Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115462 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fransisca Wungu P.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrias Ardhiana
"Pada tahun-tahun pertama kehidupan seorang anak, tokoh pertama yang dikenal adalah ibunya, sehingga. ibu memegang peranan panting dalam perkembangan anak. Melalui hubungan yang kontinyu, intim, dan hangat antara ibu dan anak, ibu menjadi peka terhadap kebutuhan-kebutuhan anak dan berusaha memuaskannya. Dengan pemuasan kebutuhan tersebut akan menimbulkan rasa percaya diri pada anak dan juga rasa percaya pada orang lain.

Anak-anak yang harus berpisah dengan orang tuanya terutama. ibunya dan kemudian tinggal di panti asuhan karena suatu sebab akan mengalami keadaan- keadaan yang tidak menyenangkan seperti kurangnya perhatian dan kasih sayang, serta kemungkinan timbulnya perasaan insecure. Dalam usaha menyesuaikan diri ini, anak biasanya lebih memilih untuk menuruti apa yang dikatakan atau diperintahkan padanya daripada melakukan apa yang sebetulnya menjadi kemauannya sendiri. Dengan mengikuti kemauan orang lain yang mungkin bertentangan dengan kemauannya sendiri bisa menyebabkan anak terganggu dan menimbulkan beban mental yang akhirnya dapat mengakibatkan terjadinya ilustrasi. Karena banyaknya kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi yang menimbulkan ilustrasi, serta kejadian yang tidak mengenakkan, maka akan menimbulkan bermacam-macam tingkah laku untuk menyalurkan dorongan-dorongannya tersebut. Salah satu yang mungkin merupakan media penyalurannya adalah dengan bertingkah laku agresif atau menyerang orang lain (Berkowitz,1993). Agresivitas ini dapat tampil dalam bentuk yang tampak (overt) maupun yang tidak tampak (covert). Bentuk dan deraiat agresif yang tampil dapat berbeda antara seorang anak dengan anak yang lain tergantung pribadi si anak dan lingkungannya.

Hand test adalah suatu tes proyeksi yang menggunakan gambar tangan sebagai stimulusnya. Yang diungkap dari tes ini adalah kecenderungan tingkah laku yang tampak(over1 behavior). Salah satu yang bisa diungkap oleh hand test adalah prediksi tentang tingkah laku agresif yang tampak (AOR : Acting-Out Score). AOR didapatkan dengan membandingkan antara skor Ajeclion + Dependence + Communicarion dan Direction + Aggression. Seorang dikatakan agresif adalah bila pada AOR, skor agresif mendominasi kecenderungan tingkah laku. Hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini ada dua, yaitu :
- Ho = Sum of Aggressive (AGG + DIR) sama dengan Sum of Cooperative (AFP + COM + DEP) pada anak-anak bermasalah yang tinggal di panti asuhan. Ha = Sum of Aggressive (AGG + DIR) lebih tinggi daripada Sum of Cooperative (AFF + COM + DEP) pada anak-anak bermasalah yang tinggal di panti asuhan
- Ho = Indikasi agresivitas pada anak-anak laki-lald bermasalah yang tinggal di panti asuhan sama dengan anak-anak perempuan bermasalah yang tinggal di panti asuhan. Ha = Indikasi agresivitas pada anak-anak laki-Iaki bermasalah yang tinggal di panti asuhan Iebih tinggi daripada anak-anak perempuan bermasalah yang tinggal di panti asuhan.
Sedangkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Sum of aggressive lebih rendah daripada Sum of Cooperative baik pada kelompok anak laki-Iaki maupun anak perempuan, Setelah dilakukan uji signifikansi untuk mengetahui apakah perbedaan antara Sum of Cooperative dan Sum of Aggressive tersebut signifikan atau tidak, maka data yang didapat menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara. Sum of Cooperative dan Sum of Aggressive. Hal ini berarti hipotesis yang diajurkan, yaitu Sum of Aggressive lebih tinggi daripada Sum of Cooperative pada anak-anak bermasalah di panti asuhan tidak terbukti
2. Bila mean Sum of Aggressive antara kelompok anak laki-laki dan anak perempuan dibandingkan, maka dapat disimpulkan bahwa indikasi agresivitas anak perempuan lebih tinggi bila dibandingkan anak laki-Iaki. Tetapi bila Sum of Aggressive antara kelompok anak iaki-laki dan perempuan dibandingkan dengan menggunakan 1-resi, maka perbedaan indikasi agresivitas antara anak perempuan dan anak laki-laki bermasalah di panti asuhan tersebut tidak signifikan.

