Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47319 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fendi Theo Leks
"Masalah kualitas yang umumnya dialami oleh perusahaan telekomunikasi jaringan GSM adalah terputusnya panggilan ketika sedang melakukan pembicaraan atau biasa disebut drop call. Terputusnya panggilan telepon dapat membuat pelanggan menjadi tidak puas atas kualitas jaringan yang diberikan perusahaan. Salah satu faktor utama terkontrol yang mempengaruhi terjadinya drop call adalah setting parameter yang tidak sesuai. Kegiatan parameter setting ini lebih dikenal dengan istilah RF (Radio Frequency) Optimization. Biasanya, kegiatan ini dilakukan secara trial and error. Kekurangan dari metode trial and error adalah kurang efisien dan terpercaya, dan bisa memberikan kesimpulan yang salah. Selain itu, metode ini banyak bergantung pada unsur keberuntungan dan intuisi. Design of Experiment (DOE) adalah metode eksperimen terstruktur yang bertujuan untuk mengetahui faktor mana yang paling dominan dalam suatu proses, dan kemudian menentukan berapa nilai terbaik untuk tiap faktor tersebut yang dapat memberikan hasil paling optimal. DOE telah terbukti sebagai metode yang ampuh dalam peningkatan performansi suatu proses, peningkatan kualitas, dan pengembangan produk baru. Dalam penelitian ini, metode DOE dipakai untuk mengetahui parameter mana yang paling berpengaruh dalam terjadinya drop call. Setelah itu, akan ditetapkan berapa nilai optimum untuk tiap parameter yang diamati dan dicari bagaimana kombinasi terbaiknya yang dapat meminimalkan terjadinya drop call. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak perusahaan mengenai penerapan metode DOE yang dapat digunakan untuk mencari kombinasi terbaik parameter sehingga masalah kualitas jaringan seperti drop call akan berkurang.

Quality problems commonly occur in GSM network cellular technology is drop call, which means disconnected call during conversation. This problem may reduce user satisfaction in relation to provider's services. Inappropriate setting of parameter is known to be the most significant factor that causes high frequency of drop call. The activity of parameter setting itself is named as RF (Radio Frequency) Optimization. In trying to solve this problem, many engineers used to perform "trial and error" experiments to discover optimal condition in parameter. However, these experiments turn out to be inefficient and unreliable, leading to false optimal condition. Moreover, this method mostly relies on luck and intuition for their success. Design of Experiment (DOE) is a structured approach of experiment for understanding a process, studying the impact of potential variables affecting a process and then assisting experimenters to determine at what levels these variables should be set to optimize performance. It has proved to be very effective in process performance improvement, quality improvement and new product development. This paper presents the implementation of DOE method in finding out the most significant parameter that causes drop calls in telecommunication process. After discovering key process parameters, the optimal level of these parameters would be set to optimize network performance of drop call reduction. The results of the study will facilitate the enterprise for determining optimal combination of parameter setting to improve their network performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Harirezanto
"Perkembangan teknologi Telekomunikasi seluler kian hari kan pesat Persaingan antar operator untuk memberikan layanan terbaik untuk pelanggan semakin keras. PT Telkomsel sabagai salah satu operator dengan jumlah pelanggan terbesar di Indonesia tentunya ingin mempertahankan pelanggannya dengan memberikan kualitas jaringan yang baik.
Salah satu masalah kualitas di teknologi seluler adalah terputusnya panggilan ketika sedang melakukan pembicaraan. Hal ini seling disebut dengan istilah "Drop Call". Masalah ini juga dialami oleh PT Telkomsel. Setelah mengambil data jaringan radio frekuensi area segitiga emas dan Airport, terlihat ada beberapa area yang nilai drop call nya belum mencapai target.
Six Sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur mengurangi. Cacat pada proyek ini didefinisikan jika nilai drop call pada suatu area melebihi batas arnbang yaitu 0,94%. Oleh karena itu dengan menggunkan metode six sigma akan didapat langkah-langkah perbaikan untuk menurunkan nilai drop call. Solusi yang pontensial kemudian dieksekusi dan dianalisa responnya terhadap nilai drop call.

