keberadaan sebuah kota. Dilihat dari segi elemen pembentuk kota mereka menyediakan struktur yang menjadi wadah untuk interaksi yang kompleks secara arsitektur dan kelompdk manusia. Jalan juga secara sosial menciptakan apa yang disebut dengan kualitas vitalitas dari sebuah kota. Street life, secara tidak Iangsung dapat meningkatkan faktor land-value dari sebuah tempat. Tidak sama dengan bangunan bahkan sebuah public art, jalan merupakan elemen yang dapat berubah dengan sendirinya dan tunduk kepada perubahan yang dilakukan oleh lingkungan alaupun sebaIiknya.
Jalan juga sebagai sebuah elemen tumbuhnya sebuah kota merupakan bukti yang baik mengenai hubungan antara jalan dan lingkungan, tanpa lerlepas dari faktor manusia yang mengangkat aspek street Iife dari jalan tersebut. Kalau dilihat dari ramainya pergerakan pedestrian di suatu jalan, tersirat kebutuhan yang beragam akan hadirnya mereka. Lalu apakah kebutuhan yang beragam ini menjadi faktor penting dalam pedestrian dan apakah masing-masing kebutuhan menimbulkan efek tertentu lerhadap street life?"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meita Dhiani Rakhmawati
"Jalur pedestrian merupakan salah satu infrastruktur perkotaan yang dapat mendukung aktivitas, mobilitas, maupun produktivitas masyarakat perkotaan, khususnya pejalan kaki. Untuk itu, ketersediaan jalur pedestrian yang layak sangatlah penting di dalam suatu kota. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kondisi jalur pedestrian di Jalan Margonda sebagai jalan utama di Kota Depok dan menganalisis faktor-faktor penyebabnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Dengan metode ini peneliti mengumpulkan informasi dengan cara wawancara mendalam kepada narasumber dan melakukan pengamatan ke lapangan.
Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa kondisi fasilitas jalur pedestrian di Jalan Margonda menunjukkan kondisi yang minim, karena belum sesuai dengan kriteria jalur pedestrian yang baik. Adapun kondisi yang diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan antara lain ketidaktersediaan jalur pedestrian, buruknya kualitas fisik jalur pedestrian, dan alih fungsi jalur pedestrian oleh Pedagang Kaki Lima. Adapun penyebabnya antara lain karena jalur pedestrian belum menjadi prioritas pembangunan, keterbatasan anggaran, sulitnya pembebasan lahan, lemahnya pengawasan dan penegakan hukum, serta masih rendahnya kesadaran masyarakat.

Pedestrian way is one type of urban infrastructure that can support the activity, mobility,and productivity of urban communities, especially pedestrians. Therefore, the availability of adequate pedestrian way is highly important in a city. The purpose of this study is to explain the on-site condition of pedestrian way in Margonda Street which is the main road in Depok and to analyze the causal factors of it. This study used a qualitative approach with descriptive research. By using this method, the researchers collected information along with in-depth interviews with related parties and site observation.
Result of this study explains that the condition of pedestrian way in Margonda Street showed inappropriate condition because it does not meet the criteria of a good pedestrian way. The conditions derived from researcher’s field observations are; unavailability of pedestrian ways in some places, poor physical quality of pedestrian ways, and misused of pedestrian ways by street vendors. Furthermore, the causal factors of it are; pedestrian way has not become public development priorities, budget constraints, the difficulty of land acquisition, weak of law enforcement and control, and lack of public awareness to pedestrian way.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Puspitasari Indradewi
"ABSTRAK
Jalur pedestrian merupakan sarana yang berfungsi untuk membantu masyarakat terutama pejalan kaki untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya yang berdekatan. Untuk menjaga keberadaan jalur pedestrian agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya, diperlukan pengelolaan dan koordinasi oleh instansi yang terlibat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pelaksanaan koordinasi antar instansi yang terlibat dalam hal pengelolaan jalur pedestrian di Kota Depok khususnya di Jalan Margonda. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif melalui studi kepustakaan, wawancara mendalam, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan koordinasi dalam pengelolaan jalur pedestrian di Jalan Margonda yang dilaksanakan oleh instansi-instansi terkait bermula dari tahap pembangunan, pemeliharaan, dan pengawasan dengan koordinasi berdasarkan kewenangan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing instansi. Namun, dalam pelaksanaannya masih ditemukan masalah seperti adanya pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat, kurangnya sinergitas antar instansi dalam pemeliharaan dan belum efektifnya penegakan sanksi terhadap pelanggar.

