Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107372 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ade Suhendri, examiner
"Metode tim merupakan salah satu metode penugasan perawatan yang dimaksudkan untuk menghasilkan pegawai keperawatan profesional dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Ruang lantai 3B Rumah Sakit Bunda Margonda dalam melaksanakan metode tim dirasakan belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan pelaksanaan metode tim. metode yang digunakan adalah desain deskriptif sederhana dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan dengan teknik penarikan total sampel yaitu perawat di ruang lantai 3B Rumah Sakit Bunda Margonda yang berjumlah 12 orang.
Hasil penelitian ini diperoleh bahwa 58,33% melaksanakan metode tim kurang baik. Adapun faktor pendukung pelaksanaan metode tim adalah usia, pelatihan, dan motivasi. Sedangkan faktor penghambat adalah pendidikan, kepatuhan, kepemimpinan, komunikasi, kebijakan, ketenagaan, dan pedoman. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan dalam perencanaan rumah sakit Bunda Margonda dalam meningkatkan mutu pelayanan.

Method of team represent one of method nurse assignation to yield officer of professional nurse and also upgrade nursing service. Lantai 3b hospital Bunda Margonda in executing method of team felt not yet optimal. This research aim to know determinant of execution of team method. Method used is simple design descriptive with approach of cross sectional. Research with technique of total sample that is nurse in space Lantai 3B Hospital of Bunda Margonda amounting to 12 people.
Result of this research is obtained that 58,33% executing method of unfavourable team. As for supplementary factor of execution of method of team is age, training, and motivate. While factor of resistor is education, compliance, leadership, communications, policy, energy, and guidance. result of this research is expected to become reference in the plan hospital of Bunda Margonda in upgrading service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5720
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina Pratiwi
"Komunikasi terapeutik perawat di ruang laniai 3 B Penyakit Dalam Rumah Sakit Bunda Margonda dirasakan belum optimal sehingga klien masih banyak yang belum puas terhadap asuhan keperawatan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan klien. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain korelasi menggunakan pendekatan cross sectional. Tehnik penarikan sample adalah accidental sampling. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan klien dalarn menerima asuhan keperawatan. Dengan komunikasi terapeutik yittig baik oleh perawat, diharapkan klien merasa puas dalam menerima asuhan keperawatan.

Therapeutic communication of nurse in the Internist Room 3B floor Bunda Margonda Hospital was thought not optimum so that most client still not satisfied with nursing care provided The purpose of this research to determine the relationship between therapeutic communication of nurse with client satisfaction levels. This research is qualitative correlate interpretive with approach of cross sectional. The technique of sample is accidental sampling. The results of analysis determine there is significant correlation between therapeutic communication of nurse with client satisfaction level in nursing care. With a good therapeutic communication by nurse, satisfied clients expected to receive nursing can."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5938
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sekar Putri Imandaning
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
TA1797
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gebhy Bamba
"Kebutuhan akan pelayanan dasar kesehatan di Kota Depok terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya. Sebagai wilayah penyangga DKI Jakarta, Depok mendapat tekanan migrasi penduduk cukup tinggi. Dibalik perkembangan kota yang begitu pesat, timbul permasalahan sosial seperti munculnya permasalahan kesehatan yaitu angka kematian ibu masih tinggi dan belum mencapai target. Faktor penyebab utama kematian ibu di Kota Depok adalah pendarahan saat melahirkan.
Melihat persoalan tersebut, pentingnya peran institusi pelayanan dasar kesehatan yakni rumah sakit swasta yang tersebar di Kota Depok untuk meminimalisir terjadinya kasus demikian. Sejalan dengan itu, RS Swasta Bunda Margonda dan Tugu Ibu berusaha menawarkan pelayanan dan fasilitas yang terbaik untuk menjangkau ibu hamil sehingga kebutuhan mereka untuk memperoleh pelayanan kesehatan persalinan dapat terpenuhi dengan baik.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pola spasial jangkauan pelayanan kesehatan persalinan RS Swasta Bunda Margonda dan Tugu Ibu di Kota Depok berdasarkan sisi penawaran pihak rumah sakit sebagai variabel meliputi aksesibilitas, fasilitas, dan harga kamar. Metode yang digunakan adalah analisis keruangan spasial diantaranya buffer dan overlay.
Hasil menunjukkan jangkauan pelayanan kesehatan persalinan RS Bunda Margonda lebih jauh dan luas dibandingkan RS Tugu Ibu. Jangkauan pelayanan Bunda Margonda sejauh 20,42 km dan diikuti dengan jumlah 228 pasien. Sedangkan jangkauan Tugu ibu sejauh 12,52 km dengan jumlah 130 pasien. Hal tersebut dikarenakan lokasi RS Bunda Margonda yang strategis berada di pusat kota serta aksesibilitas yang lebih baik dengan jumlah trayek angkutan umum lebih banyak kemudian memiliki fasilitas yang lebih memadai.

