Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102319 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rien Hermawaty
"Kosakata amat penting keberadaannya dalam suatu bahasa. Bahkan dapat dikatakan kosakata adalah bahasa itu sendiri karena kosakata digunakan dalam setiap kegiatan berbahasa. Objek penelitian ini adalah ajaran kosakata dalam buku ajar bahasa Indonesia (Pelajaran Berbahasa Indonesia untuk SMA jilid 1, 2, dan 3). Dengan anggapan bahwa buku ini dapat mewakili buku-buku ajar bahasa Indonesia yang ada, dan telah diterapkan dalam pengajaran bahasa Indonesia di sekolah. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana ajaran kosakata dalam buku ajar Pelajaran Berbahasa Indonesia dan kesesuaiannya dengan kurikulum. Untuk mengetahui hal itu diteliti frekuensi kemunculan kata, kemunculan kata dalam konteks kalimat, kesesuaian dengan kurikulum. Uji pendapat Nababan, Nation, Dale dan tabel uji Williams menjadi hasil akhir penelitian ini.Melalui penelitian ini terbukti bahwa ajaran kosakata dalam buku ajar Pelajaran Berbahasa Indonesia kurang memenuhi syarat. Yaitu kosakata yang disajikan belv memperhatikan frekuensi kemunculan kata, proporsi terra, variasi bentuk latihan dan tugas. Walaupun dari frekuensi kemunculan kata jumlah kata (token) 361.661 dan jenis kata (rope) 33.520 yang ada di dalam buku ajar Pelajaran Berbahasa Indonesia jilid 1, 2, dan 3 sudah memenuhi syarat. Kesesuaiannya dengan kurikulum pun masih kurang karena berdasarkan analisis kesesuaian kosakata dengan tema masih ada kosakata yang disajikan tidak sesuai dengan tema. Para penulis buku yang akan datang hendaknya memperhatikan aspek-aspek kelemahan pada buku ini dengan lebih memperhatikan penyajian ajaran kosakata. Terutama pada peinbelajaran perilaku kata gramatikal karma kata -kata gramatikal banyak yang frekuensi kemunculannya tinggi. Kata-kata gramatikal ini memiliki perilaku gramatikal tertentu yang dapat dipelajari oleh pemelajar. Sehingga diharapkan akan lebih memudahkan pemelajar dalam kegiatan-kegiatan berbahasanya, seperti dalam membaca, menulis, berbicara, maupun menyimak.

Vocabulary is very Important in a language. Indeed, vocabulary is the language itself because it is used in every language activities. The object of this research was vocabulary in bahasa Indonesia lesson books (Pelujarun Berhahusa Indonesia for Senior High School Volume 1, 2, and 3). It was expected that the lesson books represented all bahasa Indonesia lesson books and had been applied in Senior High School teaching learning process. This research aimed at knowing how vocabulary was presented in lesson books Pelujaran Berbahasa Indonesia and its relevancy with the curriculum. Nababan, Nation, Dale statement's test and Williams test's table became the results finding of this research.This research proved that vocabulary in lesson books Pelajaran Berbahasa Indonesia were not adequate. Vocabulary presented did not count word occurrence frequency, theme proportion, exercise and practice variations. Although from the words occurrence frequency, there were 361.661 tokens and 33.520 types that existed in the Senior High School lesson books volume 1, 2, and 3 were adequate. The relevancy with the curriculum were not adequate because according to relevancy vocabulary with theme analysis there are still vocabulary which presentation were not relevance with theme. In the future, it is expected that the lesson book writers pay attention to the weaknesses of the lesson books being analysed by taking a note on the vocabulary presentation. Furthermore, this also applies in grammatical word attitude learning because the occurrence of grammatical words are high. These grammatical words have specific attitude which can be learnt by learners. Therefore, knowing these attitude help the learners easy doing their language activities such as reading, writing, speaking, and listening."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T37416
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Rahma Widyanti
