Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149108 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harahap, Fathur Rahman
"Dalam penelitian ini dibahas mengenai filosofi rancang bangun reaktor DBD serta uji kinerja dari reaktor plasma DBD yang digunakan untuk mengonversi CO2 menggunakan sumber listrik dari trafo NST. Rancang bangun yang dibahas menyangkut fungsi dan alasan penggunaan setiap alat serta fenomena plasma yang timbul ketika melakukan penelitian. Sedangkan pada pengujian kinerja reaktor DBD, umpan yang digunakan adalah CO2 kering dan CO2 basah. Variasi yang diuji adalah laju alir, ukuran reaktor, dan tegangan. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah konversi CO2 berlangsung lebih baik pada kondisi laju alir rendah, ukuran reaktor kecil, dan menggunakan tegangan tinggi.

In this research, we talked about the philosophy of DBD reactor design and performance test of DBD plasma reactor that used for CO2 conversion using NST voltage. The design explained the function and the reason of using every instrument and plasma phenomena that happen during the research. Whereas in the DBD reactor performance test, the feed which was used are dry CO2 and wet CO2. The variation that tested is flow rate, reactor size, and voltage of the system. The conclusion from this research is CO2 conversion is better in the condition: low flow rate, small reactor, and using high voltage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51980
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Naldo
"Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu rancang bangun reaktor plasma non-termal DBD jenis pipa koaksial shell and tube dan menguji kinerjanya dalam mengkonversi elpiji. Variasi yang digunakan untuk melakukan uji kinerja reaktor adalah: laju alir umpan elpiji, tegangan listrik, dan volume reaktor. Reaktor DBD yang dirancang terbuat dari gelas pyrex (borosilikat) bervolume 29 dan 41 cm3 dan memiliki produktivitas propana optimum sebesar 44,7% yang dihasilkan pada kondisi tegangan primer NST 130 VAC dan laju alir umpan elpiji 1500 cm3/menit menggunakan reaktor 1 (volume 29 cm3). Plasma non-termal pada reaktor dibangkitkan oleh NST dengan sumber arus PLN.

The aim of present experiment is to design DBD non-thermal plasma reactor shell and tube coaxial pipe type and to do its performance test in converting LPG. The variations used in conducting performance test are: LPG feed flowrate, voltage, and reactor volume. The designed DBD reactors are made of pyrex (borosilicate) glass with 29 and 41 cc of volume and has 44,7% optimum productivity of propane which produced at 130 VAC of primary NST and 1500 cc/minute LPG feed flowrate using reactor 1 (29 cc volume). The non-thermal plasma is generated in reactor by NST, using electrity provided by State Electricity Enterprise (PLN) as power source."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, 2010
S51862
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsan Fatrian
"Penelitian ini berkonsentrasi pada perancangan dan pengujian kinerja reaktor plasma non-termal jenis DBD. Reaktor yang dibangun berjenis koaksial terbuat dari gelas borosilkat dengan volume 29 cc dan 42 cc. Kedua reaktor dioperasikan dalam suhu kamar dan tekanan atmosferik.
Variasi yang digunakan untuk uji kinerja reaktor adalah laju alir umpan, tegangan, volume reaktor, dan sumber listrik (Inverter UPS dan PLN). Reaktor ini mampu menghasilkan konversi CO2 hingga 2.27% dengan penggunaan sumber listrik inverter UPS dan sebesar 4.55% dengan penggunaan listrik PLN.

