Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75608 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Sulaksminijati
"ABSTRAK
Kebutuhan masyarakat akan produk yang berkualitas
internasional dan kebutuhan pengusaha dalam mencari
metode pemasaran produk dan jasa secara internasional
telah mendorong timbulnya konstruksi bisnis usaha
waralaba. Konstruksi bisnis waralaba umumnya adalah
konsep bisnis yang memberikan izin penggunaan merek
dagang milik pihak asing sebagai pemberi waralaba kepada
penerima waralaba sebagai mitra lokal dengan menawarkan
suatu paket usaha yang terstandarisasi dan terformat
baku. Banyaknya bisnis restoran dan café bermerek
internasional yang dijalankan dalam bentuk waralaba asing
dewasa ini menimbulkan pemikiran apakah konstruksi bisnis
waralaba asing ini sama dengan penanaman modal asing ?
Bagaimanakah aturan perpajakan melihat konsep bisnis
waralaba? Dalam usaha waralaba ini bentuk modal yang
diinvestasikan oleh pihak asing bukan sebagai pemasukan
saham atau finansial sebagaimana diatur dalam UU Nomor 1
Tahun 1967 tentang PMA, tetapi berupa Hak atas Kekayaan
Intelektual. Berkaitan dengan adanya daftar negatif
investasi yang masih membatasi jenis usaha yang mendapat fasilitas penanaman modal asing, maka seringkali lembaga
waralaba ini dijadikan pintu belakang masuknya modal
asing. Dari sudut perpajakannya, permasalahan pembayaran
royalti yang melalui lintas negara akan mendapat
perlakuan khusus dengan adanya ketentuan dalam Perjanjian
Penghindaran Pajak Berganda. Sedangkan dalam rangka
penggalian potensi perpajakan pihak asing yang bertindak
sebagai pemberi waralaba, pengenaan pajaknya dapat
disamakan dengan Wajib Pajak Dalam Negeri karena memenuhi
kriteria memiliki Bentuk Usaha Tetap di Indonesia.
Penulisan tesis ini menggunakan metode penelitian
kepustakaan dengan mengumpulkan data dari bahan pustaka,
dan penelitian lapangan dengan melakukan wawancara kepada
pihak yang terkait."
2004
T36684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sundusing, Monalia Sandez
"Salah satu bentuk dari kegiatan perekonomian khususnya dibidang perdagangan adalah keagenan, dalam hal ini keagenan adalah salah satu bentuk perikatan khusus dibidang perdagangan. Masalah-masalah yang biasa atau mungkin timbul didalam praktek keagenan khususnya di Indonesia juga memerlukan pengaturan lebih lanjut. Untuk itu Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan keagenan di Indonesia, Bentuk hubungan keagenan umumnya tertuang dalam bentuk perjanjian keagenan yang dibuat antara pihak agen dengan pihak prinsipal. Perjanjian keagenan tersebut mengandung berbagai aspek hukum."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T18658
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1984
S6119
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1984
S6149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Suryana
"Asuransi terorisme merupakan jenis asuransi yang tergolong baru di Indonesia. Pada awalnya resiko terorisme hanya dapat diasuransikan melalui klausul tambahan dari polis lain seperti polis asuransi kebakaran, polis asuransi property all risk dan lain sebagainya. Namun seiring dengan makin maraknya aksi terorisme di Indonesia, saat ini resiko terorisme tidak lagi hanya dapat dialihkan melalui klausul tambahan dari polis yang telah ada, akan tetapi juga dapat dialihkan melalui polis asuransi khusus yang berdiri sendiri (stand alone).
Menarik untuk dicermati bilamana suatu peristiwa dapat dikategorikan kedalam tindakan terorisme yang dicover oleh asuransi terorisme? Kerugian akibat peristiwa apa saja yang tidak ditanggung oleh asuransi terorisme? Bagaimana prosedur klaim dalam asuransi terorisme? Pihak asuransi memiliki pandangan sendiri mengenai peristiwa-peristiwa yang dapat dikategorikan kedalam tindakan terorisme.
Pengecualian terhadap kerugian-kerugian akibat peristiwa tertentu telah ditentukan oleh pihak asuransi dalam polis asuransi terorisme. Demikian halnya dengan prosedur klaim yang harus dilakukan dalam asuransi terorisme.
