Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153022 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ridwan
"Penelitian ini berfokus pada pengukuran kinerja kontraktor jasa kapal tanker minyak yang mendistribusikan minyak keseluruh Indonesia melalui jalur perairan. Model dan pengolahan data mengunakan metoda Multi Atttibute Utility Theory (MAUT) yang merupakan teori pengambilan keputusan dengan multi kriteria dan multi alternatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kuisioner, sedangkan analisis dilakukan dengan merujuk pada standar dan pendapat para ahli di perusahaan yang bersangkutan.
Dari analisis terhadap hasil wawancara, didapat pengukuran kinerja terhadap 7 kontaraktor kapal tanker minyak dan diperingkatkan dengan hasil Berlian Laju Tanker pada peringkat pertama diikuti oleh Puteri maju sukses pada peringkat 2, Humpuss intermodal pada peringkat 3, Pelumin pada peringkat 4, Sukses ocean K Line pada peringkat 5, Bumi International Tanker pada peringkat 6 dan Karsa Wiyana pada peringkat 7. Dari 7 kontaktor tersebut terdapat 3 kontraktor yang memiliki nilai dibawah 14,4 (target pencapaian 60% dikatagorikan baik) yaitu Sukses ocean K Line pada peringkat, Bumi International Tanker dan Karsa Wiyana yang harus diperbaiki.

This research focus at measurement for performance of oil tanker?s contractors that distributing oil for Indonesia through territorial water band. Model and data processing with Multi Attribute Utility Theory ( MAUT) method representing theory of multi criteria and multi alternative decision making. Data collecting conducted with interview and questionnaire, while analysis is done refer to standard and expert?s opinion of the company.
From analysis to result interview, got a performance measurement to 7 contractors of oil tanker and rating with Berlian Laju Tanker at the first followed by Puteri Maju Sukses at 2nd, Humpuss Intermodal at 3th, Pelumin at 4th, Sukses Ocean K Line at 5th, Bumi International Tanker at 6th and Karsa Wiyana at 7th. From 7 contractors, there are 3 contractor owning value under 14,4 ( attainment 60% of total performance ) that is Sukses ocean K Line, Bumi International Tanker and Karsa Wiyana have to be improved.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24251
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuril Imansyah
"Meningkatnya perhatian pemerintah terhadap energi terbarukan, memaksa perusahaan pelayaran untuk mengganti bahan bakar kapal dari semula berbahan bakar fosil menjadi campuran biodiesel yang dikenal sebagai B20 dan B30. Dalam tulisan ini, analisis teknis dilakukan dengan mengevaluasi trend konsumsi bahan bakar minyak dalam volume per waktu dan juga trend suhu gas buang dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan bakar biodiesel terhadap konsumsi bahan bakar dan suhu gas buang. Analisis ekonomis dilakukan dengan mengevaluasi trend biaya bahan bakar yang mengacu pada trend konsumsi bahan bakar minyak dan juga fluktuasi harga bahan bakar dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan bakar biodiesel terhadap biaya bahan bakar per jarak tempuhnya. Selanjutnya analisis juga dilakukan melalui perbandingan konsumsi bahan bakar kapal saat ini dengan umur mesin 22 (duapuluh dua) tahun dibandingkan dengan saat kondisi mesin baru dan analisis lanjutan yaitu mengestimasi tingkat emisi gas buang yang dihasilkan. Analisis data menunjukkan bahwa secara umum pada semua jenis kapal bahwa penggunaan biodiesel dapat meningkatkan volume konsumsi bahan bakar minyak sebesar 4,54% untuk B20 dan 6,25% untuk B30. Selanjutnya, pengamatan terhadap suhu gas buang menunjukkan bahwa ada peningkatan suhu saat menggunakan B20 sebesar 7.8 oC dan B30 sebesar 13,4 oC. Analisis ekonomis mengenai biaya bahan bakar rata-rata untuk semua jenis kapal menunjukkan peningkatan biaya bahan bakar saat menggunakan B20 sebesar 1,66% dan B30 sebesar 9,63% walapun tidak dapat disimpulkan hal tersebut sepenuhnya karena konsumsi yang bertambah namun juga dipengaruhi oleh fluktuasi harga bahan bakar. Konsumsi bahan bakar saat ini terbukti lebih tinggi dibandingkan dengan saat kondisi mesin baru hal ini dipengaruhi berkurangnya tingkat efisiensi dari mesin itu sendiri. Untuk emisi gas buang HC, CO dan SO2 meningkat sebesar 2,3%, 11,5% dan 38,2% berurutan untuk B20 dan 3,4%, 16,4% dan 53,3% untuk B30 seiring bertambahnya kadar biodiesel, kondisi sebaliknya terjadi pada jenis emisi NOx dengan penurunan besar -9,4% untuk B20 dan -13,5% untuk B30.