This research concern are performed DBD reactor design and its performance test. Reactors which are coaxial type are made of borosilicate glass with 29 and 42 cc of volume. Reactors operate at ambient temperature and atmospheric pressure.
Variations that been used in performance test are reactant flow rate, applied voltage, reactor volume, and power source (Inverter UPS and public electricity). Reactors can produce CO2 conversion rate about 2.27% by using electric source from inverter UPS and about 4.55% by using public electricity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51776
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Saputra
"Reaktor Dielectric barrier Discharge (DBD) merupakan reaktor plasma non-termal yang sejak tahun 1980 diinvestigasi sebagai metode alternatif yang menjanjikan dalam berbagai penggunaan untuk mensitesis sejumlah reaktan. Pada penelitian ini dilakukan rancang bangun reaktor DBD mengkonversi LPG menjadi hidrokarbon lain dengan jenis pipa koaksial berbentuk shell and tube.
Reaktor dirancang mudah dan murah dalam pembuatan dan perawatan; dapat beroperasi pada suhu kamar dan tekanan atmosferik; dan dapat menggunakan sumber energi listrik searah (DC) yang dirubah menjadi listrik bolak-balik (AC).
Kinerja reaktor hasil rancangan terhadap variabel tegangan dan laju alir berpengaruh terhadap besarnya konversi reaksi yang terjadi, sedangkan variabel diamater discharge gap berpengaruh terhadap type reaksi yang terjadi. Pengaruh sumber listrik DC ialah jumlah energi listrik yang diterima oleh reaktor yang lebih besar dibanding sumber listrik arus AC.

Reactor dielectric barrier discharge (DBD) is a type of non-thermal plasma reactor that since 1980 has already been investigated as alternative methode that promising for synthesizes some reactans. Therefore in this reserch will be made design of reactor DBD to convert LPG become other hydrocarbon with type of coaxial pipe from sheel and tube.
This reactor is designed for the ease of construction and maintenance; able to operate at ambient temperature and atmospheric pressure; and can be generate with DC electric current and then change to AC electric current by Inverter.
Reactor performance from current and flow rate variable is influence to the corvertion that happen, meanwhile diameter variable influence to type of reaction that occur. The influence of electric source are from DC electric current will give more energy beside from AC electric source.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, 2010
S51671
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alifiana Permata Sari
"Gasifikasi merupakan salah satu pemanfaatan batubara yang ramah lingkungan, tetapi masih memiliki kelemahan, yaitu menghasilkan partikulat. Penggunaan plasma pada gasifikasi diharapkan dapat mengatasi kekurangan gasifikasi dan dapat menghasilkan gas sintesis. Pada penelitian ini dirancang sebuah reaktor fluidisasi plasma untuk gasifikasi batubara dengan jenis plasma yang digunakan adalah dielectric barrier discharge. Reaktor dirancang dengan ukuran diameter 10 cm dengan tinggi ruang fluidisasi 40 cm dan tinggi total 66 cm. Dilakukan uji kinerja reaktor untuk gasifikasi batubara menggunakan gas CO2 dengan laju alir 20 liter/menit dan batubara jenis sub bituminus dengan tinggi unggun batubara 3 cm dan ukuran batubara 120-200 mesh. Hasilnya didapatkan konsentrasi hidrogen hingga 10,28 % dan CO adalah 28 ppm dengan produktivitas alat mencapai 0,00327 Liter/Joule.

