Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141403 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meygie Licara
"Ojek merupakan sebuah society yang menempati ruang orang lain. Ruang ini bukanlah ruang yang seharusnya untuk kehadiran mereka. Dalam kesehariannya, ojek dengan aktivitas sehari-harinya menciptakan suatu produksi ruang pada ruang yang ditempatinya. Kejelian melihat suatu ruang eksisting, pemanfaatan tata ruang, dan pemilihan waktu yang tepat merupakan taktik arsitektur yang dilakukan ojek agar dapat melakukan aktivitas di ruang yang tak seharusnya itu. Akibat dari perlakuan taktik arsitektur ini, ojek mampu mengubah ruang eksisting tanpa harus menghancurkannya.

Motorcycle taxi is a society which is occupying someone else space. This space is should not the space for their presence. In everyday life, motorcycle taxi and their daily activities creates a production space at the space they occupied. The sharpness in understanding existing space condition, the ability to turn existing spatial arrangement into an advantage, and the ability to define the right time, are architectural tactics executed by motorcycle taxi in order to seize existence which is their should not have. The executions of those tactics change the existing space without having to destroy it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52349
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
David Rosyada A.
"Ketika mengamati suatu ruang di suatu ruang terbuka di kampus, penulis menyadari adanya suatu ruang yang banyak dihuni orang-orang, dan ada ruang yang yang tidak dihuni banyak orang. Dalam upaya memahaminya, penulis mencoba memahami terlebih dahulu mengapa suatu ruang dapat terbentuk dengan membaca suatu buku mengenai ruang yang ditulis oleh seorang filsuf asal Perancis, Henri Lefebvre. Dalam bukunya yang berjudul Production of Space, atau Produksi Ruang, Lefebvre mencoba mendeskripsikan ruang dan hubungannya yang erat dengan manusia. Di buku tersebut, Lefebvre melihat ruang sebagai sesuatu yang diproduksi oleh setiap masyarakat. Namun benarkah setiap masyarakat menghasilkan ruangnya sendiri-sendiri seperti yang dikatakan Lefebvre? Dalam Tulisan ini, penulis membuktikan bahwa teori tersebut benar dengan mengamati penggunaan ruang secara langsung pada dalam kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan berdasarkan Teori Lefebvre sebagai parameternya yaitu, adanya Spatial Practice, Representation of space, dan Representational Space pada setiap ruang yang terbentuk atau diproduksi oleh masyarakat. Dari pengamatan tersebut juga didapatkan kesimpulan bahwa ruang yang ramai dan hidup akan didapat bila ruang yang ada memenuhi kebutuhan masyarakat yang membentuknya.Meskipun tidak semua parameter tersebut harus dipenuhi."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S48373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Freud, Sigmund, 1856-1939
Pasuruan : Pedati , 2005
155.2 FRE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Durra Zaahira
"ABSTRAK
Dalam dua tahun terakhir, stasiun KRL Kereta Rel Listrik Jabodetabek mengalami perbaikan, baik dalam elemen fisik, struktur ruang, dengan maksud pengintegrasian dengan moda transportasi massal dalam kota. Tulisan ini akan membahas mengenai upaya pangkalan ojek sebagai moda transportasi informal dalam bertahan di antara pilihan moda transportasi yang tersedia di ruang publik kota, dalam hal ini, Stasiun Tebet. Dalam upayanya untuk berkeseharian di ruang publik kota, pangkalan ojek melakukan taktik untuk berkompromi dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh pemilik kuasa/ruang. Upaya ini diwujudkan melalui manipulasi dan teritorialitas dalam pemanfaatan elemen fisik dan sosial ruang publik kota, terkait dengan kebutuhan dan kesehariannya sebagai pengemudi ojek.

