Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125346 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Adikusumo
"ABSTRAK
Aktivitas manusia dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan dapat menimbulkan dampak yang merugikan (negatif) terhadap lingkungan di sekitarnya. Salah satunya disebabkan oleh kegiatan pembangunan. Pada saat ini ada sebuah konsep Green Construction yang dapat menimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh penerapan konsep green contruction pada pembangunan gedung terhadap penambahan biaya pada tahap pelaksanaan proyek. Metode yang digunakan adalah survey. Metode ini digunakan untuk menjawab pertanyaan dari penelitian yang dilakukan. Data didapat dari kuisioner kepada responden yang terkait terhadap pelaksanaan proyek yang telah menggunakan konsep green contruction ini.

ABSTRACT
Human activities in the implementation of construction projects may cause adverse effects (negative) on the surrounding environment. One of them caused by construction activities. At this time there is a concept that can minimalize negative impacts on the environment. This research was conducted to see the effect of applying the concept of green contruction on building on the incremental cost of the project implementation stage. The method used is survey. This method is used to answer questions from the research. Data obtained from questionnaires to the respondents related to the implementation of projects that have used this concept of green contruction"
2010
S50623
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Puji Lestari
"ABSTRAK
Green building adalah konsep bangunan ramah lingkungan yang merupakan salah satu bentuk respon dunia mengenai kondisi lingkungan saat ini. Meskipun demikian, masih banyak anggapan bahwa konsep bangunan ramah lingkungan ini mahal sehingga masih sedikit owner yang menerapkan konsep ini pada bangunan mereka. Pada penelitian ini dilakukan studi value engineering (VE) untuk mendapatkan biaya yang optimal pada bangun green building. VE pada penelitian ini dilakukan pada system pengkondisian udara dengan fokus penelitian adalah pada pemilihan refrigerant ramah lingkungan untuk menggantikan refrigerant r134a yang tidak ramah lingkungan karena dapat menyebabkan pemanasan global. Hasil dari penelitian adalah sistem pengkondisian udara yang lebih ramah lingkungan dan efisien terhadap biaya.

ABSTRACT
Green building is the concept of environmentally friendly building, which is one form of response the world about the current enviromental conditions. Nevertheless, there are many assuming that enviromentally friendly building concept is still expensive so only many owners who apply this concept in their building. In this study, Value Engineering (VE) was used to obtain the optimal cost for green building. VE in this study was conducted on air conditioning system. Focus in this reasearch is the selection of environmentally friendly rerigerants to replace refrigerant R134a which less sustainable for environment because it can cause global warming. The result are air conditioning system that enviromentally friendly and efficient of cost."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S875
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Furqan Usman
"Konstruksi merupakan bagian dalam perkembangan infrastruktur dan industri konstruksi. Fakta yang menunjukkan bahwa tingkat kerusakan lingkungan sudah cenderung meningkat, relatif mudah untuk ditemukan. Salah satunya disebabkan oleh kegiatan pembangunan. Pada saat ini ada sebuah konsep Green Construction yang dapat menimalisir dampak negatif terhadap lingkungan.
Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh penerapan konsep green construction pada pembangunan gedung terhadap kinerja mutu proyek. Metode yang digunakan adalah survei. Metoda ini digunakan untuk menjawab pertanyaan dari penelitian yang dilakukan. Data didapat dari kuisioner kepada responden yang terkait terhadap pelaksanaan proyek yang telah menggunakan konsep green construction ini. Pengolahan data dilakukan menggunakan SPSS.

Construction is part of infrastructure development and construction industry. Facts showing that the level of environmental damage is likely to increase, relatively easy to find. One of them caused by construction activities. At this time there is a concept that can menimalisir Green Construction negative impacts on the environment.
The study was conducted to see the effect of applying the concept of green building construction on the project quality performance. The method used was survey. This method is used to answer questions from the research undertaken. Data obtained from questionnaires to the respondents related to the implementation of projects that have used this concept of green construction. Data processing was performed using SPSS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27734
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ardho Muhammad Ratuprawiranegara
"Pembangunan gedung bertingkat tinggi yang sangat gencar masih terdapat banyak korban dalam konstruksinya. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) merupakan sistem perlindungan untuk meminimalkan kerugian dan kecelakaan pada industri konstruksi. Kesehatan dan keselamatan konstruksi merupakan aspek yang sangat penting di seluruh industri konstruksi. Berbagai metode dan praktik inovatif telah dikembangkan dalam tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan pekerja dalam industri konstruksi. Green Construction merupakan salah satu inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan keselamatan pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perencanaan keselamatan konstruksi dalam implementasi green construction pada struktur atas gedung bertingkat tinggi. Dengan mengembangkan perencanaan keselamatan konstruksi dalam implementasi green construction, maka identifikasi bahaya dan risiko serta pengendaliannya dapat terintegrasi dengan baik sehingga keselamatan konstruksi dapat ditingkatkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi pakar melalui survei kuesioner dan pengolahan data berupa analisis deskriptif. Hasil penelitian ini berupa rencana keselamatan konstruksi penerapan green construction pada struktur atas gedung bertingkat tinggi dalam bentuk sasaran dan program keselamatan konstruksi yang berbasis pada Permen PUPR No. 10 Tahun 2021.

