Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127448 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pendry Alexandra
"Pemanasan global dan terus naiknya harga minyak mentah dunia merupakan masalah yang sangat serius saat ini. Pemanasan global telah mengakibatkan perubahan iklim yang semakin tidak menentu, menyebabkan es dikutub mencair, dan suhu rata-rata bumi semakin meningkat. Ini semua diakibatkan oleh ulah manusia yang tidak menjaga lingkungannya dengan baik. Salah satu penyebab pemanasan global ini adalah penggunaan bahan bakar yang berlebihan pada sector transportasi. Oleh karena itu kita harus mengurangi pengunaan bahan bakar ini dengan menciptakan teknologi yang dapat menghemat bahan bakar. Salah satu teknologi ini adalah teknologi kendaraan hybrid. Kendaraan hybrid adalah kendaraan yang menggunakan dua jenis sumber energi sebagai tenaga penggeraknya, yaitu energi pembakaran dan energi listrik. Dengan adanya energi listrik sebagai pengganti sebagian kebutuhan bahan bakar maka penggunaan bahan bakar dapat dikurangi.
Pada penelitian ini akan dikembangkan suatu test bed yang dapat mensimulasikan proses kerja dari kendaraan hybrid. Test bed ini terpasang motor listrik, motor bakar, sensor dan transmisi CVT yang secara penuh dikendalikan oleh mikrokontroler. Mikrokontroler berfungsi mengolah input menjadi output berdasarkan logika yang diberikan. Permasalahan yang timbul ketika menggunakan dua jenis tenaga penggerak yang berbeda karakteristik adalah menggabungkan kedua jenis tenaga penggerak tersebut agar dapat berjalan dengan mulus. Salah satu solusi untuk mengatasi ini adalah menggunakan transmisi CVT. Setelah dilakukan penelitian maka transmisi CVT dapat mengurangi hentakan ketika terjadi perpindahan mode tenaga penggerak. Selain itu sensor-sensor yang digunakan dapat berfungsi dengan baik untuk mendeteksi parameter. Parameter ini adalah kecepatan putaran torsi dan posisi.

Global warming and dramatically increased crude oil price have been serious problems until now. Global warming has caused many problems like unpredicted weather changes, Arctic sea ice keeps melting, and earth's average temperature keeps increasing too. These are caused by human behavior who doesn't care enough for their natural environment conditions. One of the factors that make global warming worse is excessive fuel consumption at transportation. To reduce this excessive consumption, we have use technology to create more environmentally vehicle. Environment friendly vehicle that has been invented is Hybrid vehicle. Hybrid vehicle combine two kinds of energy source to drive the vehicle. The sources are combustion and electric energy. By using electric energy as the partial replacement of combustion energy needs we can save more fuels.
In this research we are trying to make a test bed that can simulate hybrid vehicle operation. Electric motor, combustion engine, sensors, CVT transmission are attached to this test bed. All are controlled by a microcontroller which are programmed. We have to combine two kinds of drive source with different torque characteristics. This is going be a little hard to do. But we will combine this two drive sources so they can operate smoothly. To make this happen we can use CVT transmission. CVT transmission can make transition from combustion mode to electric mode smoothly. We use torque, position and angular speed as variables to control the operation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50730
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pranadityo
"Masalah yang menjadi perhatian penting akhir-akhir ini adalah krisis energi yang diakibatkan oleh melonjaknya harga minyak bumi internasional. Solusi utama untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan mengurangi penggunaan sumber energi yang berasal dari minyak bumi (bahan bakar fosil). Terutama penggunaan bahanbakar minyak pada industri dan sarana transportasi. Pengurangan ini berdampak pada diperlukannya suatu teknologi yang mampu mengakomodir kebutuhan akan sumber energi yang terbaharukan. Salah satu inovasi dibidang transportasi adalah dengan menciptakan kendaraan hybrid. Kendaraan hybrid dapat didefinisikan sebagai kendaraan yang menggunakan dua jenis tenaga penggerak yang berbeda, yaitu motor bakar dan motor bensin. Teknologi hybrid ini dikembangan dengan tujuan menghemat penggunaan bahan bakar melalui peningkatan jarak tempuh (mileage) tanpa menambah konsumsi bahan bakar.
