Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148757 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pesulima, Barbara Elisabeth Lucia
"Roman EIine dan Lijlnen melukiskan kehidupan para keluarga aristolcrat di Den Haag, Belanda, sekitar tahun 1900. Roman Lanes L.,inon van Geleidel jkheid menceritakan tentang pengembaraan seorang wanita Belanda, yang berasal clan lingkungan aristokrat Den Haag Kisah roman ini juga tetjadi pada tahun 1900-an di Italia Kisah kedua roman tersebut bersamaan waktunya dengan masa perjuangan pergetukan wanita di Belanda, yang mulai menghangat pada tahun 1870-an."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T39659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Couperus, Louis, 1863-1923
Amsterdam: L.J. Veen's Uitgevermaatschappij N.V., [date of publication not identified]
BLD 839.36 COU l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Klein, M.
Amsterdam: De Bezige Bij, 1981
BLD 839.36 KLE o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Suryani
"Eline Vere adalah roman pertama yang ditulis oleh Louis Couperus, yang sekaligus menjadi penentu jati diri Louis Couperus sebagai penulis prosa. Seperti halnya roman Louis Couperus lainnya, yang pada umumnya bertema kekuatan noodlot atau takdir atas kehidupan manusia, Eline Vere menggambarkan hal serupa. Nasib manusia dibatasi oleh faktor keturunan dan lingkungan merupakan tema Eline Vere yang disimpulkan dari enam motif utama yang terdapat,di dalam cerita. Ada keraguan tentang aliran sastra yang menjiwai roman tersebut, karena ada dua kemungkinan aliran yang dominan di dalamnya, yaitu Naturalisme dan Dekadensi. Analisis tema, motif dan penokohan menunjukkan bahwa Eline Vere memiliki aspek dan ciri kedua aliran tersebut, dengan aspek Dekadensi yang lebih dominan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S15764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Efrilia
"Skripsi ini mendeskripsikan tentang bagaimana konstruksi nilai-nilai femininitas yang ideal dalam masyarakat perkotaan Jakarta memengaruhi perempuan dalam memandang karakter perempuan yang ideal. Pandangan tersebut menimbulkan reaksi berupa stereotipe negatif terhadap perempuan yang melakukan kegiatan yang dianggap tidak feminin. Kegiatan tersebut salah satunya adalah menekuni olahraga beladiri Taekwondo, beladiri keras asal negeri Korea yang menggunakan kaki sebagai senjata utama dalam menyerang. Skripsi ini menjelaskan bagaimana perempuan taekwondoin yang telah berlatih hingga level senior dalam memandang nilai-nilai feminin yang ideal, serta batas antara femininitas dan maskulinitas dalam diri seorang perempuan. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bagaimana para perempuan taekwondoin ini memandang citra tubuh mereka sendiri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun telah mengalami dekonstruksi, perempuan yang berlatih taekwondo sejak usia dini tetap memiliki pandangan yang terkonstruksi oleh budaya mengenai definisi perempuan feminin yang ideal.

This thesis describes how the construction values of ideal femininity in Jakarta urban society affects women’s view of the character of the ideal woman. This view is cause a reaction in the form of negative stereotypes of women who engaged in activities that considered not feminine. One of these activity is to pursue Taekwondo martial arts, origin of Korean’s hard martial art that using leg as a major weapon in attack. This thesis describes how taekwondoin women who have been practicing up to senior level in view of the values of the ideal feminine, and the line between femininity and masculinity in a woman. In addition, this study also shows how women's taekwondoin saw their own body image. The results of this study indicate that despite having deconstruction, women who practice taekwondo in early age still have a culture constructed by the definition of the ideal feminine woman."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S44672
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eda Arthaputri
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara body image dengan kepuasan seksual pada wanita dewasa madya. Penelitian ini termasuk ke dalam tipe penelitian korelasional, dan kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional study, retrospektif, dan non eksperimental. Partisipan dalam penelitian ini adalah 51 wanita dewasa madya yang sudah mengalami menopause dan yang memiliki pasangan. Teknik pengambilan sampel menggunakan incidental sampling. Melalui korelasi Pearson, hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi signifikan antara body image dengan kepuasan seksual pada wanita dewasa madya.

