Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138057 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Danys Suyanto
"Pada tanggal 2 September 2009, terjadi gempa bumi di wilayah Tasikmalaya dan sekitar. Kejadian gempa tektonik tersebut telah menyisakan kerusakan bangunan yang cukup besar terutama di kabupaten Tasikmalaya dan kabupaten Garut yang merupakan kota yang paling dekat dengan gempa bumi. Bentuk dan tingkat kerusakan yang terjadi pada bangunan bertingkat dan sederhana mulai dari yang ringan sampai berat. Umumnya bangunan yang mengalami kerusakan paling parah adalah bangunan non-engineered terutama rumah-rumah dengan dinding bata. Namun untuk rumah-rumah kayu, kerusakan yang diakibatkan oleh gempa sangat ringan atau malah sama sekali tidak mengakibatkan kerusakan. Pada studi kasus ini akan dilakukan simulasi bagaimana pengaruh gempa yang terjadi terhadap kedua bangunan tersebut dengan meninjau gaya geser dasar bangunan yang terjadi pada kedua bangunan tersebut dan konsentrasi tegangan yang terjadi terutama pada bangunan rumah dinding bata.

On September 2nd, 2009 an earthquake occurred in the region of Tasikmalaya and around. Tectonic earthquake event has left the considerable building damages, especially in Tasikmalaya district and Garut district, which is the closest town to the earthquake. Form and level of damage that occurred in multistory buildings and simple buildings range from mild to severe. Generally buildings which damaged are non-engineered buildings, especially houses with brick walls. But for wooden houses, numbers of damages caused by earthquake is very mild or even no damage. The study case will be conduct simulations on how the earthquake influences occurred on these two buildings by reviewing the base shear, which occurred in these two buildings and the stress concentration which occurred mainly on brick wall house."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50597
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Bella Febrina
"Bangunan Masjid Manonjaya merupakan salah satu bangunan konservasi di Indonesia yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya. Akibat gempa yang terjadi di daerah tersebut (2 September 2009), bangunan ini tidak luput dari getaran selama gempa berlangsung. Secara struktural, elemen-elemen pada bangunan ini secara keseluruhan menggunakan material batu bata pada elemen dinding dan kolom serta material kayu jati pada struktur atap. Kegagalan-kegagalan yang terjadi secara struktural akibat gempa dapat disimulasikan melalui pemodelan sehingga dapat dianalisis hasil yang diperoleh dan dibandingan dengan di kenyataan. Pemodelan akan dilakukan dengan analisa riwayat waktu dengan menggunakan tiga jenis data gempa, yaitu Gempa Tasikmalaya Asli, Gempa Tasikmalaya Diskalakan, Gempa El-Centro Modifikasi. Penerapan variasi data waktu bertujuan untuk dilakukan perbandingan kegagalan-kegagalan yang seharusnya terjadi pada elemen-elemen struktur. Material yang digunakan pada struktur berpengaruh terhadap ketahanannya menahan gaya gempa sehingga setelah dilakukan analisa dapat diketahui penyebab kegagalan-kegagalan tersebut yang selanjutnya dapat dilakukan usulan perbaikan dan penambahan perkuatan secara struktural pada elemen-elemen yang lemah/gagal.