Masalah yang kemudian muncul adalah bagaimana mengontrol suatu kendaraan dengan dua jenis tenaga penggerak yang berbeda. Suatu sistem kontrol dibutuhkan agar sistem ini bekerja dengan baik. Mikrokontroler digunakan untuk mengolah data digital yang merupakan parameter input. Parameter-parameter kendaraan yang digunakan sebagai input bagi mikrokontroler adalah putaran engine (RPM), kecepatan kendaraan, dan posisi sudut/kemiringan kendaraan. Parameter-parameter ini dapat dideteksi menggunakan encoder sebagai sensor. Encoder menghitung putaran engine yang dikonversikan menjadi RPM dan kecepatan kendaraan. Encoder juga dapat digunakan untuk menentukan posisi sudut kemiringan kendaraan dengan menggunakan suatu mekanisme yang dipasangkan ke encoder. Parameter-parameter input tersebut kemudian akan diolah oleh mikrokontroler untuk menghasilkan output dalam bentuk mode operasi kendaraan hybrid.
Sistem kontrol yang diolah oleh mikrokontroler harus dapat divisualisasikan secara jelas. Terutama mengenai output mode yang sedang beroperasi. Untuk itu diperlukan suatu mekanisme test bed (modul uji coba) yang dapat digunakan untuk mensimulasikan hasil output kontroler hybrid tersebut. Modul test bed terdiri dari rangka sederhana dari struktur kendaraan hybrid hasil riset DTM-FTUI yang dilengkapi dengan tenaga dan sistem penggerak yang sama digunakan pada kendaraan hybrid DTM-FTUI. Dengan modul test bed ini keseluruhan parameter input dan output dari sistem kontrol ini dapat dismulasikan dengan baik.

One of the problem that came along these day is about the energy crisis. The rising of international oil price become serious problem and also big concern for many countries. The main solution for this problem is to minimize oil consumption as the main energy resources (fossil fuel), specially for the industrial application and transportation. This condition make a big effect to the automotive techonolgy. Nowadays a vehicle has been designed to use a hybrid engine. A hybrid vehicle can be described as a vehicle that use two different engines as main propultion, an electric motor and gasoline engine. This concept introduced to increase the mileage without adding fuel consumption.
The problem is how to control these two types of engine into one good configuration vehicle operation. A good control system is needed so this vehicle can run properly. A microcontroller is used to process the digital data that came from the input parameters. The vehicle parameters that are used as the input for the microcontroller are engine rotation (RPM), vehicle speed (km/h), and the vehicle angular position. These parameters can be detected using encoder as the sensors. The encoder counts the engine revolution and converted into RPM and vehicle speed. It also can be used to determine the vehicle angular position with some mechanism attached to the encoder. These parameters are also used by the microcontroler to determine which operation mode will be used for the hybrid vehicle related to the road condition.