"Fokus penelitian ini diangkat karena adanya 308 gambar yang tidak sesuai dengan kosakata tertulis dalam buku ajar bahasa Arab Baina Yadaik. Studi penelitian ini berfokus pada kesesuaian gambar visual dengan kosakata tertulis dan persepsi siswa tentang elemen visual dalam buku ajar ini. Objek penelitian yang digunakan adalah 1386 gambar dari 8 delapan bab buku ajar bahasa Arab Baina Yadaik volume 1A dan 26 siswa bahasa Arab. Buku Bahasa Arab Baina Yadaik merupakan buku pembelajaran bahasa Arab yang banyak digunakan untuk membantu pembelajar mempelajari kosakata sehari-hari untuk pemelajar pemula di tingkat sekolah menengah atas dan universitas. Penelitian ini menggunakan kerangka teori mode visual representasional makna yang dikemukakan oleh Kress dan Van Leeuwenn. Gambar-gambar yang digunakan dalam buku ini akan diuraikan dan ditelaah secara rinci berdasarkan fungsi dan kesesuaiannya sebagai sarana pembelajaran dengan analisis wacana multimodal. Studi penelitian ini dibantu dengan menggunakan alat corpus VGG Image Annotator untuk menganalisis gambar dengan kosakata tertulis. Studi ini menyimpulkan elemen visual memiliki peran penting dalam pembelajaran kosakata, namun elemen visual yang disajikan dalam buku ini kurang membantu dalam pembelajaran. Buku ini masih menganut budaya Arab yang sangat berbeda dengan budaya di Indonesia, perlu perhatian khusus bagi pembelajar untuk menggunakan buku ini sebagai sarana pembelajaran.

This study was brought up due to a concern of 308 mismatched image-text vocabulary learning in the Baina Yadaik Arabic textbook. This study focused on the compatibility of visual images with written vocabulary and students' perceptions of visual images in this textbook. The object used was 1386 images from eight chapters of the Baina Yadaik Arabic textbook volume 1A and 26 Arabic students. Baina Yadaik is an Arabic learning book widely used to learn everyday vocabulary for student beginners in a high school and university level. This research employed the visual representational meaning framework proposed by Kress and Van Leeuwen. Under a multimodal discourse analysis, the pictures used in the book would be described and examined in detail based on their function and suitability as learning tool. This study used the VGG Image Annotator corpus tools to analyze images with written vocabulary. This study concluded that despite the essential roles visual images play in learning basic Arabic vocabulary, image use in Baina Yadaik Arabic volume 1A does not suggest useful for vocabulary learning. This book still adheres to Arabic culture which is very different from the culture in Indonesia, needs special attention for teacher to use this book as a learning tool."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
JPP 27:1(2004)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen P dan K, 1981
I 499.28 H 34
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Sastra. Universitas Indonesia, 1996
499.22 FRE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1994
LAPEN 01 Muh k
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Danti Puadjiati
"Tujuan tugas penerjemahan beranotasi ini untuk memberikan pertanggungjavvaban atas penerjemahan, yakni pilihan padanan tertentu yang saya pilih pada teks tentang akunting, khususnya berkaitan dengan istilah akunting, tata nama ukuran dan lambang mata uang asing, nama perusahaan, ungkapan umum, tanda baca, dan liras bahasa. Teks sumber yang saya pilih adalah teks teknis dan ideologi penerjemahan yang diterapkan adalah domestikasi dengan tujuan memudahkan pembaca memahami teks sasaran dan menggunakannya. Survei, wawancara dengan narasumber, penulusuran pustaka, dan memanfaatkan internet ditempuh untuk menghasilkan penerjemahan yang merniliki tingkat keterbacaan yang tinggi. Selain itu, metode penerjemahan semantis dipakai untuk memadankan istilah akuntansi dan ungkapan agar konsep-konsep di bidang akuntansi tetap teralihkan ke dalam teks sasaran. Selanjutnya, metode komunikatif dipakai untuk mengalihkan pesan yang secara umum agar berterima bagi pembaca sasaran dan mudah dipahami. Teknik penerjemahan yang sesuai, seperti transposisi, modulasi, dan penerjemahan dengan penjelasan tambihan digunakan untuk rnenanggulangi kesulitan dalam upaya pemadanan. Semua itu dijelaskan dalam anotasi untuk menjelaskan pilihan padanan atau terjemahan yang dilakukan. Simpulan dari penelitian ini adalah untuk menerjemahkan isilah akunting dengan tepat, penerjcrnah wajib mempertimbangkan perbedaan kelaziman praktik aku.

