Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8949 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wang, Wilfried
Basel: Birkhauser, 1998
720.922 WAN h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stungo, Naomi
London: Carlton Books, 2002
720.92 STU h (1);720.92 STU h (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mack, Gerhard.
Basel: Birkhauser Verlag, 2000
720.9 MAC h III
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mack, Gerhard
London: Architectural Association and the Authors, 2000
727.827 MAC h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Ekspresi, sebuah ungkapan perasaan menjadi suatu bahasa da\am melangsungkan hubungan bermasyarakat. Berbagai cara komunikasi telah dilakukan oleh manusia, dan berbagai ekspresi telah terkfeasi karena selalu adanya daya imajinasi yang tidak terbaias dan meningkatnya peran serta citarasa dalam memenuhi kebutuhan iisiclogis sampai dengan mengaktualisasikan dirinya. Seorang manusia, makhluk yang re1atif sempuma dengan daya inte\egensia, hati, dzauq (crtarasa)‘
mempunyai kesempatan untuk melakukan berbagai ekspresi dalam mengungkapkan apa yang ada di benaknya.
Dengan keahlian yang muncul karena seringnya ia berkarya, maka arsitek membantu individu-inclividu Iainnya untuk berkomunikasi dan memberi kepuasan antar mereka, maupun pada dirinya sendiri. Seiring dengan perkembangan budaya dan waktu, keahhan dan daya kreasi mereka semakin terasah, apalagi dengan adanya pembaharuan daiam bidang sains dan teknologi _ Hasil pengolahan alam sadar maupun kespontanitasan arsitek adalah ekspresi yang telwujud mulai dari goresan tangan sampai dengan bentuk 2 dimensi maupun 3 dimensi_ Begitu ekspresi yang ia ungkapkan melalui sebuah karya dapat ditangkap oleh khalayak sesuai dengan maksud pesan yang ingin disampaikan, maka pengakuan dan penghargaan dan khalayak adalah tanda keberhasilannya. lde-ide yang mengalir dalam benaknya, tersaiurkan karena adanya materi yang ada di bumi. Tanpa materi tersebut, arsitek tak dapat mewujudkan pesan yang ingin ia sampaikan kepada khalayak untuk turut dirasakan Materi yang diolahnya adaiah media yang juga telah mempunyai karakteristik tersendiri, dengan sentuhan tangannya, materi tersebut dapat terbangun dan tergali jiwanya sehingga ia dapat berbicara mengungkapkan pesan_ Teranalogikan pada sebuah surat, apalah artinya kata-kata yang indah_materi da1am surat, jikalau tidak terangkai dan ditempatkan di posisinya dengan baik."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinda Kartikasari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S48396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Padovan, Richard
London: Routledge, 2002
724.16 PAD t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jeane Sushinta Ariefyani
"Setiap agama mempunyai tempat untuk melakukan upacara dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut. Biasanya tempat ibadah merupakan sarana untuk melakukan upacara suatu aliran agama, misalnya: candi untuk umat Buddha atau Hindu, mesjid untuk umat Islam dan gereja untuk urnat Kristen. Gereja merupakan suatu bangunan atau wadah tempat jemaat berkumpul untuk menerima sakramen-sakramen yang bertujuan mendewasakan rohani dan menjadi penerang bagi umatnya melalui sikap dan ketaatannya terhadap Yesus Kristus.
Bangunan arsitektur gereja mempunyai ciri tersendiri yang disebabkan oleh faktor si pembuat, persedian material, dana serta berkaitan dengan teknologi yang berkembang pada masa itu. Sehubungan dengan hal tersebut maka suatu tinjauan deskriptif arsitektur terhadap gereja merupakan tema dalam skripsi ini.
Diketahui disini bahwa Gereja Katolik Santa Maria de Fatima dahulunya merupakan bangunan yang bercorak Cina dibangun pada abad 18-19 Masehi dan menjadi kediaman dari seorang bangsawan Cina. Pada masa sekarang bangunan rumah tinggal ini beralih fungsi menjadi gereja. Gereja yang terletak di Jalan Kemenangan III No.47 Jakarta Barat ini lebih dikenal dengan nama Gereja Toasebio. Gereja ini pada beberapa bagian bangunan mengalami perubahan, tetapi beberapa bagian lainnya masih menampakan keasliannya sebagai bangunan rumah tinggaI Cina. Selain itu belum pernah ada yang meneliti mengenai bangunan gereja ini baik aspek arsitektur maupun kesejarahannya.