The develpoment of celular telecommunication technology now days going big. Competition between operator to deliver the best service for customer going hard. PT Telkomsel as one of the opertor with the biggest customer in Indonesia would like keep their customer by deliver good quality of network.
One of the problem quality is disconnect call during conversation which is know as "drop call". This problem was also occured by PT Tell-romsel After collecting radio Hequency network data at golden triangle and airport area shown there some area that After collecting data of Radio Frequency network at golden trianggel and airport area shown there some area that the drop call rate not achieving target.
Six Sigma are a structures methodology decreasing defect. Defect on this project define as area that have drop call rate above the threshold which is 0,94%. Because of that, by using six sigma methode will generate several step of improvement for decreasing drop call rate. After that Potential solution are executed and analysis the respon to drop call rate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Kamila
"Implementasi layanan 3G di Indonesia memerlukan sebuah jaminan kualitas layanan bagi para pelanggannya yang di dalam istilah telekomunikasi biasa dikenal dengan sebutan QoS (Quality of Service). Salah satu cara pengukuran Nilai QoS adalah drive test, yaitu sebuah metode pengukuran trafik yang dilakukan dari satu wilayah ke wilayah lain dengan cara berpindah tempat atau mobile baik menggunakan kendaraan atau berjalan kaki. Drive test ini dianggap dapat mewakili data QoS dari sisi pelanggan. Wilayah pengukuran drive test yang dipilih adalah wilayah DKI Jakarta sebagai daerah utama implementasi layanan jaringan 3G dan dikhususkan pada daerah segitiga emas untuk jaringan 3G Telkomsel. Hasil pengukuran drive test tersebut kemudian dianalisa dengan menggunakan metode DOE (Design of Experiments) untuk desain Two-Factor fixed Effect Model. DOE ini mempunyai kemampuan untuk mengolah sedikit data untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang sah dan objektif. Keluaran dari penghitungan DOE adalah uji nilai QoS. Dengan mengacu kepada parameter QoS yang telah ditetapkan oleh 3GPP, maka proses selanjutnya adalah membandingkan antara hasil analisa DOE untuk pengukuran QoS wilayah DKI Jakarta dengan QoS Standar operator. Hasil perbandingan tersebut menggambarkan tingkat baik atau buruknya QoS 3G Telkomsel wilayah DKI Jakarta. Dan dengan menggunakan DOE, hasil yang diperoleh lebih akurat walaupun menggunakan jumlah sampel yang lebih sedikit.

3G services in Indonesia need a quality guarantee for its customers. The guarantee of quality in telecommunication network is known by QoS (Quality of Service). One of methods to measure QoS value on user side is a drive test. Drive test is a traffic measurement method where data is collected by mobile activities, i.e. driving or walking from one area to other area. Before collecting the data, first of all we have to determine specific area and network to be measured. In this writing DKI Jakarta has been chosen as measurement area since it is a major area for 3G implementation. For the measured network, Telkomsel 3G network has been chosen. The next step is to analize drive test data using DOE (Design of Experiments) method for Two-Fixed Effect Model. DOE is capable to analyze a few experiments to produce a valid and an objective result. DOE output is a QoS verification where the final process is taken by comparing QoS measurement in DKI Jakarta with operator standard. The result of this experiment is a QoS 3G level in DKI Jakarta. Even using a few data, the DOE output is more acurate than output of reguler process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsetiayu Ningsih
"ABSTRAK
Viskositas memiliki hubungan dengan kekuatan rekat suatu kayu lapis, dimana nilai viskositas dipengaruhi oleh besarnya jumlah campuran tepung, resin dan hardener. Didalam proses pencampuran lem, mesin yang yang digunakan yaitu mesin mixer. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh waktu pencampuran dan jumlah tepung terhadap nilai viskositas, jumlah cacat dan kekuatan tarik dari kayu lapis. Metode yang digunakan yaitu pengambilan data primer di industri untuk digunakan sebagai referensi dilakukannya design of experiments. Dari hasil percobaan waktu pencampuran secara umum mampu meningkatkan nilai kekuatan tarik geser sampai nilai optimum 1,86 N/mm2 dengan komposisi waktu pengadukan 15 menit dan tepung sebanyak 10 Kg,sedangkan variabel jumlah tepung memiliki kecenderungan membuat nilai tarik geser menjadi turun.

