Ditemukan 61931 dokumen yang sesuai dengan query
Dwi Puspitorini
"Telaah linguistis terhadap Bahasa Jawa Kuna masih belum banyak dilakukan. Oleh sebab itu, tesis ini mengambil partikel pwa dalam bahasa Jawa Kuna sebagai topik penelitian. Partikel pwa disorot melalui tiga hal berikut ini. (a) Fungsi gramatikal partikel pwa. Telaah ini meliputi analisis intrakalimat dan analisis ekstrakalimat; (b) Hubungan semantis antarklausa dalam kalimat pwa; dan (c) Partikel pwa dalam kaitannya dengan partikel sejenis. Secara umum, penelitian ini dilaksanakan untuk mendapat deskripsi tentang partikel pwa dalam bahasa Jawa Kuna melalui analisis sintaktis dan semantis. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk (a) mengungkapkan fungsi gramatikal partikel pwa; (b) mengungkapkan jenis-jenis hubungan makna antarklausa dalam kalimat pwa; (c) membandingkan antara partikel pwa dan to dan mengungkapkan fungsi gramatikal partikel majemuk to pwa, pwa ya, dan pwa ya ta. Secara struktural, partikel pwa hadir pada satu konstruksi berupa sebuah klausa. Jangkauan partikel ini hanya satu klausa. Dengan menggunakan pola A pwa-R untuk menggambarkan struktur klausa pwa, partikel pwa merupakan pewatas dari dua konstituen yang berbeda secara fungsional. Partikel pwa menandai elemen kalimat yang dianggap penting atau yang menjadi fokus. Elemen ini terletak di awal kalimat dan biasanya merupakan informasi baru. Jadi pwa mewatasi informasi lama dari informasi barn. Dengan menggunakan pola A-pwa-B, maka A merupakan informasi barn, sedangkan B merupakan informasi lama. Hubungan makna antarklausa dalam kalimat pwa bisa berupa hubungan waktu berurutan dan bersamaan, dan hubungan sebab-akibat. Secara intrakalimat, persamaan antara partikel pwa dan ta (5.2.1) terletak pada jangkauannya yang berupa satu klausa. Keduanya mewatasi dua konstituen yang berbeda secara fungsional. Dilihat dari segi fungsi komunikatifnya, keduanya merupakan penanda Fokus. Fokus biasanya berupa informasi baru. Perbedaan antara pwa dan ta tampak pada urutan dua klausa yang menyatakan hubungan makna. Partikel majemuk ta pwa hadir dalam klausa berpola A-ta pwa-B yang didominasi dengan posisi A berupa P verba berafiks arealis, terutama yang membawa amanat perintah. Partikel pwa ya memiliki fungsi yang sama dengan partikel pwa jika hadir dalam klausa berpola A-pwa-B. Partikel majemuk ini dapat mengikuti konstituen yang menyatakan keterangan waktu. Konstituen ini mengawali klausa ta. Partikel pwa ya ta mempunyai fungsi gramatikal yang sama jika hadir dalam klausa berpola A-pwa ya ta-B."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T37425
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Wahyati Pradipta
D 499.25 P 360
Buku Teks Universitas Indonesia Library
L. Mardiwarsito
Depok: Komunitas Bambu, 2012
499.222 MAR s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
L. Mardiwarsito, compiler
Depok: Komunitas Bambu, 2012
499.222 MAR s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Syarif Hidayatullah
"Penelitian ini membahas frasa yang merupakan cakupan dari sintaksis. Penelitian ini memfokuskan pada frasa nominal bahasa Jawa Kuna di dalam kitab Adiparwa. Frasa nominal bahasa Jawa Kuna memiliki struktur asli Jawa Kuna dan hal tersebut sangat berbeda dengan frasa berpola Sansekerta. Penelitian frasa nominal bahasa Jawa Kuna ini di dalamnya membahas tipe-tipe konstruksi frasa nominal bahasa Jawa Kuna, struktur frasa nominal bahasa Jawa Kuna berdasarkan kategorinya, dan hubungan makna antarunsur Frasa nominal bahasa Jawa Kuna. Pembahasan pada penelitian ini dianalisis berdasarkan pada tinjauan sintaksis. Hal tersebut dibahas kemudian dianalisis dengan tujuan membedakan frasa nominal berpola asli Jawa Kuna dengan Frasa nominal berpola Sansekerta. Dengan demikian penelitian ini akan menemukan struktur frasa nominal bahasa Jawa Kuna yang pada akhirnya akan membedakan struktur frasa nominal berpola asli Jawa Kuna dengan frasa nominal berpola Sansekerta."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11632
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yudha Adi Candra
"Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan tentang partikel an berdasarkan hubungan antarklausa dan makna gramatikal dalam bahasa Jawa Kuno yang belum dilakukan oleh Uhlenbeck 1986, Zoetmulder dan Poedjawijatna 1993. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana fungsi partikel an dan tipologi kalimat berbahasa Jawa Kuno pada teks Adiparwa. Meskipun sumber data yang digunakan bukanlah sumber data baru, tetapi cakupan analisis partikel an akan diperluas dengan teori T. Givon 2001 tentang koherensi intraklausa inter-clausal coherence dan pelengkap nomina berupa klausa noun complement. Adapun temuan dari penelitian ini diharapkan dapat menyempurnakan penjelasan dari Uhlenbeck dan Zoetmulder tentang fungsi partikel an dalam kalimat majemuk bahasa Jawa Kuno.
This research is a study of the relationships and interlauses and grammatical meanings in Old Javanese which Uhlenbeck 1986, Zoetmulder and Poedjawijatna 1993 have not done. This research was conducted to determine the function and frequency of Old Javanese in the decoded text. Although the data used is new data, the solution will be widened by T. Givon 2001 theory of intraclausal coherence inter clause coherence and noun complementary clauses complementary nouns. The findings of this study are expected to explain from Uhlenbeck and Zoetmulder about the function of particles in Greek compound sentences. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Edhie Wurjantoro
"
ABSTRAKMenurut J-L-A. Brandes kain batik merupakan salah satu unsur budaya Indonesia. Banyak sudah pembicaraan tentang dilakukan oleh para ahli, namun belum satupun yang mencoba menelusurinya dari sumber prasasti, naskah dan area.
Memang ada beberapa di antara para ahli yang mencoba mencari keterangan dari sumber naskah, tetapi itu hanya terbatas pada kitab Pararaton. Uraian lebih banyak dipusatkan pada batik tradisional, mulai dari cara membuatnya sampai jenis pola hias yang dipakai. Uraian mengenai sejarahnya hanya terbatas pada uraian bahwa kain sudah dikebal sejak masa prasejarah dan kemudian diperkaya oleh pengaruh budaya luar yang datang bersama para pedagang seperti India dan Cina.
Dalam karangan ini kami mencoba menelusuri berbagai keterangan yang ada di dalam sumber prasasti naskah dan area mulai dari abad ke-8 sampai abad ke-16. Dari sumber-sumber tadi ternyata banyak keterangan yang bisa diperoleh. Sebenarnya penelitian ini bisa memberikan gambaran yang lebih lengkap kalau saja waktu yang tersedia mencukupi. Kami belum sempat nengadakan perbandingan dengan kain batik tradisional untuk menentukan bahwa pola hias tertentu mulai dikenal sejak kapan. Mudah-mudahan dilain kesenpatan penelitian ini bisa dilanjutkan, sehingga sejarah kain batik di Indonesia bisa dituliskan secara lengkap."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Zoetmulder, Petrus Josephus
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1993
499.222 5 ZOE b I (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ginasty Pujinengtyas
"Partikel pragmatik dalam bahasa Jawa penggunaannya turut berkembang seiring bertambahnya media komunikasi akibat perkembangan teknologi. Penggunaan partikel pragmatik tidak lagi hanya mengacu kepada bahasa Jawa baku seperti yang disebutkan pada penelitian Purwo (1976) atau hanya menjadi milik bahasa Jawa dialek tertentu seperti yang disebutkan Susanti (2023). Hal tersebut menjadi pemicu topik penelitian ini untuk memperlihatkan penggunaan partikel bahasa Jawa pada masa kini yang telah cair dan tidak terikat dengan batas-batas wilayah. Sosial media twitter dari akun autobase digunakan sebagai sumber data penelitian ini. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui teknik crawling. Aplikasi Antconc digunakan untuk memudahkan proses penyediaan data. Hasil analisis menunjukkan bahwa partikel mbok tidak dapat disebut mutlak milik bahasa Jawa dialek tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan penggunaan partikel berdasarkan pola distribusi dan makna penggunaan dari partikel pragmatik. Penggunaan partikel pragmatik ditemukan memiliki makna penggunaan sebagai penanda kontradiktif keheranan, penanda penekanan kesesuaian, penghalus perintah, penanda keheranan dan pengonfirmasi keraguan.