The intensive construction of high-rise buildings still results in many casualties. The Construction Safety Management System is a protective system aimed at minimizing losses and accidents in the construction industry. Construction health and safety are crucial aspects throughout the construction industry. Various innovative methods and practices have been developed to improve the health and safety of workers in the construction industry. Green Construction is one of the innovations expected to enhance worker health and safety. This study aims to develop construction safety planning in the implementation of green construction for upper structure of high-rise buildings. By developing construction safety planning in the implementation of green construction, hazard and risk identification and its control can be well-integrated, thus improving construction safety. The method used in this research involves expert validation through questionnaire surveys and data processing via descriptive analysis. The findings of this research include a safety construction plan for green construction implementation in the upper structures of high-rise buildings, based on Permen PUPR No. 10 Tahun 2021."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arkan Akhyari
"Penelitian mengenai risiko pengubahsuaian (Green Retrofitting) belum banyak dilakukan. Hal tersebut tercermin dari masih sedikit nya pengaplikasian pengubahsuaian di negara berkembang salah satunya di Indonesia. Padahal pengubahsuaian bangunan lama menjadi salah satu faktor utama tercapainya target nol emisi karbon di tahun 2040. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Sumber atau Faktor Risiko dan Risiko Tinggi (High Risk) pada pelaksanaan pekerjaan Green Retrofitting aspek tepat guna lahan (ASD) dan konservasi air (WAC) yang berpengaruh terhadap biaya pelaksanaan Green Retrofitting. Penelitian risiko ini berdasarkan Work Breakdown Structure (WBS) yang berbasis pada Rating Tools GREENSHIP Existing Building dan Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021. Dengan menggunakan metode regresi linear, serta dibantu software SPSS. Diketahui beberapa risiko dominan yang berpengruh terhadap biaya green retrofitting salah satunya adalah kelangkaan material yang sesuai dengan spesifikasi green retrofitting.

Research on the risks of green retrofitting has not been widely conducted. This is reflected in the fact that there are still few applications of retrofitting in developing countries, including Indonesia. Even though the conversion of old buildings is one of the main factors in achieving the net zero emission (NZE) target in 2040. The purpose of this study is to determine the sources or risk factors and high risks in the implementation of Green Retrofitting work in the aspects of appropriate site development (ASD) and water conservation (WAC) that affect the cost of implementing Green Retrofitting. This risk research is based on the Work Breakdown Structure (WBS) which is based on the GREENSHIP Existing Building Rating Tools and Permen PUPR Number 21 of 2021. By using the linear regression method, and assisted by SPSS software. It is known that several dominant risks that affect the cost of green retrofitting, one of which is the scarcity of materials that are in accordance with green retrofitting specifications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evan Ariel Christoper
"Industri konstruksi bangunan adalah salah satu industri yang memberikan dampak yang sangat buruk bagi keberlanjutan lingkungan hidup. Bangunan hijau adalah solusi yang dapat menjawab kebutuhan melalui solusi pembangunan infrastruktur yang mendukung aspek keberlanjutan. Akan tetapi, implementasi bangunan hijau di Indonesia masih sangat rendah karena biaya investasi yang lebih besar dibandingkan bangunan non-hijau. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan identifikasi incremental cost-benefitpada objek studi kasus konstruksi bangunan hijau di Indonesia dengan tujuan mengidentifikasi biaya dan manfaat yang mempengaruhi implementasi bangunan hijau serta menganalisis parameter-parameter ekonomi dan efisiensi implementasi apabila dilakukan perbandingan terhadap beberapa bangunan hijau. Dalam melakukan penelitian, dilakukan evaluasi variabel dengan kuesioner dan metode Analytical Hieararchy Process terhadap para pakar, metode kuantifikasi terhadap setiap biaya dan manfaat yang teridentifikasi di sepanjang siklus hidup bangunan hijau, serta analisis efisiensi dilakukan dengan menggunakan Data Envelopment Analysis. Ditemukan bahwa manfaat aspek lingkungan menjadi yang paling signifikan bagi para pakar serta biaya operasional adalah yang paling tidak signifikan. Selain itu, melalui tiga objek studi kasus yang dilakukan, Gedung A menjadi gedung dengan tingkat penggunaan biaya paling rendah, gedung B menjadi gedung dengan cost-effectiveness paling tinggi, serta gedung C memiliki efisiensi input-output yang paling baik.