Control system that processed by the microcontroller must be able to visualize clearly. Specially for the output parameters. So a test bed prototype is needed to simulate the hybrid control system output. This test bed module consist of basic frame structure nearly same with the condition of the hybrid vehicle that has been researched in Mechanical Engineering Departement - University of Indonesia. This test bed are also equipped with the real gasoline engine and electric motor. With this module, we can simulate and analyze the output condition from the controller.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37343
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endiandika Tri Putranto
"Krisis energi merupakan salah satu masalah besar yang terjadi akhir-akhir ini. Masalah ini berfokus pada kurangnya persediaan minyak dan gas bumi yang digunakan sebagai sumber energi oleh industri dan alat-alat transportasi. Ada banyak solusi untuk masalah ini, tapi yang paling utama adalah dengan memakai sumber energi yang berbasis hidrokarbon ini dengan lebih ekonomis. Sejalan dengan riset di bidang teknologi, sekarang banyak kendaraan dibuat erdasarkan teknologi hybrid. Suatu teknologi hybrid di suatu mobil atau kendaraan lainnya dapat diartikan sebagai kendaraan yang menggunakan dua jenis engine sebagai tenaga penggerak, yaitu motor elektrik dan motor bakar. Teknologi baru ini dikembangkan untuk meningkatkan jarak tempuh tanpa menambah konsumsi bahan bakar. Masalahnya yang muncul adalah bagaimana mengontrol suatu kendaraan dengan dua jenis engine. Suatu sistem kontrol dibutuhkan agar sistem ini bekerja dengan baik. Mikrokontroler digunakan untuk mengolah data digital yang merupakan parameter input. Parameter-parameter kendaraan yang digunakan sebagai input bagi mikrokontroler adalah putaran engine (RPM), kecepatan kendaraan, dan posisi sudut/kemiringan kendaraan. Parameter-parameter ini dapat dideteksi menggunakan encoder sebagai sensor. Encoder menghitung putaran engine yang dikonversikan menjadi RPM dan kecepatan kendaraan. Encoder juga dapat digunakan untuk menentukan posisi sudut kemiringan kendaraan dengan menggunakan suatu mekanisme yang dipasangkan ke encoder. Kedua sensor ini dan parameter-parameter lainnya, sesuai dengan kondisi kerja kendaraan, akan digunakan sebagai input bagi mikrokontroler untuk menentukan mode operasi yang mana yang akan digunakan. Mode operasi yang pertama adalah Silent Mode. Kendaraan menggunakan motor listrik yang terhubung ke baterai sebagai tenaga penggerak utama. Mode ini dibatasi hanya sampai 20 km/jam. Jika kecepatan kendaraan bertambah menjadi lebih dari 20 km/jam, mode kendaraan akan berubah ke mode selanjutnya. Mode kedua adalah Gasoline Mode. Ketika kecepatan kendaraan labih dari 20 km/jam, kendaraan akan menghidupkan motor bakar dan mematikan motor listrik. Mode ketiga Acceleration/Climb Mode. Kedua engine akan hidup dan memberikan cukup torsi untuk kendaraan ketika berakselerasi. Mode keempat adalah Decelerate/Descend Mode.Motor listrik akan berubah menjadi generator untuk mengisi baterai. Keseluruhan mode ini akan disimulasikan di sebuah test bed, yang merepresantasikan konfigurasi yang mendekati konfigurasi mobil hybrid.

Energy crisis become one of the big problem that happens in the latest century. This problem is focused on the lack supply of oil and gas that being used in many industry and transportation vehicle as an energy resource (fuel). There are many solutions for this problem, but the important thing is to make hydrocarbon based energy resources more economical. Along with the technology research, nowadays many vehicles are built based on the hybrid technology. A Hybrid Technology in a car or any other vehicles can be described as vehicles that use two types of engine as a propulsion the electric motor engine and the gasoline engine. This new technology is invented to increase vehicles mileage without necessarily increase any fuel consumption. The problem is how to control a vehicle with two types of engine. A control system is needed to make this hybrid system going well. A microcontroller is used to process the digital data that came from the input parameters. The vehicle parameters that are used as the input for the microcontroller are engine rotation (RPM), vehicle speed (km/h), and the vehicle angular position. These parameters can be detected using encoder as the sensors. The encoder counts the engine revolution that is converted into RPM and vehicle speed. It also can be used to determine the vehicle angular position using