Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204237 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imamum Zaenal Muttaqin
"Makalah ini merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya [Bambang Sugiarto, Suryana, 2005 ; Bambang Sugiarto, Jabar AW, 2007] dimana polusi udara akan berkurang secara signifikan jika jumlah koridor dan armada yang beroperasi mencukupi dan jika penumpang bus transjakarta adalah yang sebelumnya pengguna mobil pribadi.
Perhitungan pemakaian BBG pada bus transjakarta dan pengurangan emisi kendaraan bermotor kota Jakarta dengan Powersim akan bersifat komprehensif dengan pendekatan model dinamik mulai dari pertumbuhan penduduk, pertumbuhan kendaraan bermotor, pertambahan armada, koridor, dan jumlah penumpang bus transjakarta, dan perluasan jaringan bus pengumpan (feeder) sesuai kondisi terakhir (Agustus 2009).
Hasil yang diharapkan dari studi ini adalah prediksi kebutuhan BBG dan pengurangan laju emisi kendaraan bermotor dengan beroperasinya bus transjakarta dalam menurunkan polusi udara kota Jakarta hingga Tahun 2012.

This paper is a continuity of previous studies [Bambang Sugiarto, Suryana, 2005; Bambang Sugiarto, Jabar AW, 2007] where air pollution will be reduced significantly if the number of corridors and operating of fleet is sufficient and if the bus transjakarta passengers were previously is private car users.
Calculations of the fuel gas (CNG) on the bus transjakarta and reduction of emissions from vehicles with Powersim in Jakarta will be comprehensivelly by approaching to the dynamic models from population growth, vehicle growth, increase fleet, corridors, number of busway passengers, and expansion of the feeder bus network (feeder) according to the last condition (August 2009).
Expected results of this study is to predict demand of CNG on the bus transjakarta and reduction the rate of emission from vehicles with operating bus transjakarta to reduce air pollution in Jakarta until 2012.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50805
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pramudita Aulia
"Kajian yang kami lakukan adalah memprediksi kebutuhan BBG untuk beroperasinya Bus Transjakarta koridor II XV dan tingkat penurunan emisi kendaraan bermotor di Jakarta dengan beroperasinya Bus Transjakarta hingga tahun 2012. Kedepannya diharapkan dengan beroperasinya Bus Transjakarta ini, pemilik kendaraan pribadi akan beralih menggunakan Bus Transjakarta, sehingga dapat mengurangi beban pencemar dari kendaraan bermotor hingga kualitas udara Jakarta yang bersih dapat tercapai.
Dari hasil simulasi Powersim, kebutuhan BBG maksimum untuk beroperasinya Bus Transjakarta koridor II s.d XV hingga tahun 2012 adalah sebesar 123.639.902 LSP. Penghematan BBM bensin kendaraan bermotor di Jakarta dengan beroperasinya Bus Transjakarta hingga tahun 2012 adalah 1.269.425,35 701.495,33 = 567.930,02 (kLiter) atau setara dengan Rp 2,56 Triliun. Sedangkan prediksi tingkat penurunan emisi dengan beroperasinya Bus Transjakarta hingga tahun 2012 adalah sebesar 14,64%.

Our study is predicting Bus Transjakarta BBG need at II XV corridor and the reduction of vehicles exhaust emission in Jakarta after the implementation of Bus Transjakarta until the year of 2012. In the next time, after the implementation of Bus Transjakarta, the owner of personal vehicles will change to use Bus Transjakarta. It can reducting the vehicles exhaust emission until the quality of Jakarta air to be clean.
