Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92946 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inton Cokronegoro
"Bangunan gedung Negara adalah bangunan gedung untuk keperluan dinas yang menjadi/akan menjadi kekayaan milik Negara seperti: gedung kantor, gedung sekolah, gedung rumah sakit, dll. Dalam penyelenggaraan bangunan gedung Negara, pedoman teknis wajib digunakan, yang bertujuan terwujudnnya bangunan gedung Negara sesuai dengan fungsinnya, memenuhi persyaratan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan, efisien dalam penggunaan sumber daya, serasi dan selaras dengan lingkungannya, dan diselenggarakan secara tertib, efektif dan efisien. Dengan tidak adanya prosedur dalam pengawasan maka dalam penelitian dibuat bertujuan untuk mengetahui beberapa pengaruh pengembangan SOP pengawasan terhadap mutu konstruksi untuk pembangunan gedung sekolah di Kabupaten Y. Sampel dalam penelitian ini adalah 37 pegawai Dinas X yang bertugas sebagai pengawas bangunan sekolah. Metode yang digunakan adalah survei. Metoda ini digunakan untuk menjawab pertanyaan dari penelitian yang dilakukan. Data di dapat dari kuisioner kepada responden yang terkait kegiatan pengawasan di Dinas X yang telah di validasi oleh pakar. Pengelolaan data dilakukan menggunakan SPSS.

State building means a building for office purposes which became / will become state owned property such as office buildings, school buildings, hospital buildings, etc.. In the administration of State building, technical guidelines shall be used, which aims realize State building in accordance with useful, meet the requirements, safety, health, comfort, convenience, efficiency in resource use, compatible and in harmony with the environment, and maintained in an orderly, effective and efficient. With no procedures in the supervision of the research was made aiming to find out some of the influences the development of SOPs for the quality of construction supervision for the construction of school buildings in County Y. The sample in this study were 37 employees of the Office X that served as superintendent of school buildings. The method used was survey. This method is used to answer questions from the research undertaken. Data obtained from questionnaires to the respondents related supervisory activities in the Office X that has been validated by experts. Performed using the SPSS data management."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T40913
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Inton Cokronegoro
"Bangunan gedung Negara adalah bangunan gedung untuk keperluan dinas yang menjadi/akan menjadi kekayaan milik Negara seperti: gedung kantor, gedung sekolah, gedung rumah sakit, dll. Dalam penyelenggaraan bangunan gedung Negara, pedoman teknis wajib digunakan, yang bertujuan terwujudnnya bangunan gedung Negara sesuai dengan fungsinnya, memenuhi persyaratan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan, efisien dalam penggunaan sumber daya, serasi dan selaras dengan lingkungannya, dan diselenggarakan secara tertib, efektif dan efisien. Dengan tidak adanya prosedur dalam pengawasan maka dalam penelitian dibuat bertujuan untuk mengetahui beberapa pengaruh pengembangan SOP pengawasan terhadap mutu konstruksi untuk pembangunan gedung sekolah di Kabupaten Y. Sampel dalam penelitian ini adalah 37 pegawai Dinas X yang bertugas sebagai pengawas bangunan sekolah. Metode yang digunakan adalah survei. Metoda ini digunakan untuk menjawab pertanyaan dari penelitian yang dilakukan. Data di dapat dari kuisioner kepada responden yang terkait kegiatan pengawasan di Dinas X yang telah di validasi oleh pakar. Pengelolaan data dilakukan menggunakan SPSS.

