Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60765 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penggunaan mesin diesel yang meningkat di berbagai sektor kehidupan berbanding lurus dengan peningkatan. Jumlah emisi yang dihasilkan. Emisi yang dikeluarkan mesin diesel antara lain NOx, hidrokarbon dan partikulat. Dalam bahan bakar diesel, faktor yang paling mempengaruhi kuantitas emisi tersebut adalah angka setana (CN). Semakin tinggi CN maka jumlah emisi NOX dan Hidrokarbon akan berkurang, dan pada loading rendah akan menurunkan jumlah partikulat. Selain mereduksi emisi, peningkatan CN akan meningkatkan performa mesin diesel, yaitu mempermudah penyalaan, mengurangi suara berisik dan menghemat konsumsi bahan bakar. Peningkatan CN dapat dilakukan dengan penambahan aditif berupa senyawa organik nitrat. Pada penelitian sebelumnya telah berhasil disintesis senyawa organik nitrat dengan bahan baku minyak goreng komersial.
Untuk menghindari penggunaan minyak goreng komersial yang dialokasikan untuk konsumsi masyarakat, maka pada penelitian ini dilakukan sintesis senyawa organik nitrat dengan bahan baku CPO Banten. Variasi dilakukan pada metode penghilangan kandungan asam lemak bebas (ALB), yaitu penetralan dan pre-esterifikasi. Reaksi transesterifikasi menggunakan katalis basa dengan metode nitrasi langsung. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan aditif dengan metode analisis menggunakan Infrared untuk melihat daerah serapan atau gugus senyawa yang terbentuk.
Spektra Infrared mengidentifikasi dua senyawa aktif dalam senyawa organik nitrat yang terbentuk, yaitu nitrat pada 1635 cm-1 dan nitro pada 1554 cm-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yield reaksi dengan metode pre-esterifikasi lebih tinggi dibanding dengan penetralan. Dengan pre-esterifikasi, yield metil ester dari CPO sebesar 80.09%. Sementara itu, dengan metode penetralan, yield reaksi yang dihasilkan sebesar 48,53%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Danardono Agus Sumarsono
"ABSTRAK
Pengujian awal untuk peningkatan angka setana pada solar yang dicampur dengan aditif dari bahan baku kelapa sawit telah berhasil dilakukan sebelumnya. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian unjuk kerja dan gas buang dari 3 jenis komposisi campuran solar-aditif tersebut (0,5 %, 1,0% dan 1,5% dari volume) dibandingkan dengan bahan bakar solar murni. Peningkatan konsumsi bahan bakar untuk semua komposisi campuran terjadi pada saat kondisi mesin tanpa beban. Sebaliknya pada saat pembebanan dilakukan, penurunan konsumsi terbesar terjadi sekitar 10,47% untuk komposisi aditif O,l%. Emisi CO dan C02 terendah dihasilkan dari komposisi aditif 0,1 %, untuk HC terendah pada komposisi aditif 0,5%. Sedangkan emisi 02 terjadi peningkatan untuk semua komposisi aditif. Kebisingan menurun sekitar maks 2,3% untuk seluruh komposisi aditif."
Fakultas Teknik , 2003
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Wulansari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Evianto
"ABSTRAK
Efisiensi pemakaian bahan bakar pada kendaraan bemotor yang rendah akibat banyaknya energi yang terbuang terutama oleh gas buang kendaraan yang mencapai 34% serta efek pendinginan yang mencapai 32 % menyebabkan energy yang efektif untuk dlgunakan hanya sekitar 25%. Selain hal tersebut diatas pengaruh terhadap polutan yang ditimbulkan oleh gas buang kendaraan bermotor telah menjadi perhatian serius para ahli sejak diajulcannya Clean Air Ac! (dikenal juga dengan Mrrshe Act) yang dibawa ke Senat Amerika oleh Senator Edmund Muslde pada tahun 1970. Hal tersebut yang kemudian mendorong dibuatnya peraturan sejenis yang mengatur emisi kendaraan bermotor pada negara-negara lainnya.
Pada dasarnya emisi kendaraan bermotor timbul diantaranya akibat adanya sebagian bahan bakar yang disuplai kedalam silinder yang tidak terbakar secara sempurna sehingga menimbulkan senyawa baru yang bersifat polutan dan beracun pada konsentrasi tertentu.
Pada kendaraan berbahan bakar bensin banyak peralatan ya.ng telah dikembangkan untuk mengatur emisi kendaraan bensin karena mekanisme serta konstruksi mesin yang memungkinkan Alcan tetapi untuk lcendaraan berbahan bakar solar baru sebagian kecil peralatan yang dapat dipergunakan untuk mengatur emisi diantaranya teknologi terbaru ya.ng dikembang oleh Isuzu yaitu dengan memodifikasi ruang bakar dan waktu pengapian pada Zexel A-zype in line pump yang dilengkapi dengan Governor RSV.
Terdapat Salah satu peralatan yang dikembang pada kendaraan berbahan bakar bensin yang pada prinsipnya bisa diterapkan pada kendaraan diesel, yaitu fire cut-off Fuel cut-off adalah salah satu peralatan yang telah dikembangkan untuk mengatur jumlah emisi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Alat ini bekerja dengan prinsip rnenghentikan suplai bahan bakar yang masuk kedalam silinder. Alat ini dapat bekerja sebagai pembatas kecepatan (speed Iimiter) atau bekerja pada saat disakselerasi perlambatan.