From the result of Powersim simulation, maximum BBG need after the implementation of Bus Transjakarta until the year of 2012 is 123.639.902 LSP. The reduction of vehicle gasoline consumption in Jakarta after the implementation of Bus Transjakarta until the year of 2012 is 567.930,02 (kLiter) or Rp 2,56 Triliun. And the reduction of vehicles exhaust emission in Jakarta after the implementation of Bus Transjakarta until the year of 2012 is 14,64%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50788
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jabar Adam Warsol
"Sistem manajemen transportasi dan tata ruang perkotaan sangat mempengaruhi pola pergerakan manusia dan kendaraan yang dapat menimbulkan kemacetan. Kemacetan menghasilkan tingginya akumulasi emisi gas buang kendaraan bermotor yang berakibat pada menurunnya kualitas udara. Penggunaan model dinamik untuk keperluan analisis dan prediksi dengan berbagai variabel dan sub variabel yang saling terkait sudah banyak dipergunakan untuk mengkaji secara ilmiah berbagai fenomena yang ada. Dalam tugas akhir ini penggunaan model dinamik digunakan untuk pendekatan dan menganalisis program Bus Rapid Transit (BRT) berbasis busway dalam memprediksi kebutuhan bahan bakar gas (BBG) dan pengurangan tingkat laju emisi gas buang kendaraan bermotor dalam pencapaian target penurunan polusi udara, ajakan/himbauan para pengguna mobil kendaraan untuk beralih menggunakan bus Transjakarta Busway serta mengatasi kemacetan lalu lintas di DKI Jakarta sampai dengan tahun 2010. Dari penelitian sebelumnya [Bambang Sugiarto, Suryana, 2005] diketahui bahwa polusi udara akan berkurang secara signifikan jika jumlah koridor dan armada yang diberoperasi harus mencukupi sehingga penumpang Bus Transjakarta Busway adalah yang sebelumnya para pengguna mobil pribadi. Maka untuk mendukung program pengurangan polusi udara di DKI Jakarta, penulisan ini disusun sesuai kondisi terakhir yaitu awal tahun 2007, dengan telah diresmikannya busway koridor IV - VII. Pencapaian pengurangan polusi udara dengan program BRT berbasis busway akan bersifat komprehensif dengan pendekatan model dinamik mulai dari pertumbuhan penduduk, pertumbuhan kendaraan bermotor, pertambahan armada, koridor, dan jumlah penumpang Bus Transjakarta Busway, perluasan jaringan bus pengumpan (feeder). Hasil yang diharapkan dari studi ini adalah prediksi kebutuhan BBG dan pengurangan laju emisi gas buang kendaraan bermotor dengan beroperasinya bus Transjakarta Busway dalam menurunkan polusi udara dan mengatasi kemacetan di Jakarta sampai dengan tahun 2010.

The transportation management system and the city planning influence the mobility of large numbers of people to easily move from various locations. Without an organized transportation system, there are mass traffic jams, delays, accidents, etc. Traffic jams cause large pollutans emissions resulting in large quantities of pollution. The dynamic model has been used to analyze and predict these phenomena by using variables and sub variables that are interconnected. In this thesis, the dynamic model is used to analyze the Bus Rapid Transit (BRT) program based on the busway system to predict the need of compresses natural gas (CNG) and to reduce the rapid emission in achieving the goal of reducing air pollution in Jakarta. One of the ways to accomplish this goal is to encourage people to use the Transjakarta bus way instead of their personal vehicles. This would also reduce traffic jams until the year 2010. From previous research conducted by Bambang Sugiarto and Suryana, it was shown that the air pollution would be significantly reduced if the amount of buses and corridors were increased to handle the large number of passengers. For this reason, this thesis is written in accordance with the current condition when the new corridors IV ? VII were officially opened at the beginning of the year 2007. The achievement of reducing air pollution based on BRT program will contribute a comprehensive benefit if the dynamic model is used. For example, the population growth will directly increase the need for greater transportation; thus adding larger numbers of buses, expanding corridors and increasing the number of passengers using Transjakarta busway. The transportation web will automatically be expanded to include smaller feeder areas to facilitate greater flow of traffic. The purpose of this study is to predict the need for CNG and the reduction of pollutan emissions, this is possible if the Transjakarta busway system is implemented. In addition, reducing air pollution and solving the traffic jam problems until the year 2010."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Apriyadi
"Kondisi udara kota Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Udara kota Jakarta sudah dipenuhi zat-zat polutan dari emisi kendaraan bermotor (70%) dan industri, rumah tangga dan lain-lain (30%). Zat-zat polutan tersebut berbahaya pada makhluk hidup hingga dapat menyebabkan kematian. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah telah menerapkan program Langit biru dan Pola Transportasi Makro (PTM). Salah satu dari PTM yang diterapkan oleh pemerintah yang berbasis Bus Rapid Transit (BRT) adalah Busway, yang menggunakan bahan bakar gas (BBG) atau CNG (Crude Nature Gas), yang pelaksanaannya diharapkan selesai tahun 2010.