State building means a building for office purposes which became / will become state owned property such as office buildings, school buildings, hospital buildings, etc.. In the administration of State building, technical guidelines shall be used, which aims realize State building in accordance with useful, meet the requirements, safety, health, comfort, convenience, efficiency in resource use, compatible and in harmony with the environment, and maintained in an orderly, effective and efficient. With no procedures in the supervision of the research was made aiming to find out some of the influences the development of SOPs for the quality of construction supervision for the construction of school buildings in County Y. The sample in this study were 37 employees of the Office X that served as superintendent of school buildings. The method used was survey. This method is used to answer questions from the research undertaken. Data obtained from questionnaires to the respondents related supervisory activities in the Office X that has been validated by experts. Performed using the SPSS data management."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T28011
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Tegar Irawan
"Pentingnya performa sebuah bangunan dalam suatu lingkungan sebagai fasilitas pendukung aktivitas penggunanya sehingga perlu dilakukan manajemen pemeliharaan dan perawatan bangunan agar performa bangunan dan pengguna menjadi lebih optimal. Namun penerapan sistem pemeliharaan dan perawatan yang baik tidak terlihat dalam beberapa bangunan pemerintah di Indonesia saat ini. Ditemukan kinerja dari SOP sistem pengelolaan kunci ruang pada beberapa bangunan pemerintahan yang tidak jelas dikarenakan tidak adanya SOP yang menagtur tentang pengelolaan kunci ruang gedung pemerintah. Terdapat sejumlah permasalahan pada bangunan pemerintah mengenai pekerjaan pemeliharaan dan perawatan seperti pedoman yang tidak distandarisasi, tidak adanya prosedur yang mengatur pengelolaan kunci ruang gedung, dan masalah birokrasi yang rumit yang dapat menambah potensi kebakaran dan aset penting dapat ikut terbakar saat terjadinya kebakaran dikarenakan proses pemadaman yang dapat memakan waktu yang lama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan SOP pengelolaan kunci ruang pada pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung pemerintah berbasis risiko. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode snowball, metode delphi, dan survei kuisioner. Penelitian menghasilkan SOP pengelolaan kunci yang telah dikembangkan berbasis risiko. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan adanya prosedur yang berbasis risiko maka kemungkinan buruk akan berkurang sehingga meningkatkan kinerja SOP, selain itu terdapat sepuluh langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan SOP yang berbasis risiko.

The importance of the performance of a building in an environment as a facility supporting the activities of its users so it needs to be done maintenance and maintenance management of buildings for the performance of buildings and users to be more optimal. However, the application of good maintenance and maintenance systems is not seen in some government buildings in Indonesia today. The performance of the SOP of the key room management system in several government buildings is unclear due to the absence of a SOP that governs the key management of government building space. There are a number of issues with government buildings regarding maintenance and maintenance work such as non standardized guidelines, lack of procedures governing the key management of building spaces, and complex bureaucratic issues that could increase the potential for fires and vital assets to burn in the event of a fire due to a blackout process can take a long time.
This research aims to develop SOP of spatial key management on maintenance work and maintenance of government building building based on risk. The method used in this research is snowball method, delphi method, and questionnaire survey. The study produces key management SOPs that have been developed based on risks. The conclusion of this research is that the existence of risk based procedure is likely to decrease badly so improve SOP performance, besides there are ten steps that can be done to develop risk based SOP.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Nurma Rahmani
"Dalam upaya penanggulangan kebakaran pada gedung bertingkat diperlukan adanya sistem pencegahan dan pengendalian kebakaran. Dengan adanya tim tanggap yang melakukan prosedur tanggap darurat kebakaran mulai dari munculnya titik api hingga pemadaman dalam upaya meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari terjadinya kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting dan mengembangkan Standar Operasional Prosedur (SOP) tanggap darurat bencana kebakaran pada bangunan pemerintah.
Studi ini mengidentifikasi risiko yang mungkin timbul dalam keadaan darurat yang dapat menghambat atau bahkan memperbesar dampak kebakaran. Kemudian respon risiko diperoleh dengan melakukan perawatan dan pengawasan sarana dan prasarana serta simulasi pelatihan dan jadwal agar terhindar dari kepanikan saat menghadapi keadaan darurat kebakaran. Studi ini juga menghasilkan evaluasi perencanaan bangunan dalam penanganan bahaya kebakaran.

In an effort to cope with the fire of high rise buildings are required to have a fire prevention and control system. With the responsive team conducting emergency fire response procedures starting from the emergence of hotspots until one of the efforts in minimizing the impacts arising from a fire if a fire occurs. This study aims to determine the existing state and develop the Standard Operational Procedure (SOP) disaster risk disaster emergency response to government buildings.
