Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
843.5 V 312 cx (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Voltaire, Frangois Marie, 1694-1778
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2018
843 VOL c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Voltaire, Frangois Marie, 1694-1778
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016
843.503 VOL c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Voltaire, Frangois Marie, 1694-1778
London: Everyman's Library, 1992
843.5 VOL c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Voltaire, Frangois Marie, 1694-1778
New York The Modern Library c1956
843.5 V 312 c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Sundari Husen
"ABSTRACT
"Dans les relations interculturelles 1'etude d'une oeuvre litteraire, en tant que production et expression de la civi_lisation, constitue un des moyens efficaces pour creer une meilleure comprehension parmi les groupes ethniques apparte_nant a des cultures differentes. Une oeuvre litteraire repre_sente un aspect de la vie culturelle d'une nation dans la me-sure ou elle traduit les pensees, les sentiments, les sensa_tions des individus a un moment donne en un certain ""lieu"" de r'histoire.Comme le discours scientifique, philosophique, juridique ou techniques, un texte litteraire utilise les memes elements linguistiques, produisant des codes propres a chacun de ces domaines. Mais les elements et les relations qui constituent le vocabulaire d'une oeuvre litteraire ne sont pas homologues a ceux qui constituent le vocabulaire general; ils dessinent une structure originale, et c'est en ce sens qu'on a pu considerer le.discours poetique comme un message qui engendre son propre code, c'est-a-dire des reseaux connotatifs origi_naux, qui peuvent bien relier les uns aux autres des mots banals, mais qui donnent a 1'oeuvre ces sursignifications""
1990
D1857
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Sundari Husen
"ABSTRAK
Dalam hubungan antarbudaya, studi karya sastra merupakan salah satu cara yang paling ampuh untuk membina saling pengertian antara kelompok-kelompok yang berasal dari berbagai masyarakat budaya. Karya sastra adalah salah satu ekspresi dan hasil budaya suatu bangsa, dan dengan demikian mencerminkan kehidupan bangsa tersebut, karena pada hakikatnya karya sastra adalah pengejawantahan pikiran-pikiran, perasaan, kesan pribadi-pribadi, pada saat dan tempat tertentu di dalam sejarah bangsa tersebut.
Karya sastra termasuk dalam kelompok wacana khusus. Sebagaimana halnya wacana ilmiah: filsafat, hukum atau teknik, dll., wacana sastra memang menggunakan unsur-unsur bahasa yang sama, namun yang menghasilkan kode-kode yang khas untuk masing-masing bidang. Unsur-unsur dan hubungan yang berlaku dalam kosa kata sastra tidaklah sama dengan yang berlaku dalam kosakata biasa. Di dalam karya sastra unsur-unsur tersebut saling berkaitan membentuk suatu struktur, yang mengungkapkan jaringan-jaringan konotasi yang khas. Kata-kata biasa dirangkai satu sama lain, sehingga menghasilkan makna-makna tambahan yang diinginkan pengarang . Di dalam karya -sastra makna kata tidak dikaitkan dengan benda atau konsep﷓konsep, atau dengan kata lain dengan kenyataan non-verbal, melainkan dengan suatu kompleks pengertian yang telah menyatu dalam dunia kebahasaan. Kompleks tersebut dapat terdiri dari teks-teks atau bagian-bagian teks yang maknanya tetap dipahami, walaupun dipisahkan dari konteksnya. Dalam konteks yang baru, bagian tersebut tetap dapat dipahami, berkat teks-teks yang dikenal sebelumnya.