ABSTRACT
The low efficiency of tiiel consumption for automobiles due to lot of energy wasted mostly from exhaust emission for 34 % and also the cooling effects for 32 %, make the effective energy can be used only 25 % [10]. Beside those things the effect of pollutants produced by exhaust emission of automobiles has became serious attention for experts since Clean Air Act proposed (also known with Muskfe Act) which brought to the United State Senate by Senator Edmund Muskie in 1970. Since then, many similar regulations controlled emission made in many countries.
Basicaly, emission of automobiles caused by some of the fuel injected into the cylinders is not burnt properly and as a result some new compunds that are toxic for certain concentration are produced.
For vehicles with gasoline as the fuel, many equipments have been developed to control emission because of the possibility due to mechanism and engine construction. In the other hand, for vehicles with diesel engine the equipment developed for that purposed is still limited, as an example the latest technologies developed by Isuzu Motor Company are modification of combustion chamber and tiring timing on Zexel A-type in-line pump equiped with RSV Governor.
There is some equipment developed in gasoline engines which principally can be applied in diesel engines, it?s fuel cut-off Fuel cut- offs an equipment developed to control emission produced by the automobiles. This equipment works principally with cut the supply of the fuel injected into the cylinder. Also, this equipment works as speed limiter or active while deceleration phase.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julius Antoni
"Permasalahan kenaikan bahan bakar minyak dan mulai menipisnya cadangan minyak dibumi merupakan masalah utama yang sedang hangat dibicarakan sekarang ini, begitu juga masalah emisi gas buang yang menyebabkan polusi udara dan global warming. Penelitian ini bertujuan untuk membuat mekanisme perubah derajat bukaan katup intake dan katup exhaust yang dapat di kontrol dan diubah sesuai kebutuhan. Mekanisme ini dibuat dengan membuat suatu rel diporos yang berfungsi sebagai penggerak. Camshaft standar di bagi menjadi dua antara cam intake dan cam exhaust. Mekanisme ini berjalan dengan mendorong atau menarik poros dari camshaft sehingga terjadilah perubahan derajat bukaan katup. Mekanisme ini diuji dengan pengambilan data emisi dan melakukan dial cam agar diketahui bahwa mekanisme ini bisa berjalan.
Hasil dari penelitian ini didapatkan penurunan emisi gas buang CO sebesar 20,8% pada posisi 1 dan 43,5% pada posisi 2, CO semakin kecil menandakan bahan bakar yang digunakan semakin irit. Emisi gas buang CO2 mengalami kenaikan sebesar 19,4% pada posisi 1 dan 5,6% pada posisi 2, CO2 semakin tinggi menandakan pembakaran yang terjadi semakin sempurna. Emisi gas buang HC mengalami penurunan sebesar 45,4% pada posisi 1 dan 43,4% pada posisi 2, HC semakin kecil maka pembakaran yang terjadi makin sempurna. Emisi gas buang O2 tidak mengalami perubahan pada posisi 1 sedangkan pada posisi 2 terjadi kenaikan sebesar 7,5%, O2 menandakan terjadinya pembakaran lean combustion atau rich combustion. O2 juga bisa dipengaruhi oleh pengaturan karburator yang kurang tepat antara campuran bahan bakar dengan udara. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa mekanisme single rail ini dapat berjalan dengan baik dengan memaksimalkan proses pembakaran sehingga hasil uji emisi menjadi jauh lebih baik dari pada kondisi standar dan derajat bukaan katub dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan.

