Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98409 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Depok Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1996
LAPEN 16 Bud s
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Depok Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1993
LAPEN 16 Irm h
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Irmayanti Meliono
"Kehidupan masyarakat Jawa seialu diwarnai oleh kehidupan simbolis. Unsur-unsur simbolis itu sangatlah berperan terutama di dalarn kehidupan sehari-hari. Dalam menjalani kehidupannya, masyarakat Jawa mengungkapkan perasaan dan perilakunya dengan mengkaitkannya pada hal-hal yang bersifat simbolis. Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukannya seringkali dituangkan dalam bentuk upacara-upacara. Tak pelak lagi, dalam upacara-upacara tersebut unsur simbolis sangat berperan di dalamnya. Unsur-unsur simbolis itu berkaitan dengan pandangan hidup masyarakatnya. OIeh karenanya, unsur-unsur simbolis itu haruslah dihayati dan dipahami sehingga ungkapan serta keinginan masyarakatnya dapat terkuak dan menjadi pedoman hidupnya.
Upacara-upacara yang dilakukan oleh masyarakat Jawa berkaitan dengan siklus kehidupan manusia, seperti kelahiran, perkawinan, dan kematian ataupun juga berkaitan dengan pekerjaan, mendirikan rumah, kenaikan pangkat, dan sebagainya. Salah satu tradisi Jawa yang dilaksanakan oleh masvarakatnya adalah upacara wiwuhan atau upacara perkawinan. Dalam melaksanakan upacara tersebut, mempelai laki-laki dan perempuan menggunakan busana dan tata rias yang diperuntukkan pada upacara wiwahan serta melaksanakan upacara yang sarat dengan tata cara dan adat Jawa. 'I'ata cara tersebut berasal dari kalangan keraton ataupun raja-raja Jawa yang berkuasa di tanah Jawa. Dengan kata lain, kehidupan dan perilaku para bangsawan yang berada di dalam komunitas keraton menjadi salah satu sumber budaya Jawa. Untuk memahmi upacara wiwahan, baik mengenai tata busana, tata rias maupun langkah-langkah dari upacara yang ada di lingkungan istana, perlu dipahami juga latar belakang yang mendasarinya."
1998
D237
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Irmayanti Meliono
"Kehidupan masyarakat Jawa selalu diwarnai oleh kchidupan simbolis. Unsur-Unsur simbolis itu sangatlah bcrperan terulanla di dalam kchidupan schari-hari. l)alam nicnjalani kchidupannya, nlasyarakal .Iawa iucngungkapkan perasaan clan perilakunya dengan mengkaitkannya pada hal-hal yang bcrsilat simbolis. Kebiasaan-kebiasaan yang t lakukannya seringkali dituangkan dalam henluk upacara-upacara_ 'Iak pelak lagi, dalam upacara-upacara tersebut unsur simbolis sangat berperan di dalamnya. Unsur-unsur simbolis itu berkaitan dengan pandangan hidup masyarakatnya. Oleh karenanya, unsur-unsur simbolis itu haruslah dihavati dan dipahami sehingga ungkapan Berta keinginan masyarakatnya dapat terkuak dan menjadi pedoman hidupnya. Upacara-upacara yang dilakukan old) masyarakat Jawa berkaitan dengan siklus kehidupan manusia, seperti kelahiran, perkawinan, dan kematian ataupun juga berkaitan dengan pekerjaan, mendirikan rumah, kenaikan pangkat, dan scbagainya. Salah sate tradisi Jawa yang dilaksanakan oleh masyarakatnya adalah upacara wiwuhanl atau"
1998
D1645
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1993
LAPEN 16 Irm e
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Budiono Herusatoto
Yogyakarta: Hanindita, 1987
306.09598 Her s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Saut Raja Hamonangan
"PENDAHULUAN
Budaya Indonesia dalam perwujudannya menunjukkarn keanekaan yang, antara lain, tampak dalam kehidupan bahasa dan sastranya. Di samping bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, terdapat pula bahasa dan sastra daerah yang merupakan sumber memerkaya budaya nasional.
