Ditemukan 6712 dokumen yang sesuai dengan query
Farida Hayati
"Alat terapi sinar infra merah dimaksudkan untuk menyempurnakan alat terapi yang sudah ada. Alat terapi ini dilengkapi dengan lampu infra merah, timer, LCD, keypad, EEPROM, LDR, buzzer dan mikrokontroller AT89S51. selain dapat mematikan lampu secara otomatis, alat ini juga dapat menyimpan data lama pemakaian lampu (work hour). Dari pengujian didapatkan timer pada alat terapi memiliki keakurasian sebesar 99,56% dan mampu menyimpan data work hour. Dengan menggunakan objek telapak tangan manusia, alat terapi ini secara konstan menaikkan suhu pada objek terapi dengan gradien 0,24 _C/menit.
The infrared therapy device is constructed to complete the existing device nowadays. This device consists of infrared lamp, timer for setting the therapy duration, LCD, keypad, EEPROM, LDR, buzzer and microcontroller AT89S51. Besides turning off automatically, this device can also record the work hour data of the lamp. From experiment, it can be shown that the device timer has accuracy of 99,56% and can succesfully record the work hour data. With human palm object, this device can consistantly raise it?s temperature with the gradien of 0,24_C/minutes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51417
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Zeth Rudy Manuel M.
"Helm sebagai salah satu alat keselamatan wajib digunakan untuk melindungi bagian kepala pemakainya dari benturan akibat kecelakaan ataupun keadaan lainnya. Dilihat dari bentuknya, helm yang baik adalah menutupi wajah dan kepala secara keseluruhan. Dimana pada bagian depannya dilengkapi kaca dari plastik untuk menghindari mata dari debu kotoran dan sinar berlebih, seperi sinar matahari atau lampu mobil atau motor lain. Sedangkan bagian atas dan belakangya tertutup rapat. Jika pada satu motor ditumpangi oleh dua orang yaitu pengendara dan penumpang tidak tertutup kemungkinan mereka sering mengadakan komunikasi. Helm sering kali menjadi penghambat komunikasi sehingga pengendara harus membuka bagian depannya dan harus menengok ke belakang. Karena hal tersebut tidak tertutup kemungkinan akan terjadi kecelakaan.
Terkait masalah di atas maka penulis tertarik untuk merancang alat komunikasi suara dengan media infra merah dimana proses pemodulasiannya menggunakan modulasi frekuensi. Selain itu alat ini mengguuakan LED sebagai sumber cahaya pada pemancar dan fototransistor sebagai detektor di sisi penerima.
Diharapkan tugas akhir ini dapat menjadi referensi mengenai prinsip kerja alat komunikasi (khususnya alat komunikasi suara menggunakan media infra merah) dan tentunya dapat menjadi acuan dalam perencanaan, perancangan maupun untuk pengembangan alat nantinya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40725
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Elsi Utami Mayor
"
ABSTRAKEpisiotomi bertujuan untuk membantu persalinan pada kala dua, namun episiotomi dapat menyebabkan banyak kehilangan darah, menimbulkan nyeri dan penyembuhan luka yang dapat berlangsung lambat sehingga mengganggu aktifitas ibu pasca melahirkan. Beberapa terapi non farmakologis dapat digunakan untuk mengatasi dampak tersebut. Penelitian komparatif ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat nyeri dan penyembuhan luka ibu paska episiotomi pada terapi sitz bath dan infra merah. Teknik consecutive sampling digunakan untuk memilih 72 orang ibu postpartum dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu 36 orang terapi sitz bath dan 36 orang terapi inframerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat nyeri pada pengukuran kedua antara terapi sitz bath dan terapi infra merah (p = 0,603). Ada perbedaan proporsi penyembuhan luka pada kedua kelompok terapi,( OR=3,912 ; 95%CI=1,407-10,875), kelompok terapi infra merah memiliki peluang 3,9 kali penyembuhan luka lebih baik dibandingkan terapi sitz bath. Faktor yang berhubungan dengan tingkat nyeri dan penyembuhan luka pada kelompok terapi infra merah adalah derajat laserasi. Terapi infra merah dapat diterapkan pada pelayanan keperawatan maternitas terutama untuk penanganan luka episiotomi pada ibu postpartum.