Gasification is one of the environmentally friendly use of coal, but still has a weaknesses, which produces particulate and less economical. The use of plasma gasification is expected to overcome the lack of gasification by producing synthesis gas. In this research designed a plasma reactor for gasification of coal fluidization with a type of plasma used is a dielectric barrier discharge. The reactor is designed with a diameter size of 10 cm, fluidization chamber with a height of 40 cm and a total height of 66 cm. Conducted performance tests using coal gasification reactor for CO2 gas with flowrate of 20 liters/minute and sub-bituminous coal with coal size 120-200 mesh and coal bed height of 3 cm. The results obtained up to 10.28% concentration of hydrogen and CO is 28 ppm with the productivity of the reactor reached 0.00327 Liters / Joule."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S932
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abubakar Adeni
"Reaktor plasma dengan konfigurasi umpan 3-lewatan untuk konversi gas CO2 dan CH4 perlu dimodelkan agar dapat merepresentasikan fenomena fisika dan kimia yang terjadi dalam reaktor. Pemodelan ini juga bertujuan mendapatkan kinerja reaktor yang diinginkan agar bisa digunakan sebagai dasar scale-up. Model reaktor disimulasikan dalam tiga dimensi menggunakan COMSOL Multiphysics dengan melihat pengaruh variasi laju alir umpan, temperatur di dalam reaktor, serta rasio mol umpan terhadap konversi dan produk syngas yang dihasilkan. Konversi tertinggi dicapai pada laju alir 4,6 mL/ menit dengan konversi CO2 sebesar 22% dan konversi CH4 sebesar 88,4% dengan rasio syngas yang dihasilkan CO2: CH4 = 1:1,14. Konversi yang dihasilkan tidak mengalami perubahan yang signifikan dengan naik atau turunnya temperatur di dalam reaktor. Dari variasi rasio mol umpan, konsentrasi CO yang dihasilkan meningkat sebanding dengan naiknya konsentrasi umpan CO2. Konsentrasi H2 yang dihasilkan meningkat sebanding dengan naiknya konsentrasi umpan CH4.

Plasma reactor with 3-pass flow configuration for conversion CO2 and CH4 gas needs to be modeled in order to represent the physical and chemical phenomena that occur in the reactor. This modeling also aims to obtain the desired performance of the reactor to be used as the basis for scale-up. Reactor modeled in three dimensions using COMSOL Multiphysics to see the effect of the feed flow rate variations, the temperature inside the reactor, as well as the mole ratio of the feed to the conversion and syngas produced. The highest conversion achieved at a flow rate 4.6 mL/min, respectively the conversion of CO2 and CH4 is 22% and 88.4% with a ratio syngas produced CO2: CH4 = 1: 1.14. The conversion in the reactor did not change significantly with the increase or decrease the temperature in the reactor. The concentration of CO produced increase with increasing inflow concentration of CO2. The concentration of H2 produced increase with increasing inflow concentration of CH4."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afiat Dirghantara
"Generator Induksi adalah mesin induksi dimana rotornya berputar lebih cepat dari medan magnet putar. Salah satu jenis generator induksi adalah generator induksi berpenguat sendiri (SEIG) yang menggunakan kapasitor untuk eksitasi. SEIG memiliki kelemahan dalam menjaga tegangan agar tetap pada sifat beban yang berbeda-beda. Untuk menstabilkan tegangan beban, dibutuhkan metode atau peralatan pengatur tegangan. Salah satunya adalah konverter AC-DC-AC. Konverter ini ditempatkan antara terminal generator induksi dengan beban untuk mengendalikan aliran daya reaktif di dalam sistem.
Skripsi ini menjelaskan tentang simulasi pengaturan tegangan pada SEIG menggunakan konverter AC-DC-AC. Simulasi ini dikerjakan pada perangkat lunak MATLAB. Parameter yang digunakan pada simulasi diambil dari mesin induksi di laboratorium konversi energi listrik. SEIG disimulasikan menggunakan konverter AC-DC-AC pada beban yang berbeda-beda; resistif murni, induktif paralel, kapasitif paralel.
Analisis dari seluruh simulasi dipaparkan pada bagian akhir skripsi untuk mengetahui karakteristik hasil pengaturan tegangan pada beban yang berbeda. Berdasarkan hasil simulasi, konverter AC-DC-AC mampu meningkatkan performa tegangan di beban.
Hasil yang diperoleh, transien tegangan di beban lebih rendah dan jatuh tegangan di beban jadi berkurang. Simulasi ini menunjukkan perbedaan tegangan yang dihasilkan antara menggunakan dengan tanpa menggunakan pengatur tegangan. Kelemahan dari metode pengaturan ini adalah menghasilkan harmonik yang sangat berbahaya terutama pada beban kapasitif.