The increasing of government attention in renewable energy, forced ship management split fossils fuel to mix biodiesel which is known as B20 and B30. In this paper, technically analysis observed trend of fuel oil consumption in volume per time and also trend of exhaust gas temperature aims to knowing the effect of using biodiesel fuel in term of fuel consumption and exhaust gas temperature. Economically analysis observed fuel cost considered to fuel oil consumption trend and also price fluctuation aiming to knowing effect of using biodiesel fuel on fuel cost. Furthermore, analysis being done by compared fuel oil consumption in today condition to new engine condition which is engine lifetime is 22 (twenty-two) years and analysis also conduct by estimating exhaust gas emission resulted. Data analysis shows that in general all type of ships indicates that using biodiesel is raising up the fuel oil consumption up to 4,54% using B20 and 6,25% using B30. Furthermore, observation to exhaust gas temperature shows that there is increasing number of temperature when B20 up to 7.8 oC and B30 up to 13,4 oC. Economically analysis regarding to fuel oil cost in average for all ships type shows increase of fuel cost when using B20 up to 1,66% and B30 up to 9,63%, even though this condition cannot conclude influenced by just only raising up fuel oil consumption but also by bunker price fluctuation. Comparison of fuel oil consumption in today engine condition proof higher then new engine condition due to reduction of engine efficiency itself. Exhaust gas emission prove that for HC, CO and also SO2 are increase up to 2,3%, 11,5% and 38,2% respectively for B20 and 3,4%, 16,4% and 53,3% for B30 along with increase of biodiesel content, but the opposite result for NOx is decrease up to -9,4% for B20 and -13,5% for B30."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fishburn, Peter C.
New York: John Wiley & Sons, 1970
005.43 FIS u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Leonardo Guntur
"Emisi dari industri pelayaran berkontribusi sebesar 2,89 persen dari total emisi CO2 global. dimana jenis kapal container, kapal curah, dan kapal tanker menjadi kontributor terbesar yaitu lebih dari 80% dari total emisi. Bagi kapal existing dapat melakukan strategi untuk menurunkan nilai EEXI sehingga memenuhi standar nilai EEXI yang disyaratkan salah satunya dengan Optimized hull design pengurangan konsumsi bahan bakar dengan mengurangi hambatan yang timbul dari lambung kapal. Penggunaan metode Computational Fluid Dynamics (CFD) dan metode berbasis Slender-Ship Theory saat ini telah banyak digunakan untuk menganalisis seakeeping kapal. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan lambung kapal Tanker 17500 DWT dengan pemasangan ESD jenis fin secara full scale untuk mengevaluasi pengaruhnya terhadap efisiensi dan emisi. Referensi yang digunakan untuk menghitung dan melakukan simulasi adalah MARPOL Annex VI and EEXI relevant guidelines/guidance dengan estimasi speed-power curve dari tank test. Selanjutnya dilakukan penelitian hambatan pada lambung kapal dengan metode CFD pada kondisi calm water yang akan divalidasi dengan metode Holtrop dan Maxsurf Resistance. Setelah itu akan dilakukan simulasi CFD Openwter untuk mendapatkan karakteristik performa kapal dan divalidasi hasilnya menggunakan metode regresi polinomial B-series profiling. Kemudian akan dilakukan self-propulsion test dengan CFD Resistance with Actuator Disk dalam kondisi calm water untuk mendapatkan nilai power operasional desain kapal. Dengan adanya optimasi ESD fin nilai Thrust deduction factor meningkat akibat nilai thrust meningkat dan resistance kapal menurun. Nilai Wake factor juga meningkat karena nilai Va menurun, tetapi nilai Relative Rotation Efficiency menurun. Nilai wake factor menyebabkan nilai efisiensi juga meningkat, hal tersebut terbukti pada nilai Hull Efficiency dan Propulsive Efficiency meningkat. Dilakukan juga simulasi seakeeping dengan Metode Slender-Ship Theory dan CFD untuk mendapatkan nilai added resistance yang dialalami kapal berdasarkan titik resonant frequency kapal di wavelentgh ratio 1-1.25. Nilai EHP karena penurunan hambatan yang dialami kapal sebesar 2.55% sehingga nilai BHP juga menurun, hal itu menunjukkan bahwa daya output main engine untuk menggerakkan kapal maju pada kecepatan servis yang tetap akan semakin berkurang sehingga mengurangi fuel consumption main engine. Hal tersebut berpengaruh kepada hasil perhitungan nilai EEXI attained yang disebabkan oleh peningkatan nilai referenced speed yang dialami kapal. Optimasi pemasangan fin di lambung kapal mampu menurunkan nilai EEXI kapal hingga memenuhi standar dengan penurunan nilai EEXI sebesar 9.5%. Setelah adanya optimasi lambung dengan fin total fuel consumption dan CO2 emission kapal berkurang sebesar 8.6%, tetapi belum bisa memenuhi standar CII yang dibutuhkan oleh kapal.