The aim of this annotated translation is to describe the translator accountability for the translation, namely the choice equivalents, especially relates to the accounting terms, measurement and currency symbol, company label, idiom, punctuation, and register. The source text is technical text and the translation ideology is domestication to ease the reader in comprehending the target text and using it. Survey, interview with resource persons and literature study are conducted for creating a translation which has high legibility. The method of semantic translation was applied to translate the accounting terms and idioms in order that the concepts in accountancy can be translated into target text. Furthermore, the method of communicative translation was used to translate the message which is generally can be accepted and easily understood by the target readers. The technical translation such as transposition, modulation, contextual conditioning, and standard translation are used to overcome the difficulties in finding the equivalence. Those are explained in annotation to clarify the choice equivalents or the translation. The conclusion of this research is to translate accounting terms accurately a translator has to consider the difference between the usagerof accounting practices in the culture of source language and target language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25124
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Z. Dt. Majo Datuk
"ABSTRAK
Telaah ini memiliki dua tujuan pokok. Tujuan pertama adalah untuk menyelidiki sejauh mana eksistensi pemarkah kohesi dalam teks bacaan dalam buku English for the Senior High School, yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1996, mempengaruhi pemahaman peserta didik. Tujuan kedua adalah untuk mengetahui jenis pemarkah kohesi apa raja yang dominan muncul dalam teks bacaan yang diteliti.
Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang memanfaatkan teknik kalkulasi t-test, koefisien korelasi Pearson, dan analisis persentase, dengan 40 siswa kelas 2 SMU tahun ajaran 1998/1999 sebagai sampel. Para siswa tersebut berasal dari SMU Negeri 38, Jakarta Selatan. Data dikumpulkan melalui tes isi rumpang (TIR) dan tes tanya jawab (TTJ).
Ada dua penemuan pokok dalam penelitian ini. Pertama, rekognisi pemarkah kohesif cenderung berperan penting dalam keterpahaman teks. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pemberian input tentang rekognisi pemarkah kohesif kepada kelompok eksperimental cenderung meningkatkan prestasi kelompok ini jika dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan input. Kedua, berdasarkan tingkat frekuensi kemunculan pemarkah kohesi dalam empat teks eksposisi yang dianalisis, pemarkah kohesi leksikal cenderung memiliki persentase tinggi, yakni 60,61 %. Urutan kedua setelah kohesi leksikal ialah acuan, yakni 28,28%. Urutan ketiga ialah konjungsi, yakni 8,08%. Urutan keempat ialah elipsis, yakni 3,03%, sedangkan urutan terakhir ialah substitusi, yakni 0%.
Berdasarkan analisis peranan rantai kohesi dalam keterpahaman teks, rantai kohesi dapat dijadikan alat untuk membantu peserta didik memahami teks bacaan eksposisi dengan lebih efisien. Dengan perkataan lain, pemarkah kohesi berperan penting dalam peningkatan keterpahaman teks jika digunakan sebagai alat penuntun. peserta didik dalam menentukan pikiran utama dalam bagian teks.

ABSTRACT
This study has two objectives. First, it aims at seeking how far the existence of cohesive markers in the reading texts in " English for Senior High School ", published by the Department of Education and Culture ini 1996, influences the student's comprehension. Second, it aims at searching what categories of cohesive markers which dominantly occur in the reading texts observed.
The method applied in this research is a quantitative one, making use of the t-test, the Pearson product-moment correlation coefficient, and the percentage analysis, with 40 second-year students of a Senior High School in the academic year 1998/1999 as the sample. The students are taken from a State Senior High School (SMU Negeri), Jakarta Selatan. The data are collected through the cloze test and the comprehension question test.
There are two main findings in this research. Firstly, the recognition of cohesive markers tends to play an important role in the text comprehensibility. The result of the experiment showed that presenting input on the recognition of cohesive markers to the experimental group tended to improve their performance in both tests compared to the control group who are not given the input.