An induction generator is an induction machine whose rotor rotates faster than rotating magnetic field. One types of an induction generator is a Self Excited Induction Generator (SEIG) which uses capacitors for excitation. SEIG has weaknesses to maintain constant voltage at different load. To stabilize load voltage, methods or equipment of voltage regulation is needed, such as AC-DCAC converter. This converter is placed between terminal generator and load, to control reactive power on system.
This paper describes about voltage regulator simulation on SEIG by using ACDC-AC converter. The simulation is conducted using MATLAB software. Parameters for the simulation are taken from induction machine in the energy conversion laboratory. The SEIG is simulated using AC-DC-AC converter at different loads; pure resistive, parallel inductive, and parallel capacitive.
The analysis of the simulation is explained on the last section of the paper. It is used to know the characteristic of voltage regulation at different loads. Based on the simulation, AC-DC-AC converter can improve load voltage performance.The results are load voltage transien more deeper and load voltage drop is decreasing.
The simulation shows voltage difference produced with and without voltage regulation. The weaknesess of this method is harmonic producing that very dangerous, especially at capacitive load.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51193
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Rivai
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja plasma non-termal dalam mengolah limbah padat. Pengujian uji kinerja tersebut dilakukan dengan melakukan gasifikasi limbah padat secara batch dalam reaktor berbahan gelas borosilikat dengan pembangkit plasma sederhana berbasis CFL, baik dalam kondisi reaktor vakum dan terisi gas support CO2. Variasi parameter uji kinerja meliputi nilai kapasitansi pada CFL, jumlah elektroda, bahan elektroda dan jenis limbah.
Kinerja reaktor plasma non-termal yang paling optimal adalah sebagai berikut: kondisi reaktor dengan gas CO2, nilai kapasitansi sebesar 1000 nF, dan menggunakan elektroda wolfram sebanyak 4 buah. Dalam keadaan terisi gas CO2, kinerja reaktor untuk mereduksi massa organik lebih baik dibandingkan dengan kondisi reaktor vakum, yaitu 17,15% untuk plasmatron 23W dan 28,58% untuk plasmatron 65W.

The aim of present experiment is to know the non-thermal plasma performance to process solid waste. It test conducted by gasifies solid waste in borosolicate glass reactor with simple plasma generator based on CFL semi-continously, both in vacuum state and filled support gas CO2. The variation of performance parameter test include CFL capacitance value, number of electrode, electrode materials, and kind of waste.
The most optimum condition are using support gas CO2, capacitance value 1000nF, and using 4 wolfram electrode. In state of filled CO2 gas, reactor performance to reduce organic mass better compared to vacuum reactor condition, that is 17,15% for 23W plasmatron and 28,58% for 65W plasmatron.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52191
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hariri
"Perpaduan antara unggun terfluidakan dan plasma dalam gasifikasi batubara diharapkan dapat menghasilkan konversi batubara yang besar. Penelitian ini berkonsentrasi pada perancangan dan pengujian kinerja reaktor DBD (Dielectric Barrier Discharge) plasma untuk gasifikasi batubara dalam unggun terfluidakan. Reaktor yang dibangun berukuran diameter 10 cm dan tinggi total 66 cm dengan tinggi ruang fluidisasi sebesar 40 cm. Gas yang dihasilkan akan dianalisis menggunakan GC (Gas Cromatography) dan CO analyzer dengan melakukan variasi pada tegangan masukan NST (Neon Sign Transformer) dan jenis oksidator. Pada penggunaan oksidator udara diperoleh penurunan konsentrasi udara seiring dengan peningkatan tegangan masukan NST sedangkan pada oksigen diperoleh gas hidrogen 0,01% dengan produktivitas reaktor 267,161 L/kWh.