some mechanism that is attached to the encoder. This two sensors and other parameters will be used as an input for the microcontroller to determine which operating modes will be used for the vehicle based on the road condition. The first operating mode is Silent Mode. The vehicle uses electric motor connected to a battery as main propulsion. This mode is limited only for speed no more than 20 km/h. If the speed is increasing (more than 20 km/h), the vehicle will change to the next operating mode. The second mode is Gasoline Mode. When the speed vehicle is more than 20 km/h, the vehicle will start the gasoline engine and turn off the electric motor. The third mode is Acceleration/Climb Mode. Both engines will start to make enough torque for the vehicle when it is accelerating. The fourth mode is Decelerate/Descend Mode. The electric motor will change as a generator to charge the battery. All of this mode will be simulated into a test bed project, that represent the approximate configuration of hybrid car : RPM, speed, and angular position detection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37344
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Pratama Aji
"Perkembangan teknologi otomotif semakin pesat pada dekade ini. Tidak hanya pada pengembangan mekanik, pengembangan sistem elektrikal, dan pengaturan dinamika pergerakan mobil juga turut berkembang seiring meningkatnya penggunaan kendaraan elektrik (electric vehicle / EV). Traction control system (TCS) merupakan salah satu teknologi yang berkembang, dengan tujuan memaksimalkan traksi demi tercapainya performa tinggi, kenyamanan, dan kestabilan saat berkendara. Namun, sifat dinamika traksi kendaraan yang tidak linear menghasilkan kesulitan untuk dikendalikan.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dikaji dan dirancang sebuah skema pengendalian traksi yang bekerja dengan memaksimalkan gaya penggerak pada model dua roda. Torsi yang dihasilkan motor selain menjadi gaya penggerak juga menjadi gaya putar roda. Menurut model Pacejka jika slip terlalu besar, gaya gesek jalan akan mengalami saturasi sehingga sebesar apapun pengemudi meningkatkan torsi motor, tidak akan meingkatkan gaya penggerak, hanya memutar ban sehingga energi terbuang sia-sia.
Oleh karena itu diusulkan metode pengendali prediktif untuk mengoptimalkan kinerja mobil sehingga torsi motor dapat diubah menjadi gaya penggerak secara efisien. Model prediksi diperoleh melalui metode estimasi least square karena sifatnya yang mudah dan akurat. Metode kendali MPC (Model Predictive Control) dipilih karena kemampuannya untuk memperhitungkan constraints dalam sintesis pengendalinya sehingga kenyamanan dan keamanan dapat terjamin, juga sifatnya yang dapat meminimumkan perubahan sinyal kendali dapat membantu efisiensi berkendara.
Hasilnya pengendali dapat menahan driving force pada batas yang optimal untuk mempertahankan efisiensi dan keamanan berkendara. Tidak hanya pada referensi konstan namun juga pada referensi yang berubah dan pada keadaan jalan baik aspal kering maupun basah.

Development in automotive technology have grown rapidly in the past decade. Not only in mechanical section, the development in electrical, and motion dynamics management have also been developed as the increase of electric vehicle (EV) usage and usage of computer for control media. Traction control system (TCS) is one of those technologies developed, with objective to maximize traction to obtain high performing vehicle, with comfort, and stability aspects while being driven. But, non linearity in traction dynamic on vehicle makes it difficult to control.
Thus, in this research a traction control scheme to maximize driving force studied and designed. Torque generated by electric motor beside transformed itu driving force, also become wheel rotation force. According to Pacejka tire friction model, if the longitudinal slip is excessive, friction force will enter saturation zone so no matter how much the driver increase motor torque, it won't increase driving force, only rotates wheel faster that it wastes energy.
That is why a predictive control method is porposed so that motor torque can be transmformed into driving force efficiently. Prediction model is obtained with least square estimation method because its ease of use and good acuracy. MPC (Model Predictive Control) method is chosen because its ability to calculate constraints in its synthesis so that comfort and safety can be asured, also its characteristic that is able to minimize control signal's change to help driving efficiency.
