Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144114 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Chaerani Dewanti
"Islam sebagai agama terbesar di Indonesia telah berkembang dengan pesat, salah satunya pada arsitektur. Saat ini jamak dijumpai perumahan muslim, terutama di Depok. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa arsitektur Islam yang diterapkan pada perumahan tersebut.
Prinsip-prinsip arsitektur Islam diperoleh melalui pemahaman ayat-ayat Al-Qur - an dan Hadits, yang merupakan sumber utama syariah (hukum Islam). Metode yang dilakukan adalah kajian teori dan literatur, pengamatan di lapangan, serta wawancara pihak-pihak yang terkait.
Hasil dari penulisan ini adalah pada perumahan yang dianalisis, prinsip arsitektur Islam tidak diterapkan secara konsisten dan menyeluruh. Oleh karena itu, perlu dipahami oleh masyarakat bahwa perumahan muslim tidak sama dengan perumahan Islami.

Islam as the largest religion's community in Indonesia had grown rapidly, including in Architecture sector. Nowadays, Moslem housing community can be easily being found, mostly in Depok area. The thesis is written in order to know the Islamic architecture which is implemented in that housing community.
This Islamic architecture principal is gathered from the concept of Al-Qur'an and Hadits; the basic source of syariah (Islamic Law). The methods used in this thesis are theoretical and literature studies, observation, and interviews.
This thesis found that Islamic architecture principal is not implemented consistently and thoroughly. Thus, it is need to be understood by the public that Moslem housing community is different with Islamic housing.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51616
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Asmara Permana
"ABSTRAK
Gated community merupakan salah satu fenomena global mengenai pemukiman di daerah perkotaan dan sekitarnya. Namun perumahan gated community hanya dihuni oleh masyarakat kelas menengah ke atas sehingga semakin mencerminkan kesenjangan sosial. Penelitian ini bertujuan menjelaskan bagaimana distingsi masyarakat kelas menengah dalam gated community dengan tinggal di dalamnya. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Hasil temuan menunjukkan bahwa masyarakat kelas menengah melakukan distingsi di dalam gated community untuk menekankan posisi sosial mereka. Penghuni memiliki habitus sebagai pekerja yang sibuk dari pagi sampai malam sehingga harus meninggalkan keluarganya di rumah. Penghuni juga memiliki modal untuk digunakan dalam arena sosial yaitu modal budaya dengan memiliki pendidikan tinggi, modal ekonomi dengan memiliki pekerjaan dan kepemilikan unit rumah, modal sosial sebagai anggota dalam ikatan perumahan, dan modal simbolik dengan identitas mereka sebagai penghuni gated community. Penghuni melakukan distingsi dalam arena sosial dengan habitus dan modal yang mereka miliki untuk menegaskan posisi kelas sosial mereka sebagai kelas menengah.

ABSTRACT
Gated community is one of global phenomenon about housing in urban area and its surrounding area. But gated community is only inhabited by upper middle class that increasingly reflect social inequalities. This study aims to explain how the distinction of middle class by living in it. The research approach in this study is qualitative approach.
The findings show that middle class do their distinction in gated community to emphasize their social position. Occupants have their habitus as busy worker that work from morning till night so had to leave their family at home. Occupants also have capitals to be used in social arena including cultural capital as highly educated person, economic capital as a worker and home ownership, social capital as a member of housing group, and symbolic capital as a resident of gated community. Occupants do their distinction in social arena with their habitus and capital to assert their class as middle social class.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S61746
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Masturah
"Indekos merupakan salah satu alternatif hunian bagi mahasiswa yang ingin menyewa kamar dekat dengan kampus. Beragam fasilitas disediakan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam beraktivitas ataupun kebutuhan yang menunjang studi.  Kukusan Teknik merupakan salah satu kawasan di Depok yang mengakomodasi kebutuhan hunian mahasiswa Universitas Indonesia. Namun, terbatasnya jenis indekos di area Kukusan Teknik menyebabkan mahasiswa harus memilih hunian yang kurang sesuai dengan preferensinya. Ketidaksesuaian standar/norma mahasiswa terhadap kondisi indekos yang mempengaruhi kebutuhan fisik, psikis dan sosial individu  mengakibatkan housing deficit.
Skripsi ini mecoba membahas housing adjustment seperti apa yang dilakukan pada indekos yang menurut individu defisit. Berdasarkan studi kasus, terdapat 3 respon yang dilakukan individu untuk meminimalisir housing deficit, yaitu residential adaptation, resident adaptation dan residential mobility. Respon ini dilakukan individu untuk mempertahankan kondisi hunian sesuai dengan standar/norma yang dimiliki.

