Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169876 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Situasi pasar dan lingkungan bisnis yang cenderung tidak stabil dan berubah secara mendadak dengan arah yang sering tak terduga serta krisis ekonomi yang berkepanjangan yang melanda Indonesia sekarang ini pada akhirnya memaksa perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia untuk selalu menyesuaikan konsep dan strategi perusahaannya dengan situasi dan kondisi yang ada agar dapat tetap bersaing dalam persaingan yang begitu ketat di dalam memperebutkan pangsa pasar. Bagi perusahaan besar di Indonesia yang memiliki pangsa pasar lokal yang baik, kondisi seperti ini merupakan tantangan yang serius. Pengembangan strategi pemasaran yang tepat menjadi hal yang mutlak dalam kondisi seperti sekarang ini. Salah satu perusahaan yang menghadapi kondisi ini dan yang menjadi studi kasus dalam penelitian ini adalah PT X, yang mana salah satu bisnis utamanya adalah bergerak dalam bidang industri deterjen. Industri deterjen di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat dan persaingan yang ketat. Setiap perusahaan harus berusaha untuk mengembangkan strategi pemasaran yang tepat agar dapat menyesuaikan diri dan bersaing dalam situasi dan kondisi yang ada sekarang ini. Dalam studi kasus ini, pengembangn strategi pemasaran yang tepat haruslah dikaitkan dengan identifikasi dan analisis lingkungan industri dimana bisnis deterjen PT X bersaing (analisis Five Force Porters); analisis dan evaluasi lingkungan internal dan eksternal PT X untuk mengetahui faktor-faktor yang merupakan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki PT X serta faktor-faktor yang merupakan peluang dan ancaman yang akan dihadapi PT X di dalam menjalankan bisnis detejennya (analisis SWOT); serta identifikasi posisi atau kekuatan persaingan suatu perusahaan dalam industri (portfolio matrix) dan bauran pemasaran yang dimilikinya (marketing mix). Dalam analisis pengembangan strategi pemasaran dengan menggunakan portfolio matrix yang dikembangkan oleh General Electric (GE) dan Mc kinsey Co., penelitian ini dapat mengidentifikasi bahwa deterjen A dan B produksi PT X berada pada posisi yang kuat dalam persaingan bisnis dan daya tarik industri deterjen di Indonesia. Berdasarkan posisinya tersebut, maka strategi yang diusulkan untuk dilakukan PT X sesuai dengan strategi yang diusulkan dalam matriks GE adalah melakukan investasi untuk tumbuh dan melindungi posisi bagi masing-masing unit bisnis deterjen tersebut. Dengan demikian, maka dalam hal ini PT X harus menetapkan suatu strategi pemasaran yang tidak hanya dapat mempertahankan posisi dan pangsa pasar yang telah dikuasainya sekarang, melainkan juga dapat meningkatkan pangsa pasar lokal untuk produk deterjennya, yaitu dengan mengembangkan strategi yang tepat yang berkaitan dengan bauran pemasaran (marketing mix) untuk produk deterjennya sesuai dengan lingkungan industri/lingkungan bisnis (five force porters) yang dihadapi dan SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats) yang dimilikinya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S50420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Teknologi multimedia berkembang terus dan semakin banyak digunakan dalam konten komunikasi. Konten multimedia memungkinkan interaksi yang lebih kaya jika dibandingkan dengan konten tekstual. Citra merupakan komponen komunikasi yang banyak digunakan. Pertumbuhan penggunaan citra sebagai konten komunikasi menyebabkan meningkatnya kebutuhan infrastruktur telekomunikasi pita lebar. Pengembangan algoritma pemampatan citra dapat dimanfaatkan untuk mengifisienkan pemampatan yang lebih tinggi dibandingkan algoritma pemampatan tak merugi (lossy) memberikan rasio pemampatan yang lebih tinggi dibandingkan algoritma pemampatan tak merugi (lossless). Algoritma pemampatan merugi memanfaatkan sifat sparsitas dari citra. Citra akan ditransformasikan ke domain basis tertentu yang merepresentasikan citra tersebut lebih sparse (kompresif). Basis yang diusulkann dalam penelitian ini adalah basis latih K-SVD. Penggunaan basis latih ini dapat mentransformasikan citra ke domain yang lebih komprehensif. Hal ini disebabkan karena penggunaan pustaka latih lebih mengeksplorasi sifat-sifat dari citra."