ABSTRACT
Over the last two years, Commuter Line rsquo s Station across Jabodetabek have been improved in their physical element, space structure, or access in order to integrate the station with other mass transportation modes within the city. This paper will discuss how Ojek Stand mdash as an informal transportation mode mdash survive in the midst of other transportation mode options available in the urban public space, in this matter, Tebet Station. To survive among the other transportation modes, Ojek Stand does spatial tactics to negotiate the order set by the one who holds the power over the space. The efforts are shown in the way they manipulate the physical and social element found in the urban public space and territoriality, regarding their needs to make a living as an ojek driver.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani
"Artikel ini membahas bagaimana ruang abu-abu terjadi di ruang kota dengan meningkatnya jumlah ojek online di Indonesia. Studi ini dilakukan di sekitar kawasan Stasiun Kereta Tebet, Jakarta, sebagai ruang perkotaan yang digunakan oleh pengemudi ojek online yang memproduksi area tunggu informal bagi mereka untuk menunggu pelanggan, menggunakan penelitian data kualitatif dan analisis studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pengemudi ojek online menggunakan ruang kota dan mengubahnya menjadi ruang abu-abu. Dengan melihat interkoneksi antara aktor, yaitu pengemudi dan pembeli taksi motor online; medium, dalam hal ini, aplikasi ponsel pintar ojek online seperti Gojek dan Grab; dan konteks spasialnya. Studi ini menunjukkan adanya pengulangan penggunaan ruang karena adanya negosiasi ruang antara ojek online dan ojek konvensional dan andil teknologi aplikasi digital, mengubah ruang kota menjadi ruang abu-abu.

This paper explores how gray space occurs in urban space with the growing numbers of online motorcycle taxis (ojek in Bahasa Indonesia) demand in Indonesia. The study conducted around the Tebet Train Station area, Jakarta, as an urban space utilized by online motorcycle taxi drivers producing such informal shelter for them waiting for the customers, using qualitative data research and case study analysis. This study aims to understand how online motorcycle taxi drivers use urban space and turns it into gray space. By looking at the interconnection between actors, which are online motorcycle taxis drivers and customers; the medium, in this case, online motorcycle taxis mobile app such as Gojek and Grab; and its spatial context. The study shows the repetition of space usage due to the contestation of space between online motorcycle taxi and conventional motorcycle taxi and the presence of digital application technology, which turns the urban space into gray space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilson, Paul
Jakarta: 1991
158.128 WIL t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Octaperdana
"Manu adalah bahasa Sumba dari Ayam kampung yang merupakan persembahan penting dalam ritual adat orang Kampung Tarung. Karena itu, menyediakan manu bukanlah hal yang sederhana dan selalu menyimpan cerita yang menarik. Pada kenyataannya banyak orang Kampung Tarung yang tidak mampu membeli manu untuk kebutuhan ritual. Ironisnya mereka lebih memilih untuk membeli manu dari pada menternak dan merawatnya dari kecil padahal kebanyakan orang mampu dan memiliki sumber daya menternak manu sendiri. Penelitian ini berfokus kepada bagaimana orang Tarung menyelesaikan masalah kekurangan manu ketika mereka membutuhkannya untuk keperluan ritual. Penelitian menggunakan metode etnografi dan menggunakan konsep materialis yang dikembangkan oleh Marvin Harris sebagai dasar pemikiran dan penjelasan. Penelitian berusaha menjawab teka-teki di balik permasalahan hutang dan uang yang menjadi mekanisme penyediaan hewan suci di tengah perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Kampung Tarung. Solidaritas sosial di antara warga Kampung Tarung dengan kampung lain ternyata membantu warga Tarung untuk menyelesaikan persoalan penyediaan manu di tengah perubahan pola relasi dan ekonomi warga

Manu means domestic chicken in Sumbanese language that is an essential offering in the traditional rituals of Tarung Villagers in West Sumba. Therefore, providing manu is not a simple matter that uncovers interesting stories. In reality, many Tarung Villagers cannot self-fulfilled the needs of manu for their rituals. Ironically most of the villager prefers buying manu rather than breeding even though most of them are able and have enough resource for raising chickens as livestock. This thesis focuses on how Tarung People solve shortages of manu for ritual needs using the concept of materialism developed by Marvin Harris as a basis for thinking and explanations. Here, this thesis aims to answer riddles related to the problem of debts and the using of money for exchange and transaction as a mechanism for Tarung people to provide the sacred animal. Amid social change that occurs in the Tarung community, social solidarity among the villagers and relation with people from other villages turned out to accommodate citizens of Tarung Village to solving the problem of providing manu for the rituals offerings."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palupi, Niken
"Modernisme tidak selalu berbicara masalah style atau gaya arsitektur. Walaupun modernisme nantinya dapat diwujudkan dalam bentuk arsitektural, akan tetapi dalam hal ini modemisme lebih cenderung kepada sebuah pola pikir dalam masyarakat yang sifatnya lebih esensial. Sebuah pola pikir yang menjadi penyebab munculnya budaya global. Di era globalisasi saat ini, pola pikir modemisme telah mendominasi masyarakat. Hal itu disebabkan oleh kapitalisme, birokrasi, teknologi, dan perkembangan ekonomi yang membuat sebuah tren global, sehingga budaya lokal masyarakat berubah menjadi budaya global. Kemudian dengan adanya teknologi, masyarakat menjadi sangat bergantung kepada mesin. Hal itu disebabkan karena' mesin sangat memudahkan masyarakat untuk memenuhi segala kebutuhannya. Lalu dengan adanya modemitas, tradisi masyarakat menjadi seragam dan keorisinalitas budaya lokal pun semakin menghilang.