The purpose of this research is to find the correlation between body image and sexual satisfaction among middle aged women. This study belongs to the type of correlational and quantitative research designed with cross-sectional studies, retrospective and non-experimental studies. Participants in this study were 51 middle aged women in the menopausal status who still have spouse. This research uses incidental sampling as the sampling technique. Using Pearson Correlation, the result shows significant correlation between body image and sexual satisfaction among middle aged women."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S44608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Lestari Purborini
"Adele hadir dan sukses di industri musik dengan kualitas kemampuannya sebagai penyanyi, penulis lagu, dan hits-maker. Namun, dalam bingkai industri hiburan, penampilan fisik menjadi elemen yang turut serta berperan sebagai penunjang kesuksesan artis. Perihal penampilan fisiknya, kontroversi datang dari industri fashion, dalam hal ini seorang perancang busana dan majalah fashion yang mengekspresikan penolakannya terhadap bentuk badan Adele. Kemudian, penelitian ini juga menemukan bahwa perspektif warna hitam yang dipakai Adele tidak hanya sekadar sebagai karakter atau identitasnya di industri hiburan, tetapi juga sebagai bentuk kontrol Adele atas tubuhnya sendiri yang tidak ingin diobjektifikasi. Terkait gambaran penampilan fisik Adele yang dilakukan oleh media massa, penelitian ini fokus pada bagaimana Adele ditampilkan dan tubuhnya digambarkan oleh Vogue dan Elle melalui analisis cover dan artikel kedua majalah fashion tersebut. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisa wacana atau isu tubuh yang ditampilkan oleh Adele dari unsur-unsur dan dinamika penampilan fisiknya, serta melakukan suatu perbandingan konstruksi tubuh Adele yang direpresentasikan oleh Vogue dan Elle.

Adele is a successful woman pop singer with her quality of music performance as a singer, song-writer, and hits-maker in the music industry. However, in the frame of entertainment industry, physical appearance becomes an element supporting the success of the artist. In term of Adele?s physical appearance, controversy comes from fashion industry, in this case a fashion designer and fashion magazines that express their rejection of Adele?s body shape. Then, this study also finds that perspective of the color black wore by Adele is not only as her character or identity in entertainment industry, but also as her control of her own body that does not want to be objectified. Regarding the depiction of Adele?s physical performance done by mass media, this study is focused on how Adele is performed and her body is depicted by Vogue and Elle through cover and article analysis of those two fashion magazines. However, this study is aimed to analyze such a body issue performed by Adele through the elements and dynamic of her physical performance, and to do a comparison between the construction of Adele?s body represented by Vogue and Elle."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S54261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Kartika
"Teori objectified body consciousness dan teori objektifikasi diri mengungkapkan bahwa basil penelitian di budaya Barat mengobjektiifikasi perempuan melalui konstruksi bahwa tubuh perempuan yang sangat kurus adalah ideal. Bila perempuan tidak dapat mencapai ukutan ideal itu akan timbul ketidakpuasan dalam diri perempuan. Di Indonesia terdapat budaya yang majemuk, dimana kurus tidak sellllu menjadi acuan ukuran tubuh yang ideal. Budaya Jakarta, sebagaimana budaya Barat pada umumuya. mencitrakan tubuh perempuan kurus sebagai sesuatu yang ideal. Sebalikuya budaya Bugis menganut tubuh perempuan yang 'berisi' sebagai tubuh ideal.
Berdasarkan hal itu peneliti berpendapat bahwa petempuau yang berlatar belakang budaya Bugis dan tinggal di Jakarta diduga mengbedapi dua budaya yang menyangkutpautkan tubuh ideal yang bertolak belakang. Melalui studi kualitatif dengan mctode wawancara terhadap empat partisipan yang bersuamikan suku Bugis di Jakarta, penelitian ini mendapatkan bahwa keempat partisipan terbukti menghadapi dua budaya yang saling bertentangan di dalam kehidupau dewasa mudanya Sebagian besar partisipan menganut tubuh ideal kurus. Penemuan lainnya adalah perempuan yang berasal dari Bugis menunjukkan kepuasan atas tubuhnya, sebaliknya perempuan yang tidak berasal dari Bugis melapurkan ketidakpuasan terhadap tubuhnya. lni menunjukkan bahwa ketidakpuasan dapat dijelaskan dengan mengetahui budaya mana yang diinternalisasikan secara dominan oleh individu.