Manonjaya Mosque Building is one of Indonesia's conservation buildings that are located in Tasikmalaya regency. Caused by the earthquake that occurred in the area (2 September 2009), the building was not escaped from vibrations during the earthquake took place. Structurally, the elements in this building overall use brick materials on the wall and column and teak wood materials elements in the roof structure. Failures which occur structurally can be simulated through modeling, so that we can analyze the results obtained and compared with the reality. Modeling will be performed by time history analysis using three types of seismic data, i.e. Original Tasikmalaya Earthquake, Tasikmalaya Earthquake Scaled up, El-Centro Earthquake Modification. Application of the time variation of the data aims to compare the failures that should occur in structural elements. Materials used in the structure affect its resilience withstand earthquake forces so that after analysis can be known causes of such failures which then can be proposed improvements and additional reinforcement structurally to the weak / failed elements."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50585
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Eka Wulandari
"Hal yang sangat penting dalam perencanaan struktur gedung bertingkat adalah analisa desain gedung tahan gempa, karena gempa bumi merupakan salah satu fenomena alam yang tak dapat dihindari. Sifat dari gempa bumi yang merugikan khusunya bagi bangunan, harus diatasi dengan perencanaan struktur bangunan yang tahan terhadap pengaruh gempa. Perlu diketahui bahwa selama beberapa dekade terakhir, beberapa sistem struktur komposit baja dan beton telah banyak digunakan pada konstruksi bangunan tinggi dalam perencanaan bangunan tahan gempa. Sistem ini memadukan rigiditas dan formabilitas dari struktur beton dengan kecepatan pengerjaan dari struktur baja yang menghasilkan suatu produk struktur yang ekonomis. Satu bagian struktur yang memadukan struktur persegi kosong dengan isi beton didalamnya. Sifat dari material beton yang getas dan baja yang daktail membuat penelitian tentang komposit baja beton berlanjut hingga mengeksplorasi kekuatan komposit hingga mencapai bagian plastisnya.
Desain bangunan rumah sakit dalam penelitian ini memakai prinsip perencanaan bangunan tahan gempa dengan menggunakan material komposit. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisa bangunan ini yaitu dengan analisa dinamik riwayat waktu (time history) non linear. Hasil yang didapat adalah perilaku inelastis yang berasal dari adanya hinge properties yang didefine pada penampang komposit yang digunakan. Dengan demikian dari sini akan memperlihatkan mekanisme sendi plastis serta mekanisme lelehnya penampang yang didapat dari pemberian empat beban rencana yaitu Elcentro, Loma-Prieta, Northridge, dan San Fernando.

Thing that is very important in planning the structure of buildings are earthquakeresistant building design analysis, due to an earthquake is one of the natural phenomena that can not be avoided. The nature of earthquakes especially harmful to the building, must be addressed by structural design of earthquake-resistant effect. Please note that during the last few decades, several systems of steel and concrete composite structures have been widely used in the construction of tall buildings in the design of earthquake resistant buildings. This system combines rigidity and formabilitas of concrete structures with the speed of construction of steel structure that produces a product of economic structures. One part of the structure that combines an empty square structure with concrete contents therein. The nature of the brittle concrete material and a ductile steel making research on composite steel concrete composite continues to explore the strength to reach the plastisnya.
Hospital building design in this research uses the principles of earthquake resistant building design using composite materials. Approach used to analyze the building that is with time history dynamic analysis (time history) nonlinear. The results obtained are derived from the inelastic behavior of the didefine hinge on cross-sectional properties of composite used. Thus from here will show the hinge mechanism and the mechanism of melting obtained from the provision of section four of the plan expense Elcentro, Loma-Prieta, Northridge, and San Fernando. Hospital building composite structure behavior due to dynamic analysis of time history non linear.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50649
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arthur Reginald Tani
"Bangunan tembokan nir-rekayasa tanpa tulangan (URM) umumnya lemah terhadap gempa dan sangat berbahaya untuk keselamatan manusia, meskipun gempa yang terjadi relatif kecil. Namun jenis konstruksi ini akan sangat sulit untuk digantikan, khususnya di negara- negara berkembang seperti Indonesia. Hal tersebut dikarenakan bangunan tembokan nir- rekayasa relatif murah dan mudah untuk dibangun. Oleh karena itu diperlukan suatu metode perkuatan yang murah dan mudah ditiru untuk meningkatkan ketahanan bangunan terhadap gempa (seismic retrofitting), salah satunya adalah perkuatan menggunakan ferosemen. Selain sebagai metode perkuatan, dinding pasangan bata dengan lapisan ferosemen juga dapat digunakan sebagai elemen struktur penahan gempa dalam konstruksi bangunan baru. Hal tersebut dilakukan dengan membalutkan lapisan ferosemen pada kedua sisi dinding, di lokasi- lokasi balok dan kolom praktis umumnya diletakan. Metode ini sudah diuji dan dibuktikan untuk struktur bangunan tembokan nir-rekayasa satu lantai. Secara prinsip metode ini juga dapat diterapkan untuk bangunan sederhana dua lantai. Pada penelitian ini dilakukan pengujian getar pada benda uji dinding sebagai verifikasi parameter pemodelan, yang kemudian parameter pemodelan tersebut digunakan untuk memodelkan struktur bangunan tembokan dua lantai tanpa tulangan (URM). Kemudian dilakukan analisis perilaku dinamik pada model bangunan tembokan dua lantai tanpa tulangan (URM) dengan dan tanpa lapisan ferosemen. Hasil analisis menunjukan bahwa lapisan ferosemen juga dapat diterapkan pada bangunan tembokan dua lantai dan cukup efektif dalam menahan gempa.

