Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37894 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Parulian, Indra Jaja
"Sistem Pracetak adalah teknologi konstruksi struktur beton dengan berbagai keunggulan, namun dalam aplikasinya tingkat variasi yang terjadi masih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas, cara mengukur serta mendapatkan nilai koefisien produktivitas tenaga kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengumpulan data primer aktual lapangan serta mengolahnya dengan melakukan analisa statistik korelasi dan regresi untuk mendapatkan model produktivitas. Penulis mendapatkan bahwa faktor tenaga kerja sangat berpengaruh selain faktor lokasi lantai dan kendala pelaksanaan. Persamaan model produktivitas menunjukkan penambahan jumlah tenaga kerja akan akan meningkatkan tingkat produktivitas, sedangkan kenaikan lantai struktur, dan kendala, akan menurunkan tingkat produktivitas.

Precast system is a construction technology of concrete structure with many benefits, but in its application mount the variation that happened still high. This research aim to identify and analyse the factors influencing productivity, measurement method, and how to get coefficient value of labour productivity. Method as used in this research is by undertaking primary data collecting and processes it by undertaking correlation statistic analysis and regression to get productivity model. Writer get that labour factor very having an effect on besides floor location factor and problem of construction. Productivity model shows that labour number increasing will improve productivity value, but addtional structure floor and problem of construction will degrade productivity value."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T40721
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fernaldy Fochen
"Konstruksi di Indonesia dapat mengalami peningkatan pesat apabila metode beton pracetak dapat diterapkan secara luas. Salah satu faktor utama kegagalan dalam konstruksi dengan metode beton pracetak adalah permodelan dan pelaksanaan sambungan antar komponen pracetak yang belum sempurna. Penelitian ini akan menganalisis, mendesain, dan merencanakan metode konstruksi sambungan basah beton pracetak pelat-pelat dan pelat-balok pada struktur Rumah Sakit XYZ. Berdasarkan studi kasus Rumah Sakit XYZ, sambungan pada penyaluran tekan memiliki tipe sambungan tanpa kait, sedangkan sambungan pada penyaluran tarik memiliki variasi tipe berupa sambungan penyaluran tanpa kait, tipe sambungan dengan kait 90°, dan tipe sambungan dengan kait 180°. Metode pengangkatan yang digunakan dalam proses instalasi komponen pelat pracetak adalah pengangkatan dengan 4 titik angkat pada permukaan komponen pelat pracetak.

Construction in Indonesia could be improved if precast concrete methods were widely applied. One of the main factors of failure in the construction with precast concrete methods is the modeling and implementation of joints between precast components that are not yet perfect. This study will analyze, design, and plan precast concrete construction methods of precast concrete wet connection slab-slab and slab-beam for XYZ Hospital Structure. Based on the case study of XYZ Hospital, the compressive reinforcement has a hookless type of joint reinforcement, while the distribution of tensile reinforcement has a variety of types, namely the non-hooked connection reinforcement type, the 90 degrees hook joint reinforcement type, and the 180 degrees hook joint reinforcement type. The lifting method used in the precast plate component installation process is the 4-point lifting on the surface of the precast plate component."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neysa Nuvisa
"Infrastruktur di Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan yang pesat. Salah satunya adalah pembangunan gedung bertingkat. Pembangunan gedung bertingkat saat ini sebagian besar menggunakan metode konvensional, yaitu menggunakan beton bertulang dengan cara cor di tempat. Metode ini banyak digunakan karena sudah lama digunakan dan kekuatannya sudah teruji. Namun, metode konvensional tersebut membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama dan membutuhkan banyak bekisting. Selain metode konvensional, terdapat metode lain, yaitu metode beton pracetak. Metode beton pracetak membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih cepat dikarenakan pengecoran dilakukan tidak langsung di lokasi proyek. Namun, kekuatan sambungan antar komponen pracetak tidak sebaik sambungan beton yang dicor langsung. Selain itu, proses pengangkatan dan pemasangannya pun perlu diperhatikan supaya tidak terjadi kerusakan. Pada penelitian ini dilakukan analisis kekuatan dan metode konstruksi sambungan balok-kolom pracetak dan balok induk-balok anak pracetak. Penelitian meliputi desain sambungan, pengecekan kekuatan sambungan, analisis kekuatannya balok dan kolom pracetak saat proses pengangkatan, transportasi, dan pemasangan, serta metode konstruksi yang digunakan. Penelitian akan direalisasikan dengan studi kasus Rumah Sakit XYZ yang terletak di daerah Bogor.