Indekos is one of the housing alternative for college students who want to rent a room around campus proximity. Various facilities are provided to meet students needs and learning activities. Kukusan Teknik is one of the areas in Depok that accommodates the needs of housing. However, limited amount of student accomodation types in Kukusan Teknik caused them to choose indekos that do not suit their preferences. The discrepancy between students norms and actual housing condition which also affecting physical, psychological and social needs of the individuals led to housing deficit.
This thesis tries to identify what kind of housing adjustment that these individuals do to the student housing based on individual deficit. According to the case studied, there are 3 responses to minimize housing deficit, residential adaptation, resident adaptation and residential mobility. These responses are based on the needs of individuals on maintaining housing condition accordingly to their own standards/norms.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Malik
"Kelurahan kukusan merupakan bagian wilayah Kota Depok memiliki perkembangan penggunaan tanah yang cukup pesat. Permasalahan sampah di perkotaan terjadi karena ketersediaan tempat pembuangan sampah selalu bertautan dengan ketersediaan lahan dan penggunaan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pengelolaan sampah di Kelurahan Kukusan ditinjau dari aspek spasial dengan menggunakan variabel sebaran tempat pembuangan mandiri, tipe pengelolaan sampah, produksi sampah, permukiman, jalur pengangkutan sampah, dan arah pergerakan sampah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah yang tepat dalam melakukan pengwilayahan. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dari membandingkan klasifikasi persebaran model Waugh, dimensi geografi transportasi dan Possible Movement Urban Patterns dengan kondisi pengelolaan di lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kelurahan Kukusan hanya terdapat dua tipe pengelolaan yaitu tipe A dan tipe B. Pengelolaan sampah Tipe A terjadi di pola spasial dimana sebaran sampah berupa sebaran yang acak, dengan arah pergerakan disorganized polycentric. Pengelolaan sampah Tipe B terjadi di pola spasial dimana sebaran sampah berupa pola sebaran acak, tetapi memiliki arah pergerakan organized monocentric. Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi pengelolaan sampah, ada dua faktor penentu perbedaan spasial, yaitu ketersediaan tempat pembuangan dimana indikasi ketersediaan tempat pembuangan itu dibedakan jenis tempat pembuangan mandiri. Faktor kebijakan juga berpengaruh terhadap pola spasial karena di bagian timur terdapat pagar Universitas Indonesia yang membuat warga membuat tungku bakar dan sebaran tungkunya membentuk pola spasial yang memanjang.

Kukusan Local Administrative as a part of Depok region, has significant landuse development. Waste problem in the city which is frequently happening due to availability waste disposal site, is kindred with availability of land and landuse. This research is to know, how waste management in Kukusan Local Adminstrative, is looked out over spatial aspects by several variables such as distribution of independent final disposal site, type of waste management, production of waste, settlement, its transportation, and its movement.
This research is using qualitative approach that steadily notices the norm of delineating region. Analysis being used is descriptive, which is obtained by comparing classification of distribution of Waugh model, transport geography dimension, and possible movement urban patterns to the condition in field.
The result of this research shows that is only two types of waste management in Kukusan, A and B. Type A is happening in uncontrolled and has movement as disorganized polycentric. Type B is also happening in uncontrolled but has movement as organized monocentric. Considering many factors might influence Kukusan waste management, there are two factors determine spatial difference, they are availability of land and, being distinguished by independent final disposal site. Factor of policy affects toward spatial patterns because it has University of Indonesia?s fence that enables villagers to build incinerators, that creates linear spatial patterns.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S1045
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
John Philip Yosua Badawi
"Penelitian ini membahas mengenai timbulan dan komposisi limbah padat yang dihasilkan oleh rumah kost di kawasan Kukusan Teknik kelurahan Kukusan Beji Depok Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar timbulan limbah padat dan komposisinya merancang rekomendasi sistem teknis operasional limbah padat dan mengetahui potensi reduksi pengurangan limbah padat Metode yang digunakan yaitu SNI 19 3964 1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan Hasil dari penelitian ini adalah sistem teknis operasional mulai dari pewadahan pengumpulan pemindahan dan bank sampah Volume rata rata dari rumah kost RW 01 dan RW 03 adalah 49 5 L berat rata rata dari rumah kost RW 01 dan RW 03 adalah 19 47 kg hari berat total timbulan adalah 342 79 Kg hari Timbulan orang hari adalah 218 99 gr orang hari atau 2 151 L orang hari Komposisi limbah padat yang dihasilkan oleh rumah kost di kawasan RW 01 dan RW 03 Kelurahan Kukusan Beji Depok adalah Kertas 36 Plastik 26 Organik 22 Kaca 6 Logam 5 B3 0 5 Kayu 1 dan lain lain 4 Potensi pengurangan limbah padat pada rumah kost di kawasan RW 01 dan RW 03 Kukusan Bej Depok setelah adanya alternatif sistem teknis operasional adalah sebesar 60 9 Kata Kunci Timbulan limbah padat komposisi limbah padat rekomendasi sistem teknis operasional limbah padat bank sampah.