The fuel price shock and decreasing of oil are now becoming a new trend issues. So is the problem about emission that results in global warming. This research is conducted for making from the mechanisms system that results changes of intake and exhaust valve opening degree. The degree of the opening is commonly called the LSA (Lobe Separation Angle). The mechanism is conducted by making a rail on the shaft that functioned as the activator. Standard camshaft is devided into two parts, which are cam intake and cam exhaust. The mechanism is run by either pushing or pulling the shaft of the camshaft that results changes in the degree of valve opening. This mechanism was tested afterwards by taking emission data and by dial cam to conclude that the mechanism could work.
This research results that the decreasing of emission for CO is 20,8% at position 1 and 43,5% at position 2. The lesser CO indicates that the used of the fuel is more efficient. Meanwhile the emission for CO2 increases at 19,4% for position 1 and 5,6% for position 2, the higher CO2 indicates the combustion is more perfect. Emission for HC decreases at 45,4% on position 1 and 43,4% on position 2, the lesser HC indicates the combustion is more perfect. The emission for O2 doesn?t change significantly at position 1 meanwhile at position 2 increases at 7,5%. O2 indicates the lean combustion or rich combustion occurred. O2 is also possibly influenced by the carburator?s inaccurate setting between fuel and air mixture. Based on this research, it is possible to say that single rail mechanism can be operated well by maximize the combustion process so that the result of emission becomes much better on standard condition and the valve opening degree is controlable depends on the needs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42701
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Indiono Indiarto
"ABSTRAK
Kondisi udara semakin memburuk dengan bertambahnya jumlah kendaraan dan emisi gas buang. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai analisis penerapan dua busi pengapian pada kendaraan bermotor. Tujuan dari penelitian ini yaitu menurunkan emisi gas buang dan meningkatkan power kendaraan bermotor. Untuk itu pembuatan alat uji dilakukan, kemudian pengujian alat menggunakan
gas analyzer untuk mendapatkan gas emisi gas buang (CO, CO2, HC, dan O2) dan dynamometer untuk mendapatkan power (HP) dan traksi pada roda. Pengujian dilakukan dengan dua variasi waktu penyalaan yaitu 15 derajat sebelum TMA dan 16 derajat sebelum TMA. Pengambilan data dilakukan yaitu kondisi mesin dengan busi utama, busi sekunder dan dua busi. Dari hasil pengujian menunjukkan penerapan dua busi pengapian dapat menurunkan emisi gas buang.
Kadar CO menurun dari 2.74% kadar CO pada kondisi busi utama map pengapian 15 derajat menjadi 2.26% kadar CO pada kondisi dua busi map pengapian 16 derajat. Power pada roda juga meningkat dari 4.2 HP pada kondisi busi utama map pengapian 15 derajat menjadi 4.4HP pada kondisi 2 busi map pengapian 16 derajat. Dapat disimpulkan bahwa penerapan dua busi dapat memperbaiki kinerja mesin ditunjukkan dengan menurunnya emisi gas buang yaitu menurun sekitar
0.48% emisi gas CO dan meningkatnya power sekitar 0.2HP dari kondisi standar.

