Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83199 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S48794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S48666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
D. Gusnoto Harywendro
"ABSTRAK
Proses penurunan tekanan dan temperatur suatu gas bumi pada entropi konstan dengan bantuan Turboexpander banyak digunakan dalam proses pengolahan gas bumi.
Residu gas bumi di Central Plant lapangan Arjuna ARII yang sebagian komposisinya metana, diekpansikan melalui turboexpander untuk dimanfaatkan efek pendinginannya.
Besarnya penurunan temperatur yang dapat dihasilkan dengan turboexpander berkisar antara 80 ± 90°F pada effisiensi berkisar antara 80 ± 100%.
Penulis juga membahas bagaimana cara memperoleh harga effisiensi yang optimum, dan apa saja yang bias dilakukan untuk menaikkan effisiensi.
Jika proses penurunan temperatur dan tekanan gas bumi ini dilakukan dengan fjafltuan Joule Thomson Valve, diperoleh penurunan temperatur hanya berkisar 40 ± 50°F.
Akibatnya jika Expander dimafkan dan prctses gas di bypass melalui JT valve, temperatur jadi kurang dingin sehingga banyak propana yang tidak mencair dan terbawa dalam bentuk fase gas.
Dalam tugas akhir ini dibahas mengenai perhitungan termis turboexpander dan Joule Thomson Valve, perbandingan unjuk kerjanya serta effisiensi yang optimum dari turboexpander.

"
1995
S36513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Victor
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S48755
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kurniawan Rahardjo
"ABBSTRAK
Evaluasi pasca operasi dari suatu proyek atau pabrik dilakukan untuk melihat ke belakang apakah suatu proyek yang sudah berjalan benar-benar menguntungkan atau tidak, untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi manajemen dalam membuat keputusan-keputusan di masa datang. Seringkali evaluasi ini juga dilakukan untuk mendukung pengembangan bisnis yang sedang berjalan, dengan menunjukkan betapa untungnya investasi proyek itu dulu dilakukan.
Kilang ekstraksi LPG di kilang LNG "Bravo", yang dibangun dengan investasi sekitar US$ 160 juta pada tahun 1986, adalah salah satu proyek PERTAMINA yang sudah beroperasi dan menghasilkan devisa bagi negara dan produk LPG-nya sejak tahun 1988. Proyek ini dibangun di kilang LNG "Bravo" untuk memperoleh devisa tambahan selain devisa dari produk utamanya yaitu LNG. Proyek ini dievaluasi terutama untuk melihat prospeknya sepuluh tahun mendatang (periode 1999 - 2008).
Dengan memperhatikan data historis dari variabel pemasaran, khususnya harga dan volume penjualan selama sepuluh tahun terakhir (1988 - 1997) dari pengoperasian kilang ekstraksi LPG ini, evaluasi dengan membandingkan antara NPV dari pendapatan tambahan yang diperoleh dari penjualan LPG dengan pendapatan tambahan dari penjualan LNG excess (bib kilang ekstraksi LPG ini dihentikan) untuk periode 1999 - 2008, menunjukkan bahwa kilang ekstraksi LPG ini masih lebih ekonomis untuk dilanjutkan pengoperasiannya dari pada dihentikan.

ABSTRACT
Post-installation evaluation of any project or process plant is conducted to look back whether the running project is really profitable or not, to gain some information needed by management for further decisions in the future. Sometimes this evaluation is also conducted to support the expansion of the running project or business, by showing how profitable this project was developed in the past.
LPG extraction plant in "Bravo" LNG plant was built in 1986, with investment around US$ 160 million. It is one of PERTAMINA's project which has been operated and gave revenue for Indonesia from its product , LPG, since 1988. This facilities was built in `Bravo' LNG plant in order to get additional revenue besides revenue from its main product, LNG. The project is evaluated mainly to see its prospect in the next ten years (1999 - 2008 period).