Untuk itu permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah mengidentifikasikan dan menganalisis bagianbagian arsitekur bangunan Gereja Santa Maria de Fatima yang masih menunjukan ciri khas kecinaan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa bangunan Gereja Santa Maria de Fatima mengalami beberapa bagian perubahan, yaitu dari segi denah secara keseluruhan sudah tidak menunjukan ciri kecinaan atau tidak sesuai dengan konsep rumah tinggal tradisional Cina. Hal ini dapat dibuktikan dengan tidak adanya courtyard atau impluviun: yang merupakan unsur yang penting dalam konsep rumah Cina yang dirubah menjadi ruang misa utama. Selain itu juga tidak ada ruang utama di mana terletak altar untuk meletakan abu leluhur nenek moyang karena ruang tersebut tidak menjadi bagian dari bangunan gereja, tetapi menjadi bangunan rumah tinggal.
Pada bangunan Gereja Katolik Santa Maria De Fatima bagian yang masih menunjukan kekhasan dari rurnah tradisional Cina yang kuat adalah bagian atap pada bangunan utama dan bangunan sisi utara serta sisi selatan. Bagian pintu utama yang terdapat di sisi utara serta selatan tidak mengalami perubahan. Sama halnya pula dengan bagian cornice, bracket yang terdapat pada beranda utama masih menampakan keasliannya. Bagian ini masih menyisakan hiasan-hiasan dekoratif khas Cina yang ditandai dengan motif-motif fauna dan flora. Bagian-bagian bangunan atau hiasan-hiasan bangunan yang tidak mengalami perubahan wajar adanya karena dalain aturan pembangunan gereja tidak menganut suatu aturan arsitektur yang baku. Mengenai bentuk fisik bangunan gereja katolik unsur lokal masih dapat diterapkan. Seperti halnya disebutkan dalam Konsili Vatikan II bahwa gereja tidak menganggap gaya seni manapun sebagai gayanya yang khas, tetapi tetap mengijinkan mengikuti selera tiap jaman menurut watak dan keadaan bangsa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S11743
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Rachman Agoes
"Saul Bellow adalah pengarang Amerika terkenal pada saat ini. Pada tanggal 21 Oktober 1976 The Swedish Academy menganugerahkan Hadiah Nobel untuk Kesusasteraan kepadanya. Novel-novel Bellow merupakan karya sastra yang kaya akan ragam dan isi. Setiap novel mengemukakan masalah yang berbeda satu sama lain dan setiap tokoh utamanya tampil sebagai individu yang utuh. Tetapi, jika kita teliti semua novel Bellow, yaitu : Dangling Man (1944), The Victim (1947), The Adventures of Augie March (1953)', _Seize the Day (1956), Henderson the Rain King (1959), Herzog, (1964), Mr. Sammler's Planet [1971), dan Humboldt's Gift (1975) ada satu hal yang dipaparkan secara senada, yakni segi kehidupan perkawiran pares tokoh utama. Tokoh-tokoh utama Novel Bellow selalu digambarkan dalam keadaan terasing dari isteri mereka. Perkawinan mereka penuh pertengkaran, baik verbal maupun nonverbal. Komunikasi sehat antar suami-isteri jarang terjadi dan mereka berada dalam hubungan yang tegang, gelisah dan tidak puas_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S14207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Aisyah Kahar
"Skripsi ini dilatar belakangi oleh perkembangan bidang seni rupa Art . Dengan definisi awal bahwa seni haruslah lsquo;indah rsquo; dan enak dipandang, berubah menjadi bagaimana karya seni tersebut menganut konsep yang mendalam. Sama halnya dengan arsitektur, dahulu manusia berlomba-lomba untuk membuat bangunan yang mewah dilengkapi dengan dekorasi-dekorasi yang megah. Kemudian pada masa kini pemikiran manusia berubah, untuk membuat bangunan yang sederhana namun tetap dapat mewadahi berbagai macam kebutuhannya. Skripsi ini bertujuan untuk menelusuri perkembangan pemikiran konsep pada lukisan dan arsitektur yang saling mempengaruhi, dengan metode studi kasus pada gerakan Suprematisme dan De Stijl menurut konsep Noumena Immanuel Kant.

This paper is based on the development of the faculty of fine arts Art . With the previous definition that art should be 39 beautiful 39 and pleasing to the eye, turns into how the Art embraces the profound concept. Same with architecture. In the past, human contend to create a spacious building equipped with magnificent decorations. And now. human thought is changed to make a simple building that can accommodate various programs and needs. This paper aims is to trace the development of conceptual thinking on painting and architecture that affect each other, with case study method on Suprematism and De Stijl according to Noumena rsquo s concept by Immanuel Kant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>