Abstract
Air condition is getting worse with increasing amount of vehicle and exhaust gas. In this thesis will be presenting about performance analysis of application twin spark ignition on 4 stroke engine. The objectives of this thesis are applying twin spark ignition technology and then comparing the use of primary spark, secondary spark and twin spark. Next step, we were manufacturing twin spark ignition part. For testing, we were using gas analyzer to get exhaust gas (CO, CO2, HC, and O2)
and dynotest to get power (HP) and traction. The test are using 2 variation ignition timing which are 15 degrees BTDC and 16 degrees BTDC. Data taken on primary spark ignition, secondary spark ignition and twin spark ignition. Results show that twin spark ignition can decrease exhaust gas and improve power. Carbon monoxide exhaust gas decreased from 2.74 % on primary spark igniton using 15 degrees BTDC ignition timing condition to 2.26% on twin spark ignition using 16 degrees BTDC condition. Power improved from 4.2 HP on primary spark ignition using 15 degrees BTDC ignition timing to 4.4 HP on twin spark ignition using 16 degrees BTDC ignition timing. We can conclude that twin spark ignition improved engine performance which are indicated by decreasing exhaust gas round 0.48% CO and increasing power around 0.2 HP."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42772
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fahra Azzahra Fitri
"Sampai saat ini, sebagian besar sumber energi masih berasal dari energi tak terbarukan yang dapat memicu peningkatan emisi gas buang berbahaya, salah satunya, yaitu gas karbon monoksida (CO). Teknologi penyisihan gas berupa kontaktor membran dapat menjadi solusi alternatif karena keunggulannya yang memiliki area kontak yang luas dengan ukuran kontaktor relatif kecil, serta konsumsi energi dan biaya relatif rendah dibandingkan dengan teknologi konvensional. Penelitian ini berfokus pada proses absorpsi gas buang mesin diesel (CO) menggunakan modul membran serat berongga polysulfone sebagai perangkat perpindahan massa dengan bantuan pelarut Tembaga (II) Klorida (CuCl2) dan Trietilamina (TEA) sebagai absorben. Gas buang mesin diesel akan dialirkan pada bagian tube membran, sedangkan pelarut berada di bagian shell dan bersifat statis. Variabel bebas yang diuji pada penelitian ini adalah laju alir gas umpan dan konsentrasi pelarut CuCl2. Berdasarkan data hasil penelitian dengan laju alir gas umpan yang konstan sebesar 100 mL/menit dan konsentrasi perlarut CuCl2 tertinggi 1 M diperoleh efisiensi penyisihan gas CO dan fluks tertinggi berturut-turut senilai 70,09 % dan 2,628x10-6 mmol/cm2.s, sementara pada konsentrasi CuCl2 terendah 0,01 M diperoleh CO loading tertinggi sebesar 1,031 mmolCO/molCuCl2.s. Kemudian, dengan konsentrasi pelarut CuCl2 yang konstan 0,1 M, didapatkan efisiensi senilai 61,41% pada laju alir gas umpan terendah 100 mL/menit, sementara fluks dan CO loading tertinggi yang dapat dicapai berturut-turut sebesar 1,978x10-6 mmol/cm2.s dan 7,767x10-2 mmolCO/molCuCl2.s pada laju alir gas umpan tertinggi 200 mL/menit.

Until now, most energy sources still come from non-renewable energy which can lead an increase in harmful exhaust emissions, one of which is carbon monoxide (CO). The gas removal technology such as membrane contactor can be an alternative solution because of its advantages in having a large contact area with a relatively small contactor size, as well as relatively low energy consumption and low cost compared to conventional technologies. This research focuses on the absorption of diesel engine exhaust gases (CO) using polysulfone hollow fiber membrane modules as a mass transfer device and with the support of solvents Copper (II) Chloride and Triethylamine (TEA) as absorbents. Diesel engine exhaust gas will flow through the membrane tube, while the solvent is static in the shell section. The independent variables tested in this study are feed gas flow rate and CuCl2 solvent concentration. Based on research data with a constant feed gas flow rate of 100 mL/minute and the highest CuCl2 concentration of 1 M, the highest CO removal efficiency and flux were obtained respectively at 70.09% and 2.628x10-6 mmol/cm2.s, while at the lowest CuCl2 concentration of 0.01 M, the highest CO loading was obtained at 1.031 mmolCO/molCuCl2.s. In addition, with a constant CuCl2 concentration of 0.1 M, gas removal efficiency of 61.41% was obtained at the lowest feed gas flow rate of 100 mL/minute, while the highest flux and CO loading that could be achieved were respectively 1.978x10-6 mmol /cm2.s and 7.767x102 mmolCO/molCuCl2.s at the highest feed gas flow rate of 200 mL/minute."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gamal Sena Shidiqi
"Rapor ini dibuat untuk menunjukan hasil studi dari proyek pengurangan bahan diesel yang dimulai oleh BHP Mitshubishi Alliance (BMA). Tujuan dari proyek ini untuk menyelidiki apakah Battery Electric Vehicle (BEV) secara finansial bisa digunakan di area pertambangan Broadmeadow. Hasil dari studi ini akan menunjukan apa proyek beneficial untuk BMA. Terlebih lagi, jika armada di Broadmeadow akan sepenuhnya menggunakan BEV, sistem ventilasi di dalam pertambangan harus di pertimbangkan. Selain itu, riset untuk aplikasi dari BEV di dalam pertambangan dan analisisa metodologi untuk proyek juga dipertimbangkan. Hasil riset awal menunjukan bahwa BEV akan memiliki jangka waktu penggunaan lebih lama dibanding menggunakan kendaraan diesel. Untuk membantu dalam investigasi, dua jenis analisis digunakan, Cost-Benefit Analysis (CBA) dan Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT). Analasis SWOT mengindikasikan bahwa kendaraan diesel memiliki kelebihan fleksibiltas dalam operasionalnya dan downtime yang lebih cepat dibanding BEV. Tetapi, kendaraan diesel menghasilkan DPM yang berbaya jika dihirup dalam kuota tertentu. Sedangkan, BEV memiliki kelebihan harga operasional yang lebih rendah dibandingkan dengan kendaraaan diesel. Dari analisisa CBA, diketahui bahwa expektasi total biaya operasional selama 13 tahun kedepan BEV lebih rendah 23% dibandingkan kendaraan diesel. Walaupun di dalam perhitungan data ada beberapa masalah seperti pembuatan asumsi untuk model data Life-cycle cost. Riset lanjutan dibutuhkan dikedepannya untuk proyek ini agar model data lebih akurat.