Infrastructure development in Indonesia is now growing rapidly. One of them is the construction of multi-storey buildings. The construction of multi-storey buildings mostly uses conventional methods, using reinforced concrete by cast in place. This method is widely used because it has been used for a long time and it's strength has been tested. However, the conventional method requires a longer working time and requires a lot of formwork. In addition to conventional methods, there are other methods, that is precast concrete method. The precast concrete method requires a faster processing time because the casting is done indirectly at the project site. However, the strength of joints between precast components is not as good as joints that are cast directly. Furthermore, the lifting and installation process also needs attention so that no damage occurs. In this research, the strength analysis and construction methods of precast beam-column joints and precast beam-joist joints were carried out. Research includes joint design, checking connection strength, analysis precast components during the lifting, transportation and installation processes, and the construction method used. The research will be realized through a case study of XYZ Hospital that is located in Bogor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Paper ini menyampaikan hasil studi eksperimen pada sambungan komposit yang terdiri dari pelat beton komposit, balok baja tipe I yang dilas terhadap kolom komposit concrete-filled tube (CFT). Parameter yang diteliti adalah rasio tulangan pelat, tebal kolom, presentase dari shear connectors dan pengaruh dari beton di dalam kolom."
UI-JURTEK 23:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Paper ini menyampaikan hasil studi eksperimen pada sambungan komposit yang terdiri dari pelat beton komposit, balok baja tipe I yang dilas terhadap kolom komposit concrete-filled-tube (CFT).
Parameter yang diteliti adalah rasio tulangan pelat, tebal kolom, persentase dari shear connectors dan pengaruh dari beton di dalam kolom. Hasil studi eksperimen menunjukkan bahwa tulangan pada pelat
memberikan efek kontinuitas yang parsial pada sambungan sehingga sambungan komposit yang diteliti pada studi ini bisa
dikategorikan sebagai sambungan semi - rigid. Paper ini juga menyajikan metode untuk memodelkan diagram momen-rotasi dari sambungan jenis ini dengan menggunakan model kurva tri-linear dan persamaan untuk mendefinisikan kekakuan rotasi awal (initial rotational stiffness) dan momen ultimate. Jika dibandingkan dengan hasil eksperimen, hasil yang didapat dengan menggunakan
model dan persamaan yang diajukan memberikan hasil yang cukup dekat.

Abstract
This paper presents the main results of an experimental study on composite connections comprising steel I -beam welded to concrete -
filled-tube (CFT) column. The influences of reinforcement ratio, column thickness, percent age of shear connectors and the presence of concrete filled column are investigated. The experimental results indicate that reinforcements in the slab can provide the connection
with partial continuity, such that composite connections with CFT column could be categorised as semi -rigid. A method to predict the moment rotation relationship of such composite connections is
then presented where a tri-linear moment-rotation model was chosen to represent its behaviour. The equations to define its initial rotational stiffness and ultimate moment resistance are derived. All the
proposed equations are compared with the experimental observations and a reasonable good agreement is obtained."
[Fakultas Teknik UI, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Bintang Partogi
"Kemajuan teknologi dan kebutuhan akan konstruksi yang memenuhi syarat cost, time, dan quality membuat manusia merekayasa bangunan ke tipe flat slab. Flat-slab merupakan suatu konstruksi pelat yang hanya menggunakan kolom sebagai media transfer beban ke pondasi, sehingga menghasilkan pelat yang datar tanpa kehadiran balok.
Tanpa adanya balok, struktur akan menerima gaya dalam yang lebih tinggi. Hal ini membuat ketebalan pelat dan volume tulangan akan menjadi lebih besar. Selain itu, gaya geser pons yang terjadi di pertemuan kolom dan pelat akan semakin meningkat, sehingga diperlukan penebalan pelat berupa drop panel.
Dengan adanya peningkatan-peningkatan gaya dalam tersebut, penulis akan memperhitungkan beberapa parameter kekuatan, yakni: kapasitas geser pelat momen lentur momen tak seimbang serta defleksi menggunakan ETABS 2016 dan SNI untuk memodelkan perbandingan flat slab dan beam slab khususnya pada bangunan tingkat rendah, seperti proyek showroom di Cikarang.
Dari segi nilai ekonomis, perbandingan dilakukan pada harga pengadaan material beton, tulangan, serta pekerjaan bekisting kayu. Setelah melakukan permodelan dan perhitungan analisis, penulis menyimpulkan bahwa struktur flat-slab usulan dapat memenuhi standar SNI untuk dibangun di daerah tersebut dan akan menghemat hingga 8,5% dari biaya total.