Emissions from the shipping industry account for approximately 2.89 percent of total global CO2 emissions, with container ships, bulk carriers, and oil tankers being the largest contributors, representing more than 80% of these emissions. Existing vessels can implement strategies to lower their Energy Efficiency Existing Ship Index (EEXI) values to comply with the required EEXI standards, one approach being the optimized hull design to reduce fuel consumption by minimizing the resistance generated by the ship’s hull. The use of Computational Fluid Dynamics (CFD) and Slender-Ship Theory-based methods has become prevalent for analyzing ship seakeeping. This study aims to optimize the hull of a 17500 DWT Tanker by installing a fin-type Energy Saving Device (ESD) on a full scale to assess its impact on efficiency and emissions. The references used for calculations and simulations include MARPOL Annex VI and EEXI relevant guidelines/guidance, with an estimation of the speed-power curve from tank tests. The research involves analyzing the hull resistance using the CFD method in calm water conditions, which will be validated with the Holtrop method and Maxsurf Resistance. Subsequent CFD Open water simulations will be conducted to determine the ship’s performance characteristics, validated using the polynomial regression method of B-series profiling. A self-propulsion test with CFD Resistance and Actuator Disk will also be performed in calm water conditions to ascertain the operational power design of the ship. With the optimization of the ESD fin, the Thrust Deduction Factor increases due to the rise in thrust and the decrease in ship resistance. The Wake Factor also increases as the Va value decreases, but the Relative Rotation Efficiency decreases. The increase in the Wake Factor leads to improved efficiency, evidenced by the enhanced Hull Efficiency and Propulsive Efficiency. Seakeeping simulations using the Slender-Ship Theory and CFD methods are also conducted to determine the added resistance experienced by the ship based on the ship’s resonant frequency point at a wavelength ratio of 1-1.25. The ship’s resistance decreases by 2.55%, resulting in a reduction in Effective Horsepower (EHP) and Brake Horsepower (BHP), indicating that the main engine’s output power for propelling the ship forward at a constant service speed will be reduced, thereby lowering the main engine’s fuel consumption. This impacts the calculation of the attained EEXI value due to the increase in the ship’s referenced speed. The optimization of fin installation on the ship’s hull successfully reduces the ship’s EEXI value by 9.5%, meeting the standards. After the hull optimization with fins, the total fuel consumption and CO2 emissions of the ship decreased by 8.6%, but it has not yet met the required Carbon Intensity Indicator (CII) standards."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Muchlis
"Industri minyak dan gas semakin lama berkembang dengan sangat baik dan untuk dapat mengoptimalkan kinerja perusahaan, para kontraktor minyak dan gas harus mampu lebih efisien dan efektif dalam Supply Chain Management (SCM). Salah satu metode pengukuran kinerja SCM yang berkembang sangat pesat dan paling mewakili pengukuran dari segi financial maupun non-financial adalah Balanced Scorecard yang diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton tahun 1992. Dalam penelitian ini digunakan metode Balanced Scorecard untuk merumuskan serangkaian indikator pengukuran kinerja bagian SCM pada KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama).
Setelah melakukan perumusan indikator pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dilakukan pemetaan hubungan (cause-effect relationship) terhadap perspektif dan indikator yang berada pada perspektif yang sama dengan menggunakan analisis DEMATEL (Decision Making Trial and Evaluation Laboratory). Pemetaan dilakukan untuk melihat hubungan pengaruh antar perspektif maupun indikator, sehingga dapat digambarkan peta strategi yang dapat diaplikasikan oleh KKKS untuk meningkatkan kinerja bagian SCM.

