Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53270 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fesarama Felaza
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Rano Karno
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Rianty Fitri A.
"Bioremediasi merupakan teknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memulihkan ekosistem yang tercemar. Teknologi ini mengaplikasikan proses biologis mikroorganisme dalam rnendegradasi senyawa polutan di lingkungan, sehingga metode yang dilakukan disebut biodegradasi. Benzena merupakan salah satu senyawa hidrokarbon monoaromatik bersifat toksik yang banyak mencemari lingkungan dan umumnya sulit terdegradasi. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan uji coba proses degradasi benzena dengan menggunakan bakteri Pseudomonas aentginosa. Penelitian ini merupakan bagian dari rangkaian penelltian Bioremediasi yang dilakukan di Departernen Teknik Gas dan Petrokimia.
Proses degradasi benzena dilakukan pada temperatur ruang dan kecepatan pengocokan sebesar 20 rpm serta dengan jumlah inokulum awal bakteri sebesar I 199.1 CFU/ml. Medium yang digunakan adalah medium cair l.ockhead and Chase (LC). Variabel yang divariasikan adalah konsentrasi awal benzena yaitu pada konsentrasi 50, 100, 200, 500 dan 1000 ppm. Proses degradasi dilakukan selama 216 jam.
Secara umum hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa benzena hingga konsenstrasi 1000 ppm masih dapat didegradasi oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa. Konsentrasi benzena 200 ppm menunjukkan airtivitas bakteri tertinggi dalam mendegradasi benzena. Pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa cenderung lebih lambat pada konsentrasi benena yang lebih tinggi dimana ditunjukkan dengan laju pertumbuhan optimum bakteri yang semakin rendah seiring dengan meningkatnya konsentrasi benzena."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49502
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasin Zaidun
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma
"Bioremediasi merupakan bagian dari bioteknologi lingjcungan yang memaufaatkan proses alami biodegradasi dengan menggunakan aktivitas mikroba yang dapat memulihkan lahan tanah, air, dan sedimen dad kontaminasi senyawa organik. Toluena merupakan salah satu hidrokarbon monoaromatik yang mencemari lingkungan,berSifatt0kSik dan sukar terdegradasi. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan uji proses biodegradasi dengan menggunakan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan oleh laboratoriurn bioproses Departemen Teknik Gas dan Petrokimia.
Proses degradasi toluena dilakukan pada kondisi temperatur tetap (29°C) dan kecepatan pengocokan sebesar 20 rpm. Medium yang digunakan adalah medium cair Locklzead and Chase (LC) dengan volume dan komposisi tetap. Variabel yang divariasikan adalah konscntrasi awal toluena yaitu pada 50 ppm, |00 ppm, 200 ppm, 500 ppm, 1000 ppm. Proses degradasi dilakukan selama 216 jam.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada rentang konsentrasi toluena hingga 1000 ppm masih mampu didegradasi oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa. Keta.ha.na.n terbaik bakteri Pseudomonas aeruginosa dalam rnendegradasi toluena pada kondisi tersebut adalah pada konsenlrasi 1000 ppm yang memiliki persentase degradasi lebih besar dari konsentrasi lainnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Affani Hakim
"Teknologi bioremediasi merupakan teknologi yang belakangan ini digunakan sebagai cara alternatif penanggulangan Iimbah hidrokarbon. Penelitian ini menggunakan kontaminan toluena sebagai salah salu komponen hidrokarban yang banyak digunakan, terutama sebagai pelarut. Metode ini menggunakan mikroorganisme bakteri pemecah minyak, dalam penelitian ini menggunakan Pseudomonas areruginosa untuk mendegradasi kontaminan toluena. Sehingga diharapkan dapat memulihkan lingkungan yang tercemar.
Penelitian proses biodegradasi toluena ini merupakan bagian dari penelitian bioremediasi yang dilakukan oleh Departemen Teknik Gas dan Petrokimia. Penelitian ini dilakukan dalam kultur medium LC dengan konsentrasi yang digunakan sebesar 1000 ppm, kecepatan stirrer 75 rpm, dan dengan variasi temperatur yang diuji adalah 30 ºC , 40 ºC , dan 55 ºC. Temperatur ini digunakan karena Pseudomonas aeruginosa hidup pada rentang suhu 25 ºC - 60 ºC . Diluar rentang itu pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa akan menurun secara signifikan.