The combination of fluidized bed and plasma in coal gasification is expected to produce large coal conversion. This study focuses on designing and testing the performance of the DBD (Dielectric Barrier Discharge) plasma reactor for coal gasification in fluidized bed. The reactor was built in diameter of 10 cm; total height of 66 cm and fluidization space?s height of 40 cm. Gas resulted are analyzed using GC (Gas Cromatography) and CO analyzer by setting variations on the input voltage of NST (Neon Sign Transformer) and the type of oxidizing agents. When using air as oxidizing agent, it derives air concentration decreased with increasing input voltage of NST, while, when using oxygen, it is obtained that hydrogen?s concentration is 0.01% with reactor?s productivity is 267.161 L/kWh."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1153
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widiatmini Sih Winanti
"Sebagai salah satu gas rumah kaca, gas CO2 dan CH4 akan dikonversikan menjadi gas yang berguna dalam reaktor plasma non-termal dengan konfigurasi umpan 3- lewatan, yang beroperasi pada suhu ruangan. Reaktor mempunyai keunggulan dapat sekaligus mendinginkan elektroda tegangan tinggi pada proses reaksinya dan memanaskan awal umpan sebelum masuk zona plasma. Laju alir gas CO2 yang digunakan adalah 500-1.500 mL/menit dengan Time on Stream (TOS) 2,1-8,4 menit, sedangkan pada reformasi gas CO2 digunakan campuran gas CO2/CH4 (1/1) dengan laju alir 9,19; 19,45 dan 85,43 mL/menit dengan TOS 140 menit, dan tegangan reaktor 12,27 kV.
Dekomposisi gas CO2 menghasilkan gas CO dan O2 dengan konversi rendah dan menurun kembali setelah TOS 2,1 menit, karena adanya reaksi berbalik. Dari reformasi gas CO2 dihasilkan gas sintesis, H2 dan CO, C2H6 serta komponen C3. Konversi CO2 dan CH4 tertinggi dicapai pada laju alir 9,19 mL/menit yaitu 36,73% dan 35,52%. Energi spesifik terbaik pada dekomposisi CO2 adalah 270 kJ/mol, sedangkan pada reformasi CO2 adalah 2.333,5 kJ/mol.
Analisis PSSH dapat memprediksi suhu lokal pada beberapa titik didalam reaktor, sebesar ratarata 1425 K. Penelitian ini perlu dikembangkan sampai skala komersial dengan konversi dan efisiensi tinggi, untuk digunakan juga pada gas alam dengan kandungan CO2 tinggi, menghasilkan gas sintesis dan juga hidrokarbon rantai panjang sebagai bahan bakar cair melalui proses Fischer Tropsch.

As one of the Greenhouse gas, CO2 and CH4 will be converted into valuable gas in the three-pass flow configuration of non-thermal plasma reactor that operated in the room temperature. Reactor has advantage can simultaneously cool the high voltage electrode during reaction process and preheat the feed before entering the plasma zone. The used of CO2 feed flow rates was 500-1,500 mL/minute with Time on Stream (TOS) between 2.1-8.4 minutes, and CO2 reforming used the mixture of CO2/CH4 (1/1) with the feed flow rates of 9.19, 19.45 and 85.43 mL/minute until TOS 140 minutes. The electrical voltage was 12.27 kV.
The CO2 decomposition produced CO and O2 with low conversion and dropped off after TOS 2.1 minutes, due to the occurrence of reverse reaction. The CO2 reforming process produced synthesis gas, C2H6 and C3 components. The highest CO2 and CH4 conversion reached 36.73% and 35.52%, respectively at the feed flow rate of 9.19 mL/minute. The best specific energy in the CO2 decomposition was 270 kJ/mol, while the CO2 reforming was 2,333.5 kJ/mol.
Analysis of PSSH identified the local spots temperature inside the reactor, by an average of 1425 K. This research need to be developed into a high performance and efficient commercial scale reactor, to be used also for high CO2 content natural gas, producing synthesis gas and also high chained of liquid fuel hydrocarbon through Fischer Tropsch processes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
D1905
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>