Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9764 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Ferdy Yacobus Santoso
"Berdasarkan Konvensi Hong Kong, kapal dengan usia lebih dari 25 tahun harus dilakukan proses ship recycling. Hal tersebut dinilai dapat merusak lingkungan karena pemakaian kapal dengan jangka waktu lama memiliki efek negatif yang dapat dikeluarkan kapal tersebut. Namun industri ship recycling di Indonesia masih belum maksimal. Industri ship recycling masih terbilang sedikit dalam jumlah dan juga belum menerapkan ship recycling yang ramah terhadap lingkungan. Potensi industri ship recycling di Indonesia terbilang besar karena jumlah kapal tua di Indonesia sangat banyak. Selain itu daerah sekitar Pelabuhan Kamal merupakan sentra industri galangan ship recycling terbesar di Madura bahkan di Indonesia. Tetapi galangan tersebut masih belum memiliki regulasi yang jelas. Pemilihan lokasi diharapkan dapat memudahkan dalam proses pemindahan galangan ship recycling yang berada di sekitar Pelabuhan Kamal untuk menempati lahan bekas Pelabuhan Kamal. Penelitian ini telah menghasilkan desain usaha galangan green ship recycling dengan memanfaatkan lahan bekas Pelabuhan Kamal di Madura. Rancangan desain ini dibuat berdasarkan studi literatur dari penelitian yang ada, peraturan-peraturan, wawancara secara langsung dengan pemilik usaha ship recycling, serta memanfaatkan aplikasi AutoCAD 2020 dan aplikasi SketchUp 2020. Maka didapatkan hasil desain untuk mendukung operasional green ship recycling. Selain itu penelitian ini juga menghasilkan kapasitas fasilitas-fasilitas dari desain usaha galangan green ship recycling.

According to Hong Kong Convention, ships older than 25 years old must be following the ship recycling process. The long usage of a ship can damage environment. However the industry of ship recycling in Indonesia still not maximum. There is still a low number of ship recycling industry in Indonesia and most of it still not environmentally friendly. Indonesia has a big potency in ship recycling industry because of the big number of old ships. Kamal port surrounding area is the biggest ship recycling shipyard in Madura even in Indonesia. However the shipyard does not has the clear regulation yet. This research is to proposed the change location and simplify the moving process of ship recycling shipyard from the kamal port surrounding area to former kamal port location. This research has found the result green ship recycling business design at former kamal madura port. This design is being made by literature studies from the existing researches, regulations, direct interview with one of the ship recycling business owner, utilize softwares like AutoCAD 2020 and SketchUp 2020. The result of this design is to support the operation of green ship recycling and also this research conclude the capacity calculations of the facilities from green ship recycling business design.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Arya Tjitrosoemarto
"Penutuhan kapal adalah proses penutuhan sebagian atau seluruh kapal yang telah berumur tua atau tidak layak pakai yang dilaksanakan di fasilitas penutuhan kapal yang ramah lingkungan dengan maksud untuk memperoleh kembali bagian-bagian dan material kapal yang dapat diproses dan digunakan kembali. Potensi industri penutuhan kapal di Indonesia sangat besar. Hal ini disebabkan karena kapal domestik di Indonesia banyak yang sudah berumur tua. Akan tetapi, industri penutuhan kapal di Indonesia banyak yang tidak sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku. Maka dari itu, diperlukan kawasan industri penutuhan kapal yang sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku serta manajemen rantai pasok yang tepat. Dengan tujuan untuk mengoptimalkan potensi yang dihasilkan dari industri penutuhan kapal di Indonesia. Penelitian ini akan mengembangkan sebuah konsep desain kawasan industri penutuhan kapal yang terintegrasi sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku. Dalam membuat rancangan kawasan industri penutuhan kapal akan menggunakan metode dari program BLOCPLAN. Program BLOCPLAN akan membantu dalam menentukan tata letak antara industri-industri pelaku yang memiliki nilai keterkaitan terbesar. Sehingga menghasilkan tata letak yang paling optimal. Hasil rancangan yang telah dibuat akan dianalisis dari aspek manajemen rantai pasok, prediksi hambatan implementasi, dan strategi untuk merealisasikan kawasan industri penutuhan kapal yang terintegrasi.