This study discusses the generation and composition of solid waste generated by the boarding houses in the area Kukusan Teknik Kukusan Village Beji Depok This study aims to determine the major solid waste generation and composition designing technical systems operational advice on solid waste and determine the potential reduction of solid waste reduction The method which being used is SNI 19 3964 1994 on Sample Collection and Measurement of the Composition and Urban Waste The results of this study are operational technical systems ranging from storage collection removal and waste bank The average volume of the boarding house of RW 01 and RW 03 is 49 5 L the average weight of a boarding house of RW 01 and RW 03 was 19 47 kg day the total weight of generation is 342 79 kg day Generation person day is 218 99 g person day or 2 151 L person day The composition of solid waste generated by the boarding houses in the area of RW 01 and RW 03 Kukusan Beji Depok is 36 paper 26 plastic 22 Organic Glass 6 metals 5 0 5 B3 Wood 1 and others 4 Potential reduction of solid waste at boarding houses in the area of RW 01 and RW 03 Kukusan Depok after alternative technical systems operations amounted to 60 9 Keywords Generation of solid waste solid waste composition recommendations of operational technical system of solid waste waste bank.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S60545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathur Rohman
"Pasar temporer merupakan bentuk klaim temporer teritori secara masal pada suatu ruang eksisting. - Aksi jemput bola - dalam operasinya akan - menempel - pada ruang eksisting yang bervariasi. Setiap ruang eksisting menawarkan opportunity yang berbeda. Dalam usahanya mengaktualisasi opportunity ini pedagang sebagai agen klaim - pendatang - akan terkait dengan keberadaan agen-agen sesamanya serta agen kontrol pada ruang eksisting. Skripsi ini membahas taktik klaim yang dilakukan para pedagang. Struktur pasar temporal yang terbentuk terkait dengan hubungan antara agen/aktor yang terlibat di dalamnya serta ketahanan struktur ini dengan terhadap variable waktu.

Temporary market is a kind of massive and temporary territorial claim in a existing space. In its operation, 'aksi jemput bola' will 'stuck' to the varied existing space. Each existing space offers different opportunity. In its attempt to actualize this opportunity, street vendors as 'comer' agents of claim will be attached to the existence of their fellow agents and control agents in the existing space. This thesis is about tactic of claim rolled by the street vendors. The occuring structure of temporary market related to the connection between agent/actor engaged inside and the structure endurance by the existence of time variable."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51615
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annissa ‘Ul Jannah
"Perumahan muslim merupakan konsep perumahan yang banyak dijumpai di Kota Depok. Konsep ini dijadikan sebuah strategi pemasaran oleh pengembang untuk menarik konsumen di kalangan muslim. Di sisi lain, fenomena ini dikhawatirkan oleh sebagian orang sebagai bentuk sekat-sekat sosial yang terjadi dalam skala kota. Skripsi ini bertujuan untuk melihat bagaimana perumahan muslim bisa menjadi preferensi dan pilihan hunian seseorang-mengetahui bagaimana lifestyle seorang muslim bisa mempengaruhi preferensi huniannya sehingga menjadi hunian pilihan- serta peran arsitektur sendiri dalam konteks ini. Pembahasan mengenai preferensi dan pilihan hunian ini menggunakan teori sosial habitus dari Michael Grenfeel Pierre Bourdieu dan teori strukturasi dari Anthony Giddens. Metode yang dilakukan adalah kualitatif dengan kajian literatur, observasi langsung, penyebaran kuesioner dan wawancara. Skripsi ini menemukan bahwa identitas diri sebagai seorang muslim mepengaruhi lifestyle dan menjadi penentu preferensi dan pilihan huniannya sedangkan arsitektur memiliki peran untuk menjadikan perumahan muslim sebagai lingkungan yang bersifat semi-permeabel, bukan sekat-sekat kaku di skala kota.

