Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169477 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Maulana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan adsorbent sebagai komponen vital pada sistem pendinginan adsorpsi yang nantinya dapat diterapkan untuk pembuatan es pada kapal nelayan. Krisis energi yang terjadi di Indonesia mengharuskan kita untuk mencari energi alternatif untuk menghasilkan es balok, agar dapat membantu para nelayan. Fluida refrigeran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metanol dengan kadar 98%. Metanol merupakan refrigerant ramah lingkungan.
Pengujian telah dilakukan pada alat ini dengan suhu terendah yang dicapai pada evaporator sebesar 17°C. Adsorbent yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis karbon aktif granular yang terbuat dari batubara dengan bahan perekatnya seperti conventional castable, bestmittel, tepung ketan dan larutan air garam. Adsorbent yang dibuat ini memiliki sifat-sifat lebih baik dari adsorbent yang terbuat dari karbon aktif dan semen. Keunggulannya adalah sifatnya yang tahan abrasi, lebih kuat, dan porositas lebih baik.

The purpose of the research was for developing adsorbent as most important component at adsorption refrigeration system by using activated carbon, hoping it can be applied for making ice on fishing boat. Energy crysis happened in Indonesia forced us to find others alternatives in making ice, in other that helps fishermans. 98% consentration of methanol was used as refrigerant at the research. Methanol is considered as environment-friendly refrigerant.
Test of the adsorption refrigeration system has been carried out resulting lowest temperature at evaporator 17°C. Adsorbent used at the research is granulated activated carbon made from coal, with its adhesive such as conventional castable, bestmittel, glutinous rice and salt-water solution. The adsorbent has better properties than its predecessor used activated carbon and Portland cement. The advantages are resistance to abrasion, stronger, and bigger porosity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37356
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budiyono
"Penelitian ini untuk mengembangkan Adsorber sebagai komponen penting pada sistem pendinginan adsorpsi menggunakan karbon aktif yang nantinya dapat diterapkan untuk pembuat es pada kapal nelayan. Penggunaan adsorber sebagai pembuat es ini nantinya akan mengurangi penggunaan formalin sebagai pengawet ikan hasil tangkapan yang sudah dilarang saat ini. Fluida refrigeran yang digunakan dalam penelitian ini adalah methanol dengan kadar 98%. Methanol merupakan refrigeran yang aman untuk lingkungan walaupun methanol sangat mudah terbakar. Penelitian ini nantinya akan menganalisa system pendingin menggunakan karbon aktif dan memberikan usulan solusi pemecahan masalah dari adsorber untuk pengembangan adsorber lebih lanjut.

The research is developing adsorber as main component in adsorption refrigeration system that used activated carbon, later it can be applied on fishing boat?s ice maker. The main idea is to reduce formalin as preservative for fish that lately forbidden. 98% consentration methanol is used as refrigerant. Methanol considered safe for environment even though it is highly flameable. Later the research analyze the activated carbon-cooling system and to give possible solution for problems in adsorber system for continous improvement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Taufan
"Isu lingkungan mengenai pemanasan global dan penipisan ozon merupakan faktor pendorong inovasi ramah lingkungan. Oleh karena itu, dikembangkanlah alat pendingin adsorpsi menggunakan metanol yang ramah lingkungan sebagai refrigeran dan karbon aktif sebagai adsorben. Pada alat pendingin adsorpsi yang sedang dikembangkan Departamen Teknik Mesin Universitas Indonesia perlu untuk diketahui karakteritik proses adsorpsi dan efek pendinginannya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metanol sebanyak 250 ml sebagai gambaran awal performa adsorber pada proses adsorpsi selama 75 menit. Pada akhir proses didapatkan perubahan tekanan di evaporator sebesar 2 cmHg dan di adsorber sebesar 1,3 cmHg dengan rata-rata perbedaan tekanan antara keduanya selama 75 menit sebesar 4,6 cmHg. Temperatur terendah yang dicapai di evaporator sebesar 14°C yang dicapai setelah menit ke-65.