Ship recycling is a process of recycle partial or all of old or broken ships that occurs in ship recycling facility in purpose for reuse or recycle part and material of the ship. Ship recycling industry has big potency for Indonesia in many aspects. It cause of there are a lot of old ships in Indonesia that need to be recycling. However, ship recycling industry in Indonesia do not comply with standards and regulations. Therefore, Indonesia needs industrial estate for ship recycling industry that comply with standards and regulations and the proper supply chain management, in purpose for optimize the potency of ship recycling industry in Indonesia. This research will develop a design concept for an integrated industrial estate for ship recycling industry according with applicable regulations and standards. In designing the ship recycling industry, BLOCPLAN program will be used. The BLOCPLAN program will help determine the layout between the industry players that have the greatest relationship value. Therefore, the result will produce the most optimal layout. The results of the design that have been made will be analyzed from the aspect of supply chain management, prediction of implementation barriers, and strategies to realize an integrated ship recycling estate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunaryo
"Sejak diterapkannya azas cabotage pada tahun 2005, jumlah armada nasional tumbuh dengan sangat signifikan dari sekitar 6.000 unit menjadi sekitar 32.500 unit pada 2019. Namun armada tersebut didominasi oleh kapal berusia tua. Selain pertumbuhan armada kapal tua yang harus ditutuh, pertumbuhan industri penutuhan kapal juga dipicu oleh tingginya permintaan skrap besi baja dari industri baja nasional. Kondisi ini menjadi pendorong berkembangnya industri penutuhan kapal di Indonesia, namun kebanyakan dilakukan secara tradisional, tanpa memerhatikan keselamatan dan kesehatan pekerja, dan lingkungan. Selain itu beberapa galangan reparasi melakukan penutuhan kapal dengan lebih ramah lingkungan, karena adanya potensi pasar internasional. Untuk mewujudkan industri penutuhan kapal yang ramah lingkungan dan mendapat rekognisi internasional, diperlukan adanya prosedur keselamatan dan kesehatan kerja, dan lingkungan atau K3L yang benar. praktik keinsinyuran yang dilakukan ini bertujuan untuk menyusun pedoman K3L pada galangan penutuhan kapal yang ramah lingkungan. Praktik keinsinyuran ini dilakuakn pada PT X, yang merupakan galangan penutuhan kapal terbesar di Jawa. Pedoman yang disusun disesuaikan dengan tahapan penutuhan kapal, mulai dari kedatangan kapal sampai dengan selesainya proses penutuhan, dan berfokus pada: pekerjaan di ketinggian, pekerjaan dengan panas, pekerjaan di ruang terbatas, dan pekerjaan dengan bahan berbahaya dan beracun.