This study identifies risks that may arise in an emergency that may inhibit or even magnify the impact of a fire. Then the risk response is obtained by performing maintenance and supervision of facilities and infrastructure as well as training and scheduled simulations to avoid stuttering in the face of fire emergency. This study also produced an evaluation of the planning of a building in handling fire hazard.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49607
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sindi Ajeng Hadiyanti
"Pengadaan barang cadangan menjadi sangat penting, tidak adanya aturan yang mengaturpersediaan barang cadangan berisiko memperlambat durasi pekerjaan. Pada pekerjaanperawatan dan pemeliharaan gedung pemerintah beberapa kali terjadi keterlambatanyang disebabkan tidak tersedianya barang cadangan ketika dibutuhkan. Tujuan daripenelitian ini untuk membuat standar operasional prosedur dalam pengadaan barangcadangan pada pekerjaan pemeliharaan dan perawatan gedung pemerintah berbasisrisiko. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Delphi method dan surveiresponden. Hasil dari penelitian ini adalah pengembangan sepuluh Standar OperasionalProsedur SOP Persediaan Barang Cadangan Berbasis Risiko pada Tahap Perencanaan,Pelaksanaan, Pemeliharaan, dan Pengawasan Pekerjaan Pemeliharaan dan PerawatanGedung Pemerintah.

Procurement of reserve goods has become crucial, the absence of procedures managingthe procurement of reserve goods produces risks that will delay a work period. In agovernment building 39 s maintenance work, a number of work delays have happenedcaused by an inadequate amount of procurement of reserve goods when it is needed.The objective of this research is to create a Standard Operational Procedure inprocurement of reserve goods in maintenance government 39 s building risk based. Themethods used in this research are the Delphi method and survei responded. The result ofthis research is the development of ten Standard Operational Procedures SOP of Risk Based Backup Supplies in the Planning, Implementation, Maintenance and SupervisionPhase of Maintenance and Maintenance Works of Government Building. In addition,the form is also obtained to assist the implementation of inventory reserve activities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T51662
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Resti Anggraini
"Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi yang terus bertambah, maka pembangunan fasilitas pendukung juga terus meningkat. Proyek pembangunan fasilitas produksi energi ini pada umumnya menggunakan kontrak proyek jenis EPC (Engineering, Procurement, Construction), dimana setiap fasenya saling berhubungan, cenderung padat modal, sarat teknologi tinggi dan intensif pengetahuan. Input, output serta manajemen proyek EPC melibatkan berbagai pengetahuan dan aktivitas kreatif intelektual. Oleh karna itu, proyek EPC biasanya merupakan mega proyek dengan tingkat kerumitan yang tinggi, lebih banyak ketidakpastian, sehingga membuat proyek EPC berisiko tinggi, terutama untuk kontraktor. Salah satu masalah yang sering timbul adalah rework, yang kemudian akan berdampak negatif pada kualitas proyek.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menurunkan intensitas rework sehingga dapat meningkatkan kualitas akhir dalam pengelolaan proyek EPC fasilitas produksi energi dengan cara mengembangkan Standar Operasional Prosedur knowledge management yang terintegrasi berbasis risiko. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, dengan strategi penelitian berupa survei, analisa arsip, studi kasus, serta validasi pakar. Sedangkan instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner dan interview para pakar profesional yang telah lama berkecimpung dalam proyek-proyek EPC fasilitas produksi energi, yang kemudian menghasilkan kesimpulan bahwa SOP knowledge management yang terintegrasi pada pengelolaan proyek EPC dapat menurunkan rework yang terjadi sehingga dapat meningkatkan kinerja mutu di akhir proyek.

Along with the increasing demand for energy, the development of supporting facilities also continues to increase. Projects for the construction of energy production facilities generally use contract types of EPC (Engineering, Procurement, Construction) projects, where each phase is interconnected, tends to be capital intensive, full of high technology and knowledge intensive. Input, output and EPC project management involve a variety of intellectual knowledge and creative activities. Because of that, the EPC project is usually a mega project with a high level of complexity, more uncertainty, making EPC projects high risk, especially for contractors. One problem that often arises is rework, which will then have a negative impact on the quality of the project.