Muslim housing community is a housing concept that is easily found in Depok City. This concept is used as a marketing strategy by developers to attract consumers among Muslims. On the other hand, this phenomenon is feared by some people as a form of social barriers that occur on an urban scale. This thesis aims to see how Muslim housing can be a person's preference and choice - knowing how a Muslim's lifestyle can influence his residential preferences so that they become residential choices - and the role architecture in this context. This discussion of housing preferences and choice uses the social theory of habitus from Michael Grenfeel Pierre Bourdieu and structuration theory from Anthony Giddens. The method that used in this thesis is qualitative with literature review, direct observation, questionnaires and interviews. This thesis found that the identity of a Muslim influences lifestyle and determines his housing preferences dan choice while architecture has a role to make Muslim housing community as a semi-permeable environment, not rigid barriers on an urban scale."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangi Faridha Asiz
"Gated community merupakan contoh penyegregasian yang terjadi dalam skala urban. Area perumahan yang memisahkan dan mengelompokan diri dari lingkungan sekitar ini menimbulkan permasalahan yang tak hanya berdampak bagi perkotaan namun juga juga turut memberi pengaruh ke lingkungan sosial. Penyegregasian ini berdampak terhadap terpecah-pecahnya ruang urban perkotaan yang seharusnya dapat dinikmati oleh publik. Selain itu pemisahan kelompok berdasarkan kelas-kelas sosial ini juga meningkatkan kesenjangan sosial serta meminimumkan interaksi sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apa itu Gated community dan bagaimana Gated Community dapat tumbuh kembang di perkotaan. Terdapat beberapa factor yang diduga menjadi penyebab tumbuhnya gated community, akan tetapi latar belakang penyebab tumbuhnya gated community di tiap negara ternyata berbeda-beda. Lalu bagaimana dengan gated community yang ada di Indonesia? Hal ini akan dibahas dengan mengambil beberapa perumahan yang setipe dengan gated community sebagai kajian studi Kasus.
Gated community tumbuh sebagai dampak dari perkembangan kota. Kota yang semakin tak bersahabat memaksa segelintir orang untuk pindah ke area suburban yang dianggap memiliki kualitas daerah yang lebih baik bagi hunian. Namun, ternyata ada faktor lain di luar hal itu yang juga turut mempengaruhi. Hal itu adalah gaya hidup manusia itu sendiri. Perkembangan peradaban membuat manusia kini tak lagi banyak berhubungan dengan lingkungan dan orang-orang disekitarnya. Kehidupannya lebih banyak dipenuhi oleh aktivitas dan pekerjaan. Hingga akhirnya kebutuhan akan hunian saat ini tak lagi dianggap hanya sebagai tempat bernaung atau mencari perlindungan, akan tetapi juga sebagai sarana untuk "menyendiri dan menunjukan diri" terhadap sekitarnya.
Hal ini kini tercermin dalam bentuk penyegregasian pola permukiman. Golongan mampu lebih memilih untuk tinggal dalam "kantung" pemukiman ketimbang tinggal di tengah permukiman penduduk. Oleh karenya hal ini memang tak terelakan mengingat gated community saat ini telah menjadi kebutuhan. Namun sebenarnya terdapat beberapa desain gated community yang lebih "ramah" bagi lingkungan sekitar, oleh karenanya dibutuhkan pengajian dan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.

Gated community is one of examples of urban scale segregation. Housing area which segregate them self from environment making any problems which are not causing cities only but also gives any problem to the social environment. This segregation impact the urban space which is devided it into many enclaves and make it secluded from public. In addition, the group based on social classes separation also increase social discrepancy and decrease social interaction between another in society.
The purpose of this writing is want to know what is gated community and how it can growcup in cities. There are several factors which is estimated as the cause of the gated community's growing in cities. But, the background of gated community's cause in each country is different. And then, how about the gated community in Indonesia? This question will be answeres by taking several housing which are typicalwith gated community as case studies.
Gated community's growth is appear as an impact of city's development. The city which is more and more unfriendly, forcing some people to move to suburban area which is known as a better place to live. But, there is another factor that also influence its growth. That is lifestyle of the human it self. The growing of human civilization make them having not relation anymore with their environment. Now, The city's people life is much more loaded by jobs and activities. So then, the necessity of dwelling is not guessed as a place for shelter only, but also as tools for "separated and show up" them self to their environments.
The attitude of "separated and showing up" of human it self, now is seemed in a form of segregation in settlement pattern. Actually, remembering that gated community is now has changed as a necessity, this phenomenon is unavoidable. But actually, there are several design that can become more "friendly" for the environment, so that the research and examination about the good design of gated community still needed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48427
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Astuti
"ABSTRAK