ABSTRACT
Pedestrian path is a means which functions to support the society, particularly the pedestrians to travel from a place to another adjacent place. In order to maintain the existence of pedestrian path so that it still can function as how it should be, management and coordination from related institutes are required. This research aims to elaborate the implementation of coordination among the institutes involved in the management of pedestrian paths in Depok, particularly at Margonda Street. The approach used in this research is qualitative approach through library research, in-depth interview, and observation. The result of the research shows that the coordination implementation of the management in the pedestrian path at Margonda Street conducted by related institutes started from the stage of constructing, maintaining, and supervising with the coordination based on the authority according to the duties and functions of each institute. However, in its practice, there are still several problems found, for instance the offenders, lack of synergy among institutes in the maintenance, and the ineffective law enforcement on offenders."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohilfa Riza
"Jalan merupakan suatu ruang publik yang semua orang mempunyai hak yang sama untuk menggunakannya, baik pengguna kendaraan, pedestrian pada semua umur dan pedestrian penyandang cacat. Tetapi pada kenyataannya, secara umum keadaan jalan di kota besar di Indonesia tidak memberikan rasa aman kepada pedestrian, baik dalam menyeberang jalan maupun berjalan di trotoar. Tulisan ini memaparkan bagaimana suatu desain jalan raya dapat mengatur segala aktivitas diatasnya sehingga memberikan rasa aman kepada pedestrian, yaitu berkenaan dengan pengontrolan kecepatan kendaraan di titik fasilitas penyeberangan, penataan fisik untuk mengatur aktivitas pedestrian dan penyandang cacat. Pada kesimpulan terdapat banyak faktor yang memengaruhi penataan fisik ini, diantaranya pemilihan penataan fisik untuk salah satu pengguna jalan dapat member hambatan kepada pedestrian yang lain, oleh karena itu harus mempertimbangkan pengguna yang dominan beraktivitas di jalan tersebut. Selain itu, kebudayaan dan kebiasaan manusia yang beraktivitas juga berpengaruh dalam pemutusan penataan fisik jalan.

Street is a kind of public space where everybody has the same right to do any activities on it, whether it is for the vehicles, any age?s pedestrian or the difables. But in fact, generally the streets condition at Indonesia could not make pedestrians feel safe to do activities on it, such as cross the street and walking on the sidewalk. This paper explain how a street design could give feel safe to pedestrians to do activities on the street, involved to control vehicles speed where pedestrian crossing street, to control pedestrian activities, and physical street design for difables. In conclusion, many factors influence it, such as choice a street design for one pedestrian would create obstacle for others, for that reason, it should considers dominant user who do activities on it. Furthermore, culture and habit of human doing activities on it, also influence the choice of a physical street design.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48628
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Abstrak:
Jalan Margonda dibagi menjadi 3 buah zona. Zona pertama merupakan zona pendidikan. Zona kedua merupakan zona bisnis. Sedangkan zona ketiga merupakan zona perkantoran. Kondisi pedestrian yang berada di sepanjang jalur Jalan margonda menarik untuk dibahas karena jalur Jalan Margonda yang sangat padat dan memiliki berbagai macam kegiatan.
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis dan mengetahui Level of Service fasilitas pedestrian pada zona pendidikan, zona bisnis dan zona perkantoran, pada ruas Jalan Margonda Depok. Analisis Level of Service menggunakan prototipe perencanaan mobilitas Gainesville, Florida.
Dari hasil analisis dapat diketahui Level of Service Jalan Margonda Depok dengan menggunakan prototipe perencanaan mobilitas Gainesville. Hasil analisis ini diharapkan dapat membantu pemerintah Kota Depok untuk memperbaiki jalur pedestrian yang ada.
Abstract:
Margonda road zone is divided into three pieces. The first zone is a zone of education. The second zone is a business zone. While the third zone is the zone offices. Conditions in the pedestrian path along Jalan Margonda interesting to discuss because the path Margonda Road is very dense and has a wide variety of activities.
The purpose of this study was to analyze and know the Level of Service of pedestrian facilities in the educational zones, business zones and zone offices, Margonda street, Depok. Level of Service Analysis using a prototype mobility planning Gainesville, Florida.
From the analysis results can be known Level of Service Road Depok Margonda using the prototype Gainesville mobility planning. The results of this analysis is expected to assist the government in Depok to improve the existing pedestrian path."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S44891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Giovanny
"Perekonomian Kota Depok tumbuh secara dinamis mengundang investor untuk berinvestasi, ditandai dengan terdapat banyak pusat perbelanjaan di Depok. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi segmentasi konsumen pusat perbelanjaan berdasarkan jenis dan lokasi pusat perbelanjaan. Metode penelitian deskriptif dengan analisis pola keruangan. Karakteristik fisik pusat perbelanjaan yang menjadi objek penelitian antara lain pusat perbelanjaan regional super, pusat perbelanjaan regional dan sentra belanja distrik. Karakteristik lokasi pusat perbelanjaan relatif sama. Segmentasi demografis, sosio-ekonomis, geografis dan alasan konsumen pusat perbelanjaan relatif sama. Pada segmentasi prilaku konsumen terhadap produk, kegiatan bersosialisasi lebih tinggi dilakukan pada pusat perbelanjaan yang lebih kecil dan tidak terlalu ramai daripada pusat perbelanjaan yang lebih besar dan lebih ramai.