Secara umum hasil yang diperoleh adalah semakin tinggi suhu yang digunakan semakin cepat toluena terdegradasi, sampai suatu rentang suhu tertentu. Suhu optimum bagi bakteri Pseudomonas aeruginosa untuk mendegradasi toluena berdasarkan hasil percobaan adalah 40 ºC. Hal ini berdasarkan percobaan pada rentang waktu yang sama, pada suhu 40 ºC toluena yang terdegradasi lebih banyak dibandingkan suhu 30 ºC dan 55 ºC ."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tutik Murniasih
"Dalam penelitian kami tentang studi availabilitas biodegradasi senyawa PAH oleh bakteri laut, secara garis besar dapat diketahui bahwa pada dasarnya lingkungan laut Indonesia yang tercemar minyak telah menyediakan bakteri pelaku remediasi secara alamiah. Hal ini terbukti dari data skrining yang dilakukan dari ke-empat titik lokasi sampling, (Pel. Tanjung Mas Semarang, Pel. Tanjung Priok, Kumai Kal Sel dan Balikpapan) hanya dari Tanjung Priok yang tidak didapatkan bakteri pendegradasi. Hal ini disebabkan oleh tidak sesuainya kondisi sampel dengan media pengkayaan. Uji biodegradasi fenantren, piren dan benzo[a]antrasen menunjukkan bahwa isolat bakteri terpilih dari Semarang SalP-4b21 dapat mendegradasi fenantren sebesar 100% sesudah 15 hari kultivasi dan piren sebesar 24,53% sesudah 29 hari kultivasi. Sedangkan isolat KalP-3b22 dari Kumai Kal. Sel. dapat mendegradasi benzo[a]antrasen sebesar 38,2% selama 57 hari dan mendegradasi fenantren sebesar 59,5% sesudah 29 hari kultivasi. Karakterisasi senyawa hasil konversi menggunakan GC-Mass dan Spektroskopi Infra Merah menunjukkan bahwa tahap awal benzo[a]antrasen terkonversi menjadi benzo[a]antrasen 7, 12 diol yang terdeteksi sesudah 22 hari kultivasi dan pada hari ke-50 terdeteksi adanya benzo[a]antrasen 7, 12 dion. Fenantren oleh isolat KalP-3b22 terdegradasi menjadi 1-naftalenol sesudah 29 hari kultivasi, sedangkan oleh isolate SalP- 4b21 menjadi senyawa fenol 2,6-bis(1,1-dimethylethyl)-4 methyl. Jumlah produk konversi piren yang sangat kecil mengakibatkan sulitnya penentuan strukturnya. Karakterisasi 16S-rDNA isolate KalP-3b22 menunjukkan jenis Pseudomonas sp, sedangkan isolat SalP-4b21 adalah Sphingomonas sp.

In our investigation of bacteria that degrade PAH isolated from Indonesian coastal waters, basically we could conclude that some of Indonesian marine microbial isolated from oil contaminated areas were naturally available remediate the polluted areas. The screening data of this kind of bacteria from four sampling location (Tanjung Mas Semarang Port, Tanjung Priok Jakarta Port, Kumai Kal-Sel Port and Balikpapan Port) showed that almost in every site we could find PAH degrading bacteria. In case we didn? find the PAH degrading bacteria from Tanjung Priok Port was caused by unavailable physical condition sample with enrichment media. PAH Biodegradation test showed that the potent bacteria isolated from Semarang, SalP-4b21 degraded 100% phenanthrene after 15 days cultivation and 24,53% pyren after 29 days cultivation. The second potent bacteria isolated from Kumai Port (KalP-3b22) degraded 59,5% phenanthrene after 29 days cultivation and 38,2% benzo[a]anthracene after 57 days cultivation. Analysis of conversion product using GC-Mass and Infra Red Spectroscopy showed that in the beginning step, benzo[a]anthracene convert to benzo[a]anthracene 7,12 diol, this compound was detected after 22 days cultivation in KalP-3b22 and after 50 days cultivation this compound was converted to benzo[a]anthracene 7, 12 dion. In KalP-3b22 culture, phenantrene was converted to 1-naphtalenol after 29 days."
