Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8988 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ebah Suhaebah
Jakarta: Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional, 2007
499.221 EBA a II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ebah Suhaebah
Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2007
499.207 EBA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sutiman
Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2007
499.221 SUT a (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Pratomo
"
ABSTRAK
Hingga kini, jumlah kajian dialek bahasa-bahasa daerah di Indonesia jumlahnya masih dianggap belum seimbang dibandingkan dengan jumlah bahasa daerah berikut dialek-dialek dari bahasa-bahasa yang ada. Oleh sebab itu, kajian dialektologi terhadap bahasa-bahasa daerah di Indonesia masih perlu dilakukan. Salah satu bahasa daerah yang memiliki jumlah penutur, jumlah dialek, dan wilayah sebar terbesar adalah bahasa Jawa.
Kabupaten Magetan yang terletak di Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah sebar bahasa Jawa. Daerah yang belum pernah diteliti dari sudut kebahasaan ini terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Meskipun daerah ini secara administratif berada di Jawa Timur dan akses interaksi sosial penduduknya juga lebih mudah ke Jawa Timur, masyarakatnya mengaku menggunakan dialek Yogya-Solo (Jawa Tengah) yang juga dikenal sebagai bahasa Jawa baku. Melalui penelitian ini, penulis ingin membuktikan kebenaran anggapan masyarakat Magetan selama ini.
Sebelum melakukan penelitian, penulis menetapkan hipotesis bahwa kebenaran anggapan tersebut hanya berlaku bagi kalangan orang tua. Bagi kalangan muda, penulis menduga dialek Yogya-Solo berikut unggah-ungguh-nya yang terkenal rapi sudah mulai ditinggalkan. Selain itu, penulis juga menduga bahwa kalangan muda sudah terpengaruh dialek jawa timuran dan bahasa nasional.
Setelah penelitian dilakukan, penulis mendapati bahwa kalangan tua memang masih mempertahankan kosakata dialek Yogya-Solo atau bahasa Jawa baku. Latar belakang pemertahanan ini diduga disebabkan latar belakang asal-usul para pendiri Magetan yang memang berasal dari Yogya-Solo atau tepatnya keraton Mataram di Ngayogyakarta Hadiningrat dan Surakarta. Selain itu, selama ratusan tahun Magetan menjadi daerah jajahan Mataram dan menjadikan Mataram sebagai pusat pemerintahan, politik, perdagangan, dan tentunya budaya.
Kalangan muda yang diduga sudah terpengaruh dialek Jawa Timur atau bahasa nasional, ternyata juga masih mempertahankan dialek Yogya-Solo. Hanya saja penguasaan mereka terliadap dialek tersebut (bahasa Jawa baku) dan kosakata khas daerah setempat tidak sebaik orang dewasa. Selain itu, mereka tampak lebih banyak memunculkan sejumlah kosakata yang juga dikenal dalam bahasa Indonesia, padahal untuk merujuk pada kata-kata tertentu masih tersimpan kosakata asli atau kosakata khas.
"
1998
S11299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Code mixing is a phenomenon resulted from language choice, and it becomes an object in the study of sociolinguistics. The purpose of code mixing seems to be symbolise a somewhat ambiguous situation for which neither language on its own would be quite right. Code mixing in regional news discourse appears in the form of words, phrases, basters, clauses, and idioms "
Semarang: Universitas Diponegoro. Fakultas Sastra, 2003
407 KSJ ;050 KAS 27 (2003)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Amanah Lontar, 2006
808.8 ANT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kaligis, Otto Cornelis, 1942-
Bandung: Alumni, 2007
340 KAL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia, 2014
499.221 BAH
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Santi Pratiwi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas situasi kebahasaan di Pulau Belitung menggunakan metode dialektologi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Metode kuantitatif dalam
penelitian ini menggunakan penghitungan dialektometri, sedangkan metode kualitatif menggunakan sumber pustaka. Sementara itu, daftar tanyaan yang digunakan adalah kosakata dasar Swadesh, kosakata ganti, sapaan, dan acuan, kosakata sistem kekerabatan, dan kosakata rupa bumi. Penelitian ini ditampilkan dalam bentuk peta bahasa lambang. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa di
Pulau Belitung hanya ada satu bahasa, yaitu Bahasa Melayu Dialek Belitung.

ABSTRACT
This thesis discusses language situation in Belitung Island by using dialectology methods, both quantitatively and qualitatively. In this study, the quantitative method uses dialectrometri calculation, whereas qualitative method uses literature
sources. Meanwhile, the list of questions used are Swadesh basic vocabulary, pronouns, greetings, and references, kinship vocabulary system, and fine earth
vocabulary. This study is shown in map language of symbols. The result of this study indicates than in Belitung Island there is only one language, namely Malay
Language Belitung Dialects."
2015
S61451
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cunong Nunuk Suraja
"Puisi digital adalah puisi yang diciptakan dengan memanfaatkan perangkat program komputer. Puisi digital yang diterbitkan oleh Yayasan Multimedia Sastra Antologi Puisi Digital Cyberpuitika, 2002, merupakan puisi yang diterbitkan dalam bentuk CD (compact disc). Puisi digital ini menggunakan program komputer Microsoft PowerPoint dengan berdasarkan pada inspirasi lukisan, foto, atau musik. Penyair menciptakan puisi berdasarkan inspirasi salah satu dari ketiga media seni maupun gabungan dari ketiganya yakni musik, lukisan, dan foto. Puisi yang tercipta dikolaborasikan dengan lukisan, foto, atau musik dengan menggunakan fasilitas program komputer PowerPoint. Fasilitas yang ditawarkan program PowerPoint di antaranya penggunaan berbagai jenis bentuk huruf (font), pemilihan warna, efek bunyi, dan gerak (animation). Penelitian ini menelusuri proses reproduksi puisi digital dengan melihat penggunaan fasilitas program komputer dalam mengkolaborasikan puisi dengan seni lukis, musik, atau foto. Penelitian ini juga menguraikan penerapan fasilitas program komputer PowerPoint pada setiap slide yang dibuat penyair dalam mengungkapkan gagasan kolaborasi puisinya dengan media seni lukis, musik, maupun foto. Penelitian ini masih memeriukan penelitian lanjutan pada pemaknaan dengan menggunakan pendekatan teori sastra selain teori sosiologi sastra pada kajian reproduksi.

The digital poetry is a poetry created by using the computer program. The poetry collected in Antalagi Puisi Digital Cyberputika (APDC) has three kinds of the art medias inspired the poet i.e. painting, photograph, and music. The computer program used in creating the poetry is the Microsoft PowerPoint. The PowerPoint program facilitates the poet with the choice of colouring, animation and sound effects besides using the materials of inspiration. The research is looking through the process of reproducing the poetry by describing the facilities of the program that are used in composing the digital poetry. The chosen poetry is sorted from the poems which are made in PowerPoint program by the poets themselves, applied on the colouring, animation, sound effect or music and written in Indonesian. The selected poems are analyzed through out the slides and the Power Point facilities that the poet applies. The result is shown that the most animation is moving the letters, phrase or the line of the poetry. The applied colour is mostly based on the colour of the painting and the music is used as the back sound following the slide performing. This research is needed to explore to the next developing of the digital poetry. It needs the knowledge of the computer program and how to operate it."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17208
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>