Depok City's economy grows rapidly inviting investor to invest in it; it's shown by a lot of shopping centre that exist in Depok. The aim of this research is to identify consumer segmentation of each shopping centre based on its type and location. The method is descriptive with spatial pattern analysis. The location characteristic of shopping center is relatively similar. Demographic, socio-economic, geographic and motives segmentation of shopping centre consumer are relatively similar. In consumer's attitude to product segmentation, socialization activities are higher in the shopping centres which are smaller and less crowded than in the shopping centres which are bigger and more crowded.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Suciyana S.
"Tugas Akhir ini membahas upaya meningkatkan moral judgment pedagang kaki lima di jalan Margonda Raya yang dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi belief pedagang kaki lima terhadap Emosi dan hak penggunaan trotoar. Program penelitian dilakukan dengan booklet yang conlenmya dibuat berdasarkan teori moralitas, cogniiive dissonance, dan just world theory. Penelitian ini adalah penclitian action research semi lcuantitatif yang bertujuan mencari solusi yang baik terhadap masalah sosial yang berkaitan dengan aktivitas pedagang kaki lima di area trotoar.
Hasil penelitian menunjukkan baoldei sebagai program intewensi yang dijadikan altematif media perubahan dapat meningkatkan moral judgment pedagang kaki lima. Pcnclitian juga menunjukkan bahwa usia dan letak kios pedagang kaki lima meujadi faktor-faktor yang nyata mempengaruhi peningkatan moral judgmenz pedagang kaki lima terhadap fimgsi dan hak penggunaan trotoar di jalan Margonda Raya, Depok.
Program intervensi yang dilakukan pada penelitian ini hanyalah awal dari usaha mengubah kondisi sosial yang berkaitan dengan masalah Pedagang Kaki Lima, Trotoar dan Lalu Lintas. Untuk menghasilkan perubahan yang nyata diperlukan program intcrvensi lanjutan yang difokuskan mendorong terbentuknya organisasi dan komunikasi yang setara antara pedagang kaki lima dan Pcmerintah Kota Depok scbagai pihak pemegang otoritas.