Pragmatic particles in the Javanese language have evolved with the increasing number of communication media due to technological advancements. The use of pragmatic particles no longer refers solely to standard Javanese as mentioned in Purwo's (1976) research or belongs exclusively to certain Javanese dialects as stated by Susanti (2023). This phenomenon has inspired the topic of this research, which aims to show the current usage of Javanese particles that has become fluid and is not confined to regional boundaries. The Twitter social media platform from autobase accounts was used as the data source for this research. This research employs a qualitative descriptive method with data collection techniques through crawling. The Antconc application was used to facilitate the data provision process. The analysis results indicate that the particle mbok cannot be considered the absolute property of a particular Javanese dialect. This research aims to demonstrate the usage of particles based on the distribution patterns and meanings of pragmatic particles. The use of pragmatic particles was found to have meanings such as markers of contradictory amazement, markers of emphasis on conformity, softeners of commands, markers of amazement, and confirmers of doubt."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dwi Retno Nur Kumalasari
"Bahasa Jawa (BJ) memiliki berbagai partikel pragmatik, yaitu partikel yang fungsinya ditentukan berdasarkan konteks pemakaiannya, termasuk BJ dialek Arekan. Pada masa kini pemakaian BJ dialek Arekan memperlihatkan digunakannya partikel pragmatik BJ dialek lain dan bahkan bahasa Indonesia oleh penutur BJ dialek Arekan. Hal tersebut melatarbelakangi penelitian ini yang bertujuan untuk memperlihatkan distribusi dan pemakaian partikel pragmatik bahasa Jawa di wilayah Arekan. Sumber data dari penelitian ini adalah film pendek berdialek Arekan. Metode yang digunakan adalah metode agih dengan teknik balik dan lesap. Pada penelitian ini ditemukan bahwa partikel sih dan kan dari partikel bahasa Indonesia, dipakai juga di wilayah Arekan. Selain itu partikel lha dan lho dari bahasa Jawa baku ditemukan juga di sumber data yang berasal dari wilayah berdialek Arekan. Temuan tersebut menunjukan bahwa pemakaian bahasa Jawa di wilayah Arekan tidak hanya menggunakan bahasa Jawa dialek Arekan, tapi menerima bahasa lain seperti bahasa Jawa baku dan bahasa Indonesia
Javanese has various pragmatic particles, which function is determined based on their context of use, including in the Arekan dialect. Presently, the use of the Arekan dialect demonstrates the incorporation of pragmatic particles from other Javanese dialects and even Indonesian language by its speakers. This phenomenon underpins the present study, aimed at illustrating the distribution and usage of Javanese pragmatic particles in the Arekan region. The source of the data from this study is the Arekan dialectical short film. The method used is the method of dividing with the technique of reversal and dividing. The study reveals that particles such as 'sih' and 'kan' from the Indonesian are also utilized in the Arekan region. Additionally, particles 'lha' and 'lho' from standard Javanese are also found in the data originating from the Arekan dialect region. These findings indicate that the usage of Javanese in the Arekan region not only employs the Arekan dialect but also incorporates other languages such as standard Javanese and Indonesian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library