Pengungkapan makna dalam satu karya sastra diperoleh berdasarkan dua langkah berikut: pemahaman kata-kata sesuai dengan peraturan-peraturan bahasa serta pengaruh konteks, dan pengenalan kata-kata tersebut sebagai suatu kelompok yang sebelumnya telah mempunyai peranan tertentu di dalam teks lain. Kata-kata penting dalam suatu teks sastra pada hakikatnya mengungkapkan suatu teks. Sehubungan dengan hal itu, maka suatu teks sastra tidak dapat digambarkan sebagai kumpulan kata yang dirangkaikan dalam kalimat-kalimat, melainkan sebagai suatu kompleks praanggapan ("presuppositions"). Ibarat puncak gunung es yang tampak kecil pada permukaan lautan, padahal sebenarnya merupakan bagian badan gunung yang tak terkirakan besarnya, demikian pula halnya setiap kata penting dalam teks sastra sesungguhnya memiliki makna konotasi yang luas cakupannya.
Secara lebih sederhana dapat dikatakan bahwa seseorang yang tidak biasa membaca teks sastra mungkin akan mengalami kesulitan untuk memahaminya: pertama, karena dia tidak memiliki bekal pengetahuan tentang teks-teks yang muncul sebelumnya, baik dari pengarang yang sama maupun pengarang lain; kedua, karena tidak menguasai konvensi-konvensi yang berlaku dalam lingkungan penulisan karya sastra. Tanpa disadari, pemahaman suatu karya sastra perlu ditopang oleh pengalaman dan pengetahuan pembaca, yang diperoleh dengan membaca karyakarya sejenis. Teks-teks yang dibaca dapat dipahami, karena konotasi asosiatif yang ingin diungkapkan pengarangnya dengan mudah dapat ditangkap, apabila teks-teks yang dibaca sebelumnya masih diingatnya. Kegiatan membaca sesungguhnya merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan, yang menghimpun sejumlah praanggapan ("presuppositions") yang diperlukan untuk memudahkan munculnya konotasi asosiatif dalam pembacaan teks-teks berikutnya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1990
D200
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Rahma Putri
"Optimisme adalah pemikiran yang didasarkan pada ekspektasi positif mengenai hasil yang akan diperoleh di masa mendatang.Ekspektasi positif tersebut dilatarbelakangi oleh tujuan yang telah ditetapkan. Skala kepentingan tujuan tersebut berbanding lurus dengan nilainya dalam motivasi. Dengan kata lain, semakin penting tujuan yang dimiliki maka semakin besar pula nilainya dalam motivasi seseorang. Dalam mencapai tujuan tersebut, seseorang akan menyesuaikan perilaku dan egonya dengan sesuatu yang hendak diraih. Rasa percaya diri, yang merupakan elemen konseptual pada nilai ekspektasimembantu seseorang dalam berupaya mencapai tujuan. Seseorang yang optimis akan mengedepankan ekspektasi mengenai hasil yang baik dan bertahan melawan segala rintangan yang dihadapi. Pemikiran tersebut dapat dilihat pada Candide, yakni tokoh utama dalam dongeng Candide ou L’optimisme karya Voltaire, yang dibahas dalam artikel ini.Hampir di setiap langkah dalam petualangannya ia menemukan permasalahan. Namun, di setiap kesulitan itu pula pertolongan dalam segala bentuk menghampirinya. Kemudahan-kemudahan yang ia peroleh di balik setiap permasalahan tersebut dipengaruhi oleh pemikiran optimisnya.

Optimism is a thought which is based on positive expectation about the result that will be gained in the future. The positive expectation has been established by the fixed purpose. The importance scale of the objective is directly proportional to its value in motivation. In other words, if the purpose which is owned more essential, its value will be greater in motivation. While trying to reach the purpose, people will adjust their behavior and ego to something that is going to be achieved. The confidence which is the second conceptual element in expectancy-value helps people to reach their purpose. The optimist will put forward the expectation about the good result and survive against the obstacles faced. The thought can be seen in Candide, main character in Candide ou L’optimisme, written by Voltaire which is discussed in this article. He often found the problem in each step of his adventure. However, he got the help in any forms after have been attacked by the difficulties. All of those ease that he found behind each of problem have been influenced by his optimism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Indriawati Rahardjo
"ABSTRAK
Pada tahun 1759, lahir karya Voltaire yang berjudul Candide. Karya-karyanye lain yang terkenal, antara lain Les Lettres Pbilosophigues (1734), Le Siecle de Louis XIV (1738), Zadiq (1747).