Yang dimaksud dengan tradisi di sini adalah lebih mengacu kepada kehidupan sehari-hari atau domestik masyarakat yang merupakan suatu rutinitas dan telah diturunkan dari generasi ke generasi. Fenomena yang terjadi dalam kehidupan domestik sebuah keluarga adalah tradisi melayani dan dilayani. Dari fenomena tersebut dapat terlihat bahwa masih ada tradisi yang dipertahankan dan terdapat pula pengaruh modemisme di dalamnya. Namun benarkah terjadi bentrokan antara modemitas dan tradisi yang saling bertentangan tersebut? Atau kah saat ini masyarakat membutuhkan keduanya?"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cipta A. Setiawan
"
ABSTRAK
'Malu? merupakan suatu konsep yang akrab dengan realita kehidupan
sosial dan pribadi sehari-hari, dan oleh sebagian orang dianggap sebagai suatu hal
yang penting untuk dipahami. Namun demikian makna 'Malu? sendiri nampaknya
baik dalam konteks kehidupan sehari-hari maupun secara konsepual-ilmiah belum
terumuskan secara jelas. Tujuan dari penelirian ini adalah untuk mencari makna
'Malu'. Dalam hal ini, makna yang dimaksud adalah makna sebagaimana penutur
Bahasa Indonesia memahaminya dalam konteks realitas kehidupan sehari-hari.
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah Metode Penelitian Kualitatif
Sampelnya sebanyak 12 orang, dengan syarat individu tersebut fasih berbahasa
Indonesia. Teknik pengumpulan datanya adalah wawancara dengan pendekatan
teoritis Psikologi Pribumi (Indigenous Psychology). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 'Malu' adalah suatu perasaan yang muncul ketika individu menganggap
bahwa dirinya telah melanggar standar berperilaku dan/atau menganggap bahwa
dirinya tidak berada dalam kondisi yang sesuai dengan harapannya. Kemunculan
'Malu? dapat diketahui dari timbulnya sejumlah perilaku (pikiran, perasaan,
tindakan) dan gejala somatik yang khas, misalnya merah / memerahnya wajah dan
timbulnya rasa kuatir. Kemunculannya selalu berkaitan dengan konteks situasi
tertentu, dan hampir selalu dikaitkan dengan kehadiran orang lain, namun yang
menentukan muncul-tidaknya 'Malu' adalah diri sendiri. Dalam realitas kehidupan
bermasyarakat dan pribadi, fungsi 'Malu? adalah mendorong orang untuk
beradaptasi dengan lingkungannya. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat sebagai alternatif pedoman untuk penelitian-penelitian selanjutnya
yang berkaitan dengan peranan praktis 'Malu? dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya untuk mendorong atau menghambat suatu' perilaku tertentu di
masyarakat, demi membawa kesejahteraan yang lebih baik bagi semua anggota
masyarakat. Manfaat lainnya adalah untuk memperoleh suatu pemahaman yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai 'Malu', dengan harapan
bahwa penggalian/pembicaraan ilmiah yang berkaitan dengannya lebih memiliki
dasar yang kuat, menjadi Iebih terarah, dan tentunya juga dapat lebih
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian selanjutnya dapat diarahkan ke
arah upaya-upaya untuk mempertimbangkan atau menguji pengaruh dari faktor-
falctor jenis kelamin, usia, budaya, dan tempat tinggal, karena kemungkinan
berpengaruh terhadap pemahaman 'Malu'. Selain itu, juga disarankan untuk
melakukan upaya penelaahan ilmiah terhadap proses pembentukan standar-standar (norma, aturan, kepantasan) 'Malu?, uraian skenario-skenario kemunculan 'Malu',
dan perbedaan fokus penghayatan antara pria dan wanita. Dalam konteks
Psikologi Pribumi, disarankan agar penelitian serupa yang mengeksplorasi tema-
tema ?makna? lainnya lebih banyak dilakukan untuk lebih memahami perilaku
manusia Indonesia dalam realitas kehidupannya sehari-hari."
1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Prisgunanto
Jakarta: Teraju, 2004
302.2 ILH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>