Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118452 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Franky Darwis
"Pelestarian dan pemugaran bangunan maupun kawasan bersejarah telah banyak dibahas dalam berbagai kesempatan oleh berbagai pihak pula. Hal itu dimaksudkan agar kita sadar dan ikut berperan serta dalam mewariskan peninggalan-peninggalan sejarah kepada anak cucu kita. Namun, pada umumnya, usaha yang dilakukan adalah dengan memugar kembali struktur fisik bangunan. Padahal, sistem pencahayaan merupakan elemen kota yang patut diperhitungkan. Dengan sistem pencahayaan buatan yang baik, nilai estetika dan tentu saja nilai ekonomi bangunan maupun kawasan bersejarah dapat ditingkatkan, dengan tetap memperhatikan nilai kesejarahannya. Dengan demikian, keindahan kawasan bersejarah dapat dinikmati pada siang hari dan lebih indah lagi pada malam hari. Selain itu, kesan negatif dari kawasan bersejarah pun dapat dihilangkan atau setidaknya diminimalisir. Pemugaran dan sistem pencahayaan buatan yang baik sungguh merupakan perpaduan untuk menciptakan nilai jual kawasan bersejarah. Peningkatan nilai jual kawasan berdampak pada peningkatan aspek-aspek lainnya, seperti ekonomi, pariwisata, budaya, sosial, dan sebagainya. Dan tentunya, hal ini tidak berdampak pada kawasan tersebut dan sekitarnya saja, tetapi lebih luas lagi hingga ke tingkat provinsi, atau bahkan menjadi kebanggaan negeri ini. Apa saja peran yang dapat dikontribusikan oleh pencahayaan buatan terhadap kawasan bersejarah - Bagaimanakah aplikasinya sehingga system pencahayaan yang baik dapat diwujudkan - Berapa besarkah peran pencahayaan buatan terhadap kawasan bersejarah, terutama di kawasan Kota Tua Jakarta - Dalam kesempatan ini, penulis berusaha mengungkap peranan pencahayaan buatan pada kawasan bersejarah berdasar pengetahuan penulis.

Many studies of revitalization and conservation of historical buildings and sites have been published to realize us and sieve us to take part in it. But, mostly, the action of revitalization and conservation is repairing the building structure physically. Whereas, lighting system is one of the city element which also should be considered. A good artificial lighting system can increase the aesthetic and economy value of historical buildings and sites, together the history value. Thus, the beauty of historical sites can be enjoyed at day and more beauty at night. Besides that, the negative opinion of the historical sites can be minimized. Conservation and good artificial lighting systems are right integration to create a more valuable historical site that can affect to the increasing of other aspects, such as economy, tourism, culture, social, etc. And of course, the impacts are not only to the sites but also to the province and country. What are the contributions of the artificial lighting systems to historical sites' And how is the application so that the good artificial lighting systems can be achieved' This study focuses on the role of artificial lighting systems on historical sites."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51570
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Setyani Sudarmadji
"ABSTRAK
Konsep Kota Kreatif yang dibawa oleh Charles Landry dan Fransco Bianchini telah menjadi tren di dunia sekitar sepuluh tahun terakhir. Dalam kota, terdapat sumber daya yang krusial, yaitu sumber daya manusia. Kota kreatif, mencoba mendorong dan mengakomodir kreativitas warganya. Kreativitas merupakan sesuatu yang berharga, yang memberi dukungan bagi keberhasilan kota. Beberapa kota di dunia, cenderung mengembangkan kawasan bersejarahnya dalam usaha menuju kota kreatif. Nilai sejarah pada kawasan bersejarah dapat menjadi magnet untuk mendatangkan orang dari kota maupun negara lain. Di lain sisi, sejarah dapat menjadi inspirasi dan ilham untuk kreativitas. Kawasan bersejarah memiliki potensi lain yang dapat mendukung sebuah kota menjadi kota yang kreatif. Hal ini dapat dilihat dari keempat aspek, yaitu ekonomi, sosial, budaya.