Candide merupakan suatu karya yang sangat padat ber_isi. Berbagal gagasan tentang masyarakat terdapat di dalamnya, misalnya filsafat, politik, ekonomi, agama. Banyak kritikus yang menyoroti Candide sebagai suatu karya filsafat. Misalnya, Mme de Stael mengemukakan bahwa Canaide diciptakan untuk mengkritik optimisme Leibnitz yang pada scat itu hidup di Prancis. Selain itu, ada pula kri_tikus yang menganggap bahwa karya ini menunjukkan kemurtadan Voltaire terhadap agama. Hal ini dikemukakan oleh Omer Joly de Fleury. Ia mengatakan bahwa Candide berisi alegori-alegori yang menentang agama dan adat istiadat , dan ini yakin, pembaca pasti memberikan kritik keras pada buku tersebut. Verniere, 1977 : 12).
Memang, aspek agama tampak cukup menonjol dalaw kar_ya. Seluruh karya diwarnai dengan berbagai peristiwa yang ada hubungannya dengan agama. Itulah sebabnya maka aspek agama menarik dan mendorong penyusun skripsi ini...

"
1984
S14433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cicilia Aristya Dyah Puspita
"Kayu merupakan salan satu hasil hutan di Indonesia yang jumlahnya cukup banyak dan beragam Perkembangan dalam bidang pengolanan kayu, menimbulkan peningkatan Iimbah serbuk gergajian yang merupakan Iimbah Iignoselulosa yang mengandung nemiselulosa dan dapat dinidrolisis menjadi xilosa untuk produksi xilitol. Serbuk gergajian kayu yang digunakan adalah serbuk kayu jati dan kayu melinjo Karena kandungan Iignin yang tinggi, sebelum dihidrolisis, dilakukan proses delignifikasi terhadap sampel serbuk kayu dengan menggunakan Iarutan NaOH 1%. Kondisi hidrolisis optimum didapatkan pada sunu 121 °C selama 60 menit, dengan konsentrasi asam HQSO4 0,3 M. Pemekatan hidrolisat dilakukan untuk mendapatkan kadar xilosa yang Iebih besar dengan penguapan pada suhu 70 °C.
Hasil pengukuran kadar xilosa dalam hidrolisat pada kondisi optimum, sebelum dan sesudah penguapan adalah sebesar 4,31 % dan 5,4% (w/w) untuk serbuk kayu jati yang tidak didelignifikasi; 3,18% dan 3,82% (w/w) untuk serbuk kayu jati didelignifikasi; 5,18% dan 6,16% (w/w) untuk serbuk kayu melinjo yang tidak didelignifikasi; dan 4,26% dan 5,3% (w/w) untuk serbuk kayu melinjo didelignifikasi Hidrolisat kemudian digunakan sebagai substrat dalam proses fermentasi oleh khamir Candida fukuyamaensis UICC Y-247. Sebelum proses fermentasi, dilakukan proses detoksifikasi ternadap hidrolisat dengan menggunakan 1 % arang aktif (w/w untuk mengnilangkan innibitor yang dapat mengganggu proses fermentasi olen khamir.
Produk xilitol hasil fermentasi tertinggi, didapatkan pada waktu fermentasi 36 jam yaitu dengan persen konversi xilitol tertinggi sebesar 6,16% untuk sampel serbuk kayu jati yang didetoksifikasi dan 6,35% untuk sampel serbuk kayu melinjo yang didelignifikasi dan didetoksifikasi. Persen yield xilitol tertinggi untuk tiap gram sampel, pada kedua jenis sampel serbuk kayu, terdapat pada substrat yang didetoksifikasi, yaitu sebesar O,32% untuk serbuk kayu jati dan O,47% untuk serbuk kayu melinjo."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30420
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library