The controller is capable to hold driving force in a good margin to maintain efficiency and driving safety. Not only on constant reference but also on changing reference and it‟s good wether on dry or wet asphalt.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64925
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldy Sacadipura
"DTM - UI telah mengembangkan MPV (Multi - Purpose Vehicle ) dengan kendaraan dua sumber energi yang dikenal sebagai kendaraan hibrida yang dikonversi dari mesin pembakaran internal ke motor penggerak listrik dan generator gas. Setiap kendaraan bertenaga listrik membutuhkan sumber daya listrik yang disimpan dalam baterai , itu sebabnya baterai adalah salah satu bagian terpenting dalam kendaraan bertenaga listrik . Oleh karena itu , jika baterai yang dikonsumsi sudah sampai batas, generator akan memproduksi energi ekstra dan diberikan pada baterai . Generator adalah fokus utama dari studi ini , output penelitian adalah untuk menemukan konsumsi baterai dan efisiensi dalam referensi kecepatan trayek angkutan umum micro bus. Referensi data didapat dengan two metode, menggunakan Garmin GPS dan aplikasi Orux Maps yang akan dibandingkan. Peneliti mendapat output dengan simulasi melalui metode numerik . Simulasi menyimpulkan bahwa jumlah lap dari Kendaraan Serial Hibrida ini dengan generator tidak dinyalakan hanya 1,1 lap atau 15.04 km. Setelah waktu aktivsi generator diputuskan, kendaraan dapat melakukan perjalanan sebanyak 3,2 lap atau 43.02 km. Generator di set pada 80 % SOC untuk mempertahankan efisiensi tinggi sebelum mencapai batas limit di 60 %.

DTM – UI has developed a MPV (Multi-Purpose Vehicle) with two sources energy vehicle known as hybrid vehicle that converted from internal combustion engine into electric motor propulsion and gas generator. Every electrical powered vehicle need electrical power source that stored in battery, that is why battery is one of the most important part in electric powered vehicle. Therefore, if the battery are consumed to its limit, the generator or range extender will generate to input extra energy to the battery. Range extender is the main focus of this study, the study output is to discover the battery consumption and its efficiency in a speed reference of public micro bus track. The data reference was obtained from Garmin GPS and Orux Maps application which will be compared. The researcher achieve the output by simulate through numerical methods. The simulation concludes that the longest distance cover of serial hybrid vehicle with no range extender is only 1.1 lap or 15.04 km. After the range extender time are decided, the vehicle are able to travel 3.2 lap or 43.02 km. The range extender is set at 80% of SOC to maintain the high efficiency before reach to its limit at 60%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rui Vressel Sugarcia
"Seiring berkembangnnya teknologi, energi listrik menjadi semakin penting. Setiap aspek yang menggerakan dunia pada era ini bergantung dengan adanya energi ini. Namun salah satu sumber terbesar dari energi ini menghasilkan gas rumah kaca yang memicu pemanasan global. Oleh karena itu, muncul banyak dorongan untuk meminimalisasi kegunaan bahan bakar tak terbarukan yang salah satunya adalah bahan bakar disel. Bahan bakar ini sangat penting untuk menggerakan transportasi. Maka dari itu diperlukannya perkembangan dalam kendaraan hibrid, dimana kegunaan mesin diesel dapat diturunkan dan secara langsung menurunkan emisi gas rumah kaca. Dalam ranah itu, Model Predictive Control mulai dikembangkan untuk mengendalikan distribusi daya pada kendaraan hibrid. Dengan mengoptimasi kegunaan mesin diesel maka konsumsi dari bahan bakar juga semakin minim. Dengan perkembangan strategi ini, sebuah long shrinking horizon diakomodasikan pada strategi MPC biasa dengan sampling time yang lebih panjang. Penambahan ini menghasilkan sebuah pengendali MPC yang dapat melakukan optimasi terhadap keseluruhan perjalanan dan mendapatkan hasil yang lebih efisien dengan dengan mengorbankan waktu komputas. Setelah melakukan simulasi, MH-MPC dapat menggunakan baterai untuk 44.13% perjalanan sedangakan MPC biasa hanya dapat mengguanakan 33.53%