The purpose of this study is to reduce the intensity of rework so that it can improve the final quality in managing the EPC project for energy production facilities by developing a standard risk-based integrated knowledge management procedure. The method used in this research is quantitative descriptive method, with research strategies in the form of surveys, archive analysis, case studies, and expert validation. While the instruments used in this study are questionnaires and interviews of professional experts who have long been involved in EPC projects in energy production facilities, which then concludes that the integrated knowledge management SOP in EPC project management can reduce the rework that occurs so that it can improve quality performance at the end of the project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51890
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Marastuti
"Banyaknya pembangunan infrastruktur di Jakarta membuat pengawasan internal pelaksanaan kontrak rancang bangun pembangunan gedung negara perlu mendapat perhatian. Permasalahan dalam pengawasan internal, yaitu masih adanya beberapa temuan yang tidak terdeteksi oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) namun ditemukan oleh auditor eksternal, serta keterlambatan penyelesaian pengawasan. Permasalahan tersebut diantaranya, terbatasnya jumlah auditor teknis, belum meratanya pengetahuan dan pengalaman pengawasan konstruksi, penugasan yang tumpang tindih, dan proses pelaporan yang memakan waktu lama. Permasalahan tersebut berdampak pada tidak tercapainya tujuan pengawasan internal dan ketidakpatuhan proses konstruksi terhadap peraturan perundangan, sehingga pengawasan internal konstruksi tidak berjalan secara efektif dan efisien. Dalam pemerintahan, diperlukan adanya standarisasi prosedur operasional (SOP) untuk membantu kinerja pemerintah agar pelaksanaannya lebih efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar prosedur operasional pengawasan internal konstruksi bangunan gedung negara menggunakan kontrak rancang bangun berbasis risiko. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis arsip atau studi literatur, survei kuesioner, dan metode Delphi. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat 3 proses bisnis dalam pengawasan internal, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Dalam aktivitas pengawasan internal ditemukan 90 risiko yang mungkin terjadi dan 16 risiko diantaranya dikategorikan sebagai level risiko tinggi. Respon risiko atas 16 risiko tinggi tersebut digunakan sebagai dasar pengembangan SOP berbasis risiko.

The amount of infrastructure development in Jakarta makes internal control of the implementation of design and build contracts for construction of state buildings need attention. The problem is there are still some findings that are not detected by APIP but found by external auditors, and delays in completing assignments. The problems include a limited number of technical auditors, uneven knowledge, and experience of construction supervision, overlapping assignments, and a report process that takes time. These problems have an impact, that are lack of internal control objectives’s achievement and non-compliance with laws and regulations, thus showing that internal control of construction is not running effectively and efficiently. In government, it is necessary to standardize operational procedures (SOP) to help government performance more effective and efficient. This research aims to develop SOP for internal control of building construction using design and build contracts with risk based. Methods used in this research are archival analysis or literature study, questionnaire survey, and Delphi method. The results showed that there are 3 business processes, namely the planning, implementation, and reporting. In internal control activities, 90 potential risks were found and 16 of them were categorized as high-risk level. Risk responses of 16 high risks are used as the basis for developing risk-based SOP."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadasyifa Adika Irnandhita
"Gedung sekolah NZEB adalah fasilitas fisik yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan pendidikan serta sudah dirancang dengan konsumsi energi mendekati nol melalui efisiensi energi serta pemanfaatan energi terbarukan. Agar operasional dari gedung sekolah NZEB ini berjalan lancar, terdapat aspek yang krusial untuk dipertimbangkan yaitu pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung NZEB. Aktivitas pemeliharaan dan perawatan dapat memastikan kinerja optimal berdasarkan indikator kemudahan, kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan baik dari sisi bangunan maupun warga sekolah. Tentunya, untuk menunjang aktivitas pemeliharaan dan perawatan gedung NZEB diperlukan pengembangan Standar Operasional Prosedur yang menyesuaikan kebutuhan dan komponen yang ada pada gedung sekolah NZEB. Pada penelitian ini mengacu pada gedung sekolah NZEB yang ada di Jakarta. Dimana pemerintah Provinsi Jakarta sudah memiliki banyak sekolah NZEB, namun kurang dalam segi pemiliharaan dan perawatan. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan pengembangan SOP Administratif secara lanjut  mengenai kegiatan pemeliharaan dan perawatan berbasis WBS. WBS membantu dalam membuat kerangka SOP yang sistematis, dengan mengelola aktivitas pemeliharaan dan perawatan sesuai dengan tahapan kerja utama, yaitu dimulai dari pemeriksaan, pemeliharaan, dan perawatan. SOP ini dikembangkan melalui penyusunan WBS, pembentukan struktur organisasi, penetapan tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan, menentukan proses bisnis, menetapkan aktivitas, menegidentifikasi input & output dan durasi serta membentuk alur komunikasi berdasarkan matriks RACI. Dari seluruh komponen tersebut, dapat dijadikan sebuah SOP yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja. Pada penelitian ini juga dilakukan model hubungan antara SOP dengan efisiensi dan efektivitas kinerja pemeliharaan dan perawatan sebagai alat ukur keberhasilan penelitian ini.