ABSTRACTEpisiotomy aims to help the 2nd stage of labor, however episiotomy can cause excessive blood loss, pain and slow wound healing that can debilitate postpartum mothers. Several non-pharmacological therapies can be used to address these impacts. This comparative research aimed to identify the difference of pain level and wound healing of post-episiotomy mothers treated by sitz bath and infrared therapy. Consecutive sampling technique was applied to select 72 postpartum mothers who were divided into 2 groups: 36 mothers were treated by sitz bath therapy and 36 mothers were treated by infrared therapy. The results showed there was no difference of pain level in the second measurement between sitz bath and infrared therapy (p = 0.603). There were differences of wound healing proportion in those two treatment groups, (OR = 3.912; 95% CI = 1.407-10.875), the infrared therapy group had 3.9 times chances of better wound healing than the sitz bath therapy. Factors correlated to the pain level and wound healing in the group of infrared therapy was the lacerations degree. Infrared therapy can be applied in maternity nursing services primarily for the episiotomy wound treatment of postpartum mothers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45251
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Doni Giriharto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39029
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Maulana Andriyanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40406
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38422
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Penjejak sinar infra merah merupakan alat untuk mendeteksi dan menunjukkan anal suatu benda yang mengeluarkan sinar infra merah di sekitamya. Penjejak sinar infra merah ini dapat pula menunjukkan suatu sumber infra merah yang bergerak. Pergerakkan sumber infra merah tersebut menyebabkan perubahan arah dari penjejak sinar infra merah, sehingga diperlukan pengendali umpan balik agar diperoleh hasil yang dunginkan. Dalam skripsi ini digunakan pengendali berbasis logika fuzzy, yaitu pengendali umpan balik yang mendasarkan pengendalinya pada teori logika fuzzy. Tujuan penerapan logika fuzzy tersebut adalah untuk memperbaiki tanggapan sistem kendali dalam mencapat kestabilannya. Perangkat keras yang digunakan dalam togas akhir ini terdiri dari tiga bagian, yaitu pendeteksi sensor, antarmuka PC, dan penggerak motor. Pendeteksi sensor memberikan masukkan pada perangkat lunak fuzzy melalui antarmuka PC. Antarmuka PC berfungsi untuk mengatur pengalamatan dan jalur data antara perangkat lunak dan perangkat keras, dan berdasarkan pengendali fuzzy, memberikan keluaran untuk menggerakkan motor. Dalam analisa respon keluaran sistem dipakai parameter rise time, settling time, percent over shoot, steady state error, dan kestabilan sistem. Hasil analisamenunjukkan bahwa pemakaian pengendali logika fuzzy dapat mempercepat rise time dan settling time, serta menghilangkan overshoot dan error steady state pada sistem kendali penjejak sinar infra merah."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38804
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Munthe, Charles A.
"Instrumen pemantauan dosis radiasi sinar-x untuk para pekerja radiasi berhasil dikembangkan. Instrumen ini dapat mengukur densitas dan dosis radiasi yang direkam oleh film badge yang dikenakan oleh para pekerja radiasi. Sistem instrumentasi dirancang menggunakan sensor cahaya, DAQ, dan PC dengan menggunakan perangkat lunak LabVIEW. Film badge yang digunakan mempunyai tiga jenis filter yaitu Plastik, SnPb dan Dural. Sensor cahaya yang dipakai mempunyai kemampuan deteksi antara 5-500 lux. Data atenuasi intensitas cahaya oleh film badge yang dideteksi oleh sensor cahaya dirubah ke digital dan diolah oleh DAQ. Data ini kemudian dianalisis dan disimpan di data based beserta identitas pekerja, densitas film, dosis radiasi, dan waktu pengukuran. Data dapat diakumulasi sehingga riwayat paparan radiasi dari pekerja dapat dimonitor dan tersimpan dengan baik. Kalibrasi instrument dilakukan dengan menggunakan kalibrator film densitas. Hasil pengukuran densitas film kalibrator sudah mendekati nilai densitas yang sudah disertifikasi. Instrumen ini dapat dioperasikan dan menunjukkan hasil ukur secara langsung yang dapat dimonitor melalui GUI yang dirancang secara interaktif.
The instrument monitoring radiation doses for the workers in a radiology department at the hospital have been successfully developed. These instruments could measuring density and the radiation doses recorded by film badges worn by radiation workers. Instrumentation system is designed using a light sensors, DAQ, and a PC by LabVIEW software. Film badges that are used had three types of filters ie Plastics, SnPb and Dural. The light sensor has a detection capabilities used between 500-500 lux. A data attenuation of light intensities by film badge detected by light sensors to digital converted and processed by DAQ. This data is then analyzed and stored in a data-based workers and their identity, the film density, radiation doses, and time measurement. The data can be accumulated so that a history of radiation exposure from workers could be monitored and saved fine. The instrument calibration performed using film density calibrator. This instrument can operate and shows the results of direct measurement that can be monitored via a GUI that is designed interactively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S816
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Sri Wahyuni
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S28523
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2003
S28609
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library