Environmental issues about global warming and ozone depleting are the factors stimulating green innovation. Therefore, adsorption refrigeration system has been developed with methanol as a green refrigerant and actived carbon as adsorbent. It is important to know the characteristics of the adsorpstion process and refrigeration effect of the machine that developed by Department of Machine Engineering, Universitas Indonesia. It is used 250 ml methanol as refrigerant during 75 minutes of experiment. At the end of adsorpstion process it is produce the pressure difference in evaporator about 2 cmHg and 1,3 cmHg in adsorber with mean pressure difference about 4,6 cmHg. The lowest temperature in evaporator is 14°C that reached after 65 minutes running."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50739
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bobi Wahyu Saputra
"Krisis energi dan pencemaran lingkungan adalah faktor yang mondorong para ilmuwan untuk menemukan inovasi pada sistem refrigerasi. Salah satunya pengembangan mesin pendingin adsorpsi. Mesin pendingin adsorpsi merupakan mesin refrigerasi yang memanfaatkan proses kompresi alami akibat dari fenomena adsorpsi. Sumber energi pada mesin pendingin adsopsi diperoleh dari panas gas buang hasil pembakaran. Sistem ini menggunakan metanol sebagai refrigeran yang memiliki karakteristik zero ozone depletion potential (ODP) dan zero global warming potential (GWP) . Sistem ini menggunakan karbon aktif sebagai adsorbennya.Mesin pendingin adsopsi dirancang untuk tidak mengalami kebocoran pada tekanan sampai dengan -76 cmHg gauge untuk mendapatkan temperatur saturasi methanol yang mencukupi untuk proses penyerapan kalor. Sedangkan material yang dipilih pada komponen mesin ini adalah material yang tahan terhadap korosi akibat metanol seperti tembaga dan stainless steel. Mesin pendingin adsorpsi ini dirancang dengan dua adsorber sehingga proses adsorpsi dan desorpsinya dilakukan secara continues.

Crisis of energy and the environmental contamination issue are the factors stimulating scientists to discover the innovation in refrigeration system. One of them through the development of adsorption refrigeration machine.Adsorption refrigeration machine is a refrigeration machine using natural compression process generated from adsorption phenomenon. Source of energy for adsorption refrigeration machine is from the heat which is generated by the gas of combustion.This refrigeration system use the methanol as a refrigerant which has zero ozone depletion potential (ODP) and zero global warming potential characteristic. This system is also using activated carbon as the adsorbent.This machine is designed to be able to prevent leakage at pressure up to -76 cmHg gauge to reach the saturation temperature which is enough for heat absorption process. While, material selected for component of this machine is a material that capable to resist the corrosion effect caused by methanol such as copper and stainless steel.This adsorption refrigeration machine is designed with two adsorber so that the process of adsorption and desorption are conducted as continous process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50726
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Ferdinan Delesev
"Tugas akhir ini membahas tentang sistem pendingin adsorpsi dua adsorber dengan menggunakan pasangan karbon aktif - metanol. Pada aplikasinya sumber energi pada mesin pendingin adsopsi ini diperoleh dari panas gas buang hasil pembakaran, namun pada percobaan dipakai minyak goreng dengan temperature 150°C. Sistem ini menggunakan metanol pro-analisis (99.99%) sebanyak 1000 mL sebagai refrigeran yang memiliki karakteristik zero ozone depletion potential (ODP) dan zero global warming potential (GWP) dan karbon aktif sebagai adsorbennya. Pada Mesin pendingin adsopsi ini tidak terdapat kebocoran dan dapat dipakai pada tekanan sampai -76 cmHg. Temperatur terendah yang dapat dicapai alat ini adalah 9.6°C dari temperatur awal 20.7°C.