Since the implementation of cabotage principle in 2005, the number of Indonesian shipping fleet has been growing significantly from around 6,000 units to 32,500 units in 2019. But the feet are dominated by old ships. Beside triggered by the growth of old shipping fleet, the growth of ship recycling industry is also generated by the high deman of iron steel scraps from the national steel industry. The ship recycling activities in Indonesia are mostly carried out traditionally, without considering the work safety and health, and the the environment. Beside that, some ship repair yards are recycling ships in a more environmentally friendly ways, due to high potential of international market. To realize the environmentally friendly ship recycling industry, and gain the international recognition, proper procedures are needed. The engineering practise that has been conducted aimed to arrange a guideline for work safety and health, and environment at a green ship recycling yard, which was carried out at PT X, the largest ship recycling yard in Jawa. The guideline was refered to the stages of ship recycling processes, starting from the ship arrival to the completion of the recycling processes, and focussed on the work at height, work with heat, work in the confined space, and work with hazardous and toxic materials.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Eugenia Gandasasmita
"Indonesia merupakan negara kedua terburuk dalam hal pengelolaan limbah plastik di dunia. Kebanyakan plastik di Indonesia dibakar secara terbuka dan ditimbun begitu saja. Pemerintah Indonesia sudah memiliki rencana penanganan yakni dengan melipatgandakan laju daur ulang. Oleh karena itu, perlu diketahui seberapa besar dampak lingkungan yang dihasilkan dari proses daur ulang yang dilakukan di Indonesia. Maka, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dampak lingkungan yang dihasilkan dari proses daur ulang plastik polyethylene terephthalate dengan menggunakan metode life cycle assessment. Terdapat dua faktor terbesar yang menyebabkan dampak lingkungan pada proses daur ulang PET yakni, penggunaan maupun pembakaran bahan bakar fosil sebagai sumber energi serta pengelolaan limbah air dan bahan kimia sisa produksi yang kurang baik. Kedua faktor tersebut merupakan masalah utama yang harus diperbaiki untuk dapat menghasilkan potensi dampak lingkungan seminimal mungkin. Sehingga, perbaikan proses daur ulang PET dapat dimulai dengan memitigasi kedua faktor tersebut.

Indonesia is the second worst country in the world in terms of plastic waste management. Most plastic waste in Indonesia ended up being openly burned and in landfill. Indonesian government already made a strategic plan in handling this problem by doubling the recycling rate. Therefore, it is important to know how big does recycling process in Indonesia will impact the environment. Thus, this study is conducted to analyse the environmental impact of recycling polyethylene terephthalate plastic using the life cycle assessment method. It has been found that there are two main factors causing mostly of the environmental impact from PET recycling. Those factors are due to the combustion of fossil fuel as an energy source and the poorly managed waste water and chemical residues treatment. These two factors indicate that a corrective action must be made in order to produce minimum amount of environmental impact. Hence, improvement of the recycling process can start with mitigating these two factors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vyrgie Andini Putradhi
"Gemuk komersial umumnya tersusun oleh minyak dasar, pengental dan aditif. Sebagian besar komposisi dari gemuk komersial tidak ramah lingkungan. Hal tersebut dapat berdampak dan mempengaruhi lingkungan serta ekosistem perairan jika dibiarkan secara terus - menerus. Oleh sebab itu, perkembangan mengenai gemuk ramah lingkungan mulai bermunculan dengan cara memodifikasi penggunaan minyak dasar, pengental, serta aditifnya. Salah satunya menggunakan turunan dari selulosa yaitu metil selulosa. Sementara itu, selulosa banyak ditemukan disekitar kita contohnya adalah limbah kertas HVS. Limbah kertas HVS melewati beberapa tahapan proses yaitu pre-treatment, alkali treatment, dan bleaching treatment untuk mendapatkan ekstrak serat selulosa. Metil selulosa disintesis menggunakan metode mercerization dengan NaOH serta metilasi menggunakan metilen klorida sebagai agen metilasinya. Penggunaan metil selulosa sebagai agen pengental pada gemuk bio dilakukan dengan variasi 20,0; 22,5; 25,0; 27,5; 30,0 persen berat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metil selulosa yang dihasilkan memiliki gugus metilasi mengalami peningkatan dari 1160,14 cm-1 pada selulosa menjadi metil selulosa-air 1411,99 cm-1 yang mengindikasikan keberhasilan proses metilasi. Selanjutnya, metil selulosa pengental gemuk bio dilakukan pengujian konsistensi, dropping point, dan jumlah keuasan. Dari ketiga pengujian performa tersebut, dihasilkan bahwa metil selulosa memiliki pengaruh signifikan pada konsistensi, dropping point dan jumlah keausan bersamaan dengan penambahan jumlah komposisi pengental.