Beberapa faktor yang mungkin dapat dikemukakan sebagai penyebab tidak
terbuktinya hipotesa yang diajukan adalah :
1. Perbedaan kriteria bermasalah antara pengurus panti asuhan dan kriteria bermasalah penelitian yang sudah ditentukan. Sebagai aldbatnya, kritena subyek penelitian menjadi berubah karena disesuaikan dengan kriteria pengurus sendiri
2. Ketika diambil data di salah satu panti asuhan (yaitu panti asuhan H. Patisah), pengums panti asuhan meminta untuk tetap menunggui jalannya tes yaitu dengan duduk di samping subyek ketika dilakukan wawancara dan diberikan tes.
3. Budaya Indonesia (Jawa Tengah khususnya) yang membiasakan bahwa
individu tidak bisa mengekspresikan dirinya seobyektif mungkin karena
segala sesuatunya harus dikaitkan dengan sopan santun
4. Meskipun hasil tes pada anak-anak bermasalah di panti asuhan tidak
menunjukkan hasil bahwa mereka agresif namun dari hasil observasi
didapat bahwa anak-anak yang ditunjuk untuk menjadi subyek penelitian
tampak agresi£ seperti tampak sulit untuk diam dan menunjukkan perilaku memberontak.
5. Banyak anak asuh yang sudah diwawancarai dan diberi tes memberitahu
jawabannya pada teman-temannya yang akan menjadi subyek penelitian.
6. Kurangnya inquiry yang dilakukan peneliti terhadap respon-respon yang diberikan subyek penelitian, sehingga kemungkinan menyebabkan kesalahan skoring."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Idayanti
"Proyek ini ditujukan untuk menyediakan sarana bagi kegiatan penyantunan anak terlantar dengan memberikan bimbingan dan pengasuhan kepada anak-anak terlantar di Jakarta, sehingga mereka dapat hidup dengan layak dan memperoleh pendidikan sebagaimana anak-anak lainnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48089
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Irawati Ismail
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idham Maulana
"Skripsi ini membahas mengenai bentuk dan gaya bangunan Panti Asuhan Vincentius Putra, Jakarta. Tujuan penelitian ini berupaya untuk mengungkapkan adanya persamaan dengan komponen arsitektur yang ada di Eropa dan pada bangunan kolonial di Hindia Belanda serta gaya arsitekturnya. Data yang dikumpulkan melalui observasi kemudian diolah didalam analisis. Pada tahap interpretasi dihasilkan bahwa bangunan ini tidak lepas dari komponen arsitektur Eropa dan komponen yang memiliki kesamaan dengan bangunan kolonial di Hindia Belanda lebih kepada bentuk fungsional sebagai suatu bentuk penyesuaian terhadap iklim tropis dan komponen lainnya memiliki kesamaan dan menjadi ciri dari karya biro arsitek yang juga merancang bangunan ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12133
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Rodiatul Hasanah
"Motivasi utarna manusia sebagai makhluk sosial adalah untuk mencari dan mempertahankan hubungan dcngan orang lain, misalnya dcngan keluarga, saudara, teman, pasangan, dan sebagainya. Namun ketika seseorang tidak mcnemukan lingkungan yang memungkinkan untuk memenuhi kcbutuhaxrkebutuhan tersebut, maka akibat yang mungkin texjadi adalah munculnya perasaan kcsepian. Pada dasarnya kcsepian merupakan suatu pengalaman universal manusia. Hampir semua orang pemah merasa kesepian, tidak terkecuali remaja yang tinggal di panti asuhan.Dan mempelajari kelekatan yang terbentuk merupakan cara terbaik umuk memahami kesepian. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan tingkat kcscpian remaja panti asuhan berdasarkan tipe kelekatan yang mereka miliki. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan kuaiitatif dengan karakteristik subyek yaitu rcrnaja panti asuhan berusia l5~22 tahun, pendidikan minimal SLTP, dan telah tinggal di panti minimal 3 tahun (sejak usia SD). Subyek yang digunakan dalam penclitian kuantitatif sebanyak 19 orang sedangkan untuk penelitian kualitatif sebanyak 5 onmg. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah kuesioner Adult Atzachmem' Scale untuk mengukm- tipe kelekatan dan UCLA Loneliness untuk mengukur tingkat kesepian. Sedangkan dalam pcnelitian kualitatitl pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan tidak ada hubungan antara kelekatan dengan tingkat kesepian pada remaja panti asuhan. Selain itu, ditemukan tidak ada pcrbedaan tingkat kesepian antara rernaja yang memiliki tipe kclckatan secure, avoidant, dan anxious. Namun demikian, dad analisis kuantitatif ditemukan bahwa remaja panti asuhan yang merupakan yatim piatu cenderung memiliki tipe kelekatan anxious dan memiliki tingkat kcsepian yang lebih tinggi dibandingkan daripada remaja panti asuhan yang yatirn kurang mampu. Sedangkan hasil penelitian kualitatif menunjukkan bahwa remaja dengan tipe kelekatan secure tampak Icbih mampu menjelaskan kelekatan dalan keluarga, lebih mampu menjalin hubungan pertemanan dengan kelompok sebaya, dan lebih jarang mengalami kesepian emosional daripada remaja yang memiliki tipe kelekatan avoidan! dan anxious"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T34204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1980
S7020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>