The building construction industry is one of the industry that gives a detrimental effect to the sustainability of living environment. Green building is the solution that can answer the needs by becoming a solution for infrastructure building that supports sustainability aspect. However, the implementation of green building in Indonesia is still very low due to the high capital cost needed compared to non-green building. So, this research identified the incremental cost-benefit on the case study object of green building construction in Indonesia with aim to identifying the cost and benefit that influence the implementation of green building and analyzing the economic parameter and the implementation efficiency after comparing a couple of green buildings. In this research, variable evaluation is executed with a questionnaire and analytical hierarchy process methodology to an expert, and then the research also quantified each of the cost and benefit identified for the whole life cycle of the green building and analysed its efficiency with Data Envelopment Analysis. It’s found that the benefit from environmental aspect has the most significancy coefficient, while operational cost has the least significancy coefficient based on the expert. It’s also found that based on the three case study object, Building A has the lowest cost-usage, building B has the highest cost-effectiveness, and building C has the best input-output efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrianti Silviana Dewi
"Latar belakang penelitian ini adalah komitmen pengurangan emisi karbon hingga 31% pada tahun 2030. Penelitian ini berupaya melakukan green retrofitting pada bangunan eksisting terbanyak di Indonesia yaitu gedung bertingkat tinggi untuk mencapai tujuan tersebut. Sektor konstruksi menyumbang emisi karbon sebesar 40%. Menurut penelitian yang sudah ada sebelumnya, Green Retrofitting atau Penggubahsesuaian merupakan strategi yang paling menguntungkan untuk mengurangi emisi karbon pada sektor konstruksi, karena hanya menggunakan biaya sebesar 30 % hingga 50% dibandingkan dengan bongkar bangunan yang sudah ada dan bangun bangunan baru, serta 20% jika dibandingan dengan membangun bangunan baru dengan standar bangunan hijau di lahan kosong. Implementasi Green Retrofitting di Indonesia belum terlalu banyak walaupun sudah terdapat payung hukum Permen PUPR No.21 Tahun 2021 dan GBCI sebagai standar bangunan hijau. Berdasarkan data yang sudah ada, terdapat banyak masalah dalam menentukan keputusan pembangunan proyek green retrofitting, salah satunya karena estimasi biaya yang kurang akurat. Dengan terjadinya ketidakakuratan estimasi biaya, banyak realisasi proyek yang mengalami pembengkakan anggaran dan tidak sesuai dengan anggaran yang ditetapkan pada tahap perencanaan proyek. Penggunaan BIM 5D pada proses estimasi biaya merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan akurasi biaya. Dalam melakukan proses estimasi biaya ini mempertimbangkan juga risiko yang terjadi pada BIM 5D dan proses estimasi biaya itu sendiri. Penelitian ini akan mempelajari setiap proses, aktivitas, output dan risiko pada penggunaan BIM 5D dan proses estimasi biaya. Selain itu untuk mengetahui model hubungan antara risiko BIM 5D dan proses estimasi biaya dengan tingkat akurasi biaya. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa model hubungan risiko BIM 5D dengan akurasi biaya adalah saling mempengaruhi dan berbanding terbalik Y = 2,573 – 0,171X1 – 0,052X2. Sedangkan hubungan antara risiko proses estimasi biaya dengan tingkat akurasi biaya sebagai berikut Y’ = 2,573 – 0,201X. Setiap risiko level tinggi sudah diberikan strategi penanganan baik secara tindakan preventif maupun korektif, sehingga penerapan BIM 5D dalam proses estimasi biaya menghasilkan tingkat akurasi biaya yang diharapkan. Penerapan BIM 5D pada penelitian ini menggunakan software Revit untuk melakukan quantity take off kemudian dengan proses Analisa Harga dikombinasikan dengan teknik perhitungan menggunakan Ms. Excel.