Non-engineered unreinforced masonry (URM) buildings are generally weak against earthquakes and very dangerous for human safety, even though the earthquake that occurred was relatively small. However, this type of construction will be difficult to replace, especially in developing countries such as Indonesia, because it is relatively cheap and easy to build. Therefore, there is a need for a cheap and easy-to-apply seismic retrofitting method, one of which is ferrocement retrofitting. Masonry walls strengthened by layers of ferrocement can also be used as lateral load resistance elements for new URM buildings. It can be done by applying ferrocement layers on both sides of the wall, where beam and column are usually placed. This method has been tested and proven for a single-story building. Theoretically, this method can also be applied to a simple two-story URM building. In this research, a vibration test was carried out on a wall specimen as a model validation, which then the modeling parameters were used to model a two-story unreinforced masonry (URM) building. Linear dynamic analysis was carried out on a two-story URM building with and without ferrocement layers. It is concluded that ferrocement strengthening can also be used on two-story URM building and quite effective against earthquakes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ihsan
"Sejak terjadinya gempa besar yang terjadi pada 26 Desember 2004 di Provinsi Nangro Aceh Darusalam (NAD) menyadarkan banyak pihak bahwa daerah Indonesia bagian selatan yang termasuk kedalam jalur gempa merupakan daerah rawan gempa. Pulau Sumatra merupakan salah satu daerah rawan gempa di Indonesia karena terdapatnya pertemuan dua lempengan benua. Di Pulau Sumatra masih banyak Rumah Tradisional baik yang difungsikan sebagai tempat tinggal maupun sebagai Rumah Adat yang mempunyai nilai budaya dan historis dan seringkali berfungsi sebagi balai pertemuan masyarakat. Sebagian besar Rumah Tradisional di daerah Sumatra berupa rumah panggung dengan tiang-tiang yang besar dengan matrial dari kayu, hal ini disebabkan masih banyak dan mudahnya untuk mendapatkan material kayu. Para leluhur juga telah banyak belajar dengan kejadian alam yang pernah mereka alami sehingga mereka dapat membuat struktur tahan gempa dan jika terjadi gempa besar Rumah Tradisional masih dapat berdiri kokoh. Pada makalah ini struktur Rumah Tradisional Sumatra dimodelisasi dengan mengguakan program komputer dan dianalisa dinamik dari strukturnya. Hasil analisa mengungkapkan rahasia struktur tahan gempa Rumah Tradisional Sumatra dari teknologi tradisional nenek moyang.

Since the huge earthquake happened at December 26th 2004 in Aceh made people reliazed that South Indonesia are in earthquake belt and unsave place to living in. In Sumatra island, there are some traditional house that function as residential places and also for custom houses that has cultural and historical value. Sumatra's traditional house is a level house with big wood columns. This structure makes the house resistance to earthquake. The ancients had learned from the nature fenomenon, so that they could made the resistance earthquake structure. In this paper, the structure of Sumatra's traditional house modelized with computer program dynamic analysis. The analysis will result the secret of ancient traditional house technology."