ABSTRACT
Creative city concept which bring by Charles Landry and Fransco Bianchini, now being tren at least in ten last year. City has critical resource, that is the human. Creativi city is try to push and accommodate their citizen?s creativity. Creativity is precious thing, to support the successful of the city. Some city in the world prefer develop their historical place in work to be creative city. Historic values in historical places can be magnet to invite people from other
city and country. In other side, history can be inspiration for creative thinking. Historical places has other potency that can be support for a city to be creative city. It?s look by four aspect, economy, social, culture, and environment."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1694
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Widyati Purwantiasning
"Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian multi-tahun, yang dilakukan selama dua tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun opsi peningkatan kualitas lingkungan binaan kawasan bersejarah Jakarta melalui penerapan prinsip TOD yaitu pemadatan, pencampuran, perapatan. Dengan menganalisis opsi penerapan prinsip-prinsiptersebut, telah dicobadiusulkan solusi terbaik untuk isu dan masalah di dalam wilayah historis Kota Tua Jakarta. Signifikansi dari penelitian ini adalah kawasan bersejarah di Indonesia, khususnya Jakarta Kota Tua, yang selama ini dianggap sebagai kawasan bersejarah di dalam sebuah kota metropolitan. Sejak saat konsepTOD telah dikenal sebagai solusi sempurna di beberapa negara, terutama di dalam kota metropolitan yang memiliki populasi relatif besar. Penelitian ini telah dilakukanmenggunakanmetode kualitatif dengan studi kasus sebagai cara berpikir untuk mendapatkan deskripsi dan fakta yang jelas. Kota Tua Jakarta dipilih sebagai studi kasus karena daerah ini merupakan salah satu kawasanbersejarah yang signifikan di Jakarta. Hasil penelitian ini akan mendukungpenelitian lainnya yang berkaitan dengankonsep penataan tentang Kawasan Bersejarah dan konsep Transit-Oriented Development"
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2023
728 JUPKIM 18:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Febrihakimi
"DKI Jakarta memiliki sisa peninggalan zaman keemasan Batavia, dimana pada kawasan Jalan Kali Besar berjajar bangunan-bangunan daei abad .18, beberapa dan awal abad 20. Kawasan ini merupakan pusat dari Benteng Kota Batavia. Saat ini pemerintah daerah DKI Jakarta berupaya melakukan revitalisasi berupa penataan arkid (arcade) dan trotoar jalan dengan tujuan meningkatkan kualitas lingkungan Kali Besar Jakarta dan sekitarnya. Tujuan penelitian adalah untuk: mengkaji perubahan kondisi bangunan di Kawasan Bersejarah Kali Besar Jakarta, mengkaji kondisi lingkungan di Kawasan Bersejarah Kali Besar Jakarta, mengevaluasi keberhasilan program revitalisasi yang dicanangkan oleh pemerintah, serta mengkaji peran serta masyarakat dalam upaya revitalisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah ekpos facto dan survei. Data di analisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis, analisis induktif dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Hasil observasi kondisi bangunan menunjukkan bahwa di jalan Kali Besar Timur hanya menyisakan 53,8 persen bangunan saja yang masih baik, sedangkan di jalan Kali Besar Barat terdapat 79,3 persen bangunan yang masih memiliki kondisi baik. Hasil observasi kondisi lingkungan menunjukkan adanya. nilai kenyaman pada ruang terbuka bagi pejalan kaki. Hasil SWOT menunjukkan posisi revitalisasi berada pada kuadran I. Ini menunjukkan bahwa posisi program revitalisasi memiliki kekuatan internal yang cukup baik. Daya tarik kawasan berupa bangunan bersejarah dengan langgam arsitektur kolonial Belanda dan keanekaragaman budaya lokal akan memberi peluang yang cukup besar bagi kawasan untuk berkembang, yaitu sebagai daerah wisata dan dapat menghidupkan kembali fungsi CBD yang mulai hilang. Peran serta masyarakat sekitar Kali Besar. Jakarta telah berhasil memberi dampak positif bagi kegiatan revitalisasi."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25544
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Febrihakimi
"DKI Jakarta memiliki sisa peninggalan zaman keemasan Batavia, dimana pada kawasan Jalan Kali Besar berjajar bangunan-bangunan daei abad .18, beberapa dan awal abad 20. Kawasan ini merupakan pusat dari Benteng Kota Batavia. Saat ini pemerintah daerah DKI Jakarta berupaya melakukan revitalisasi berupa penataan arkid (arcade) dan trotoar jalan dengan tujuan meningkatkan kualitas lingkungan Kali Besar Jakarta dan sekitarnya. Tujuan penelitian adalah untuk: mengkaji perubahan kondisi bangunan di Kawasan Bersejarah Kali Besar Jakarta, mengkaji kondisi lingkungan di Kawasan Bersejarah Kali Besar Jakarta, mengevaluasi keberhasilan program revitalisasi yang dicanangkan oleh pemerintah, serta mengkaji peran serta masyarakat dalam upaya revitalisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah ekpos facto dan survei. Data di analisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis, analisis induktif dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Hasil observasi kondisi bangunan menunjukkan bahwa di jalan Kali Besar Timur hanya menyisakan 53,8 persen bangunan saja yang masih baik, sedangkan di jalan Kali Besar Barat terdapat 79,3 persen bangunan yang masih memiliki kondisi baik. Hasil observasi kondisi lingkungan menunjukkan adanya. nilai kenyaman pada ruang terbuka bagi pejalan kaki. Hasil SWOT menunjukkan posisi revitalisasi berada pada kuadran I. Ini menunjukkan bahwa posisi program revitalisasi memiliki kekuatan internal yang cukup baik. Daya tarik kawasan berupa bangunan bersejarah dengan langgam arsitektur kolonial Belanda dan keanekaragaman budaya lokal akan memberi peluang yang cukup besar bagi kawasan untuk berkembang, yaitu sebagai daerah wisata dan dapat menghidupkan kembali fungsi CBD yang mulai hilang. Peran serta masyarakat sekitar Kali Besar. Jakarta telah berhasil memberi dampak positif bagi kegiatan revitalisasi."