Busway diharapkan dapat mengurangi tingkat kemacetan dan polusi udara di kota Jakarta. Untuk mendukung terlaksananya program Busway tersebut diperlukan suatu kajian terhadap supply dan demand BBG untuk Busway koridor II - XV dan perhitungan emisi dari kendaraan bermotor dengan dan tanpa kehadiran Busway sampai tahun 2010 dengan menggunakan permodelan dinamik Power Simulation (Powersim) pada skenario aktual atau sesuai dengan kondisi saat ini.
Dari hasil simulasi dengan menggunakan Power Simulation, dapat diketahui bahwa kebutuhan BBG maksimum bus Transjakarta Busway koridor II - XV pada tahun 2010, dengan kecepatan rata-rata 25 km/jam dan headway 0,083 jam (5 menit) yaitu sebesar 73.083.547 LSP. Sedangkan kebutuhan BBG minimum terjadi pada kecepatan 25 km/jam dan headway 10 menit yaitu sebesar 39.095.501 LSP. Dengan beroperasinya Busway maka terjadi pengurangan emisi gas buang kendaraan sebesar 10,5% sampai tahun 2010.

The condition of air in Jakarta city has been fully with pollutants from emission motor vehicles (70%) and industries, household, etc. (30%). Those pollutants very dangerous for any mortal and cause the death. The Solution for that problem, Goverment has been launching Blue Sky Program (Program Langit Biru) and Macro Transportation Pattern (Pola Transportasi Makro, PTM). One kind of Mass Transportation Pattern is busway, which using CNG (Crude Nature Gas) fuel, the implementation hopely finish in 2010.
Level stuck of transportation and air polution in Jakarta City hopely decreased by Busway. For support Busway programs need study of supply and demand CNG for Busway corridors II - XV and account of emission from motor vehicles with and without Busway until 2010 use with dynamic models Power Simulation (Powersim) in real condition scenario.
Based result of Power Simulation, maximum demand of CNG bus Transjakarta Busway for corridors II - XV with average speed 25 km/hours and headway 0,083 hour (5 minutes) is 73.083.547 LSP. Minimum demand with average speed 25 km/hours and headway 0,167 hour (10 minutes) is 39.095.501 LSP. The emission from motor vehicles will be decrease 10,5% until 2010 with Busway.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S38714
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laili Miftahur Rizqi
"Penjadwalan kendaraan (vehicle scheduling) merupakan proses pengaturan kendaraan terhadap himpunan perjalanan (trip) yang berasal dari jadwal keberangkatan (timetable) sedemikian sehingga meminimumkan biaya operasional. Trip merupakan perpindahan kendaraan dengan penumpang dari lokasi awal yang spesifik ke lokasi akhir yang spesifik pada waktu keberangkatan dan waktu kedatangan yang juga spesifik. Pada dasarnya, penjadwalan kendaraan telah mencakup jadwal pengisian bahan bakar. Akan tetapi pada pengoperasian bus TransJakarta terdapat hal yang perlu diperhatikan, yaitu stasiun pengisian bahan bakar gas yang jumlahnya hanya sedikit. Akibatnya bus hanya dapat mengisi bahan bakar di suatu lokasi tertentu. Selain itu, ketika bus akan mengisi bahan bakar, bus tersebut harus dalam kondisi tidak membawa penumpang. Oleh karena itu, penjadwalan kendaraan bus TransJakarta harus memenuhi aspek-aspek berikut:
- Timetable bus terpenuhi dengan memperhatikan jadwal pengisian bahan bakar.
- Biaya operasional yang dikeluarkan Unit Pengelola TransJakarta Busway minimum.
Masalah penjadwalan kendaraan bus rapid transit dengan memperhatikan jadwal pengisian bahan bakar akan dimodelkan sebagai masalah quasi-assignment. Selanjutnya masalah tersebut akan diselesaikan menggunakan algoritma auction dan diaplikasikan pada masalah penjadwalan kendaraan bus TransJakarta. Keluaran dari masalah penjadwalan kendaraan pada tugas akhir ini ialah barisan perjalanan dan deadhead yang dijalankan oleh setiap kendaraan bus TransJakarta dan kapan kendaraan tersebut mengisi bahan bakar.

Vehicle scheduling is the proses of assigning vehicle to a set of trips from predetermined departure schedule (timetable) in order to minimize operational cost. Trip is the movement of vehicle together with passengers from specified start location to specified end location at a specified departure time and arrival time. Basically, vehicle scheduling already includes fuel filling schedule. But in operating TransJakarta bus, there is one thing needed to be paid attention to, that is the small number of gas stations available for fuel filling. As a consequence, the bus can only fill up the gas tank at certain locations. Besides that, when a bus is going to fill up the gas tank, the bus should be in a condition where it contains no passenger. Because of that, TransJakarta bus vehicle scheduling must fulfill these aspects:
- The buses timetable must be fulfilled by considering the fuel filling schedule.