This final project focus on an effort to upgrade the moral judgment level as a factor that affecting belief of the street-vendors regarding sidewalk timction and use on Margonda Raya Street, Depok_ This project was using a booklet as a social intervention media. The content of the booklet based on morality theory, cognitive dissonance, and just world theory. By using semi quantitative action research, this project’s goal is trying to find a better solution to social problems regarding the street-vendors activities on the sidewalk.
This research shows that booklet as intervention program could be use as an alternative media to upgrade the moral judgment level of the street~vendors. The researcher also found that the participant age and the spot of the “stand” as factors that has significant effect in upgrading street-vendor’s moral judgment level regarding sidewalk timction and use on Margonda Raya Street, Depok.
The intervention program in this research is just the beginning to improve social condition related to street-vendors, sidewalk, and traiiic. To get significant change in social problems, the research should be foucus in advance intervention programs to promote street-vendors to develop organization and equal communication from the street-vendors and Depok city govemment aa legal otonty.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34020
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Soeria
"Kegiatan warga kota membutuhkan suatu sarana fisik yang dapat mewadahi tedadinya berbagai aktivitas yang sangat beragam. Jalur pedestrian sebagai suatu sarana fisik yang diperuntukan bagi manusia, keberadaannya sangat vital dalam menunjang tercapainya kualitas aktivitas kehidupan jalanan atau street life sebagai suatu bentuk kehidupan bersarna warga kota atau public life. Penulisan ini akan menelaah sejauh mana prmnan jalur pedestrian dalam memenuhi kebutuhan manusia untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari. Dari literatur akan diberikan uraian tentang kriteria fisik dari suatu jalur pedestrian yang men iliki fungsi sebagai wadah bagi ter adinya street life yang ditambah dengan gambaran hasil pengamatan di jalan Pasar Baru, jalan Sabang, dan Orchard Road. Analisis dilakukan dengan memperbandingkan hasil tinjauan studi kasus terhadap batasan fisik tersebut, yaitu kualitas fisik dan dimensi sebagai unsur pelengkap. Konklusi yang didapat menyaakan bahwa perlu penelaahan lebih mendalam lagi terhadap faktor lingkungan dalam menetapkan kriteria fisik jalur pedestrian agar lebih sesuai dengan konteks lingkungannya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reynaldi Alvandry
"Mobilitas masyarakat perkotaan yang tinggi menyebabkan tumbuhnya kebutuhan akan tempat untuk melepas penat. Kedai kopi dianggap sesuai dengan tren dan gaya hidup masyarakat perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik lokasi kedai kopi dan preferensi pengunjung kedai kopi. Preferensi dapat terbentuk berdasarkan persepsi terhadap kedai kopi, atribut-atribut kedai kopi, dan motivasi kunjungan. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian adalah analisis spasial dengan metode deskriptif berdasarkan hasil penyebaran kuisioner kepada pengunjung.
Hasil yang diperoleh adalah setiap kedai kopi memiliki karakteristik lokasi yang beragam. Pengunjung dengan motivasi sosial lebih memilih kedai kopi dengan site yang mendorong terjadinya interaksi sosial yang lebih tinggi. Pengunjung dengan motivasi mental dan motivasi fisik lebih memilih kedai kopi dengan site yang mendorong terjadinya interaksi sosial yang lebih rendah. Pengunjung dengan motivasi intelektual dan status lebih memilih kedai kopi berdasarkan faktor-faktor di luar karakteristik lokasi. Pengunjung dengan frekuensi kunjungan yang semakin tinggi dan durasi yang semain lama lebih memilih kedai kopi dengan site yang mendorong terjadinya interaksi sosial yang lebih rendah.

High mobility in urban communities raise a growing need for a place to unwind. Coffee shops are considered in accordance with the trends and lifestyles of urban communities. Each visitor has a different reason in choosing a coffee shop, and which coffee shop which more preferred. This study aims to determine the characteristics of the location of a coffee shop and a visitor's preferences coffee shop. Preferences can be formed based on the perception of the coffee shop, the attributes of the coffee shop, and motivation of the visitor. The method used to achieve the purpose of the research is descriptive spatial analysis method based on the results of questionnaires to visitors.
The results obtained every coffee shop has the characteristics of diverse locations. Visitors with a social motivation prefer a coffee shop with a site that encourage a higher social interaction. Visitors with mental motivation and physical motivation prefers coffee shop with a site that encourage a lower social interaction. Visitors with intellectual motivation and status prefers coffee shop based on factors beyond the characteristics of the location. Visitors with a higher frequency of visits and longer duration prefer a coffee shop with a site that encourage a lower social interaction.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirunnisa Shabira
"ABSTRAK
Bagi pekerja, aktivitas jeda terjadi pada ruang di antara tempat kerja dan tempat tinggal mereka. Ruang jeda terbentuk dari elemen ruang primer maupun sekunder untuk aktivitas jeda. Sayangnya elemen ruang ini masih minim keberadaannya. Sehingga saya tertarik untuk mengetahui bagaimana aktivitas jeda dan ruang jeda terjadi. Saya menggunakan teori in-between space dari Grosz, locomotion dari Luz serta zone for staying dari Gehl untuk mengetahui hubungan antara aktivitas dan ruang di antara dengan aktivitas jeda dan ruang jeda. Serta melakukan observasi lapangan dan membuat pemetaan aktivitas pekerja. Berdasarkan hasil analisis, terlihat sebuah ruang di antara dapat memberikan pilihan ruang jeda bagi seseorang untuk melakukan aktivitas jeda.

ABSTRAK
To the employee, pausing activity happens in between their working place and house. The pausing space is formed through the primary space elements and secondary ones for the pausing activities. Unfortunately, these spatial elements are still few in numbers. Therefore i am interested in knowing how the pausing activities and spaces are formed. I used in-between space theory from Grosz, locomotion from Luz and zone for staying from Gehl to study the connection on in-between spaces and activities with the pausing spaces and activities. An observation and mapping on employee?s activities were done. Based on the analysis, it is shown that in-between spaces could give choices of pausing space for someone to do their pausing activities.
"
2016
S63719
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>