Oil and gas industry growing very well and to be able to optimize performance of company, oil and gas contractor should be able to be more efficient and effective in the Supply Chain Management (SCM). One of the methods of performance measurement that is growing very rapidly and most representative measurements in terms of financial and non-financial is Balanced Scorecard that introduced by Kaplan and Norton in 1992. This study used Balanced Scorecard method to formulate a set of indicators for measuring performance of SCM on PSC (Production Sharing Contract).
After making formulation of indicators measuring performance using Balanced Scorecard method, researchers mapped the relationships (cause-effect relationship) to perspectives and indicators that are located on the same perspective by using DEMATEL (Decision Making Trial and Evaluation Laboratory). Mapping conducted to see cause and effect relationship between perspectives and indicators, so it can be drawn strategic map that can be applied by PSC in order to improve performance of SCM.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Lestari
"Salah satu metode perumusan strategi yang paling efektif ialah SWOT dan untuk memilih strategi alternatif adalah QSPM. Skripsi ini menggunakan SWOT dan QSPM untuk menentukan strategi bertemakan supply chain management. Penelitian mengambil tempat beberapa perusahaan kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. Permasalahan yang terjadi akibat sistem informasi yang belum terintegrasi dengan baik dan sistem pengukuran kinerja yang belum baik. Jadi, digunakanlah SWOT dan QSPM untuk merumuskan dan memilih strategi dalam peningkatan kinerja pada supply chain management.
Dalam skripsi ini akan dibahas kinerja supply chain management yang berada di industri minyak dan gas di bawah depatemen supply chain management. Dengan mengikuti beberapa tahapan dalam penerapan SWOT dan QSPM yaitu menganalisis hasil kuesioner-kusioner yang didapat. Singkat kata, strategi peningkatan kinerja supply chain management pada KKKS yaitu Sinergi diantara KKKS untuk mencapai kinerja SCM yang maksimal. Artinya, strategi ini digunakan untuk peningkatan kinerja supply chain management pada KKKS. Semua hasil dari penerapan SWOT dan QSPM akan tertuang dalam skripsi ini.

One of the most effective strategy formulation is SWOT and to choose alternative strategies are QSPM. This paper uses SWOT and QSPM to determine theme of supply chain management strategies. The study took place several contracting companies cooperation contract located in Jakarta, Indonesia. Problems arising from information systems that have not been well integrated and the performance measurement system that has not been good. So, SWOT and QSPM is used to formulate and choose the strategy in improving the performance of the supply chain management.
In this paper will discuss the performance of supply chain management in the oil and gas industry under the supply chain management depatemen. By following a few steps in the application of the SWOT and analyzing the results of questionnaires QSPM-kusioner obtained. It means, the strategy for improving the performance of supply chain management at the synergy between contracting companies cooperation contract to achieve maximum performance of the SCM. That is, this strategy is used to improve the performance of supply chain management at the contracting companies cooperation contract. All satisfactory results of the application of SWOT and QSPM be stated in this paper.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44659
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Talita Leticia Miranti
"Secara global, emisi gas rumah kaca dari kapal yang berlayar ini dapat menghasilkan emisi CO2 yang setara 940 juta metrik ton emisi CO2 rumah kaca pertahun. International Maritime Organization (IMO) mengembangkan strategi awal untuk mengurangi tingkat emisi green house gas (GHG) dari kapal yaitu IMO GHG Strategy, untuk mengukur ketercapaian tersebut diukur melalui nilai Energy Efficiency Design Index yang dilakukan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan komparasi antara besarnya tingkat emisi CO2 dari kapal jenis bulk carrier, oil tanker, container, general kargo, dan chemical tanker berbendera Indonesia dan tingkat emisi CO2 dari kapal berbendera Singapura dengan jenis kapal yang sama. Dari penelitian ini didapat bahwa pada baseline exsisting condition Kapal Indonesia persentase terbesar dicapai oleh kapal kontainer sebesar 31,85%. Sedangkan untuk Kapal Singapura, persentase terbesar dicapai oleh kapal General Kargo sebesar 29.17%. Sementara itu, dampak terbesar pengurangan emisi dicapai oleh keadaan penggunaan bahan bakar Methanol dengan penambahan instalasi Scrubber yang mampu menciptakan GHG Rating Score A pada 18% kapal Indonesia dan 34% Kapal Singapura. Sebagaimana yang dilakukan Singapura, optimalisasi pengurangan emisi dapat didukung oleh kebijakan pemerintah seperti pemberlakuan pajak karbon