This final project discuss about the adsorption system with two adsorber which uses active carbon and methanol. The energy resources of this adsorption system is come from the exhoust gases resulted from a combustion engine, but in this experiment, vegetable oil is used at the temperature at 150°C. This system uses 1000 mL. Methanol proanalysis (99.99%) as the refrigrant which has zero ozone depletion potensial and zero global warming potensial and active carbon is used as the adsorbent. There is no leakage happen in this system and it can be used until the pressure -76cmHg. The lowest temperature that can be reach with this system is 9.6°C and the initial temperature is 20.7°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50724
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khalif Imami
"Perbaikan alat pendingin sistem adsorpsi dengan mengunakan pasangan adsorbenadsorbat yaitu karbon aktif dan metanol. Antara lain membuat kembali karbon aktif dengan spesifikasi yang telah ditentukan untuk keperluan eksperimen serta menambahkan katup ekspansi sebagai penurun tekanan dari kondenser sebelum masuk ke evaporator. Perbaikan pada sambungan yang dahulunya menggunakan lem sekarang diganti dengan menggunakan pengelasan Kemudian dilakukan pengujian terhadap alat tersebut sekaligus pengambilan data. Untuk proses desorpsi dengan menggunakan energi termis yg berasal dari thermal bath yg dapat diatur suhunya dengan kisaran suhu 100°C - 140°C dengan media yang dipanaskan berupa oli dengan kekentalan SAE 10W - 40, sedangkan untuk proses adsorpsi menggunakan air biasa dengan suhu lingkungan 26°C - 28°C yg dialirkan pada pipa pemanas dan pendingin di adsorber secara terus menerus selama proses berlangsung. Adapun selama proses berlangsung dibatasi oleh waktu yg telah ditentukan.untuk proses desorpsi selama 1 jam dan proses adsorpsi selama 2 jam.
Hasil yang didapat dari percobaan ini terdapat perbedaan temperatur pada ice box yaitu temperatur terendah yang berhasil dicapai selama 2 jam proses adsorpsi dengan mengubah-ubah temperatur masuk pada saat desorpsi, dan juga terdapat perbedaan tekanan yg dicapai dalam waktu 1 jam selama proses desorpsi dengan perbedaan temperatur masuk pada adsorber.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa perbedaan temperatur yang digunakan selama proses desorpsi untuk melepaskan metanol yang terkandung di dalam karbon aktif semakin tinggi temperatur maka semakin banyak metanol yg menguap hal ini dapat dilihat dari proses adsorpsi dimana temperatur yang didapatkan pada proses adsorpsi semakin rendah dengan beban pendinginan yang dipakai yaitu 0.35 kg air dimana temperatur yang dicapai yaitu 13.2°C

Repair of adsorbent-adsorbat. For example to remake the carbon active with the specification needed for this experiment, and also enhance Expansion valve as a way to lower pressure from condenser before stepping into the evaporator. Joints before was assembled using paste, now the paste is replaced by weld joint. Then testing of the equipment and at the same time collect data. The desorption process uses thermal energy from the thermal bath which temperature can be adjust from 100°C - 140°C with a heated media that is oil with the viscosity of SAE 10W - 40, and for the adsorption process is used water with a ambient temperature of 26°C - 28°C which flows continually at a heater and cooler pipe in the adsorber. The time process is limited for this experiment which have been set for adrsorption process is 1 hour and adsorption process is 2 hour.
The result we got from this experiment, is a diverification between temperatures at the ice box that the lowest temperature reached during the 2 hour adsorption process by changing the fluid inlet temperature at desorption, and also differences of pressure value reached in an hour during desorption process with the gradient temperature which enters the adsorber.
The result indicates that the difference in temperatures during desorption process which discharges methanol from the active carbon, the higher temperature reached the more methanol is vaporized, this matter can be oversee from the adsorption process where decreasing the temperature from adsorption process, with 0.35 kg water of cooling load used, is that the temperature can be reached to 13.2°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37361
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fadillah Utama Putera
"Isu lingkungan mengenai pemanasan global dan penipisan ozon merupakan faktor pendorong inovasi ramah lingkungan. Oleh karena itu, dikembangkanlah alat pendingin adsorpsi menggunakan metanol yang ramah lingkungan sebagai refrigeran dan karbon aktif sebagai adsorben. Sistem ini menggunakan metanol sebagai refrigeran yang memiliki karakteristik zero ozone depletion potential (ODP) dan zero global warming potential (GWP). Faktor yang paling penting dalam upaya peningkatan kapasitas pendinginan adalah dengan meningkatkan perpindahan panas dan massa di dalam adsorber/desorber dengan cara memperbesar luas bidang perpindahan panas adsorben dan mengembangkan material adsorben baru yang memiliki nilai laju penyerapan yang tinggi.
Alat pengujian adsorpsi yang dibuat terdiri dari adsorber dan adsorbat storage yang disatukan dalam sebuah sistem dan variasi bentuk karbon aktif untuk mengetahui karakteristik proses adsorpsi dan efek pendinginan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metanol sebanyak 120 ml dan karbon aktif sebanyak 100 gr selama proses adsorpsi 60 menit. Perbedaan temperatur terendah yang dicapai di adsorbat storage adalah 6ºC yaitu saat adsorben divariasikan bentuknya dengan menggunakan jaring yang bertujuan untuk memperbesar luas permukaan adsorben dengan mass transfer lebih tinggi.