The need for basic health services in Depok City continues to increase along with increasing number of population annually. As the buffer zone of DKI Jakarta, Depok City has suffered from high population migration pressure. Behind the rapid development of the city, causing social problems that the maternal mortality rate is still high and has not reached the target. The main cause of maternal mortality in Depok City is bleeding during childbirth.
Seeing the issue, the importance of the role of basic health service institutions, namely private hospitals in Depok City to minimize the occurrence of such cases. In line with that, Bunda Margonda and Tugu Ibu as a private hospital trying to offer the best service and facilities to reach pregnant woment so that their need to get delivery health service can be fulfilled well.
The purpose of this research is to analyze the spatial pattern of coverage of delivery health service of Bunda Margonda and Tugu Ibu private hospital in Depok City based on hospital rsquo s supply side as variable include accessibility, facility, and room price. The method used is spatial analysis such as buffer and overlay.
The results indicate the coverage of health service delivery of Bunda Margonda Hospital is further and wider compared to Tugu Ibu. Bunda Margonda reaches 20.42 km with the amount of 228 patients. While the coverage of Tugu Ibu as far as 12.52 km with the amount of 130 patients. That rsquo s because location of Bunda Margonda Hospital is strategically located in the city center and has better accessibility with more number of public transport routes also has more adequate facilities.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Rahmayanti
"Pelayanan rawat Inap merupakan pelayanan medis yang utama dirumah sakit dan merupakan tempat untuk interaksi antara pasien dan rumah sakit yang berlangsung dalam waktu yang lama. Pelayanan rawat Inap berhubungan sangat sensitif karena menyangkut perasaan pasien, mutu pelayanan dan citra rumah sakit. Semua itu sangat membutuhkan perhatian pihak manajemen rumah sakit. Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien rawat inap di RSU Bunda Margonda,Depok. Hasil penelitian menyimpulkan ada pengaruh antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien rawat inap di RSU Bunda Margonda dikategorikan tinggi karena memiliki nilai hubungan sebesar 0,810.

Inpatient treatment is the major medical services in a hospital in which the interaction between the patient and hospital take place in a long period of time. Inpatient services is a sensitive subject to to the reason that it is interrelated directly with patient?s emotion and reception, service quality and image of the hospital. Thus, the management executives of a hospital should pay their fullest attention to it. Satisfaction is the feeling of happiness or disappointment that accurs ofter te inpatients of hospital evaluating the hospital ?s performance by comparing it to their expectation. It is the same case when a custumer assessing the quality of a product by comparing it with his or her expectation.
The aim of this research is to identity the effect between the service quality and the satisfaction of hospitalized patients of RSU Bunda Margonda, which could be classified as high because the relationship value is as big as 0.810.
"
2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Rahmayanti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S9763
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Darmayanti
Depok: Universitas Indonesia, 2009
TA4089
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Upaya pencegahan dan pengendalian penularan infeksi di lingkungan rumah sakit dapat dilakukan
dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sarung tangan dalam setiap meiakukan tindakan
keperawatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara motivasi dengan
sikap dalam penggunaan APD sarung tangan yang dilakukan terhadap 37 perawat di ruang rawat inap yang ditentukan secara total sampling pada RSU Bunda Margonda Depok Jawa Barat. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode korelasi deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna (p value >0.05) antara tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan, status pekerjaan, masa kerja, pengawasan, kebijakan, dan fasilitas terhadap sikap dalam penggunaan APD sarung tangan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah penggunaan APD sarung tangan tidak ada hubungan dengan motivasi dan sikap perawat. Namun penggunaan APD sarung tangan ini harus selalu dipertahankan dan menjadi suatu aktivitas rutin bagi perawat dalam melakukan tindakan keperawatan."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5607
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>