JURTEL 17:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Suarjaya Alit Mandala
"Perkembangan teknologi telekomunikasi begitu pesatnya pada dasawarsa terakhir ini, perkembangan ini diikuti pula oleh perkembangan teknologi komputer dan penyiaran. Perkembangan ketiga teknologi ini menjadi semakin manarik manakala ketiga teknologi tersebut mangarah pada perkembangan yang sama menuju teknologi multimedia interaktip. Konvergensi ketiga teknologi ini melahirkan pelayanan multimedia yaitu layanan telekomunikasi dalam bentuk suara, teks, dan gambar yang dilewatkan pada satu media. Perubahan teknologi ini mengakibatkan adanya perubahan paradigma dalam perkembangan bisnis telekomunikasi, dari segmen bisnis vertikal yang tergantung pada jaringan penyampai menjadi tersegmentasi secara horizontal.
Perubahan ini .diantisipasi oleh PT. TELKOM dengan membentuk divisi Multimedia pada pertengahan tahun 1997 bertepatan dengan dimulainya krisis ekonomi melanda Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya.Tumbuh dalam kondisi krisis yang berkepanjangan ini menyebabkan beberapa kendala bagi pengembangan bisnis Divisi Multimedia, terutama berkaitan dengan upaya membiayai investasi yang nilainya cukup besar pada saat ini.
Evaluasi terhadap faktor - faktor lingkungan eksternal (EFE) Divisi Multimedia - PT. TELKOM menunjukkan bahwa divisi tersebut berada posisi rata - rata baik dalam posisi mengantisipasi peluang maupun menghindari ancaman yang datang dari lingkungan eksternalnya. Sedangkan hasil evaluasi terhadap faktor - faktor lingkungan internalnya juga menunjukkan angka rata - rata yaitu 2,67. Hasil evaluasi ini selanjutnya dianalisa dengan menggunakan matrik SWOT, SPACE (Strategic Position and Action Evaluation) dan matrik Internal - Eksternal menghasilkan 9 (sembilan) pilihan strategi.
Dengan menggunakan alat bantu Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) terhadap 9 (sembilan) pilihan strategi tersebut maka strategi yang paling tepat untuk diimplementasikan adalah strategi penetrasi pasar melalui peningkatan upaya - upaya pemasaran dan promosi produk layanan. Dua strategi lainnya yang diusulkan kemudian adalah pengembangan pasar pada daerah baru dan integrasi vertikal.

The development in telecommunication technology is so rapidly occurred in this last decade, this development is also followed by computer and broadcasting technological development. These tree technological developments be come so attractive one when those tree technologies directs to the same expansion toward an interactive multimedia technology. These tree technological convergences express multimedia services, that is telecommunication services in voice, text, and graphic formats that would be passed over a media. These technological change results in a change in paradigm with telecommunication business expansion, from vertical business segment that dependent on provider networks to be horizontally segmented.
This change is anticipated by PT. TELKOM by establishing a Multimedia division in the mid of 1997 when economic crisis begun to attack Indonesian economy and other countries in Asia. Growing in this crisis conditions make in surface some constraints for Multimedia Division business expansion, especially related with efforts to finance an investment in sufficient large values.
An evaluation on external environmental factors of the Multimedia Division of PT. TELKOM shows that this division stay on average position in its position to anticipate opportunities and avoid threats which come from their external environments. Meanwhile evaluation result on their internal environmental factor also showed an average number as 2.67. This evaluation output furthermore is analyzed by using SWOT, SPACE (Strategic Position and Action Evaluation) matrix and Internal-Eksternal matrix provides 9 (nine) strategic alternatives.