Dengan tetap mempedulikan keanekaan bahasa dan sastra itu, usaha mencari dan menemukan hal-hal yang menunjukkan kesatuan dalam keanekaan juga perlu dilakukan secara berkesinambungan. Upava ke arah itu perlu ditempuh melalui penelitian budaya kita, seperti bahasa dan sastra agar dapat dikenal dan dipahami dengan baik. Selain itu, pengetahuan tentang kebahasaan dan kesastraan itu harus pula dapat diketengahkan ke dalam pergaulan antarsuku sehingga terjadi pengenalan dan pemahaman terhadap hal-hal yang sebelumnya tidak dikenal atau hanya dikenal terbatas oleh suatu masyarakat saja. Dengan cara itu, diharapkan timbul rasa menghargal dan memiliki sesuatu yang sebenarnya memang milik bersama, memahami , mencintai , dan memiliki bersama berbagai aspek budaya itu akan mengukuhkan kita sebagai suatu bangsa, yang pada saatnya diharapkan mampu melahirkari karya-karya, antara lain, dengan modal budaya hangsa sendiri (Rusyana dkk. , 1987:1-2).
Sastra lisan di Indonesia sebagai kekayaan sastra juga merunakan modal budaya bangsa. Sebagaimana dikemukakan oleh Robson (1972:91, sastra lisan - dapat menjadi alat untuk memelihara dan menurunkan buah pikiran suatu suku atau bangsa yang empunya sastra itu. Bahkan, hingga sekarang menurut Charles Winick dalam Rustiana, 1975:125), sastra lisan itu mengandung kehidupan yang terus-menerus mempunyai nilai kegunaan dan masih terdapat dalam budaya masa Wellek dan Warren (1989:48) juga menyebutkan bahwa sastra lisan erat tautannya dengan sastra tertulis. Dengan demikian, sastra lisan, dalam hal ini sastra lisan daerah, yang dewasa ini dianjurkan oleh Pemerintah perlu semakin ditingkatkan penelitiannya agar kekayaan budaya yang terkandung di dalamnya dapat dimanfaatkan.
Dalam kenyataan pada umumnya masyarakat Indonesia dewasa ini kurang memperlihatkan kepeduliannya mengenai segala sesuatu yang tidak modern, apalagi yang bersifat pribumi, termasuk sastra lisan dan sastra lama, kondisi seperti itu, menurut Ikram (1976:7-9), hendaknya tidak sampai berlarut-larut. Penggalian serta pengenalan sastra atau kekayaan tradisional itu jangan sampai ditangguhkan.
Sastra daerah Ratak Toba, sebagai salah satu di antara sastra-sastra daerah di Indonesia, perlu digali dan diselenggarakan menelitiannya secara lebih sungguh-sungguh . Penelitian sastra dalam hal ini hendaknya tidak berarti hanya melakukan inventarisasi (prescriptive), tetapi juga meliputi pengolahan dan penyebarannya. Pengolahan yang dimaksud, antara lain mencakupi usaha dan penyusunan hasil transliterasi, transkripsi, terjemahan, dan penganalisisan karya sastra itu sendiri. Dengan menganalisis struktur akan diketahui bagaimana karya sastra itu diwujudkan dan hasil analisisnya dapat digunakan untuk membantu pembaca dalam mengapresiasi. Dalam kaitan itulah, puisi rakyat Ratak Toba, khususnya umpasa (Baca uppasa) perlu digali dan dimanfaatkan. Upaya penyelamatan umpasa ini bertalian pula dengan kurangnya minat generasi muda dan langkanya penelitian yang pernah dilakukan (lihat Sarumpaet, 1988)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Irmayanti Meliono
Depok : Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
306.8 IRM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1992
LAPEN 16 Irm f
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>