Objectified body consciousness and Self-objectification theory stated that many researches found that Western culture objectifies women by cons/meting super thinness as an ideal body for women Consequently, when women cannot meet the ideal, they probably fee/less satisfied with their awn body. However, Indonesia has many various cultures, and therefore every culture has their own body standard for woman. Culture in Jakarta, like any other cultures in big cities. set the very thin body as an ideal. On the other hand, in Bugis tradition, women are expected to have a more plump or fat body, specially the married women.
Based on those facts. the researcher assumed that women with Bugis background and living in Jakarta face two cultures with contradictory body standard. By qualitative study and interview with four wives of Bugis husbands, this research found, as expected, that four participants are proved lo face the contradictory cultures in their young-adult life. Most of the participants adopted that thinness as their ideals body. Also, iJ is found that the wives from Bugis showed their body-satisfaction, hut the Non-Bugis wife did not report any body-satisfaction. This result shows us that body-dissatisfaction can be explained by finding out which culture is dominantly internalized by individuals.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T33700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meirina Khoirunnisa
"Remaja perempuan dengan Ketidakpuasan Citra Tubuh (KCT) melakukan perilaku diet yang tidak sehat dan mengalami kekurangan asupan protein. Studi cross-sectional ini menganalisis hubungan antara KCT, Perilaku Diet, dan asupan protein pada siswi SMA di Kota Depok, Indonesia. Ketidakpuasan Citra Tubuh adalah pikiran seseorang mengenai ukuran, bentuk, dan otot tubuh diri sendiri secara umum yang diukur dengan selisih antara tampilan tubuh yang dirasa dimiliki dan tampilan tubuh yang dirasa ideal, menggunakan Body Dissatisfaction Scale yang terdiri atas sembilan gambar tubuh yang dihasilkan oleh komputer mulai dari tubuh sangat kurus (tubuh 1) hingga sangat gemuk (tubuh 9). Skor Perilaku Diet didapatkan melalui daftar 15 perilaku yang terdiri atas perilaku yang sehat dan yang tidak sehat. Data asupan makanan didapatkan melalui metode wawancara recall 24 jam 3 hari non-konsekutif. Total 211 siswi SMA berpartisipasi dalam studi ini. Dari semua peserta, 39.8% merasa tidak puas dengan tubuh mereka dan ingin menjadi lebih kurus, sedangkan 19.4% dari total peserta ingin menjadi lebih gemuk. Indeks Massa Tubuh yang lebih tinggi berkorelasi signifikan dengan KCT. Skor KCT yang lebih besar berkorelasi signifikan dengan asupan protein yang lebih rendah (r=-0.155, N=211, p=0.025). Ketidakpuasan Citra Tubuh dan Perilaku Diet “makan dengan porsi sangat kecil” ada faktor prediktor terkuat untuk asupan protein. Intervensi dengan edukasi gizi mengenai KCT, Perilaku Diet, dan asupan protein yang tepat perlu dilakukan untuk mencegah risiko kesehatan di masa depan

Adolescent girls with Body Image Dissatisfaction (BID) have been reported to practice unhealthy Weight Control Behavior and have inadequate protein intake. This cross-sectional study investigated the relationship between BID and protein intake among High School girls in Depok, Indonesia. Body Image Dissatisfaction is a person’s thought about their body size, shape, and muscle tone that is measured by a discrepancy between one’s perceived actual body and perceived ideal body using the Body Dissatisfaction Scale that consists of nine computer-generated figures ranging from very thin (body 1) to very obese (body 9). WCB was assessed using a list of 15 items consisting of healthy and unhealthy behavior. Dietary intake data was collected using a 3-days non-consecutive 24Hr recall interview. A total of 211 female high school students participated in this study. Among all participants, 39.8% were dissatisfied with their body and wanted to be slimmer while 19.4% of participants wanted to be heavier. Higher BMI was significantly shown to be correlated with a higher BID score. A higher BID score was significantly correlated with lower protein intake (r=-0.155, N=211, p=0.025). In this population, BID and the WCB “eating a very small portion” were the strongest predictors of protein intake. Nutrition education intervention aimed to improve BID, WCB, and protein intake is needed to prevent future health risks."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Mayasari
"Tesis ini mengkaji novel berjudul The Bell Jar, sebuah novel autobiografis yang ditulis oleh Sylvia Plath, dengan perspektif feminis. Pembahasan tesis menjawab permasalahan subjektivitas perempuan di tengah-tengah budaya patriarkal, yang mengkonstruksinya ke dalam kriteria-kriteria tertentu yang membatasi, bahkan mengopresi tubuh perempuan. Tokoh utama novel ini, Esther Greenwood, meresistensi norma-norma sosial patriarkis yang dikenakan kepada tubuh perempuan, menggunakan tubuhnya.
Analisis menunjukkan bahwa subjektivitas tubuh perempuan Esther Greenwood memiliki kompleksitas yang satins sekaligus agresif dalam meresistensi ideologi patriarki. Otoritas Esther terhadap tubuhnya ditunjukkan melalui perlakuan terhadap tubuhnya, yang memapankan subjektivitasnya sebagai perempuan. Perlakuan terhadap tubuh yang dilakukan Esther Greenwood, baik dalam hubungan seksual, upaya bunuh diri, dan merendam tubuh dengan air panas, merupakan sarkasme sebagai bentuk pertahanan dan perlawanan tubuh perempuan di tengah budaya patriarkal yang dominan di masyarakat.

This thesis analyzes Sylvia Plath's autobiographical novel entitled The Bell Jar using feminist perspective. It discusses the problem of female subjectivity in patriarchal culture, which constructs women into categories that often limits and oppresses their bodies. Esther Greenwood, the main character of this novel, constantly resists the dominant ideology implemented in social norms using her (female) body.
The analysis shows that Esther's subjectivity bears satirical complexity that functions as resistance on one hand, and her agressive struggle on the other. Esther's authority over her body is demonstrated in such a way to establish her subjectivity as a woman. This research finds her bodily acts, such as sexual intercourse, suicide attempts, and hot bath, as defense and resistance of the female body towards patriachy, as the dominant ideology.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T26003
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>