With the development of technology, the need of electricity has been even more evident. Every aspect that governs the world revolves around this energy. However, one of the biggest sources of energy is also one of the biggest contributors to the emission of green house gasses. With that in mind, there has been a major push in the effort of minimizing the usage of these sources, one of them being diesel. This fuel is very important especially in the realms of transportation. With that being the case, the need of hybrid vehicles is becoming more relevant in which, the usage of the diesel engine will be reduced as will the emission of green house gasses. In this realm, the usage of Model predictive controllers has been heavily researched as a Energy Management System. One of the outcomes of this research is an additional shrinking horizon to add on the conventional MPCs. This addition creates a Model Predictive Controller that can essentially optimize the condition for the entire trip in exchange for computational effort. After the simulations, the MHMPC is able to use the battery for 44.13% of the trip while the conventional MPC is only able to achieve 33.53%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Widya Utama
"Hybrid electric vehicle banyak dikembangkan di negara maju karena memiliki keunggulan yakni dapat menghemat pemakaian bahan bakar hingga dua kali lipat. Kendaraan hibrida adalah kendaraan yang memiliki dua atau lebih sistem propulsi, umumnya adalah penggerak berbahan bakar minyak bumi/sel bahan bakar dan sistem pengerak elektrik. Dalam riset ini telah dilakukan perancangan dan pengujian prototipe kontrol traksi kendaraan hibrida berpenggerak kombinasi serial-paralel mesin bensin berdaya 6,54 kW dan motor listrik 0,5kW. Pengunaan transmisi CVT (continous variable transmission) dan penggerak bertenaga listrik brushless terintegrasi sebagai motor dan generator serta melekat pada masingmasing roda belakang memperhalus perpindahan daya ketika beroperasi.
Sistem pengisian baterai kendaraan ini berasal dari tiga buah sumber pengisian dengan dua buah jalur tegangan yakni altenator berkapasitas pengisian 12 V / 7 Ah, sistem power take off berupa alternator tambahan yang digerakkan motor bakar untuk mengatasi kekurangan pengisian empat buah baterai disusun seri dengan kapasitas 48 V/ 32 Ah dan sistem regenerative berasal dari kedua motor listrik pada saat kendaran bekerja menggunakan motor bakar maupun pada saat pengereman. Pengujian regenerative dari motor listrik menghasilkan daya sebesar 199,44 W pada putaran 737 RPM dan pada pengujian jalan mode hibrida dapat menghemat pemakaian bahan bakar hingga 80%.

Hybrid electric vehicle developed in many developed countries because it has the advantage that can save fuel consumption more than doubled. Hybrid electric vehicles have two or more propulsion systems, generally is driven by internal combustion engine / fuel cell and electric motor. In this research design and testing of a prototype hybrid electric vehicle traction control having a serialparallel configuration by combining of gasoline engine power 6,54 kW and 0,5 kW electric motor. The use of transmission CVT (continuous variable transmission) and electric-powered drive brushless motor and generator are integrated as well as attached to each rear wheel is refined the displacement power when operating.
Vehicle battery charging system is derived from three sources of charge with two lines namely voltage altenator with charging capacity of 12 V / 7 Ah, the power take-off in the form of additional motor driven alternator to overcome the deficiency charging of four batteries in series connection with a capacity of 48 V / 32 Ah and regenerative system comes from two electric motors at work using a motor vehicle fuel or when braking. Tests of the regenerative electric motor to produce power equal to 199,44 W at 737 rpm and for test drive result on Hybrid mode has reduced consumtion of fuel up to 80%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29529
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Miller, John M.
"The automotive industry is waking up to the fact that hybrid electric vehicles could provide an answer to the ever-increasing need for lower-polluting and more fuel-efficient forms of personal transport. This is the first book to give comprehensive coverage of all aspects of the hybrid vehicle design, from its power plant and energy storage systems, to supporting chassis subsystems necessary for realising hybrid modes of operation. Key topics covered include hybrid propulsion system architectures, propulsion system sizing, electric traction system sizing and design, loss mechanisms, system simulation and vehicle certification."