2007
T40082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heidi
"Bioremediasi adalah teknologi remediasi yang menggunakan sistem biologi untuk menanggulangi masalah polusi. Teknologi yang cukup baru dalam pengembangan teknologi pengolahan air limbah adalah teknologi in situ. In situ Bioremediasi mengarah pada penggunaan proses mikrobiologi alami yang dilakukan pada lingkungan bawah tanah untuk mematahkan senyawa kompleks menjadi lebih sederhana, atau biasa disebut biodegradasi. Komponen dari minyak bumi yang berbahaya dan berpotensi sebagai kontaminan dalam pencemaran air adalah benzena dan toluena. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan uji coba proses degradasi benzena dengan menggunakan konsorsium bakteri yang terdiri dari Pseudomonas aeroginosa, Pseudomonas elongata dan Bacillus subtilis. Penelitian ini merupakan rangkaian dari penelitian bioremediasi yang dilakukan di Departemen Teknik Gas dan Petrokimia Universitas Indonesia. Pelaksanaan proses biodegradasi dilakukan selama 10 hari dengan medium Lockhead and Chase, pada temperatur ruang, kecepatan pengocokan tetap, dengan inokulum awal bakteri sebesar 2,13E+04 CFU/mL. Sementara itu variasi konsentrasi awal benzena dan toluena yang digunakan adalah 50, 100, 200, 500, dan 1000. Secara umum hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adanya kecendrungan bahwa laju pertumbuhan optimum bakteri akan lebih rendah dengan semakin bertambahnya konsentrasi kontaminan, sehingga degradasi kontaminan benzena dan toluena dengan konsentrasi lebih besar akan membutuhkan waktu lebih lama. Hal ini ditunjukkan dengan semakin bertambahnya konsentrasi maka persentasi yang kontaminan terdegradasi akan semakin kecil yaitu pada variasi konsentrasi yang ditambahkan 50 ppm persentasi degradasi kontaminannya adalah 77,91 % untuk benzena dan 67,51% untuk toluena dan untuk konsentrasi 1000 ppm hanya 38,88% untuk benzena dan 33,72% untuk toluena. Keadaan bakteri yang berada dalam keadaan konsorsium membutuhkan waktu lebih lama bagi bakteri untuk mendegradasi kontaminan karena didahului dengan adanya persaingan atau kompetisi dalam memanfaatkan nutrisi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chinta Pratama Saputra
"Pencemaran yang diakibatkan oleh limbah minyak bumi telah mencapai tingkat yang memprihatinkan, ditambah lagi teknologi pengolahannya masih belum efektif dan efisien. Hal ini disebabkan karena limbah minyak bumi merupakan limbah yang sulit untuk didegradasi oleh bakteri karena banyaknya kandungan senyawa ikatan kompleks di dalamnya. Karena itu, pada penelitian ini digunakan proses ozonasi sebagai pretreatment dengan tujuan untuk meningkatkan proses biodegradasi. Adapun variasi kondisi operasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah dosis ozon dan nilai pH serta bakteri yang digunakan sebagai agen pendegradasi adalah bakteri Pseudomonas aeruginosa.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan proses ozonasi dapat meningkatkan biodegradasi yang ditunjukkan dengan peningkatan persentase degradasi dan pertumbuhan populasi bakteri. Selain itu, kemampuan bakteri Pseudomonas aeruginosa dalam mendegradasi limbah minyak bumi berbeda-beda untuk masing-masing nilai pH. Persentase degradasi tertinggi untuk variasi dosis ozon didapatkan sebesar 79,32% dicapai saat dosis ozon 0,53 g/jam, sedangkan untuk variasi pH dicapai saat pH bernilai 7 sebesar 75,21%.

Contamination caused by petroleum waste has reached alarming levels, plus its processing technology is not yet effective and efficient. This is caused by petroleum waste is difficult to be degraded by bacteria because of the many complex bonding compound content in it. Therefore, this study used ozonation as pretreatment process with the aim to enhance the biodegradation process. The variations in operating conditions performed in this study was a dose of ozone and pH. The bacterial isolates were used as a degrading agent is the bacteria Pseudomonas aeruginosa.
The results obtained showed that ozonation processes can enhance biodegradability as indicated by the increase in the percentage of degradation and population growth of bacteria. In addition, the ability of the bacteria Pseudomonas aeruginosa in degrading petroleum waste vary each pH value. The highest percentage of biodegradation for ozone dose variation obtained 79.32% achieved at doses of 0.53 g ozone / h, while for the variation of pH value obtained 75.21% achieved at pH 7.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>