Secondly, based on the frequency of occurrence of cohesive markers in four of the analyzed expository texts, lexical cohesive markers tended to occur most frequently, i.e. 60.61%. Reference comes the second, i.e. 28.28%. Conjunction comes the third, i.e. 8.08%. Ellipsis comes the fourth, i.e. 3.03%, while substitution comes the last, i.e. 0%.
Based on the analysis of the roles of the cohesive chains in the text comprehensibility, the cohesive chains can be utilized to help the students to comprehend the expository reading texts more efficiently. In other words, the cohesive markers play an important role in improving the text comprehensibility if they are utilized to guide the students in determining the main ideas in a passage.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Z. Dt. Majo Datuk
"Telaah ini memiliki dua tujuan pokok. Tujuan pertama adalah untuk menyelidiki sejauh mana eksistensi pemarkah kohesi dalam teks bacaan dalam buku English for the Senior High School, yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pads tahun 1996, mempengaruhi pemahaman peserta didik. Tujuan kedua adalah untuk mengetahui jenis pemarkah kohesi apa saja yang dominan muncul dalam teks bacaan yang diteliti. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang memanfaatkan teknik kalkulasi t-test, koefisien korelasi Pearson, dan analisis persentase, dengan 40 siswa kelas 2 SMU tahun ajaran 1998/1999 sebagai sampel. Para siswa tersebut berasal dari SMU Negeri 38, Jakarta Selatan. Data dikumpulkan melalui tes isi rumpang (TIR) dan tes tanya jawab (TTJ). Ada dua penemuan pokok dalam penelitian ini. Pertama, rekognisi pemarkah kohesif cenderung berperan penting dalam keterpahaman teks. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pemberian input tentang rekognisi pemarkah kohesif kepada kelompok eksperimental cenderung meningkatkan prestasi kelompok ini jika dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak..."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
RB 00 D 40 pp
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, George William Douglas
"Kosakata adalah pembawa makna utama dalam sebuah bahasa, sehingga pembelajaran kosakata sangat penting dalam mempelajari bahasa asing, khususnya bahasa Belanda. Bossers (2010) dalam bukunya memperkenalkan dua metode dalam pembelajaran kosakata, yaitu intentioneel leren (pembelajaran intensional) dan incidenteel leren (pembelajaran insidental). Ada tiga tahapan dari metode intentioneel leren, yaitu: semantiseren (semantisasi), consolideren (konsolidasi), dan controleren (pengecekan). Penelitian ini membahas bentuk latihan consolideren yang dilatih pada buku ajar Werkboek Contact! deel 1. Tujuan dari penelitian ini yaitu menemukan apakah tahapan consolideren dilatih pada buku ajar Werkboek Contact! Deel 1. Penelitian diawali dengan mengumpulkan soal-soal latihan kosakata dari bab 1 sampai bab 12 pada werkboek, kemudian penulis mencari dan mengelompokkan soal-soal latihan yang termasuk ke dalam proses consolideren pada sebuah tabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 254 soal latihan kosakata pada werkboek, 83,47% merupakan soal latihan consolideren, dengan bentuk latihan terbanyak yaitu invullen. Dengan demikian, dapat disimpulkan buku Werkboek Contact! Deel 1 memiliki proses consolideren dalam latihan soal kosakatanya.

Vocabulary carries the main meaning in a language, so learning vocabulary is very important in learning foreign languages, especially in Dutch. Bossers (2010) in his book introduced two methods in learning vocabulary, namely intentioneel leren (intentional learning) and incidenteel leren (incidental learning). There are three stages of the intentioneel leren method: semantiseren (semantic), consolideren (consolidation), and controleren (control). This research focused on the form of consolideren exercises that are trained in Werkboek Contact! deel 1. This research aimed to discover whether the process of consolideren is applied through Werkboek Contact! Deel 1. This research began by collecting vocabulary exercises questions from chapters 1 to chapter 12 on the werkboek, then searched for and grouped the exercises questions included in the consolideren process in a table. The results showed that out of the 254 vocabulary exercises questions on werkboek, 83.47% belong to the consolideren exercises questions with the most forms of exercise that is invullen. Hence, can be concluded that Werkboek Contact! Deel 1 has a consolidation process in the vocabulary practice questions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>