- Operational cost spent by Unit Pengelola TransJakarta Busway is minimum.
Rapid transit vehicle scheduling problem by considering fuel filling schedule will be modeled as a quasi-assignment problem. The problem will be solved using auction algorithm and be applied to TransJakarta bus vehicle scheduling problem. Output from vehicle scheduling problem in this skripsi are sequences of trips and deadheads which will be executed by each TransJakarta bus and when the vehicle fill up the gas tank.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S45687
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suryana
"Pada tahun 1996 Pemda DKI Jakarta meluncurkan program Langit Biru Kota Jakarta dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas udara Jakarta. Salah satu langkah yang dilakukan adalah memulai pelaksanaan kendaraan berbahan bakar alternatif termasuk pemakaian bahan bakar gas (BBG) untuk angkutan umum di Jakarta. Tetapi pelaksanaan program ini dianggap belum berhasil dengan indikasi justru terlihat semakin sedikitnyajumlah kendaraan yang memakai BBG, bahkan kini semakin jarang ditemui kendaraan yang memakai bahan bakar gas. Penyebab terjadinya hal ini adalah dikarenakan semakin sedikitnya jumlah SPBG yang beroperasi yang menyulitkan kendaraan mengisi bahan baker gas, mahalnya harga konverter kit yaitu alat untuk mengkonversikan kondisi mesin dari bahan bakar minyak seperti solar dan premium kepada BBG. Penyebab lain adalah Pemda DKI yang terlihat kurang sungguh-sungguh untuk mensukseskan program ini. Tidak jelasnya demand & supply BBG untuk SPBG menyebabkan Perusahaan Gas Negara (PGN) juga mengalami kesulitan untuk bisa memenuhi kebutuhan BBG. Kemudian Tahun 2004 Pemda DKI meluncurkan program busway sebagai moda transportasi massal yang diharapkan selain dapat mengurangi kemacetan juga dapat mengurangi laju polusi udara di Jakarta karena diharapkan banyak pemilik kendaraan pribadi yang ikut menyumbang 70 % polusi di Jakarta karena kendaraan bermotor beralih menggunakan busway. Penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) mulai koridor dua sampai koridor lima belas yang pembangunannya diharapkan selesai tahun 2010 diharapkan pula ikut memasyarakatkan penggunaan BBG. Perhitungan yang dilakukan untuk memenuhi demand and supply BBG dilakukan dengan menghitung berbagai variabel-variabel dan asumsi-asumsi yang terkait seperti banyak unit bus beropersi, kecepatan rata-rata busway, volume tangki BBG, jarak tempuh /liter BBG, lama operasi serta panjang rute dari busway tersebut. Model simulasi power simulation digunakan untuk menghitung sejauh mana peran serta busway 2010 ini dapat mengurangi laju penggunaan kendaraan pribadi di Jakarta. Terlihat bahwa kehadiran lima belas koridor busway ini cukup signifikan dalam mengurangi laju partikel-partikel polutan di udara Jakarta.