2008
R.21.08.61 Ihs a
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ihsan
"Sejak terjadinya gempa besar yang terjadi pada 26 Desember 2004 di Provinsi Nangro Aceh Darusalam (NAD) menyadarkan banyak pihak bahwa daerah Indonesia bagian selatan yang termasuk kedalam jalur gempa merupakan daerah rawan gempa. Pulau Sumatra merupakan salah satu daerah rawan gempa di Indonesia karena terdapatnya pertemuan dua lempengan benua. Di Pulau Sumatra masih banyak Rumah Tradisional baik yang difungsikan sebagai tempat tinggal maupun sebagai Rumah Adat yang mempunyai nilai budaya dan historis dan seringkali berfungsi sebagi balai pertemuan masyarakat. Sebagian besar Rumah Tradisional di daerah Sumatra berupa rumah panggung dengan tiang-tiang yang besar dengan matrial dari kayu, hal ini disebabkan masih banyak dan mudahnya untuk mendapatkan material kayu.
Para leluhur juga telah banyak belajar dengan kejadian alam yang pernah mereka alami sehingga mereka dapat membuat struktur tahan gempa dan jika terjadi gempa besar Rumah Tradisional masih dapat berdiri kokoh. Pada makalah ini struktur Rumah Tradisional Sumatra dimodelisasi dengan mengguakan program komputer dan dianalisa dinamik dari strukturnya. Hasil analisa mengungkapkan rahasia struktur tahan gempa Rumah Tradisional Sumatra dari teknologi tradisional nenek moyang.

Since the huge earthquake happened at December 26th 2004 in Aceh made people reliazed that South Indonesia are in earthquake belt and unsave place to living in. In Sumatra island, there are some traditional house that function as residential places and also for custom houses that has cultural and historical value. Sumatra's traditional house is a level house with big wood columns. This structure makes the house resistance to earthquake.
The ancients had learned from the nature fenomenon, so that they could made the resistance earthquake structure. In this paper, the structure of Sumatra's traditional house modelized with computer program dynamic analysis. The analysis will result the secret of ancient traditional house technology.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50567
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rahmah Amania
"Kayu merupakan salah satu material dalam teknologi bangunan rumah. Dalam Serat Titika Wisma, KR.35-A 9.06, masing-masing kayu memiliki nama-nama yang mengidentifikasikan jenis, ciri-ciri, maupun ketepat-gunaannya sebagai bahan untuk membangun rumah. Setiap jenis kayu memiliki baik dari sisi kekuatan kontruksi maupun angsar, yakni pengaruh daya keberuntungan terhadap penghuni bangunan rumah itu. Sumber data penelitian ini adalah naskah Serat Titika Wisma koleksi perpustakaan FSUI. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotik pragmatik C.S. Peirce tentang proses semiosis. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan catat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan tahapan: 1) analisis representamen terhadap makna nama-nama kayu berdasarkan teks yang mengandungi kata/nama kayu; 2) deskripsi karakteristik kayu; 3) interpretasi semiotis terhadap penggunaan jenis-jenis kayu pada konstruksi bangunan. Hasil pemaknaan dalam proses semiosis menunjukkan bahwa nama-nama jenis kayu bangunan, selain menandai karakteristik kayu juga menandai kedaya-gunaan jenis-jenis kayu sebagai bagian dari konstruksi bangunan rumah. Ketepatan penggunaan dan penempatan jenis-jenis kayu pada bagian-bagian konstruksi bangunan rumah diyakini dapat menimbulkan sebuah manfaat berupa angsar sae.

Wood is one of the materials in home building technology. In Serat Titika Wisma, KR.35- A 9.06, each wood has a name that identifies its type, characteristics, and usage as a material for building a house. Each type of wood has both the strength of construction and angsar, namely the effect of the power of luck on the occupants of the house building. The data source of this research is the Fiber Titika Wisma manuscript, a collection of the FSUI library. The theory used in this research is the pragmatic semiotic theory of C.S. Peirce on the process of semiosis. The method used is a qualitative research method with data collection techniques using the observation and note technique. Data analysis was performed using descriptive methods with the following stages: 1) analysis of representations of the meaning of wooden names based on the text containing the word / name of wood; 2) description of wood characteristics; 3) semiotic interpretation of the use of wood types in building construction. The results of the meaning in the semiosis process show that the names of building wood types, besides marking the characteristics of the wood, also mark the usefulness of the types of wood as part of the construction of the house building. It is believed that the accuracy of using and placing the types of wood in parts of the construction of a house building can give rise to a benefit in the form of angsar sae."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Arif Hidayat
"[Penelitian ini membahas mengenai analisis perilaku dinamik struktur bangunan tahan gempa dengan perletakan terisolasi dengan cara membandingkannya dengan bangunan dengan perletakan tetap. Bangunan dengan perletakan terisolasi
dimodelkan dengan menggunakan base isolation yang sesuai dengan yang digunakan oleh rumah sakit UI, sementara bangunan dengan perletakan tetap dimodelkan dengan menggunakan perletakan jepit. Beban gempa yang digunakan
adalah beban gempa riwayat waktu northridge, kobe, dan el-centro yang telah diskalakan dengan respon spektrum Depok sesuai dengan SNI 1726:2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur gedung dan non gedung.