Environmental issues about global warming and ozone depleting are the factors stimulating green innovation. Therefore, adsorption refrigeration system has been developed with methanol as a green refrigerant and activated carbon as adsorbent. Methanol is a refrigerant which have characteristic zero ozone depletion potential (ODP) and zero global warming potential (GWP). Important factor to increase cooling capacity is increase heat transfer and mass inside of adsorber with increase face of heat transfer of adsorbent and improve new material for adsorbent which has high rate adsorption value.
Experimental device adsorption consists of adsorber and adsorbat storage as a system and variation of activated carbon to understand characteristic of adsorption process and refrigeration effect. Experimental is done using 120 ml of methanol and 100 gr of activated carbon during adsorption procees 60 minutes. Lowest temperature difference achieved on adsorbat storage is 6ºC which is when apply variation form of activated carbon using net in order to expand surface area with higher mass transfer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50944
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Taufan
"ABSTRAK
Pendingin adsorpsi merupakan salah satu solusi terkait permasalahan lingkungan oleh pendingin konvensional. Naskah ini mempresentasikan desain terbaru silica gel-water adsorption chiller yang dikembangkan di Departemen Teknik Mesin, Universitas Indonesia. Konfigurasi chiller terdiri atas dua ruang penyerapan dengan menggunakan fin tube heat exchangers sebagai adsorber, kondenser, and evaporator. Chiller diuji pada kondisi temperatur hot water inlet/cooling water inlet/chilled water outlet sebesar 64.4/31/8.9oC. Heat dan mass recovery diadopsi dalam eksperimen untuk meningkatkan kapasitas pendinginan. Waktu proses pendinginan divariasikan untuk memperoleh waktu optimal berkaitan dengan performa. Nilai COP dan kapasitas pendinginan diperoleh sebesar 0.77 dan 3.2 pada saat waktu adsorpsi/mass recovery/heat recovery sebesar 600/40/20 s.

