Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191749 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ida Sundari Husen
Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yusi Asnidar
"Majas personifikasi merupakan salah satu bentuk kiasan yang melekatkan sifat insani pada benda tak ternyawa dan ide abstrak. Majas personifikasi sering menimbulkan masalah dalam penerjemahan karena bersifat khas pada bahasa. Berdasarkan bentuknya, majas personifikasi dapat diterjemahkan dengan menggunakan bentuk figuratif dan bentuk nonfiguratif.
Penerjemahan majas personifikasi BSu ke BSa berbentuk: 1) penerjemahan majas personifikasi BSu menjadi majas personifikasi BSa, 2) penerjemahan majas personifikasi BSu ke majas personifikasi BSa, 3) penerjemahan majas personifikasi BSu ke metafora BSa yang sepadan, 4) penerjemahan majas personifikasi BSu ke simile BSa yang sepadan, 5) penerjemahan majas personifikasi BSu ke idiom BSa yang sepadan, 6) penerjemahan majas personifikasi BSu menjadi bentuk nonfiguratif BSa.
Prosedur yang ditemukan dalam penerjemahan data meliputi transposisi dan modulasi. Transposisi berupa geseran tataran gramatikal ke tataran kata, dan geseran kategori yang meliputi geseran struktur, unit, kelas kata dan intrasistem. Geseran bentuk disebabkan perbedaan sistem dan kaidah bahasa Prancis sebagai BSu dan bahasa Indonesia sebagai BSa. Geseran ini juga dilakukan untuk mengisi kesenjangan leksikal dalam BSa. Modulasi yang ditemukan meliputi geseran sudut pandang, cakupan makna, dan modulasi bebas berupa eksplisitasi dan implisitasi. Modulasi bebas lain yang ditemukan adalah pemadanan bentuk negatif ganda yang menjadi bentuk positif dalam BSu. Geseran makna dalam penerjemahan data ini dilakukan untuk menciptakan keberterjemahan, yakni kewajaran dan kesetalian makna dalam BSa.
Berdasarkan kesepadanannya dari 136 data majas personifikasi BSu yang diterjemahkan ke BSa terdapat 135 data terjemahan yang sepadan dan hanya 1 data terjemahan yang tidak sepadan. Ketidaksepadanan dalam penerjemahan data terjadi karena penerjemah ingin mempertahankan bentuk BSu dan unsur estetis kebahasaan.

Personification is one of figures of speech which renders the inanimate and abstract ideas animate or human, As a figurative item, it's hard to be translated literally, There are two forms of personification translation, figurative and nonfigurative form.
This research aimed at investigating: 1) the forms of the translation, 2) the procedures used in translating SL personification into TL personification, and 3) the factors causing both equivalence and nonequivalence between SL personifications and their translation in Indonesian.
One hundred and thirty six data were collected from Le Noeud de Viperes, a French Novel from Francois Mauriac and their translation in Indonesian from Jalinan War Berbisa, translated by Ida Sundari Husen. Based on form and equivalence, the findings of this research are: 1) Translation of SL personification in equivalent TL personification, 2) Translation of SL personification in nonequivalent TL personification, 3) Translation of SL personification in equivalent TL metaphor, 4) Translation of SL personification in equivalent TL simile, 5) Translation of SL personification in equivalent TL idiom, 6) Translation of SL personification in equivalent TL nonfigurative form.
Based on procedure translation analysis, the findings are: 1) transposition that included: level shill (from grammar to lexis), unit, structure, class, and intra-system shift, 2) Modulation that included: free modulation, Point of view shift, and lexical field shift. Procedures play an important role in creating translation equivalence. The translation nonequivalence is caused by formal correspondence and Language esthetics factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Antilan
Medan: USU Press, 2009
899.22 PUR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Buha
"ABSTRAK
Masyarakat tutur di wilayah perbatasan terhadap bahasa Indonesia, daerah, dan asing masih relevan untuk dicermati. Sehubungan dengah hal itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik responden masyarakat Banda dan Kombut yang berdomisili di wilayah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini dan persepsi mereka terhadap bahasa Indonesia, daerah (bahasa Walsa dan Muyu), dan asing (bahasa Negara Papua Nugini) yang berkaitan dengan kebijakan pembinaan bahasa Indonesia dan daerah. Untuk mencapai tujuan itu, model penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini tergolong penelitian lapangan dengan jenis data primer dan sekunder. Sampel terdiri atas 108 masyarakat tutur Kampung Banda dan 110 Kampung Kombut. Data diolah dengan analisis tabulasi sederhana dan skala Likert dengan mengacu pada rumus skor rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat Banda adalah sangat positif terhadap bahasa Indonesia, positif terhadap bahasa Walsa, dan tidak positif terhadap bahasa Negara Papua Nugini. Persepsi masyarakat Kombut adalah positif terhadap bahasa Indonesia, cukup positif terhadap bahasa Muyu, dan cukup positif terhadap bahasa Negara Papua Nugini. Kedua kelompok masyarakat tersebut berpersepsi demikian terhadap bahasa Indonesia dan bahasa daerah masing-masing karena mereka setia, bangga, dan sadar adanya norma bahasa Indonesia, Walsa, dan Muyu. Persepsi masyarakat Banda adalah tidak positif dan masyarakat Kombut cukup positif terhadap bahasa Negara Papua Nugini karena mereka tidak menggunakan bahasa Negara itu sebagai media komunikasi sehari-hari."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
370 JPK 2:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dewi Kartika
"Setiap bahasa di dunia mempunyai struktur dan sistem tersendiri. R.A. Hudson dalam Linguistic Form : System and Structure (11976 : 278) mengemukakan pendapatnya tentang struktur dan sistem. Antara lain dikatakan bahwa struktur dan sistem merupakan perangkat kaidah yang ditaati oleh pemakai suatu bahasa pada saat ia menggunakan bahasa itu; system dan struktur di sini mencakup pengertian bagaimana kombinasi antara fonem-fonem dalam suatu bahasa, bagaimana membentuk kata-kata baru dan bagaimana hubungan antara subyek, predikat dan obyek dalam kalimat suatu bahasa. Dalam bahasa Francis, misalnya, struktur sintaksisnya meng_hendaki urutan : subyek - predikat - obyek, contoh : Jean vend sa voiture 'Jean menjual mobilnya'. Pada contoh ini Subyek-(Jean,) diikuti oleh Predikat (vend) dan Obyek (sa voiture).Verhaar (1978 : 7) mengatakan bahwa dalam sistem ba_hasa yang menyeluruh dapat dibedakan bermacam-macam kaidah yaitu : kaidah gramatikal, kaidah leksikal dan kaidah fo_nologis. Kaidah gramatikal terbagi atas kaidah morfologi dan kaidah sintaksis. Dalam kaidah raorfologi tercakup kata_"
Depok: Universitas Indonesia, 1983
S14320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompoel, H.F.
Djakarta: Soeroengan, 1954
899.221 SIT b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ujang Pandang : Balai Penelitian Bahasa. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen P & K
050 SAW 1:(1993)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Sutan Takdir Alisjahbana
Djakarta: Pustaka Rakjat, 1954
499.2 SUT b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>