By considering to historical data of marketing variables, such as price and sales volume during last ten years (1988 - 1997) of commercial operation of this LPG extraction plant, evaluation which is made by comparing the NPV of additional revenue from LPG sales to the NPV of additional revenue from sales of excess LNG (due to termination of LPG extraction plant) of 1999- 2008 period shows that this LPG plant is still profitable to continue its operation rather than shut it down.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willy Sukardi
"ABSTRAK
Program konversi minyak tanah tanah ke Liquefied Petroleum Gas LPG sejak 2007 telah berhasil dilakukan, indikasinya adalah tren penggunaan LPG semakin meningkat setiap tahunnya hingga saat ini. Dibalik kepopulerannya LPG terdapat kelemahannya antara lain sering tejadinya kasus ledakan tabung gas, kelangkaan pasokan, serta sebagian besar LPG di impor dari luar negri. Program Jaringan gas kota yang dicanangkan pemerintah dalam hal ini kementrian ESDM bertujuan salah satunya adalah dapat menggeser penggunaan konsumsi LPG. Sehingga bukan hanya pengurangan impor LPG tapi melainkan subsidi LPG juga dapat ditekan. Pada penelitian ini dilakukan analisis mengenai konsumsi bahan bakar untuk memanaskan air hingga mencapai suhu tertentu. Didapat bahwa bahan bakar yang paling cepat dan biaya paling murah adalah dengan menggunakan bahan bakar gas kota, yaitu 186 detik dengan biaya Rp. 68 . Selain itu dianalisis juga penerapan bahan bakar jika dimanfaatkan untuk daerah DKI Jakarta.

ABSTRACT
Kerosene conversion program to Liquefied Petroleum Gas LPG since 2007 has been successfully carried out, the indications are the trend of the use of LPG has increased every year until now. Behind the popularity of LPG there are disadvantages include frequent case of occurrence of gas cylinder explosion, scarcity of supply, as well as most of LPG imported from abroad. City gas network programs launched by the government in this case the Ministry of Energy and Mineral Resources aims is able to shift the use of LPG consumption. So that not only a reduction in imports of LPG, but also reducing LPG subsidies. In this research, analyzed the fuel consumption to heat the water until it reaches a certain temperature. Found that fuel the fastest and most inexpensive cost is to use city gas fuel, ie 186 seconds at a cost of Rp. 68. In addition it also analyzed the application of fuel when used for the Jakarta area."
2016
T46907
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Novita Umar
"Proses utama pada kilang pengolahan gas adalah pemisahan antara gas, kondensat dan air, pemisahan gas asam (C02 dan H2S), pengeringan gas dan penurunan dew point gas. Untuk menunjang proses utama tersebut, kilang pengolahan gas juga membutuhkan fasilitas pendukung (utilities) berupa fasilitas kelistrikan, pemanasan, pengolahan bahan bakar gas, penghasil nitrogen, pengolahan air, dan pengolahan udara. Yang dibahas pada penelitian ini adalah fasilitas pemanasan. Fasilitas pemanas ini disebut dengan hot oil system. Kilang pengolahan gas X saat ini memiliki 2 (dua) train dengan desain kapasitas gas 310 MMSCFD dan desain kapasitas kondensat 13.500 BPD. Sedangkan kondisi aktual umpan gas saat penelitian ini adalah 352 MMSCFD. Desain pemisahan gas asam C02 sebesar 5 % mol dan H2S 1000 ppm semen tara aktualnya konsentrasi zat as am pada gas umpan lebih rendah yaitu C02 2 % mol dan H2S 700 ppm. Selanjutnya dalam waktu dekat Kilang X akan dikembangkan dengan penambahan produksi gas sebesar 95 MMSCFD yang rencananya akan difasilitasi dengan pembangunan train baru (Train 3). Norrnalnya sebuah train pengolahan gas akan dilengkapi dengan semua fasilitas pendukung nya, namun pada penelitian ini akan diteliti bagaimana optimasi penambahan Train 3 dengan mengoptimalkan pemanfaatan existing hot oil system yang sudah ada dari Train 1 dan Train 2, pertimbangannya karena heat duty dari existing hot oil system ini diperkirakan masih berlebih dan masih bisa memfasilitasi kebutuhan pemanasan pada Train 3. Metoda analisa teknis menggunakan simulasi proses dan analisa keekonomian menggunakan cashjlow. Hasil simulasi menunjukkan dengan umpan gas sebesar 352 MMSCFD existing hot oil system dari Train 1 dan 2 masih memiliki kelebihan panas sebesar 50,3 MMBTUIhr. Sementara hasil simulasi untuk umpan gas sebesar 95 MMSCFD, Train 3 membutuhkan pemanasan sebesar 26,51 MMBTUIhr. Existing hot oil system dari Train 1 dan 2 masih mampu menyediakan panas untuk menunjang proses pemanasan pada Train 3, sehingga pembangunan Train 3 tidak membutuhkan hot oil system yang baru. Investasi Train 3 dengan optimasi pemanfaatan existing hot oil system adalah USD 670.997.789. Dengan harga gas umpan USD 4,8IMMBTU diperoleh IRR 19,33 % NPV USD 339.850.524, Pay Out time pad a tahun ke-5, dan PIR 105,7%. Langkah dengan optimasi pemanfaatan existing hot oil system ini bisa menghemat investasi senilai USD 1.072.731 (0,16% dari total investasi USD 672.070.520) setara dengan Rp 15.018.233.184 (kurs 1 USD = IDR 14.000).