In 1996 the goverment of Dki Jakarta launched a proram caled 'Langit Biru Jakarta' with the aim to improve air quality of Jakarta. Of of its action was to start the use of vehicles with alternative fuel include usin as fuel (Bahan Bakar as or BBG) for public transportation in Jakarta. This proram wasn't succesful because the number of vehicles using BBG was small, and it's even eting rare now. It happened because SPBG - gas station for gas fuel - was still rare, the price of converter kit - tool to convert machine with gasoline into gas fuel - wasvery expensive. Another cause was because the goverment didn't take this program seriously. The unspecified number of demand and supply for gas fuel made it difficult for Perusahaan Gas Negara ( a gas State-Owned Company) to fulfill the needs of BG. Then in 2004 the goverment launched busway program as mass transportation for reducing traffic jam and air pollution in Jakarta because goverment hped that the owner of private vehicles would used the busway .To sosialize BBG, corridor 2 untill 15 will use BBG, which deveopment will be finished in 2010. The calculation to fulfill demandand supply of BBG is done by calculating some variables and assumption related to number of bus operated, busway average speed, volume ofBBGs tank, BBGs radius per liter, time of operation and rote of busway. The simulation of model power simulation is used to evaluate the role of busway 2010 in reducing number f private vehicles that is used in Jakarta. And since then we can see that 15 corridor of busway is quite significant in reducing number of pollutant particles in Jakarta's atmosphere."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Wahyu Prasetyo
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pemanfaatan gas biometan sebagai bahan bakar Bis Transjakarta berdasarkan potensi sampah organik Pasar Induk Kramat Jati dan dari aspek lingkungan dan aspek ekonomi. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis, dengan potensi sampah organik di Pasar Induk Kramat Jati sebesar 40.763 ton/tahun, dapat dihasilkan potensi biogas sebesar 5.656.040 m3/tahun, dan potensi gas biometan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar Bis Transjakarta sebesar 2.381.680 m3/tahun, dengan potensi pengurangan emisi karbon sebesar 2.927,89 tCO2/tahun. Sedangkan berdasakan analisis kelayakan keuangan diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 6.313.952.701,-, Payback period sebesar 7,49 tahun, dan nilai IRR sebesar 13,02%, maka dapat dikatakan pemanfaatan gas biometan sebagai bahan bakar Bis Transjakarta layak untuk dilaksanakan.

This research aimed to analyze the use of biomethane gas as transjakarta bus fuel based on the organic waste potential at Pasar Induk Kramat Jati, its environment and the economy aspects. The findings demonstrate that, from 40,763 tons/year organic waste at Pasar Induk Kramat Jati, one can generate 5,656,040 m3/year biogas potential, and 2,381,680 m3/year biomethane gas that can be used as transjakarta bus fuel, with carbon emission reduction of 2.927,89 tCO2 per year. While from financial feasibility analysis, it results NPV as much as Rp. 6.313.952.701,-,with 7,49 year payback period and 13,02% IRR. It can be concluded that the use of biomethane gas as transjakarta bus fuel is highly feasible to implemented."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T40897
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jervis Sinto
"ABSTRACT
Pencemaran udara akibat emisi gas buang kendaraan bermotor dalam bentuk gas-gas berbahaya seperti karbon monoksida CO dan hidrokarbon HC menjadi masalah bagi kesehatan makhluk hidup di lingkungan sekitarnya. Gas-gas tersebut dapat dijerap dengan karbon aktif yang terbuat dari limbah pertanian seperti kulit pisang karena memiliki kandungan lignoselulosa cukup tinggi dan jumlah yang banyak di Indonesia yaitu sekitar 400-700 ribu ton per tahunnya. Karbon aktif dari kulit pisang dalam penelitian ini dibuat melalui tahap dehidrasi, karbonisasi pada suhu 350 C selama 1 jam, kemudian aktivasi secara kimia menggunakan berbagai konsentrasi larutan H2SO4 selama 1 jam pada suhu 85oC. Sebagai pembanding kemampuan adsorpsi, sebagian karbon aktif saat proses karbonisasi juga diaktivasi secara fisika menggunakan gas N2 dengan laju alir 0,15 NL/menit. Karakterisasi karbon aktif dilakukan dengan uji bilangan iodin, SEM, dan EDX. Melalui uji bilangan iodin, luas permukaan karbon aktif terbaik didapat pada karbon yang teraktivasi fisika-kimia menggunakan H2SO4 6 N, yaitu sebesar 614 m2/g. Sementara luas permukaan karbon aktif pada karbon teraktivasi kimia pada konsentrasi H2SO4 yang sama yaitu sebesar 426 m2/g. Karbon-karbon aktif dengan karakteristik terbaik dari masing-masing metode aktivasi diuji kemampuan adsorpsinya untuk menurunkan kadar emisi gas buang CO dan HC pada sepeda motor. Karbon aktif teraktivasi kimia H2SO4 6 N rata-rata mampu mengadsorpsi emisi gas buang CO dan HC secara berturut-turut sebesar 40,46 dan 31,51. Sementara karbon aktif teraktivasi fisika-kimia H2SO4 6 N rata-rata mampu mengadsorpsi emisi gas buang CO dan HC secara berturut-turut sebesar 56,27 dan 42,63.