ABSTRACT
Viscosity is related to the adhesive strength of a plywood, where the viscosity value is influenced by the large amount of the mixture of flour, resin and hardener. In the glue mixing process, the machine used is a mixer machine. This study discussed the effect of mixing time and the amount of flour on the viscosity value, the number of defects and the shear tensile strength of the plywood. The method used is the primary data retrieval in the industry to be used as a reference for the design of experiments. From experiment result of mixing time in general able to increase value of shear tensile strength until optimum value 1,86 N / mm2 with the composition time of mixing 15 minutes and flour as much as 10 kg, while variable of flour amount have tendency to make tensile value of shear to be down.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T49027
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Mulyani
"PT. XY selaku perusahaan negara yang diberi tanggung jawab untuk mencetak dokumen negara, dituntut untuk memiliki kinerja bisnis yang baik, sesuai dengan visi yang hendak dicapai yaitu menjadi perusahaan percetakan kelas dunia. Salah satu bagian proses didalam menghasilkan produk cetakannya adalah unit pengolahan larutan pembersih daur ulang yang bertugas menyediakan larutan pembersih untuk membersihkan sisa tinta pada proses pencetakan dokumen.
Metode yang digunakan untuk mengukur dan meningkatkan kinerja proses adalah dengan metodologi DMAIC (define, measure, analyze, improve, control) Six Sigma dimana pada fase improve (peningkatan) dilakukan dengan metode Design of Experiments (DOE), yaitu metode ilmiah untuk mengidentifikasi parameter kritis pada proses dan selanjutnya menentukan setting optimal pada parameter proses tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode DOE pada proses pengolahan larutan pembersih daur ulang, yaitu penelitian parameter kunci yang mempengaruhi cetakan dengan kualitas baik, yaitu pada faktor kadar soda dan kadar SCOnya. Analisis statistik digunakan untuk mengidentifikasi parameter proses yang mempengaruhi jumlah cetakan baik yang dapat dihasilkan. Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan masukan pada perusahaan untuk mengaplikasikan metode DOE pada proses-proses inti lainnya dalam rangka peningkatan kinerja bisnisnya.

PT. XY is a nation banknote printers and coin minting company, must has a good business performance, which appropriate with its vision : to be world class security printing company. As a part of security printing production process, the recycling cleaner solution process has a responsibility to supply a cleaner solution to clean the excess of inks in printing process.
The DMAIC (define, measure, analyze, improve, control) Six Sigma methodology is used to measure and improve process performance and for improve phase, the author used Design of Experiments (DOE) method. DOE is a scientific method for identifying the critical parameters associated with a process and thereby determining the optimal settings for these process parameter.
This research use the method of DOE in recycling cleaner solution process which soda and SCO concentration are affect the good prints. Statistical analysis was carried out to identify the process parameters, which affect the good prints quantity. The results of the study encouraged the company to application of DOE to other core processes to improve their business performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24626
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadil
"Drop call pada kanal trafik menimbulkan kerugian karena terjadi pemutusan pendapatan operator seluler oleh sistem diluar kehendak pelanggan. Drop call dapat diatasi atau dikurangi dengan kegiatan pemeliharaan yang baik pada jaringan seluler.
Penelitian ini mengambil studi kasus pada jaringan GSM PT. XYZ area Bandung, yang pemeliharaannya saat ini dilakukan dengan metode korektif. Pada metode tersebut pemeliharaan dilakukan jika masalah drop call sudah terjadi, sehingga kerugian telah terjadi.
Penelitian ini mengukur risiko masalah drop call dengan metode value at risk menggunakan simulasi Monte Carlo. Hal ini dilakukan dengan mengolah data-data historis kinerja jaringan secara statistik, sehingga dapat memperkirakan munculnya masalah sebelum masalah tersebut benar-benar terjadi. Dengan ini operator dapat melakukan pemeliharaan prediktif sebagai metode tambahan untuk memperkuat metode pemeliharaan korektif.