Analisa yang digunakan yaitu nonlinear time history direct integration. Nonlinearitas dari bangunan didapatkan dari material dan geometri yang diwakilkan oleh sendi plastis pada bangunan dengan perletakan tetap dan base isolator yang telah berdeformasi melebihi batas lelehnya pada bangunan dengan perletakan terisolasi. Dari hasil penelitian menunjukkan penggunaan base isolator pada struktur bangunan tahan gempa meningkatkan peforma bangunan akibat beban gempa, serta memperkecil gaya dalam element-element struktur bangunan.

This study discusses the comparison of the dynamic behaviour analysis of the isolated base seismic structure and fixed base structure. The isolator used in the mathematical model of the isolated base structure in this study is the same with the isolator that will be used in the real UI Hospital Building, while the fixed base structure modeled by rigid base. The seismic load used in this study are time history seismic load of Northridge, Kobe, and El Centro. The time history is scaled by the factor appropriate with SNI 1726:2012. Nonlinear time history direct analysis method will be performed in this study. The nonlinearity of the structure consists of geometrical nonlinearity and material nonlinearity gained
from the plastic hinge and the deformation of the isolator that exceed its yield deformation point. Result shows that isolated base structure has better performances than fixed base structure. It showed by the decreasing amount of the
internal forces of each elements of the structure.;This study discusses the comparison of the dynamic behaviour analysis of the isolated base seismic structure and fixed base structure. The isolator used in the mathematical model of the isolated base structure in this study is the same with the isolator that will be used in the real UI Hospital Building, while the fixed base structure modeled by rigid base. The seismic load used in this study are time history seismic load of Northridge, Kobe, and El Centro. The time history is scaled by the factor appropriate with SNI 1726:2012. Nonlinear time history
direct analysis method will be performed in this study. The nonlinearity of the structure consists of geometrical nonlinearity and material nonlinearity gained from the plastic hinge and the deformation of the isolator that exceed its yield deformation point. Result shows that isolated base structure has better performances than fixed base structure. It showed by the decreasing amount of the
internal forces of each elements of the structure.;This study discusses the comparison of the dynamic behaviour analysis of the
isolated base seismic structure and fixed base structure. The isolator used in the
mathematical model of the isolated base structure in this study is the same with
the isolator that will be used in the real UI Hospital Building, while the fixed base
structure modeled by rigid base. The seismic load used in this study are time
history seismic load of Northridge, Kobe, and El Centro. The time history is
scaled by the factor appropriate with SNI 1726:2012. Nonlinear time history
direct analysis method will be performed in this study. The nonlinearity of the
structure consists of geometrical nonlinearity and material nonlinearity gained
from the plastic hinge and the deformation of the isolator that exceed its yield
deformation point. Result shows that isolated base structure has better
performances than fixed base structure. It showed by the decreasing amount of the
internal forces of each elements of the structure., This study discusses the comparison of the dynamic behaviour analysis of the
isolated base seismic structure and fixed base structure. The isolator used in the
mathematical model of the isolated base structure in this study is the same with
the isolator that will be used in the real UI Hospital Building, while the fixed base
structure modeled by rigid base. The seismic load used in this study are time
history seismic load of Northridge, Kobe, and El Centro. The time history is
scaled by the factor appropriate with SNI 1726:2012. Nonlinear time history
direct analysis method will be performed in this study. The nonlinearity of the
structure consists of geometrical nonlinearity and material nonlinearity gained
from the plastic hinge and the deformation of the isolator that exceed its yield
deformation point. Result shows that isolated base structure has better
performances than fixed base structure. It showed by the decreasing amount of the
internal forces of each elements of the structure.]