Technological advances and the need for cost-effective, time, and quality construction make people engineered buildings into flat slab types. Flat-slab is a plate construction that only uses the column as media to transfer load to the foundation, resulting a flat plate without the presence of the beam.
Without the beam existence, the structure will receive a higher internal forces. This will make the thickness and reinforcement volume increase. In addition, the punching shear that occurs in the column and plate intersection will increase as well, hence it needs plate thickening called drop panel.
With these internal forces increases, author will calculate a few structural strength parameter, namely: shear capacity; bending moment; unbalanced moment and deflection using ETABS 2016 and SNI standards to modelize comparison of flat slab and beam slab especially in low rise buildings, such as showroom project at Cikarang.
In terms of economic value, the comparison is done on the concrete and reinforcement procurement and formwork. After finishing the model and do the structural analysis, author may conclude that the proposed flat-slab structure meet the SNI requirements and will reduce the total cost up to 8,5%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Yani Qorry
"Balok pracetak berongga atau hollow core beam (HCB) merupakan pengembangan atau inovasi dari Hollow-Core Slab (HCS). Balok pracetak berongga bukanlah produk baru dalam dunia konstruksi, karena sudah digunakan untuk girder pada jembatan dan balok pada bangunan-bangunan tinggi. Rongga pada balok ditujukan untuk mengurangi berat balok untuk kemudahan mobilisasi pelaksanaan konstruksi di lapangan, namun pada akhirnya rongga tersebut dicor setelah ditempatkan, hanya karena pertimbangan kemudahan pelaksanaan. Perlu dilakukan penelitian untuk mencari metode pelaksanaan yang mudah agar rongga tersebut tetap dipertahankan sehingga menghemat volume beton yang digunakan di proyek konstruksi.
Studi eksperimental untuk mencari metode pelaksanaan yang mudah serta mempelajari pengaruh rongga pada balok pracetak terhadap kekuatan lentur telah dilakukan dengan enam (6) benda uji berukuran 200 x 400 x 3850 mm, serta menggunakan dua mutu beton yang berbeda, yaitu K-300 dan K-400. Four point loading test dipilih untuk melihat perilaku balok. Tiga (3) spesimen balok beton bertulang K-400 solid dengan ukuran yang sama juga dites sebagai balok pembanding. Hasil pengujian dianalisa berdasarkan grafik hubungan antara beban – lendutan, grafik hubungan antara momen - putaran sudut di tengah bentang, serta pola retak yang terjadi pada masing-masing spesimen.
Hasil pengujian menunjukkan balok berongga K-400 memiliki kekuatan lentur 0.98 kali kekuatan lentur balok solid dengan mutu beton yang sama. Balok berongga K-300, memiliki kekuatan lentur 0.965 kali kekuatan lentur balok berongga dengan mutu beton K-400. Penelitian ini juga memberikan gambaran proses pembuatan balok berongga cast in site (cor setempat) yang dapat diterapkan dilapangan.

Precast Hollow-Core Beam (HCB) is an innovation of Hollow-Core Slab, and not a new product in the construction. It has been used as girders of bridge and beams in high-rise buildings. The hollow is intended to reduce beam weight for ease of mobilization. Unfortunately, due to easiness of construction method, that hollow is casted after being placed. Research has been done to find an easy method of construction to maintain that hollow so that concrete volume can be reduced.
Experimental studies have been conducted. There are six (6) reinforced concrete beams of 200 x 400 x 3850 mm with two different concrete quality of K-300 and K-400 have been tested. Three (3) of those specimens are solid reinforced concrete beams with concrete quality of K-400 is used as benchmark beam. Four point loading test was chosen to investigate flexural behavior of the beams. The test results were analyzed based on graphical relationship between load – displacement, moment - rotation at beam midspan, and the crack pattern of each specimen.
The results showed that flexural strength of HCB K-400 is 0.98 times of solid beam with similar concrete quality. HCB K-300 has flexural strength of 0.965 compared to HCB K-400. The research gives an overview of the making process of cast in site HCB that can be applied in construction site.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44285
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Wijaya Kusuma
"ABSTRAK
Telah dibuat suatu rancang bangun untuk proses kolom scan dengan
penggerak ganda. Sistem ini dirancang dengan tujuan untuk mempermudah proses
kolom scan dengan bantuan dua penggerak, sehingga proses ini menjadi lebih
mudah karena letak posisi Detector maupun Source dapat digerakkan manual
untuk mencapai posisi yang diinginkan. Untuk mempermudah dalam
pembacaannya proses ini dapat dipantau atau dilihat melalui Hyperterminal,
pemantauan ini berfungsi untuk melihat keberadaan atau posisi Detector maupun
Source sehingga dapat ditentukan posisi keduanya