Kesimpulan dari hasil pengujian backtesting membuktikan bahwa metode value at risk dapat digunakan untuk memprediksi drop call rate dengan tingkat kepercayaan 92%, dengan nilai kegagalan prediksi konvergen terhadap nilai kepercayaannya.

Drop call on the traffic channel raises revenue loss of mobile operators. Such condition caused by system disconnection outside the customer desires. Drop call can be overcome or reduced by good maintenance activities on the cellular network.
This research took a case study on the GSM network of PT. XYZ Bandung area, in which the maintenance is currently performed by a corrective method. Such method the maintenance is when a drop call problem has occurred, therefore loss has occurred.
This research measure the drop call risk by using the method of value at risk using Monte Carlo simulations. It is performed by processing historical data network performance statistics, to predict problems before occur. By using this method, operator can perform predictive maintenance as an additional method to strengthen the corrective maintenance methods.
The conclusion based on backtesting result prove that value at risk method with a confidence level 92% can be use to predict the drop call rate, with the proportion of failure will converges to the confidence level.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T38974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Dhina
"Industri manufaktur merupakan industri yang padat karya dan umumnya selalu memproduksi barang dalam jumlah besar. Setiap perusahaan selalu bersaing dalam merebut pangsa pasar yang besar. Kepuasan pelanggan merupakan salah satu hal utama yang harus diperhatikan untuk mencapai pangsa pasar yang besar tersebut. Kepuasan pelanggan erat kaitannya dengan barang yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Barang yang bagus secara kualitas adalah barang yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan, tidak memiliki cacat, dan bagus secara performance. Hal inilah yang menjadi konsentrasi tinggi yang sedang terjadi di PT Astra Otoparts Tbk. Beberapa data menunjukkan tingkat defect yang cukup tinggi di lini produksi tertentu, salah satunya adalah lini produksi painting. Untuk mengurangi tingkat defect yang ada, maka perlu dilakukan suatu eksperimen untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi tingkat defect.
Konsep eksperimen yang digunakan adalah Design and Analysis of Experiments (DOE) dengan menggunakan metode 2k full factorial design. Setelah eksperimen dilakukan, maka selanjutnya melakukan uji hipotesis terhadap nilai signifikansi yang telah ditentukan. Analisis data residual juga harus dilakukan untuk mengetahui kenormalan persebaran data yang dihasilkan. Setelah melakukan semua uji, barulah ditentukan kombinasi terbaik untuk mengurangi tingkat defect yang ada dengan response optimizer.

Manufacturing industries include to one of high human capital investments, and usually produce their products in large amount. Every company have competition in dominating the market. Customer satisfaction is one of the important aspect to be concerned in order to gain the larger market. Customer satisfaction is close to the product that company made. Good product from good quality is described as a thing that can fulfill the customer satisfaction, has no defect occurred, and perform well. This condition begin to be concerned intensively in PT Astra Otoparts Tbk. Some of the data shows high enough defect rate in some production lines, and painting is one of them. In order to decrease the defect rate, an experiments is needed to know the relation of factors that can affect the defect rate.
Concept of the experiments used here is Design and Analysis of Experiments (DOE) by using the 2k full factorial design method. When the experiments have been done, the next step is doing the hypothesis test through the significance value. Residual analysis should be done in order to know the normality of data distribution. When all the tests are done, then it must be done to find the optimal combination for optimizing the condition in order to decrease the defect rate by using response optimizer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50306
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Koerniawan
"Telkomsel sebagai operator seluler yang menguasai pasar dituntut untuk melakukan efisiensi biaya yang berdampak pada peningkatan profit cukup besar (significant) dalam menghadapi persaingan tarif saat ini. Efisiensi biaya biasa dilakukan melalui pengendalian komponen biaya operasional (operational cost) terbesar dengan harapan meningkatkan profit. Efisiensi biaya operasional (operational cost) relatif tidak berdampak besar (significant) karena hanya menekan 0.2% dari biaya operasional (operational cost).