ABSTRACT
Adsorption chiller is one of the solution related to enviromental issues by conventional refrigeration. This paper presented a new design of silica gel water adsorption chiller that is developed in Mechanical Engineering, Universitas Indonesia. The chiller design configuration is composed of two sorption chambers with compact fin tube heat exchangers as adsorber, condenser, and evaporator. The chiller is tested under typical condition for hot water inlet cooling water inlet chilled water outlet temperatures are 64.4 31 8.9oC, respectively. Heat and mass recovery were adopted in experimen to increase the cooling capacity. The cooling time was variated to obtain the heat recovery optimum time related to the performance. Average value of COP and colling power were obtained 0.77 and 3.2 kW, respectively, at adsorption mass recovery heat recovery time 600 40 20."
2017
T47262
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amru Zauda
"ABSTRAK
Karbon aktif merupakan bahan yang dikenal sebagai bahan adsorben untuk digunakan pada sektor industri pangan maupun non paugan. Selain itu, penggunaan karbon aktif sangat erat hubungannya dengan usaha perlindungan lingkungan.
Semakin ketat pelaksanaan peraturan tentang perlindungan lingkungan ini, maka pemakaian karbon aktif semakin meningkat.
Pemerintah DKI Jakarta telah mengeluarkan ketetapan tentang baku mutu air minum. Ketetapan tersebut antara lain berisi tentang kandungan timbal (Pb) maksimum yang diperbolehkan dalam air minum sebesar 0.01 mg/liter. Sedangkan ?air PAM? yang tersedia memiliki kandungan timbal maksimum sebesar 0.05 mg/liter. Menyadari hal tersebut, dimulailah penelitian mengurangi timbal dalam ?air PAM? dengan menggunakan karbon aktif granular dengan sistem Batch.
Pada penelitian ini karbon aktif yang digunakan dipanaskan terlebih dahulu pada temperatur 100℃ selama 24 jam, perlakuan ini dimaksudkan untuk memperbesar luas permukaan karbon aktif. Kemudian karbon aktif yang tetah diaktifasi tersebut digunakan untuk mengadsorb Pb dalam ?air PAM?.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakterisasi luas permukaan karbon aktif terjadi peningkatan pada saat sebelum aktifasi dan sesudah aktifasi, yaitu 223.6 m2/gr menjadi 323.5 m2/gr. Kemudian menurun setelah mengalami proses adsorpsi, yaitu sebesar 233.4 m2/gr.
Dari hasil pengujian kapasitas adsorpsi karbon aktif dengan variasi jumlah karbon aktif; menunjukkan bahwa kapasitas adsorpsi mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut mengalami brealdrough (kurva terabosan) pada penambahan karbon aktif sebesar 5.5 gr/liter. Sedangkan pengujian kapasitas adsorpsi dengan variasi waktu kontak, menunjukkan bahwa kapasitas adsorpsi mengalami breaktrough (kuva terobosan) pada waktu kontak 20 jam.
Untuk mengurangi kandungan Pb dalam ?air PAM? dari 0.05 mg/liter menjadi 0.01 mg/liter, maka karbon aktif granular yang dibutuhkan sebanyalc 151 gr/liter.
"
2000
S49030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Taufani
"Global warming yang disebabkan oleh meningkatnya kadar CO2 di dalam udara mengakibatkan suhu permukaan bumi memanas. Hal tersebut mempunyai dampak yang sangat berbahaya bagi kehidupan di bumi. Untuk itu perlu suatu cara agar gas CO2 yang akan dilepaskan ke udara dapat ditangkap/disaring. Adsorpsi adalah salah satu cara atau metode yang efektif untuk mengurangi CO2 yang dikeluarkan. Adsorpsi adalah fenomena fisik yang terjadi antara molekul-molekul gas atau cair dikontakkan dengan suatu permukaan padatan. Penelitian ini membahas tentang kapasitas adsorpsi CO2 pada karbon aktif.
Dalam penelitian ini karbon aktif yang digunakan adalah karbon aktif komersial (Carbotech). Pengukuran adsorpsi menggunakan metode volumetrik (isotermal) pada temperatur 30ºC dengan tekanan 5 bar dan 7 bar. Variasi tekanan CO2 yang dialirkan akan mempengaruhi kapasitas dan laju penyerapan CO2 pada karbon aktif tersebut. Semakin tinggi tekanan maka kapasitas dan laju penyerapan CO2 juga semakin meningkat. Pada tekanan 5 bar karbon aktif komersial memiliki kapasitas sebesar 23,58 mg/gadsorben, sedangkan pada tekanan 7 bar sebesar 33,64 mg/gadsorben, dengan temperatur isotermal 30ºC.

Global warming caused by increase value of carbon dioxide in the air that contribute heat up temperature of earth. These situations have a dangerous impact to life in the earth. For that, we need some processes in order to carbon dioxide catch before release to the air, adsorption is effective way to reduce carbon dioxide which released. Adsorption is phenomena physics which happen between molecule-molecule gas or liquid to contact with a solid surface. This study discusses the capacity adsorption CO2 at activated carbon.
In this research the activated carbon used is a commercial active carbon (Carbotech). Adsorption measurement use volumetric method (isothermal) at temperatures 30ºC with 5 bar pressure and 7 bar. Variations in pressure CO2 will affect the capacity and the rate of adsorption of CO2 at activated carbon. The higher the pressure, capacity and the rate of adsorption of CO2 are also increasing. Commercial activated carbon has adsorption capacity of CO2 25,82 mg/gadsorbent at 5 bar pressure and 31,28 mg/gadsorbent at 7 bar pressure and 30ºC isothermal temperature.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50990
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>