ABSTRACT
Made a plan to get up for column process scan with double activator. this
system designeds as a mean to simplify column process scan constructively two
activators, so that this process be easier because position location detector also
source can be moved manual to achieve desirable position. to simplify in this
process the reading can mempantau or seen to pass hyperterminal, this
monitoring functioneds to see existence or position detector also source so that
determinable position both"
Depok: Universitas Indonesia, 2008
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rama Alpha Yuri Margareta
"Dunia konstruksi semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan peningkatan kebutuhan hidup masyarakat. Salah satu sistem struktur yang mulai banyak digunakan pada bangunan tinggi adalah sistem flat slab. Penggunaan sistem flat slab pada bangunan semakin meningkat karena memiliki keuntungan terhadap kinerja struktur dan kemudahan dalam proses konstruksinya. Akan tetapi, sistem flat slab sangat rentan terhadap keruntuhan geser pons karena adanya konsentrasi tegangan geser yang tinggi di sekitar kolom. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan peninjauan terhadap kekuatan geser pada hubungan pelat dan kolom akibat beban gempa dengan pemberian gaya prategangpada pelat yang akan dianalisis secara 3 dimensi.
Hasil dan analisis penelitian menunjukkan bahwa kekuatan geser pada hubungan pelat dan kolom akibat pembebanan gempa dapat terpenuhi tanpa penulangan geser apabila simpangan antar lantainya dapat dibatasi. Pemberian gaya prategang sangat berpengaruh dalam meningkatkan kekuatan geser pada hubungan pelat dan kolom. Selain itu, sistem flat slab ini hanya mampu memberikan kekakuan pada bangunan tingkat rendah saja sedangkan pada bangunan tingkat tinggi dibutuhkan shearwall untuk membatasi simpangan antar lantai.

The world of construction is growing along with the advancement of technology and increasing human needs. One of the structural system widely used on high rise building is flat slab system. The use of flat slab system in buildings is increasing because the advantages of structure performance and ease in the construction process. However, flat slab system is very susceptible to punching shear failure due to high concentration of shear stress around the column. Therefore, in this research will be conducted a review of the shear strength of slab column joint due to earthquake load by giving prestressing force on the slab that will be analyzed in 3 dimensions.
The results and analysis show that the shear strength of slab-column joint due to earthquake load can be fulfilled without shear reinforcement if drift ratio of the building can be limited. Provision of prestressing force is very influential in increasing the shear strength of slab-column joint. In addition, flat slab system is only able to provide adequate stiffness in low rise building while on high rise building needed shearwall to limit the drift.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rejeki
"ABSTRAK
Sambungan antara kolom dan balok merupakan bagian dari struktur bangunan yang sangat rawan terjadi kegagalan karena pada bagian ini terjadi transfer gaya antara keduanya serta bagian yang berperilaku sebagai penghubung disipasi energi antarelemen yang disambung. Konsep sambungan semi-rigid telah dikembangkan sejak dulu, beberapa model analitis sambungan semi-rigid balok kolom telah diteliti untuk memodelkan respons atas getaran pada sambungan balok kolom dengan mempertimbangkan perilaku nonlinear di zona sambungan untuk mengatasi dampak dari deformasi geser dalam analisis struktural. Analisis yang digunakan untuk mengetahui keadaan zona panel pada sambungan balok kolom ini menggunakan analisis fiber model, yakni bentuk pemodelan numerik yang digunakan untuk memprediksi hasil dari eksperimen terhadap struktur. Pada skripsi ini, analisis fiber model dilaksanakan secara numerik dengan menggunakan program komputer Drain-2DX Dynamic Response Analysis of Inelastic-2 Dimension dengan versi 1.10. Variasi nodal dan elemen, kurva kuat tekan beton, kurva tegangan-regangan baja, serta pullout dan gap diberikan dalam pemodelan untuk mengetahui parameter yang mempengaruhi kesemi-rigid-an sambungan balok dengan kolom.

ABSTRACT
Connection between the column and the beam is a part of the building structure which is very prone to accure failure because in this section there is a transfer of force between both of them as well as the part that behaves as a liaison of energy dissipation among the connected elements. The semi rigid connection concept has been developed since a long time ago, several analytical models of semi rigid beam column connections have been investigated to model the response of vibrations on beam column joints by considering nonlinear behavior in the connection zone to overcome the impact of shear deformation in structural analysis. The analysis used to determine the state of the panel zone on this beam column connection is a fiber model analysis, which is a numerical assessment used to predict the results of experiments on the structure. In this undergraduate thesis, fiber model analysis is performed numerically using Drain 2DX Dynamic Response Analysis of Inelastic 2 Dimension computer program with version 1.10. Nodal and elemental variations, concrete compressive curves, steel stress strain curves, and pullouts and gaps are given in modeling to determine the parameters affecting the rigidity of the beam columns joints."
2017
S67739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>