Untuk itu melalui tesis ini dicari terobosan etisiensi biaya yang mampu menambah profit cukup besar (significant). Disamping biaya operasional (operational cost), ada biaya kesempatan (opportunity cost) yang ditimbulkan oleh hilangnya peluang pendapatan (revenue) akibat panggilan jatuh (drop call). Besarnya panggilan jatuh (drop call) di BTS Telkomsel Karawang melebihi target perilsahdim (05%), hal ini cukup menarfk dijadikan contoh kasus tesis, karena diperkirakan setiap panggilan jatuh (drop call) menimbulkan biaya kesempatan (opportunity cost), dan setiap biaya kesempatan (opportunity cost) memiliki potensi menambah profit apabila berhasil dikendalikan.
Tesis ini menggunakan metode penelitian deskriptif dimana prosesnya dimulai dari pengumpulan data, panggilan jatuh (drop call) dan biaya operasional (operational cost) sebagai bahan analisa kernudian dilanjutkan dengan penafsiran basil analisa data-data panggilan jatuh (drop call) dan biaya operasional (operational cost) tersebut untuk ditarik kesimpulan. Dari pola pengendalian biaya kesempatan (opportunity cost), didapat berbagai altematif penambahan profit yang besarnya tergantung, pada jumlah panggilan jatuh (drop call) yang mampu dikendalikan.
Dari beberapa alternatif penambahan profit yang ada, mampu didapat sebuah penambahan profit cukup besar (significant) yakni 0.48% dari pendapatan (revenue), dimana pendapatan (revenue) Tclkornsel sendin mencapai 1.14 trilliun rupiah per bulan. Pola pengendalian biaya kesempatan (opportunity cost) ini berguna bagi pihak rnanajemen dalam mengontrol kondisi BTS secara rutin, sehingga pihak manajemen dapat segera mengambil tindakan tepat untuk mengendalikan panggilan jatuh (drop call) dari BTS yang dikontrol, sebagai cara untuk mengendalikan biaya kesempatan (opportunity cost) agar mampu memberikan penambahan profit cukup besar (significant) bagi Telkomsel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Berlatar belakang fenomena penggunaan amatir radio dan komunikasi radio antar penduduk yang berkaitan dengan faktor layanan publik dan monitor frekuensi radio, dimana peneliti memfokuskan pada permasalahan kondisi pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah tentang penggunaan radio non komersial yang digunakan oleh perorangan. Penelitian ini memperlihatkan penggiat amatir radio dan komunikasi radio antar penduduk bervariasi, mulai yang tidak mempunyai izin sampai yang memiliki izin. Begitu juga peran tokoh yang selalu memelopori tentang berkembangnya potensi amatir radio dan radio antar penduduk ini untuk mengatasi kemaslahatan yang ada dalam masyarakat. Dengan metode kualitatif, peneliti melakukan wawancara mendalam untuk mendapatkan kondisi yang sebenarnya dari layanan publik yang telah dilakukan pemerintah maupun pihak organisasi yang membangkitkan potensi untuk menjadi suatu daya yang besar dalam memberikan dukungan komunikasi berkaitan dengan tanggap darurat terkait dengan bencana dan keadilan sosial lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan publik diberikan oleh pemerintah di bidang penertiban sangat kurang sehingga frekuensi radio yang digunakan oleh radio perorangan ini tidak kondusif untuk digunakan, hal ini akan mempunyai dampak kemampuan organisasi untuk mengembangkan diri, pengabdian masyarakat dalam mendukung komunikasi tanggap darurat yang setiap saat bisa terjadi."
BPT 12:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Ketergantungan penggunaan frekuensi HF (high frequency : 3-30 MHz) pada kondisi alam menyebabkan diperlukannya prediksi frekuensi, untuk mendapatkan acuan tentang frekuensi yang sebaiknya digunakan untuk komunikasi pada saat ini. Selain membrikan gambaran tentang frekuensi yang dapat digunakan untuk komunikasi, prediksi frekuensi komunikasi radio HF dapat dimanfaatkan untuk penjadwalan penggunaan frekuensi, pemilihan frekuensi kerja, dan perencanaan frekuensi kerja. Kegiatan inilah yang disebut manajemen frekuensi."
621 DIRGA 7:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>