Jakarta: Universitas Indonesia, 2008
T-25632
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Boby R. Nugraha
"Sebuah landmark memiliki citranya tersendiri pada sebuah kawasan. Dengan perkembangan pemahaman manusiaakan keindahan, sebuah landmark mendapatkan sentuhan salah satunya pencahayaan buatan. Akan tetapi, apakah cahaya buatan ini mempengaruhi citra dari landmark yang telah terbentuk? dan apa hubungan pencahayaan buatan pengalaman ruang, dan persepsi dengan imageability dan pengaruhnya terhadap perubahan citra yang terjadi? Penulis melakukan pendekatan dengan kajian teori dan pendekatan studi lapangan dengan mewawancarai manusia yang mengalami salah satu landmark yaitu Kawasan Semanggi. Dan penulis menemukan hubungan bahwa cahaya dan ruang saling berpengaruh untuk memberikan pengalaman kepada manusia. Pencahayaan buatan merubah persepsi yang dimiliki dan imageability landmark tersebut meningkat. Dan pada akhirnya citra dari landmark tersebut berubah.

Landmark has its own image based on its area. With the development of technology and human knowledge of beauty, landmark gets a touch of artificial light in its development. However, is the artificial light affect the image of the landmark And what is the relation between artificial light, space experience, and perception with imageability and its effects on image changes Writer finds that the relation space and light affects each other to give experience. Artificial light changes human perception and increase imageability of a landmark. And at the end the image of a landmark changes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risalina Adikurniati
"Peningkatan kualitas adalah tindakan meningkatkan vitalitas suatu kawasan yang mengalami degradasi kualitas yang berakibat kawasan tersebut tidal( mampu berfungsi dengan baik dan beradaptasi sejalan dengan perkembangan kawasan kota lainnya. Kawasan pemugaran Kota Lama Jakarta adalah contoh kawasan yang mengalami degradasi kualitas sehingga kenyamanannya berkurang dan citranya menurun. Oleh karena itu Pemerintah DKI Jakarta, selaku pihak yang berwenang dalam menata kota, mengambil tindakan untuk "mempersehat kembali" kawasan tersebut. Peningkatan kualitas kawasan pemugaran memiliki permasalahan yang kompleks dan membutuhkan cara penanganan tertentu. Dengan studi kasus peningkatan kualitas di Kota Lama Jakarta yang berpegangan pada rencana Tata Kota DKI Jakarta, dapat diketahui permasalahan-permasalahan yang ada dan bagaimana prinsip dari peningkatan kualitasnya agar pelaksanaannya berlangsung dengan baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Afifah Wulandari
"Kawasan bersejarah melalui berbagai proses restorasi dan revitalisasi, bertujuan untuk menguatkan citranya di tengah-tengah kemajuan teknologi. Meski jarang disadari, urban lighting atau pencahayaan urban adalah salah satu elemen yang paling berpengaruh terhadap aktivitas manusia di malam hari. Pencahayaan urban dapat menjadi salah satu kunci agar kawasan bersejarah dapat mempertahankan atau bahkan memperkuat citranya pada malam hari.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memahami peran pencahayaan urban pada kawasan bersejarah dan pengaruhnya terhadap citra yang ditangkap oleh pengunjung. Metode yang dilakukan adalah studi teori pada literatur, serta observasi lapangan dan survey.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan warna dan teknik pencahayaan yang menyorot detail dari suatu elemen dapat menonjolkan karakter elemen tersebut dan menguatkan citranya. Kesinambungan pada pencahayaan urban yang membentuk sebuah cerita dan tujuan akan memperkuat citra kawasan bersejarah.

Historical sites have gone through various process of restoration and revitalization to strengthen its image. As the technology advances, urban lighting has become one of the elements that influences human activity at night. It is one of the key elements to help historical sites keep or even strengthen their image at night.
This research aims to help people understand the role of urban lighting in historical sites and how it influences the image captured by visitors. The methods used in this thesis are theoretical studies by literatures, field observation, and survey.