Tulisan ini bertujuan untuk melihat kontradiksi penerapan konsep Islami yang terjadi pada perumahan muslim. Selain itu juga untuk mencoba memaparkan aspek Islami apa saja yang diterapkan pada interioritas Perumahan Muslim Permata Darussalam. Permata Darussalam merupakan perumahan muslim yang dibangun oleh pengembang Bumi Darussalam yang berfokus pada perumahan berkonsep Islami. Kehadirannya di pemukiman Rawa Pule memunculkan anggapan sebagai perumahan eksklusif untuk penghuni muslim saja. Permasalahan tersebutlah yang menjadi poin penting dalam tulisan ini. Untuk itu, dilakukan kajian berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman bagi konsep Islami tersebut. Metode yang dilakukan adalah dengan mengkaji teori yang berkaitan dengan pembahasan tersebut seperti arsitektur pada masyarakat Islam, perumahan eksklsuif, perumahan inklusif, dan interioritas perumahan muslim. Setelah melakukan analisis, terbukti bahwa konsep Islami Permata Darussalam hanya sebatas penerapan pada lingkungan dengan kehadiran Masjid dan juga proses jual beli secara syariah.


ABSTRACT

This study aims to see the contradiction of Islamic concept implementation which occurs in Moslem Housing community. It tried to exposure any Islamic aspects in interiority of Permata Darussalam Moslem housing community. Permata Darussalam is a Moslem housing community was built by Bumi Darussalam as a developers that focus to build Islamic concept housing. It is presence in Rawa Pule settlement when it is assumpted as exclusive housing for Moslems only. These issues become important point in this writing. For those reasons, it is necessary to assessment this writting of the Qur’an and Hadith as a guideline of Islamic concept. The method is by reviewing some theories which are related with the discussion, such as architecture in Moslem community, exclusive housing, inclusive housing, and interiority in Islamic concept housing. After analytical process, it proves that Islamic concepts at Permata Darussalam are limited at application in environment with presence of the Mosque and also sharia buying and selling process.

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aggie N.I. Sumantrie
"Salah satu tujuan program diversifikasi atau penganekaragaman pangan adalah berusaha meningkatkan kuali tas konsumsi pangan dan gizi penduduk. Dalam pengembangannya, program ini menintik beratkan pada peningkatan kesadaran masyarakat akan manfaat pekarangan. Kampanye kesadaran memanfaatkan pekarangan yang juga sekaligus kampanye peningkatan gizi masyarakat, akan dikomunikasikan lewat suatu iklan layanan masyarakat (ILM). Dalam mengkomunikasikan pesan tersebut dipilih tehnik visualisasi, berupa suatu ilustrasi yang menarik mengenai pekarangan yang dimanfaatkan. Ada dua versi ILM yang diuji dalam penelitian ini. ILM versi pertama menggunakan ilustrasi bergaya naturalis dan ILM versi kedua bergaya dekoratif. Penelitian ini melihat mana dari penggunaan kedua versi visualisasi ini yang dapat mengkomunikasikan pesan lebih baik, yang dilihat dari persepsi dan pemahaman khalayaknya. Sifat penelitian disini bersifat deskriptif. Metode yang digunakan adalah metode penelitian survey dengan studi kasus pada masyarakat desa Kukusan kecamatan Beji, Kotip Depok. Dari penggunaan ilustrasi naturalis, didapat seluruh respondennya memiliki kesesuaian persepsi. Responden mudah menterjemahkannya dan memahaminya sebagai dengan sebuah pekarangan yang dimanfaatkan. Terciptanya kesesuaian persepsi ini turut pula menciptakan pemahaman yang baik . Sebaliknya, ilustrasi dekoratif kurang dapat menggambarkan sebuah pekarangan yang dimanfaatkan. Hanya sebagian respondennya memiliki kesesuaian persepsi. Pemahamannyapun tidak sebaik ILM naturalis. Dari peranan unsur—unsur iklannya, warna-warna yang dekoratif lebih disukai dari warna-warna yang naturalis. Judul ILM dekoraatif "Manfaatkan Pekarangan untuk Menghasilkan Pangan Bergizi" cenderung lebih dipahami dari judul ILM naturalis "Jadikan Pekarangan Kita Sumber Gizi yang Utama. Masing-masing penggunaan ilustrasi yang berbeda mempunyai kekurangan dan kelebihan, tetapi dari penelitian ini ditemukan bahwa ILM naturalis lebih dapat mengkomunikasikan pesan pemanfaatan pekarangan secara lebih baik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S3962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>