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bastomi Al Furqoni
"Di banyak daerah di Tanah Air, rumah-rumah adat umumnya merupakan rumah panggung yang terbuat dari kayu dan arsitekturnya mencerminkan keunikan serta kearifan budaya lokal. Walaupun bencana datang silih berganti dalam hitungan tahun, puluhan tahun, bahkan ratusan tahun, rumah-rumah tua tersebut tetap kokoh berdiri. Berkaitan dengan itu dalam tulisan ini akan dilakukan analisis rumah panggung sederhana terhadap gempa bumi dengan meninjau pengaruh ketinggian tiang, tipe perletakan, sistem pengaku dan sistem sambungan.

In many places in Indonesia, traditional houses usually built on elevated platform (stage) and all of them are made of wood and also their architectures reflect Indonesian cultures. Even many catastrophes quake them since very long time before, today they stood still. According to that fact, in this paper the Author would like to analyze a simple model of elevated traditional building through a seismic analysis that will focus on column height, support type, bracing system and joint configuration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50616
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Isnawan
"Indonesia terletak di area yang memiliki risiko gempa yang tinggi. Korban jiwa sebagian besar terjadi karena robohnya bangunan rumah tinggal sederhana yang masih banyak terdapat di Indonesia. Secara teknis bangunan rumah tinggal sederhana yang tidak dikerjakan menggunakan kaidah dan pola teknis yang benar disebut sebagai bangunan nonrekayasa. Pemerintah Indonesia telah membuat ketentuan untuk bangunan sederhana tahan gempa. Namun dalam penerapannya di lapangan hingga sampai terimplementasi di masyarakat tidak mudah, karena bangunan sederhana tersebut biasanya dikerjakan sendiri dengan cara dan kebiasaan-kebiasaan terdahulu tanpa memperhatikan ketentuan yang telah dibuat oleh pemerintah. Beberapa inisiatif telah dilakukan melibatkan lintas pihak dan berbagai bidang untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan kesadaran akan permasalahan ini. Masih menyisakan permasalahan bagaimana agar pengelolaan pengawasan, peningkatan keterampilan dan menjaga kesadaran bersama dapat terjadi terus menerus dan semakin berkembang. Praktek pengelolaan proyek yang baik dapat memastikan kualitas pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan. Penerapan pola pengelolaan pengetahuan yang sesuai diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan kesadaran masyarakat. Penggunaan teknologi IT diharapkan membantu agar seluruh proses yang terjadi dapat berlangsung terus-menerus dan
diakses dari seluruh lokasi di wilayah Indonesia. Pengembangan aplikasi pengelolaan proyek berbasiskan pengetahuan untuk pembangunan rumah nonrekayasa di Indonesia diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas bangunan sederhana di Indonesia.

Indonesia is located in an area that has a high potential for earthquake. Most of the fatalities occurred due to the collapse of non-engineered residential buildings, which are still widely available in Indonesia.  Non-engineered building are a simple buildings which in the process of construction are not use the correct technical rules and patterns. The Indonesian government has made regulation for simple earthquake-resistant residential buildings.  However, its implementation is not easy, because the construction process usually done by the community itself and has become a habit for a long time without regard to the provisions that have been made.  Several initiatives have been carried out involving cross-parties and various fields to improve skills, knowledge and awareness of this issue.  How to manage supervision, increase skills and maintain shared awareness can occur continuously and growing is still the problem.  Project management ensure the quality of work as planned.  The application of appropriate knowledge management can increase people's skills, knowledge and awareness. With IT technology, process will be continuously and accessed from all locations of Indonesia.  The development of knowledge-based project management applications is expected to be a solution to improve the quality of non-engineered residential buildings in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>