London: Institution of Engineering and Technology, 2008
e20451596
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alfatih
"Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap permasalahan lingkungan mendorong perkembangan teknologi kendaraan listrik yang tidak lagi mengandalkan sumber bahan bakar fosil. Kendaraan sadar lingkungan berbasis tenaga surya menjadi salah satu alternatif dalam mengurangi pemakaian bahan bakar konvensional. Akan tetapi, kendaraan sadar lingkungan berbasis tenaga surya tidak dapat berjalan maksimal ketika kondisi intensitas radiasi rendah saat hujan dan mendung. Maka pada skripsi ini dilakukan perancangan kendaraan sadar lingkungan dengan motor penggerak BLDC 500 watt 48 volt berbasis tenaga surya yang di hybrid dengan menggunakan generator hub dinamo. Generator yang digunakan adalah generator berdaya kecil yang biasa disebut hub dinamo. 2 hub dinamo berdaya 3 watt 6 volt terpasang di kedua bagian hub ban depan kendaraan. Hasilnya didapatkan jarak tempuh karling mode hybrid hub dinamo sejauh 10250 m dan waktu tempuh 34,88 menit. sedangkan karling mode hybrid panel surya sejauh 11450 m dan waktu tempuh 42,5 menit.

Increased public awareness about environmental issues is encouraging the development of electric vehicle technology that no longer rely on fossil fuel sources. Environmentally conscious vehicles based on solar power becomes an alternative to reduce the use of conventional fuels. However, environmentally conscious vehicles based on solar power cannot run maximum when the conditions of the radiation intensity is low when the rain and overcast . So at this skripsi conducted design of environmentally conscious vehicles based on hybrid solar power using a generator. The generator used is small power generator commonly called hub dynamo. 2 hub dynamos, 3 watt 6 volt powered, mounted on both sides of the hub of the front tires of the vehicle. The result, obtianed karling rsquo s hybrid mode with hub dinamo mileage performancce as far as 10.450 m in 34,88 minutes. And for karling rsquo s hybrid mode with PV, obtained distance as far as 11.250 m in 42,5 minutes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dzaki Mubarak
"Moda transportasi kereta merupakan transportasi umum yang cukup diminati penduduk Indonesia. Namun, Moda transportasi ini masih sedikit menggunakan energi yang bersih. Kereta Api jarak jauh Indonesia masih menggunakan diesel. Bahan bakar diesel tentunya merupakan energi konvensional yang penggunaannya ingin dikurangi oleh dunia. Salah satu solusinya adalah dengan mengurangi pengurangan diesel pada kereta api jarak jauh. Untuk mengurangi penggunaan bahan bakar dan mengurangi emisi dari mesin, maka kereta api bisa dibuat secara hibrid dengan menggabungkan mesin diesel dengan sumber energi listrik, seperti baterai. Kereta hibrid memerlukan EMS (Energy Management System) untuk mengatur energi apa yang dipakai dengan cara yang optimal. Salah satu basis dari EMS ini adalah MPC (Model Predictive Control). Salah satu hal yang menjadi pertimbangan dari Model Predictive Control adalah prediktor nya. Dengan perkembangan Deep Learning, Long Short Term Memory Neural Network (LSTM) dikenal baik untuk memodelkan data sequence. LSTM bisa membuat model prediksi kecepatan dengan data yang telah dikumpulkan. Dengan prediksi daya yang akurat, Model Predictive Control bisa menghasilkan kontrol EMS yang lebih ekonomis dengan biaya komputasi yang bisa diimplementasikan.

The train mode of transportation is public transportation that is quite attractive to the Indonesian population. However, this mode of transportation still uses little clean energy. Indonesian long-distance trains still use diesel. Diesel fuel is of course a conventional energy whose use the world wants to reduce. One solution is to reduce diesel reduction on long-distance trains. To reduce fuel use and reduce emissions from the engine, a hybrid train can be made by combining a diesel engine with a source of electrical energy, such as a battery. Hybrid trains require an EMS (Energy Management System) to regulate what energy is used in an optimal way. One of the bases of this EMS is MPC (Model Predictive Control). One of the things to consider in the Predictive Control Model is its predictors. With the development of Deep Learning, Long Short Term Memory Network (LSTM) is well known for modeling data sequences. LSTM can create a speed prediction model with the data that has been collected. With accurate power predictions, the Predictive Control Model can produce EMS control that is more economical with computational costs that can be implemented."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>