The main processes at the gas processing plant are separation between gas, condensate and water, separation of acid gas (C02 and H2S), drying of gas and decreasing of Dew point gas. To support the main process, gas processing plants also need utilities such as electricity, heating, gas fuel processing, nitrogen production, water treatment and air treatment. What is discussed in this research is the heating facility for reboiler. This heating facility is called hot oil system. The gas processing plant X currently has 2 trains with a design capacity of 310 MMSCFD gas capacity and a condensate capacity design of 13,500 BPD while actual feed gas is higher 352 MMSCFD. The design of the separation of C02 acid gas is 5% mol and H2S 1000 ppm while the actual concentration of acid in the feed gas is lower, C02 2% mol and H2S 700 ppm and. Furthermore, in the near future field X will be developed with the addition of gas production of 95 MMSCFD which is planned to be facilitated by the construction of a new train (Train 3). Normally a gas processing train will be equipped with all its supporting facilities, but this research will examine how to optimize the addition of Train 3 by optimizing the utilization of the heating system by existing hot oil system from Train 1 and Train 2, due to the heat duty capacity of the existing hot oil system is estimated to be excessive and can still facilitate the heating needs of Train 3. The technical analysis method uses process simulation and economic analysis using cash flow. Simulation results show that with a gas feed of 352 MMSCFD the existing hot oil system from Train 1 and 2 still has excess heat of 50.3 MMBTU / day. While the simulation results for the gas feed are 95 MMSCFD, Train 3 requires heating of26.51 MMBTU / hr. Existing hot oil systems from Train 1 and 2 are still able to provide heat to support the heating process in Train 3, so that the construction of Train 3 does not require a new hot oil system. Train 3 investment with the optimization of the utilization of the existing hot oil system is USD 670,997,789. With the feed gas price ofUSD 4.8 / MMBTU obtained an IRR of 19.33% NPV of USD 339,850,524, Pay Out time in the 5th year, and PIR of 105.7%. This step by optimizing the utilization of the existing hot oil system could save an investment of USD 1,072,731 (0.16% of the total investment of USD 672,070,520) equivalent to Rp 15,018,233,184 (kurs 1 USD = lOR 14.000)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Made Putra Jandhana
"Penerapan prinsip-prinsip Teknik Industri tidak hanya berada di sektor manufaktur saja. Melalui Laporan Praktik Keinsinyuran (LPK) ini dijelaskan bagaimana prinsip-prinsip tersebut digunakan untuk menyusun tim pengoperasian, perawatan, serta turn around Kilang CO2 Removal milik PT. Pertamina Eksplorasi dan Produksi (PEP) yang berlokasi di Subang, Jawa Barat. Kontrak pekerjaan tersebut dilakukan sejak tahun 2013 dan berakhir di tahun 2016. Dalam LPK ini akan dijelaskan peranan seorang engineer Teknik Industri dalam mendesain proses kerja dari awal hingga selesai. Dalam LPK terdapat Struktur Organisasi pelaksanaan kontrak kerja dengan lampiran berupa Kontrak Kerja; Instruksi Kepada Peserta Pengadaan (IKPP); Syarat Teknis dan Komersial (STK); Process Flow Diagram Kilang CO2 Removal; Piping and Instrument Diagram; Hasil Berita Acara Penjelasan Lelang Kontrak Pengoperasian, Perawatan, dan turn around Kilang CO2 Removal; Laporan Harian Operasional dan Perawatan Kilang CO2 Removal; dan Laporan Keselamatan Kerja, Kesehatan, Lindung Lingkungan (Laporan K3LL). Dengan memahami lingkungan kerja yang ada dan perhatian terhadap risiko tercemarnya lingkungan akibat gas CO2, maka tim manajemen dapat menyelesaikan program dengan baik. Di masa yang akan datang, permintaan akan jasa pelayanan manajemen pengoperasian dan perawatan suatu kilang atau instalasi kilang pemrosesan melalui pola alih daya. Oleh karenanya, peranan seorang engineer Teknik Industri akan lebih dibutuhkan dengan meningkatnya pemahaman terhadap manajemen pengoperasian dan perawatan kilang atau isntalasi proses produksi lainnya.