With using of the Quantitative strategic Planning (QSPM) tool on those 9 (nine) strategic alternatives, therefor the best strategy for implementation is market penetration strategy through increasing marketing effort and promotion of service product. Two other proposed strategies are then market development and vertical integration.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Banyak multimedia belajar aritmatika untuk siswa SD yang beredar di masyarakat. Apakah berisi materi aritmatika secara lengkap, serta benar secara konsep dan proses? Apakah menggunakan bunyi yang sesuai dengan materi, nyaman dan menggugah untuk belajar? Apakah gambar (bentuk, warna, proporsi dan animasi) sesuai dengan materi dan karakter siswa SD? Untuk mengetahui hal tersebut diperlukan alat ukur multimedia belajar artimatika untuk siswa SD. Diperlukan metode survey terhadap 30 keping CD belajar aritmatika untuk siswa SD kelas I sampai kelas VI dari berbagai produksi. Hasil observasi, dapat menentukan alat ukur multimedia belajar aritmatika untuk siswa SD yang valid dan reliabel. Diperoleh indikator utama dalam mengukur komponen isi/materi menggunakan sembilan indikator, komponen audio lima indikator dan komponen visual 10 indikator. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kandungan isi/materi belum lengkap. Diperlukan peningkatan penyampaian materi secara konsep dan proses berdasar sembilan indikator. Terutama kreativitas dalam memberikan materi, gerak visual (animasi) dalam menyimulasikan materi dan penggunaan ikon yang mudah dan tidak rumit. Ditanjau dari audio, terdapat kelemahan dalam: 1) komposisi musik dari beberapa karya yang sudah ada (tidak orisinal), 2) hubungan musik dengan visual gerak dan materi bahan ajar, sehingga musik hanya berfungsi sebagai pelengkap, 3) pengolahan warna bunyi dalam musik (timbre) secara menarik dan komunikatif, 4) musik yang merupakan suatu rangkaian komposisi yang utuh, 5) musik yang memotivasi siswa, 6) perhatian terhadap unsur-unsur elemen dasar musik dan instrumentasi, 7) arransemen yang terolah terkesan monoton. Ditinjau dari komponen visual, terdapat kekuatan dalam: 1) pengolahan unsur gerak visual yang monoton, 2) pengolahan unsur gerak visual yang kaku, 3) pengolahan unsur gerak visual yang tidak sesuai dengan alur penyampaian materi."
JURPEND 14:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Syafruddin
"Peningkatan kebutuhan streaming file multimedia dibatasi oleh kemampuan bandwidth jaringan internet. Aplikasi Xml-based Friendly Active Network System (XFANS) dapat menjadi solusi altematif untuk mengatasi masalah tersebut. Aplikasi ini mengubah format media yang dikirim, sehingga kecepatan pengiriman tidak melebihi kemampuan bandwidth penerima. Sistem Xml-based Friendly Active Network System dibangun dalam dua aplikasi, yaitu client dan Service Registration Point (SRP). Aplikasi client memiliki fungsi utama untuk menerima dan mengirim media. Aplikasi SRP berfungsi sebagai pusat informasi daftar media. Semua permintaan media dikirim ke SRP. Hasil evaluasi throughput menunjukkan bahwa streaming file multimedia yang cukup besar bisa ditampilkan secara lancar pada client dengan bandwidth terbatas, walaupun ukuran video menjadi kecil. Delay saat transmisi yang terjadi sangat kecil, sehingga gerakan video yang ditampilkan cukup halus. Instalasi aplikasi juga lebih mudah dibandingkan dengan instalasi aplikasi sejenis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40038
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nata Lilys Hutagalung
"Penelitian ini bertujuan menjadi masukan dan sumbangsih pemikiran dalam upaya meningkatkan mutu dan materi pendidikan seni dan budaya berbasis multimedia, digunakan sebagai acuan dalam membuat kebijakan pengembangan media pendidikan seni dan budaya berbasis multimedia dalam pengembangan museum digital, dan menjadi referensi pendukung khususnya dalam upaya meningkatkan mutu-mutu dan materi pendidikan seni dan budaya berbasis multimedia di Kota Medan. Pendekatan penelitian menggunakan Research and Development (RD) sedangkan untuk pengembangan perangkat media pendidikan dan Museum Digital menggunakan tahapan model ADDIE (Analysis, Desaign, Development, Implementation, Evaluation). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan media pendidikan seni dan budaya yang disajikan dalam museum digital telah memenuhi tahapan ADDIE. Konten media pendidikan ini merupakan sajian berbagai materi terkait seni budaya khususnya bidang seni tari yang ada di wilayah Sumatera Utara. Media pendidikan ini terdiri dari 8 unsur teknik tari yang dikembangkan yaitu: Melayu, Toba, Karo, Simalungun, Pak-Pak Dairi, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Nias. Media Pendidikan yang dikembangkan berdasarkan kurikulum Merdeka Belajar dengan menetapkan 8 Etnik Sumatera Utara sebagai materi Seni dan Budaya"
Jakarta: The Ary Suta Center, 2025
330 ASCSM 68 (2025)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>