ABSTRACT
Air pollution caused by motor vehicle exhaust emissions in the form of harmful gases such as carbon monoxide CO and hydrocarbon HC becomes a problem for the health of living things in the surrounding environment. Those gases can be adsorbed with activated carbon made from agricultural waste such as banana peel because it has quite high lignocellulose content and large amount in Indonesia, which is about 400 700 thousand tons per year. Activated carbon from banana peel in this research is made through the dehydration stage, carbonization at 350oC for 1 hour, then chemical activation using various concentrations of H2SO4 solution for 1 hour at 85oC. In comparison with the adsorption capacity, some of the activated carbon at carbonization process also proceed with physical activation using N2 gas with a flow rate of 0.15 NL min. Characterization of activated carbon is done by iodine, SEM, and EDX tests. Through iodine test, the best surface area of activated carbon is obtained in physical chemical activated carbon with H2SO4 6 N, which is 614 m2 g. Meanwhile, surface area of chemical activated carbon in same H2SO4 concentration is 426 m2 g. The activated carbons with best characteristic from each activation method are tested its adsorption ability to decrease exhaust CO and HC emission content in motorcycle. Chemical activated carbon with H2SO4 6 N is capable of adsorbing CO and HC emissions 40.46 and 31.51 respectively. While physical chemical activated carbon with H2SO4 6 N is capable of adsorbing CO and HC emissions 56.27 and 42.63 respectively."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irnamia Sugianti
"Penelitian ini membahas tentang stress dan strategi coping pada tenaga kerja komuter (penglaju) pengguna transportasi busway TransJakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada 7 tenaga kerja komuter, 9 orang informan pendukung seperti keluarga, teman dan rekan kerja, 1 orang petugas busway dan 1 orang supervisor tiketing busway serta observasi di lokasi penelitian. Hasil penelitian ini didapat Bahwa hampir semua tenaga kerja komuter mengalami stress dalam menjalani aktifitas penglajunya dikarenakan permasalahan manajemen transportasi Busway TransJakarta yang masih buruk dan kemacetan yang dianggap sebagai sumber pembangkit stress (stressor). Disamping itu, adanya perbedaan karakteristik dan persepsi invidu saat berinteraksi dengan stressor yang ada, menyebabkan pula adanya perbedaan pada respon stress dan pemilihan strategi coping yang dilakukan oleh tenaga kerja komuter dalam mengatasi stress mereka.

This research discusses stress and coping strategies of commuters using public transportation “Busway TransJakarta”. This study used qualitative method such as in-depth interviews with 7 commuters, 9 supporter informans like family, friends and co-workers, 1 officer and 1 supervisor of busway ticketing and observations at the sites. The results are obtained that almost all commuters feel stress in doing their commuting activities due to problems of transportation management of Busway TransJakarta that is still bad and congestion are considered as a source of stress. In addition, the differences of individual characteristics and perceptions when interact with the existing stressors, also leading to the differences of response stress and coping strategies that choosen by commuter to overcome their stress."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destry Rizkawati
"Skripsi ini bertujuan untuk melihat hubungan antara indeks massa tubuh, lama bekerja, kebiasaan makan, gaya hidup, dan kejadian hipertensi pada pramudi Bus Transjakarta. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan pengambilan data bulan April hingga bulan Mei 2012 di Blok M. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kejadian hipertensi pada pramudi Bus Transjakarta adalah 54,9%. Pada penelitian ini, terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian hipertensi dengan riwayat hipertensi keluarga (p=0,022, OR 5,118), indeks massa tubuh (p=0,019, OR 3,248), lama bekerja sebagai sopir (p=0,029, OR 2,978), kebiasaan makan buah dan sayur (p=0,002, OR 4,727). Untuk itu, pramudi disarankan menjaga berat badan normal, pola makan yang sehat, serta melakukan pengecekan tekanan darah secara berkala untuk mencegah hipertensi.

The purpose of this study was to analyze correlation between body mass Index, length of work, foods pattern, life style, and incidence of hypertension among Transjakarta Busway?s driver. The research design was cross sectional method and was conducted on April until May 2012 in Blok M. The Results showed the prevalence of hypertension in pramudi Bus Transjakarta was 54,9%. In this study, the incidence of hypertension associated with a family history of hypertension (p=0,022, OR 5,118), body mass index (p=0,019, OR 3,248), length of working as a driver (p=0,029, OR 2,978), consumption fruits and vegetables (p=0,002, OR 4,727). Therefore, pramudi should keep their body weight normaly, healthy diet, and check blood pressure regularly to prevent hypertension risk."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>