The background to this research is the commitment to reduce carbon emissions by up to 31% by 2030. This research seeks to carry out green retrofitting of the largest number of existing buildings in Indonesia, namely high-rise buildings, to achieve this goal. The construction sector contributes 40% of carbon emissions. According to previous research, Green Retrofitting is the most profitable strategy for reducing carbon emissions in the construction sector, because it only costs 30% to 50% compared to demolishing existing buildings and building new buildings, and 20 % when compared to building a new building with green building standards on the land blank. There is not much implementation of Green Retrofitting in Indonesia even though there is a legal umbrella for PUPR Ministerial Decree No. 21 of 2021 and GBCI as a green building standard. Based on existing data, there are many problems in determining the decision to build a green retrofitting project, one of which is due to inaccurate cost estimates. Due to inaccurate cost estimates, many project realizations experience budget overruns and do not comply with the budget set at the project planning stage. Using BIM 5D in the cost estimation process is one solution to increase cost accuracy. In carrying out the cost estimation process, you also consider the risks that occur in 5D BIM and the cost estimation process itself. This research will study each process, activity, output and risk in the use of 5D BIM and the cost estimation process. Apart from that, to find out the model of the relationship between BIM 5D risk and the cost estimation process with the level of cost accuracy. The results of this research show that the 5D BIM risk relationship model with cost accuracy influences each other and is inversely proportional to Y = 2.573 – 0.171X1 – 0.052X2. Meanwhile, the relationship between the risk of the cost estimation process and the level of cost accuracy is as follows Y' = 2.573 – 0.201X. Every highlevel risk has been given a handling strategy, both preventive and corrective, so that the application of BIM 5D in the cost estimation process produces the expected level of cost accuracy. The application of BIM 5D in this research uses Revit software to carry out quantity take off then the Price Analysis process combined with calculation techniques using Ms. Excel."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Irfan Firdaus
"Konstruksi merupakan salah satu kegiatan dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya yang mempunyai peranan penting dalam pencapaian berbagai sasaran guna menunjang terwujudnya tujuan pembangunan nasional. Namun demikian, angka kecelakaan kerja pada sektor konstruksi masih terbilang cukup tinggi. Tingginya angka kecelakaan kerja disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah adanya anggapan bahwa biaya K3 terbilang tinggi dan hanya menjadi biaya tambahan proyek saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komponen biaya yang berpengaruh terhadap penerapan K3 pada proyek konstruksi sehingga akan menjadi petunjuk bagi kontraktor dalam mengestimasi besarnya biaya K3.
Metode analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan melakukan uji korelasi antara variabel X (komponen biaya) terhadap variabel Y (peningkatan kinerja penerapan K3). Terdapat beberapa komponen biaya yang mempunyai korelsi signifikan terhadap peningkatan kinerja penerapan K3, yaitu komponen biaya manajemen K3 (safety officer, safety coordinator, dan safety supervisor), komponen biaya keselamatan pada gedung (rambu K3, lampu penerangan, dan alat pemadam kebakaran), komponen biaya prosedur K3 (pelatihan pekerja, pemeriksaan kualifikasi pekerja, asuransi, kompensasi, pemeriksaan kesehatan pekerja, dan simulasi kecelakaan), komponen biaya keselamatan pada lapangan (scaffolding, safety net, railing, pembuangan sampah, dan alat kebersihan), serta komponen biaya keselamatan pada pekerja (APD). Besarnya biaya K3 berkisar 1-2% terhadap nilai kontrak proyek.