The NZEB school building is a physical facility designed to support educational activities while being optimized for nearly zero energy consumption through energy efficiency and the use of renewable energy sources. To ensure the smooth operation of the NZEB school building, a crucial aspect to consider is the maintenance and upkeep of the building. Maintenance and upkeep activities ensure optimal performance based on indicators such as ease of use, comfort, health, and safety, both for the building itself and for the school community. To support these activities, it is necessary to develop Standard Operating Procedures (SOPs) tailored to the needs and components of NZEB school buildings. This study focuses on NZEB school buildings in Jakarta, where the provincial government has established many NZEB schools but faces challenges in terms of maintenance and upkeep. Therefore, this research advances the development of administrative SOPs for maintenance and upkeep activities based on a Work breakdown structure (WBS). The WBS serves as a framework for creating systematic SOPs by organizing maintenance and upkeep activities into key stages: inspection, maintenance, and repair. These SOPs are developed through WBS preparation, organizational structure formation, task and responsibility assignment for each position, business process determination, activity definition, input and output identification, duration setting, and communication flow establishment using a RACI matrix. All these components contribute to the creation of SOPs aimed at improving efficiency and effectiveness in performance. Furthermore, this study models the relationship between SOPs and the efficiency and effectiveness of maintenance and upkeep performance as a metric for measuring the success of this research. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afaf Afifah
"Tingkat maturitas adalah keadaan lengkap, sempurna, atau kesiapan untuk memenuhi suatu pekerjaan. PT. XX merupakan salah satu BUMN jasa konstruksi terbesar di Indonesia dan tercatat memiliki sertifikat Sistem Manajemen Mutu berdasarkan Standar Internasional ISO 9001:2015. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun SOP dalam melaksanakan strategi meningkatkan tingkat kematangan budaya mutu pada PT XX. Berdasarkan kajian literatur tingkat kematangan budaya mutu dan penilaian validitas isi dan konstruk praktisi, diidentifikasi 5 variabel untuk mengukur tingkat kematangan budaya mutu, yaitu ad hoc, repeatable, define, managed dan continuous. Terdapat 55 indikator atau item pengukuran dari 5 variabel tersebut yang telah dikembangkan menjadi kuesioner yang lengkap. Kuesioner dibagikan kepada seluruh karyawan di PT XX, dengan total 27 tanggapan. Selanjutnya dilakukan pengolahan persentase tingkat kematangan pada PT XX dan analisis gap pada setiap item pertanyaan kemudian akan dibandingkan dengan kondisi optimal sesuai validasi yang telah diperoleh dari praktisi dan hasil penelitian sebelumnya yang telah mengukur tingkat kematangan budaya mutu perusahaan konstruksi milik negara pada umumnya. Penelitian ini mengidentifikasi variabel dan indikator tingkat kematangan budaya mutu yang valid dan reliabel, terdiri dari 5 variabel dan 46 indikator. Hasil pengolahan persentase tingkat kematangan pada PT XX menunjukkan 69% matang dan berada pada level 4 (Dikelola) yang merupakan selisih 5% jika dibandingkan dengan hasil tingkat kematangan budaya mutu pada perusahaan konstruksi BUMN di umum, yaitu 64% matang. Berdasarkan analisis gap pada setiap item pertanyaan dan beberapa pertimbangan studi literatur pada penelitian sebelumnya, ditemukan 24 indikator yang tidak memenuhi kriteria/kondisi optimal yang diharapkan. Selanjutnya dirumuskan 15 strategi perbaikan untuk indikator yang tidak memenuhi kondisi optimal untuk meningkatkan tingkat kematangan yang mempengaruhi budaya mutu di PT XX. Strategi peningkatan ini selanjutnya dikembangkan menjadi prosedur penerapan strategi yang kemudian dirumuskan menjadi Standar Operational Procedure (SOP).