Commercial grease consists of base oil, thickener and additives. Most of the compositions of these commercial greases are not environmentally friendly. This could have an impact and affect the environment and aquatic ecosystems if allowed to continue. Therefore, the development of environmentally friendly greases began to emerge by modifying the use of base oils, thickeners, and additives. One of them uses a derivative of cellulose, namely methyl cellulose. Meanwhile, cellulose is found around us, for example, paper waste. Paper waste go through several stages of processing, namely pre-treatment, alkali treatment, and bleaching to obtain cellulose fiber extract. Methyl cellulose synthesized using mercerization and methylation methods using methylene chloride as the methylation agent. The use of methyl cellulose as a thickening agent in bio grease was carried out with variations of 20,0; 22,5; 25,0; 27,5; 30,0 percent by weight. The results showed that the methyl cellulose produced had an increased methylation group from 1160,14 cm-1 in cellulose to 1411,99 cm-1 methyl cellulose-water which developed the methylation process. Furthermore, the test for methyl cellulose thickener of bio grease tested for its consistency, dropping point, and amount of wear. From the three tests, it was found that methyl cellulose had less significant effect on the drop point and amount of wear but had a significant effect on consistency. From the three performance tests, it was found that methyl cellulose had a significant effect on the consistency, dropping point and amount of wear along with increasing the amount of thickening composition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carissa Eukairin Purnomo
"Hanya 14% TPS 3R di Indonesia yang beroperasi dengan baik sehingga tingkat pengumpulan sampah masih rendah dan terjadi pencemaran sungai, salah satunya Sungai Citarik. Maka, penelitian ini bertujuan menganalisis teknologi, membuat model keuangan tiga skenario, dan merekomendasikan sistem pengelolaan sampah plastik yang minim residu dan layak secara ekonomi untuk Desa Cibodas dan Padamukti. Penelitian ini menggunakan analisis neraca massa, titik impas, model keuangan, BCR dan NPV, serta pengambilan keputusan multikriteria. Teknologi pengolahan plastik yang dipilih adalah mesin tekan hidrolik, pencacah, injeksi, dan extruder. TPS 3R pada ketiga skenario mengelola sampah dari 400 KK, namun skenario 2 ditambah plastik dari pelapak sedangkan skenario 3 ditambah plastik dari seluruh desa. Residu yang dibuang TPS 3R ke TPA adalah 93.328 kg/tahun oleh skenario 1 dan 2, serta 72.909 kg/tahun oleh skenario 3, yaitu 41%, 36%, dan 12% dari total sampah yang dikelola. Hasil pemodelan keuangan BCR 1,11; 2,13; dan 1,77 serta NPV +Rp174.741.433; +Rp2.590.917.416; dan +Rp4.687.308.967. Pengelolaan sampah yang direkomendasikan untuk diterapkan di Desa Cibodas dan Padamukti adalah skenario 2 karena sudah meminimalisir residu dan menghasilkan arus kas positif, serta dapat diimplementasikan dalam waktu dekat. Biaya iuran penerima manfaat sama dengan kondisi eksisting, namun dengan tingkat pengumpulan dan daur ulang yang meningkat. 