The result shows how application of colors and other lighting techniques that highlight details of an element in the site would bring out its character and strengthen its image. Integrated urban lighting that creates a story of the site will bring out more identity and strengthen the image of the historical site.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aline Jihan Hadiahwati
"ABSTRAK
Kawasan Braga sebagai salah satu bagian dari wilayah pusat kota Bandung merupakan kawasan pusat perdagangan bersejarah yang ekslusif dan sangat terkenal di jaman kolonial Belanda, namun dalam perkembangannya kawasan Braga mengalami penurunan vitalitas (kemampuan untuk bertahan/daya) dari aspek fisik lingkungan, fungsional, dan normatif. Pada tahun 2004 dilakukan pembangunan Braga City Walk (BCW) dengan konsep urban revitalization untuk meningkatkan vitalitas kawasan Braga, pembangunan BCW diharapkan dapat meningkatkan vitalitas kawasan Braga dan membangkitkan suasana historis Bandung Tempo Dulu.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi faktor-faktor yang paling berperan pada vitalitas Kawasan Braga di Kota Bandung dilihat dari aspek normatif, fisik lingkungan, dan fungsional; 2) mengetahui persepsi stakeholders tentang pembangunan Braga Walk City sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan vitalitas kawasan bersejarah Braga di Kota Bandung; 3) mengetahui upaya-upaya apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan vitalitas kawasan bersejarah Braga di Kota Bandung. Berdasarkan sifat dasarnya, metode penelitian yang dipakai adalah ex post facto.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang paling berperan pada vitalitas kawasan bersejarah Braga menurut pemilik bangunan dan pengunjung ditinjau dari aspek fisik lingkungan yaitu keamanan, kenyamanan, kondisi parkir, akses transportasi, kondisi penghijauan, dan jalur pejalan kaki, aspek fungsional yaitu jumlah pengunjung, omset perdagangan, jenis barang yang khas dan eksklusif, aktifitas kegiatan yang menarik, dan pada aspek normatif yaitu kesejahterahan warga Braga, norma/hukum, dan partisipasi masyarakat, pemerintahlswasta. Persepsi dari stakeholders menunjukkan bahwa pembangunan BCW belum memberikan dampak yang positif pada kawasan bersejarah Braga, hal menunjukkan lemahnya political will, dan salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan vitalitas kawasan Braga adalah menjadikah kawasan sebagai salah satu tujuan wisata kota yaitu wisata sejarah kota Bandung.
"
2007
T20681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reggina Diah Ayuningtyas
"Dark tourism merupakan wisata dengan berkunjung ke tempat terjadinya kekejaman dan pembunuhan yang berhasil menarik minat wisatawan. Hal ini dikarenakan oleh keunikannya yang tidak didapatkan oleh wisatawan jika berkunjung ke jenis wisata lain. Oleh karena itu, wisata ini berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut, terlebih lagi Indonesia memiliki banyak daya tarik wisata dark tourism, salah satunya yaitu Kawasan Kota Tua Jakarta, seperti Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Sejarah Jakarta, dan Toko Merah. Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui tingkat kekelaman dark tourism sebagai daya tarik utama, potensi wisata, serta upaya pengembangan wisata di Kawasan Kota Tua Jakarta. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode skoring pada penilaian tingkat kekelaman dan potensi wisata. Sementara itu, pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi pustaka. Selanjutnya data dianalisis menggunakan analisis deskriptif keruangan dan analisis spasial komparatif. Berdasarkan hasil penilaian spektrum dark tourism, diketahui bahwa Pelabuhan Sunda Kelapa tergolong ke dalam tingkatan light-dark, sedangkan Museum Sejarah Jakarta dan Toko Merah tergolong ke dalam tingkatan dark. Sementara itu, berdasarkan penilaian potensi wisata, Toko Merah tergolong ke dalam potensi sedang, sedangkan Museum Sejarah Jakarta dan Pelabuhan Sunda Kelapa memiliki potensi yang tinggi.

Dark Tourism is a tour by visiting places of atrocities to murders that have succeeded in attracting tourism, because of its uniqueness that tourists will not get when visiting other types of tourism. Therefore, dark tourism has the potential to be developed further, especially Indonesia has a lot of dark tourism attractions, in the Kota Tua Jakarta, such as Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Sejarah Jakarta, and Toko Merah. The purpose of this study is to determine the dark level of dark tourism as the main attraction, tourism potential, and tourism development efforts. The approach used in this study is a qualitative using the scoring method in assessing the dark level of dark tourism and assessing tourism potential. Meanwhile, data collection was obtained through interviews, field observations, and literature studies. Furthermore, the data analysis in this study is descriptive analysis with a spatial approach, and comparative spatial analysis. Based on the results of the dark tourism spectrum assessment, it is known that Pelabuhan Sunda Kelapa belongs to the light-dark level, while the Museum Sejarah Jakarta and Toko Merah belong to the dark level. Meanwhile, based on the assessment of tourism potential, Toko Merah dan is classified as a medium potential to be developed, while the Museum Sejarah Jakarta and Pelabuhan Sunda Kelapa have high potential value."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>