Construction is one of the activities in the field of economic, social, and culture that plays an important role in achieving various objectives to support the realization of national development goals.. However, number of work accidents in the construction sector is still high. The high number of work accidents is caused by several factors, one of which is the perception that the cost of safety is high and only the additional cost projects alone. This study aims to identify the cost components that affect the application of safety on construction projects that will be guidance for contractors in estimating the cost of safety.
Methods of analysis used in this study is to test the correlation between variables X (component costs) to variable Y (increase application performance of safety). There are several components that have significant correlation to the improvement of the performance of the application of safety, costs of safety management (safety officer, safety coordinator, and safety supervisor), costs of safety procedures (worker's training, qualification examination, insurance, worker?s compensation fund, worker?s medical examination, and simulated accident), costs of building safety (safety signage, lighting, dand fire fighting equipment), costs of site safety (scaffolding, safety net, railing, waste, and cleaning tools), and costs of worker's safety (Personal Protective Equipment). The amount of the cost of safety around 1-2% of the contract value of the project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjokorda Istri Praganingrum
"Green construction sebagai upaya mewujudkan sustainable construction diharapkan dapat meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan serta memberikan kenyamanan pada pengguna bangunan. Namun pada kenyataannya belum semua proses pembangunan menerapkan green construction. Sehubungan dengan hal tersebut dilakukan penelitian pada proyek Pasar Gianyar, dimana pasar ini merupakan salah satu terobosan Kabupaten Gianyar dalam merubah kesan pasar tradisional sekaligus upaya penerapan green building. Penelitian ini menggunakan metode observasi lapangan dan kuesioner dengan 28 responden. Bertujuan untuk mengetahui indikator green construction yang sudah maupun belum diterapkan dalam sebuah proyek konstruksi. Hasil observasi dokumentasi kegiatan dengan 142 indikator, hanya 65 indikator yang memiliki dokumentasi sedangkan 77 indikator lainnya tidak. Hasil analisis kuesioner aspek green construction menunjukkan penerapan tertinggi adalah pada Faktor 12 Pengelolaan Lahan dan penerapan terendah pada Faktor 3 Kualitas Udara Tahap Konstruksi dan Faktor 8 Pelatihan bagi Subkontraktor. Jika dilihat penerapan aspek, penerapan tertinggi dilihat dari A1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan 71%, penerapan aspek terendah terdapat pada A2 Kualitas Udara dan Kenyamanan sebesar 34%, dengan rata-rata penerapan aspek adalah 52,8%. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap kesiapan metode dan kelengkapan peralatan pelaku konstruksi dalam penerapan green construction dan rekomendasi penguatan turunan peraturan tentang pelaksanaan green construction"
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2023
728 JUPKIM 18:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Wicaksono
"Konstruksi adalah kegiatan perencanaan dan pelaksanaan berdasarkan dokumen kontrak yang terperinci, terutama untuk bangunan. Pelaksanaan proyek konstruksi yang efektif, efisien, berkualitas, andal, dan ramah lingkungan perlu didukung oleh jaminan kualitas sumber daya konstruksi agar dapat digolongkan sebagai konstruksi hijau. Dalam hal ini, peralatan konstruksi merupakan faktor penting dalam setiap pekerjaan konstruksi, salah satunya dengan memperhatikan spesifikasi alat berat konstruksi dan alat angkut yang sesuai mulai dari tahap awal perencanaan proyek. Hal ini bertujuan untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari masing-masing alat tersebut. Lokasi yang digunakan untuk penelitian, merupakan gedung perkantoran pemerintah dan datanya disertai dengan Bill of Quantity (BOQ) yang terdiri dari pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan pondasi dan pekerjaan struktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pondasi dan mobilisasi material konstruksi membutuhkan bahan bakar dalam jumlah besar dibandingkan dengan yang lain. Dengan semakin banyaknya bahan bakar yang digunakan, maka emisi yang dihasilkan akan semakin setara. Salah satu solusinya adalah dengan memilih jalur pengambilan material konstruksi terdekat selama pekerjaan berlangsung. Dengan demikian, persentase emisi karbon dapat dikurangi hingga 50% dari total emisi pekerjaan struktur bangunan gedung.

Construction is an activity of planning and implementation based on a detailed contract document, especially for buildings. The implementation of construction projects that are effective, efficient, qualified, reliable, and environmentally friendly need to be supported by quality assurance of construction resources so that they can be classified as green construction. In this case, construction equipment is an important factor in every construction work, one of them is by paying attention to the specifications of construction heavy equipment and appropriate transportation equipment starting from the initial stage of project planning. This aims to reduce the carbon emissions generated from each of these tools. The location used for research, is a government office building and the data is accompanied by Bill of Quantity (BOQ) consisting of preparation, soil work, foundation work and structural work. The results showed that foundation and mobilization of construction materials required a large amount of fuel compared to others. With the greater amount of fuel used, the emissions produced will be equivalent. One of the solutions is to choose the closest construction material pick-up route during the work is in progress. Thus, the percentage of carbon emission can be reduced up to 50% of total emissions of building structural works."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>