The study addresses the need for financially viable community-managed sorting and recycling facilities in Indonesia, known as TPS-3R. Out of the 2,854 existing facilities, only 14% are functioning optimally due to economic challenges. To address this issue, the research aims to recommend an economically viable plastic waste management system with optimum residue and income. Cibodas and Padamukti Villages are chosen as the case study location, as it has only 20% waste collection coverage and is located in the Citarum Watershed, whose river is a source of water for 60 million people. Primary data collection was carried out through interviews with recyclers in the villages and through waste volume and composition characterization. Three scenarios were developed for the TPS-3R objectives: Scenario 1 (S1) serves as the baseline with sorting technologies, Scenario 2 (S2) includes a more advanced plastic processing facility for recyclers in the villages, and Scenario 3 (S3) optimizes waste processing to minimize residue. The waste managed in all scenarios comes from 400 households, with additional plastic for S2 from recyclers and entire villages for S3. Data analysis involved mass balance, break-even calculations, financial models, BCR, NPV, and MCDM. The residue disposed of in landfills is 41%, 36%, and 12% of the total waste managed for scenarios 1, 2, and 3, respectively. Financial modeling yielded BCR values of 1.11, 2.13, and 1.77, as well as NPV +Rp174,741,433; +Rp2,590,917,416; and +Rp4,687,308,967. Based on the findings, S2 is recommended for implementation due to its minimized residue, positive cash flow, and feasibility for swift implementation. The current TPS-3R primarily focuses on separating and selling inorganic waste, while this study suggests purchasing separated plastic waste from recyclers and adopting shredder and injection machines to enhance economic viability while reducing residue. By maintaining the existing contribution fee, the collection and recycling rate can be increased."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trasar-Cepeda, Carmen, editor
"Soil enzymes play a fundamental role in many soil processes such as the mineralization of organic matter, the synthesis of humic substances, the degradation of xenobiotics or the mechanisms involved in the biocontrol of plant pathogens. Their direct link with soil microorganisms gives them a key role as biomonitors of the evolution of soil quality or in the monitoring of the application of organic amendments to degraded soils. As a consequence of the importance of soil enzymes on soil processes, there is an increasing interest in their study, as well as in the application of molecular techniques as diagnostic tools."
Heidelberg : Springer, 2012
e20405622
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Refarianto Nugroho
"Industri penutuhan kapal merupakan industri yang bergerak di bidang pemotongan dan penghancuran kapal yang sudah tidak layak beroperasi atau sudah tidak digunakan lagi yang dilakukan secara aman dan ramah lingkungan. Kegiatan penutuhan kapal meliputi bersandarnya kapal, pemotongan material dan pengiriman material baik untuk digunakan kembali ataupun dilebur. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui (1) Mengidentifikasi dampak kegiatan penutuhan kapal di Cilincing, Jakarta Utara terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, (2) Melakukan penilaian risiko dari sumber bahaya dan potensi bahaya yang muncul di galangan penutuhan kapal Cilincing, Jakarta Utara. dan (3) Memberikan masukan untuk pemerintah dan stakeholders terkait untuk memenuhi keselamatan dan kesehatan kerja.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan metode HazOp (Hazard and Operability), metode Analisis Gap dan pengambilan sampel air untuk diteliti kandungan pencemarnya. Titik kajian ditentukan berdasarkan pembagian area dan proses tahapan pekerjaan. Lokasi yang diambil sebagai objek penelitian adalah galangan penutuhan kapal yang terletak di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai terekstrim dari kajian risiko ini adalah 15 untuk akibat sisa minyak pada sarung tangan terekspos dengan gas LPG.

The ship recycling industry is an industry that is engaged in the cutting and destruction of ships that are no longer suitable for operation or are no longer used in a safe and environmentally friendly manner. Ship recycling activities include berthing of ships, cutting of materials and shipping of materials for reuse or smelting. The aims of the study were to (1) identify the impact of ship recycling activities in Cilincing, North Jakarta on occupational safety and health, (2) conduct a risk assessment of the sources of danger and potential hazards that arise at the Cilincing ship recycling yard, North Jakarta. and (3) Provide input for the government and relevant stakeholders to meet occupational safety and health.
This research is a descriptive study that uses the HazOp (Hazard and Operability) method, the Gap Analysis method and water sampling to examine the pollutant content. The study point is determined based on the division of the area and the process of the work stages. The location taken as the object of research is a ship recycling yard located in Kali Baru, Cilincing District, North Jakarta. The results showed that the extreme value of this risk assessment was 15 for the effect of residual oil on the gloves being exposed to LPG gas.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>