The application of the Industrial Engineering principles is not only in the manufacturing sector. This Engineering Practice Report explains how these principles are employed to manage the operation, maintenance, and turn around the CO2 Removal Plant, owned by P.T. Pertamina Exploration and Production (PEP), located in Subang, West Java, Indonesia. The service contract was carried out between 2013 to 2016. This report explains the roles of an Industrial Engineer in designing of process management from start to finish. The report covers the organization structures for implementing the contract of work which is followed by several copies of document, such as the Contract of Work; Instructions to Procurement Participants; Technical and Commercial Requirement; Process Flow Diagram of the CO2 Removal Plant; Piping and Instrument Diagram (P&ID); Minutes of Meeting during Auction for the Contract of Work for the operation, maintenance, and turn around the CO2 Removal Plant; Daily Report of Operation and Maintenance; and the Report of Health, Safety, Security, and Environment (HSSE). By understanding the work environment and paying attention to the risk of environmental pollution due to CO2 gas, the management team were able to finish the work as stated on the Contract of Work. In the future, the demand for the outsource service for operation and maintenance management for the chemical processing plants or other processing plants will increase significantly. Therefore, there will be a strong global demand for the Industrial Engineer who understand the management aspect of operation and maintenance of the processing plants.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sarumpaet, Indra Ramadhona
"Peraturan perundang-undangan mengenai otonomi daerah memberikan ketentuan yang memungkinkan daerah untuk menambah Pendapatan Asli Daerah melalui usaha mengeloa kekayaan khas daerah yang dimilikinya. LPG merupakan salah satu produk olahan dari gas alam yang merupakan salah satu bentuk kekayaan alam yang khas. Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi memberi kesempatan pada daerah untuk dapat melakukan usaha pengolahan gas dalam bentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). BUMD tersebut dalam mengatasi keterbatasan dan memenuhi kebutuhannya dapat melakukan kerjasama dengan pihak ketiga / swasta. Kerjasama tersebut diatur dalam sebuah perjanjian kerja sama tertentu. Untuk itu perlu diketahui bagaimana aspek hukum yang terdapat dalam perjanjian kerjasama tersebut.
Skripsi ini meneliti tentang perjanjian kerja sama dalam pembangunan dan pengelolaan kilang LPG di lapangan Tambun Kabupaten Bekasi yang berlangsung dari tahun 2004. Kerjasama tersebut adalah kerjasama antara PT. Bina Bangun Wibawa Mukti, BUMD milik Pemda Kabupaten Bekasi dan PT. Maruta Bumi Prima. Kerjasama tersebut mengalami persengketaan dari tahun 2004 hingga saat ini 2010. Skripsi ini meneliti hubungan di antara pihak tersebut dan penyelesaian sengketa yang dilaluinya.

The law and rules regarding desentralization gives Local Government certain authority to conduct a bussiness related to it?s own natural resources in order to increase its local revenue. LPG is a derived product of natural gas, which is a kind of natural resources. Gas and Oil Law gives Local Government a chance to conduct a bussiness regarding oil and gas processing through Local Government-Owned Enterprise vehicle. In order to overcome the limitations an to fullfill it?s need of fundings, technology and infrastructre, Local Government-Owned Enterprise can conduct partnership with any third party. This partnership is arranged based on certain partnership agreement. For that purpose it is necessary to identify what is the legal aspect between the parties in that agreement.
This mini-thesis is researching the partnership agreement of the built and operation og LPG Plant in Tambun Field, The Regency of Bekasi that valid from year 2004. The parties in agreement are PT. Bina Bangun Wibawa Mukti, Bekasi?s Local-Government-Owned Enterprise and PT. Maruta Bumi Prima as the third party. The agreement is being in dispute from 2004 until now. This writings will explain about the relation between the parties and the dispute-settlement process that have been used within.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
S24726
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>