Globally, greenhouse gas emissions from sailing ships can produce CO2 emissions equivalent to 940 million metric tons of greenhouse gas emissions per year. The International Maritime Organization (IMO) developed an initial strategy to reduce the level of green house gas (GHG) emissions from ships (IMO GHG Strategy), to measure this achievement through the value of the Energy Efficiency Design Index carried out in this study. This study was conducted to make comparisons between the levels of CO2 emissions from bulk carriers, oil tankers, containers, general cargo, and chemical tankers with Indonesian flagged and the level of CO2 emission from Singapore flagged vessels with the same type of vessels. From this study, it was found that in the baseline existing condition of Indonesian ships, the largest percentage was achieved by container ships (at 31.85%). Meanwhile, for Singapore Ships, the largest percentage was achieved by General Cargo ships (at 29.17%). The greatest impact of reducing emissions was achieved by the condition of using Methanol fuel with the addition of Scrubber installations which were able to create a GHG Rating Score A on 18% of Indonesian ships and 34% of Singaporean ships. Beside that, as it was done by Singapore, optimizing emission reductions can be supported by government policies with the implementation of a carbon tax"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singgih Dwianto
"Tingginya biaya inventory, munculnya shortage cost serta sulitnya menjaga ketersediaan suku cadang dalam jumlah besar dan bervariasi memerlukan strategi pengontrolan yang tepat, metode klasifikasi pada umumnya fokus kepada annual dolar usage belum mengakomodasi kirteria lain yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
Thesis ini bertujuan mendapatkan model manajemen persediaan dengan menggunakan metode Multi Criteria Decission Making yaitu klasifikasi berdasarkan Multi-attribute Spare Tree Analysis(MASTA) dan Inventory Management Policy (IMP) matrix yang mengakomodasi berbagai kriteria kualitative serta kuantitative di Industri minyak dan gas bumi Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan MASTA & IMP sebagai metode manajemen persedian bisa diterapkan di Industri minyak dan gas bumi indonesia dan bisa menjaga persediaan dan menurunkan biaya inventory.

The high cost of inventory, the emergence of shortage cost and difficulty of maintaining the availability of spare parts in large and varied quantities needs a proper control strategy, classification methods generally focus on annual dollar usage not accommodate other qualitative and quantitative criteria.
This thesis aims to get the inventory management model using Multi Criteria Decision Making method based on Multi-attribute Spare Tree Analysis (MASTA) and Inventory Management Policy (IMP) matrix that accommodates a variety of qualitative and quantitative criteria in the oil and gas industry of Indonesia.
The results showed MASTA & IMP as supply management methods can be applied in oil and gas industry Indonesia and could keep the stock and reduce inventory costs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31208
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Parid
"Penelitian ini bertujuan untuk memetakan aspek-aspek penilaian dan sub- penilaian kinerja rantai suplai pada beberapa kontraktor di bidang migas, serta memperoleh indikator kinerja pada tingkatan strategik, taktis, dan operasional. Indikator-indikator kinerja rantai suplai dikelompokan kedalam lima indikator utama yaitu Perencanaan, Pengadaan barang dan Jasa, TKDN, Asset Management, dan Kepabeanan. Dengan menggunakan metode AHP (analytical hierarchy process) indikator, subindikator dan alternatif disusun kedalam hierarki kemudian dihitung bobot dari indikator, subindikatro dan alternatif. Hasil dari penelitian ini berupa usulan indikator-indikator yang dapat digunakan sebagi penilain kinerja rantai suplai di divisi SCM industri migas.

This research aims to map aspects of assessment and assessment of the performance of the supply chain on a few contractors in the fields of oil and natural gas, as well as gaining performance indicators at the level of strategic, tactical, and operational. Performance indicators supply chain are grouped into five major indicators, namely Planning, Procurement of goods and services, TKDN, Asset Management, and Customs. By using the method of AHP (analytical hierarchy process) indicators, subindikator and alternate are arranged into hierarchies are then computed the weighting of indicators, subindikators and alternatives. The results of this research in the form of proposed indicators which can be used as supply chain performance evaluation in the SCM Division oil & gas industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44654
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>