Penelitian ini bersifat deskriftif, dengan bentuk preskriptif, data yang digunakan adalah data primer berupa wawancara dan data sekunder berupa bahan kepustakaan. Data sekunder mencakup bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum mengenai asuransi terorisme sebagai salah satu bentuk asuransi khusus. Saran-saran yang dapat diberikan adalah penanggu8ng hendaknya memberikan penjelasan dengan baik mengenai resiko yang dijamin dalam asuransi terorisme agar tidak terjadi kesalahpahaman bila terjadi klaim.
Pihak underwriter dalam perusahaan asuransi hendaknya terus menambah pengetahuannya mengenai metode-metode yang digunakan teroris dalam melakukan aksinya. Selain itu dalam prosedur klaim hendaknya ditetapkan batas waktu yang jelas untuk menghindari terjadinya perselisihan antara penanggung dengan tertanggung."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
S23208
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Kuncoro Jati
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S26357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Beyly Dayanto Aji
"Bond is a special form of contract. A bond is written or printed evidence of debt owed by a corporation or a government. It is usually issued for the purpose of borrowing money A bond bears the statement that the issuer promises to return to the bondholder the principal, or the sum borrowed, when the bond matures, or becomes due, at some future date. Most bonds pay interest at regular intervals Bonds allow a corporation or governments to borrow money without having to take in any new partners like IMF, JICA ,and etc. The person who buys a bond does not become a stockholder, but is merely a creditor. The savings bonds issued by the United States government are widely popular among small investors because of their low purchase price and great safety. A $50 savings bond, the lowest denomination issued costs $25. A buyer can cash it for at least twice the purchase price after 17 years, when the bond matures (comes due). The interest rates on most savings bonds are based on the interest rates earned on certain other federal securities. Most savings bonds can be cashed after six months. State and local governments issue securities called municipal bonds. Municipal bonds is the modern system of raising money to finance local government services and activities. Governments at all levels-local and state require people and businesses to buy municipal bonds. Governments use the municipal bonds revenue to pay the cost of police and fire protection, health programs, schools, roads, bridges or public transportation, and many other public services. Transportation is the act of moving people or goods from one place to another. Transportation takes people where they need or want to go, and it brings them the goods they need or want. Without transportation, there could be no trade. Without trade, there could be no towns and cities. Towns and cities are traditionally the centers of civilization. Therefore, transportation helps make civilization possible."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T15011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Santi
"Masalah kemiskinan merupakan masalah sosial yang juga dapat terjadi di negara maju, seperti Jepang. Penelitian ini berfokus pada salah satu bentuk kemiskinan di Jepang pada masa kontemporer, yaitu homeless. Sebelum tahun 1990¬an, fenomena homeless tidak tampak ke permukaan karena jumlahnya terhitung sangat sedikit. Akan tetapi, sejak pecahnya gelembung ekonomi pada awal tahun 1990¬an, jumlah homeless semakin bertambah dan telah tampak ke permukaan seiring dengan masa resesi ekonomi yang berkepanjangan. Homeless ini berasal dari tiga komunitas besar, yaitu homeless yang berasal dari kaum buruh harian di yoseba, pekerja reguler, dan non reguler. Melalui studi literatur, skripsi ini menganalisa bagaimana struktur ekonomi dan non ekonomi mempengaruhi munculnya homeless dari ketiga komunitas tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa munculnya homeless dari ketiga komunitas tersebut dipengaruhi oleh struktur industri, struktur kesempatan kerja dalam industri sekunder, dan perubahan sistem tenaga kerja dalam perusahaan Jepang. Skripsi ini menyimpulkan bahwa munculnya homeless di Jepang merupakan salah satu bentuk kemiskinan struktural.

One of the social problems which also occurred in developed country such as Japan was poverty. This research is focused on ?homeless?, one of the poverty forms. Before 1990s, the phenomenon of homelessness did not emerge because of its small number. However, since the bubble economy and prolonged recession in the beginning of 1990s, the homelessness had appeared on the surface because of the increasing number of homeless people. Currently, homeless people come from three communities, such as daily labors at yoseba, regular and irregular workers. Through literature study, this thesis analyzed how economic structure and non economic structure influenced the occurrence of homelessness from those three communities. This research showed that homelessness of such communities was influenced by industry structure, work opportunities in secondary industry, and transformation of manpower system in Japanese company. This thesis concluded that homelessness in Japan is one of the structural poverty."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13681
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>