Maturity level is a state of complete, perfect, or readiness to fulfill a job. PT. XX is one of the largest construction service SOEs in Indonesia and is recorded as having a Quality Management System certificate based on ISO 9001:2015 International Standards. This study aims to develop SOPs in implementing strategies to increase the level of quality culture maturity at PT XX. Based on the literature review on the maturity level of quality culture and the assessment of the content and construct validity of practitioners, 5 variables were identified to measure the maturity level of quality culture, namely ad hoc, repeatable, define, managed and continuous. There are 55 indicators or measurement items from these 5 variables which have been developed into a complete questionnaire. Questionnaires were distributed to all employees at PT XX, with a total of 27 responses. Furthermore, processing the percentage of maturity level at PT XX and gap analysis on each question item will then be compared with the optimal conditions according to the validation that has been obtained from practitioners and the results of previous studies that have measured the level of maturity of the quality culture of state-owned construction companies in general. This study identifies variables and indicators of the maturity level of quality culture that are valid and reliable, consisting of 5 variables and 46 indicators. The results of processing the percentage of maturity level at PT XX show 69% mature and are at level 4 (Managed) which is a difference of 5% when compared to the results of the maturity level of quality culture in state-owned construction companies in general, which is 64% mature. Based on the gap analysis on each question item and some considerations of literature studies in previous studies, it was found that 24 indicators did not meet the expected optimal criteria/conditions. Furthermore, 15 improvement strategies were formulated for indicators that did not meet optimal conditions to increase the level of maturity that affected the quality culture at PT XX. This improvement strategy was further developed into a strategy implementation procedure which was then formulated into a Standard Operational Procedure (SOP)"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Russell Riza
"Angka kecelakaan konstruksi khususnya di Indonesia masih terhitung tinggi. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah penerapakan keselamatan konstruksi yang masih belum maksimal. Oleh karena itu, pada penelitian ini diusulkan pengembangan Standar Operasional Prosedur (SOP) dari penyusunan Analisis Keselamatan Konstruksi (AKK) untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi pada proyek konstruksi. AKK sendiri merupakan salah satu bagian dari dokumen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) yaitu dokumen yang digunakan pada saat pelelangan proyek konstruksi. RKK ini merupakan bagian dari perencanaan keselamatan konstruksi yang tercantum pada Permen PUPR No. 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi. Dengan adanya SOP terkait penyusunan AKK, maka diharapkan dapat mengurangi kesalahan – kesalahan dalam penyusunan AKK hingga pada penerapannya. Karena SOP disini berfungsi sebagai alat bagi tim penyusun AKK agar dapat menyelesaikan tugasnya dengan lebih efisien, efektif, informatif, dinamis, dan juga representatif. Pada penelitian ini, digunakan metode Delphi sebagai metode untuk pengumpulan serta analisa data. Berdasarkan hasil penelitian ini, SOP penyusunan AKK berpengaruh serta dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. SOP yang telah dikembangkan sangat diharapkan agar kedepannya dapat dijadikan referensi atau dapat dievaluasi kembali hingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

The number of construction accidents, particularly in Indonesia, is still relatively high. This could be due to several factors, one of which is the inadequate implementation of construction safety performance. Therefore, this study proposes the development of Standard Operating Procedures (SOP) for the arrangement of Construction Safety Analysis (CSA) to improve the safety performance of construction projects. CSA is one of the components of the Construction Safety Plan document, which is used during the bidding process for construction projects. Construction Safety Plan is part of the construction safety planning outlined in Permen PUPR No. 10 of 2021 of Construction Safety Management System Guidelines. With the proposed SOP for the preparation of CSA, hopefuly the errors in the preparation and implementation of CSA can be reduced. The SOP serves as a tool for the CSA preparation team to complete their tasks more efficiently, effectively, informatively, dynamically, and representatively. In this study, the Delphi method was used as a technique for data collection and analysis. Based on the findings of this research, the Standard Operating Procedure (SOP) for the arrangement of CSA has been found to have a significant impact and can enhance construction safety performance. The developed SOP is highly expected to serve as a reference or be further evaluated and adjusted to meet future needs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>