This report has been made to show study results of Diesel Particulate Matter (DPM) Reduction Project initiated by BHP Mitsubishi Alliance (BMA). The aim of the project is to investigate the viability of battery electric vehicle (BEV) in Broadmeadow Mine. BMA requires a fleet replacement study for Broadmeadow mines to determine if the project will be beneficial or not. Furthermore, a cost saving study needs to be done for the ventilation system if a complete battery electric fleet is in use instead of diesel machines.

Additional research regarding the application of Battery Electric Vehicle (BEV) in underground mining areas was done. Additional analysis on methodology of the project was planned. Preliminary investigation shows that in underground mining areas, BEV will have greater life cycle expectancy when compared to diesel vehicles. Two analyses were done for the study, Cost-Benefit Analysis (CBA) and Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT) analysis were done to help with the study.

SWOT analysis shows that diesel vehicles have an advantage in operational flexibility and lower downtime, at the cost of creating more DPM particles in the area. Electric vehicles have the advantage of lower operational cost and maintenance. Moreover, Electric battery does not produce DPM particles. Having less DPM particles in the workers area may increase the satisfaction and well-being of the workers.

From the results gathered using Cost-Beneficial Analysis (CBA) it was shown that Electric vehicles have lower operational cost for the expected 13 years life span of Broadmeadow Mines. Although there were some calculation issues that stems from the assumptions made for the LCC model inputs, which reduces the accuracy of the model. Further studies are required, and missing data needs to be collected to improve the accuracy of the model. "

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Danu Wasito
"Mesin diesel merupakan mesin yang paling banyak digunakan di masyarakat Hal ini dikarenakan mesin diesel dapat menghasilkan tenaga yang Iebih besar dan lebih irit. Banyaknya kegunaan mesin dieseljuga menjadikan mesin diesel sebagai penyumbang emisi gas buang terbanyak. Emisi gas buang yang tidak normal menandakan kendaaran boros dan menyebabkan polusi. Dalam penelitian ini cyclone digunakan untuk meningkatkan efelctiiitas campuran bahan bakar udara agar reaksi menjadi lebih sempurna. Dari berbagai eksperimen yang telah dilakukan cyclone dengan sudut pengarah tertentu lebih efektif dalam hal mengurangi emisi HC di mesin diesel. Cyclone dengan sudut pengarah 30° dapat menurunkan emisi HC sekitar 60% sedangkan dengan 45° menurunkan HC antara 25% hingga 56% untuk pembebanan 5 Kg. Selain itu juga dari analisa suhu dan tekanan gas buang didapatkan pada putaran yang tinggi emisi HC cenderung meningkat sedangkan emisi CO relatif konstan untuk berbagai jenis putaran dan sudut pengarah.

Diesel is a kind oyfengine which is inostly used in several teclinical neefls, because it can produce a bigger and more economical energy. Many advantages of diesel also make the diesel as a biggest support of exlraust-gas emition. The unusual exhaust-gas emition ofa vehicle shows that the vehicle is not economical, it also causes the pollution. ln this experiment, cyclone is used to increase the effectiveness ofairgfuel mixture, so that the reaction goes into perfect. Cyclone in certain direction angle is more efflective in reducing the HC-enzition in the diesel engine. Cyclone in 30° can reduce it for about 60%, while cyclone in 45° can do it between 25% to 56%, with 5 kgs of resistant force against it. From the analysis of exhaust gas temperature and pressure, we can also see that the emition of HC gets increasea in high rotation, while the emition CO is relative constant in all kinds of rotation and direction angle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>